Anda di halaman 1dari 13

KEGAWATAN

ABDOMEN
DAMAR NIRWAN ALBY, MD
PENYAKIT TERSERING
• Gaster: dispepsia, GEA, ulkus peptikum dd/duodenum, gastritis,
• Usus: GEA, tifoid, disentri basiler, ileus
• Kolon: appendiksitis, kolitis ulseratif, Chron’s disease, divertikulitis,
• Hepar: hepatitis virus, sirosis hepatis, ensefalopati hepatikum, hepatitis
fulminan, abses hepar
• Bilier: kolesistitis, kolelitiasis, kolangitis akut
• Renal: batu ginjal, baru ureter, batu buli, pielonefritis
• Reproduksi wanita: corpus rubra (ovulasi), KET, abses tuba, ruptur kista,
torsio kista, endometriosis, miom
IKTERIK
PRAHEPATIK INTRAHEPATIK EKSTRAHEPATIK
• Hemolisis • Hepatitis virus • Kolelitiasis
• Sirosis • Kolangitis akut
HEPATITIS A Akut
• Virus hepatitis A masuk oral-route, inkubasi
15-45 hari (rerata 1 bulan)
• Fecal HAV (+) terutama 2 minggu preonset –
2 minggu pasca onset, paling infeksius
• Gejala timbul setelah masa inkubasi
(preikterik) berlangsung 2-3 minggu
• Gejala ikterik baru mengikuti (5-10 hari
kemudian)
• IgM anti-HAV sudah (+) saat timbul onset • Demam/mual/malaise mendahului
sampai 3-6 bulan kedepan ikterik
• Kencing warna teh (urobilinogen)
• IgG anti-HAV (+) 4 minggu pasca onset • Hepatomegali, nyeri, tepi tajam, licin
• SGPT/SGOT naik 10x lipat. SGPT lebih
tinggi
• Kedua bilirubin naik sepadan (>2,5 mg/dL)
• IgM anti-HAV pilihan utama
HEPATITIS A
• Pilihan terapi:
• Bed rest di rumah
• Hidrasi yang cukup: kebutuhan cairan per hari +
demam
• Prokinetik: Domperidon 3x10 mg tab k/p
• Antiemetik: Ondansentron 2x4 mg tab k/p
• Antipiretik: PCT 3x500 mg tab k/p
• Rawat bila:
• Ensefalopati
• Intake sulit
• Kenaikan INR dan PT  koreksi dengan Vit. K IV • Neutropenia dan limfositopenia
dapat imbul
• Pencegahan: • Limfositosis relative dapat timbul
• Cuci tangan sebelum makan • ALP (<3x normal), gamma,
meningkat sedikit
• Vaksinasi hepatitis A
• INR > 1,6, PT naik  prognosis
buruk
HEPATITIS B

• HBsAg  surface/permukaan, 6 bulan menetap  kronik


• HBeAg  envelope, pertanda replikasi aktif dari virus (infeksius)
• Anti-HBs  pertanda imunitas
• Anti-HBc  core, inti, hanya dapat diperiksa anti-nya saja, pertanda terbentuk
antibody (IgG/IgM)
• Anti-HbeAg 
ENSEFALOPATI HEPATIKUM
• Ada 3 tipe:
• A: HE akut disebabkan gagal hepar akut oleh virus
• B: HE karena portosistemik shunt (tanpa penyakit hepar)
• C: HE kronik disebabkan sirosis disertai hipertensi portal
• Faktor pencetus:
• Perdarahan GI tract, infeksi, hypokalemia (menurunnya motilitas usus), obat-obatan, dan
dehidrasi (hiperamonia)
• Klinis:
• Riwayat perubahan kepribadian/gangguan jiwa sampai koma
• Riwayat gangguan kognitif, mudah terdistraksi, letargi, disorientasi
• Riwayat sakit hepar kronik / faktor risiko hepatitis A, B, C
• Slurred speech
• Asteriksis
• Ataxic gait
• Flapping tremor  klonus
• Fetor hepaticus: bau feses/busuk dari mulut
• Refleks deep tendon meningkat, rigiditas, hipertonis  hilang (koma)
Derajat Keparahan
Neuromuskular:
• Tremor, inkoordinasi <
asteriksis, ataxic gait, slured
speech < rigiditas, nystagmus,
klonus, Babinski (tanda-tanda
lesi UMN) < hiporefleks < doll’s
eye (+)
ENSEFALOPATI HEPATIKUM
• Prinsip terapi:
1. Identifikasi penyebab
2. Tingginya kadar amoniak dalam darah yang dihasilkan dari kolon perlu ditekan
secepat mungkin produksinya, melalui:
• Pencahar: Lactulac ® 3x1 C atau Dulcolax supp
• NPO  kemudian diet rendah protein 20g/hari dalam ≥ 2000 kkal/hari, ditambah
+10g/hari bila sudah pemulihan. JANGAN terlalu restriksi (kebutuhan harian protein liver
disease 1-1,5g/kgBB/hari). Diet protein mengandung rendah amoniak, methonione, dan
aromatik
3. Modifikasi ketidakseimbangan neurotransmitter dengan
• pemberianprotein parentral: Comafusin Hepar® dosis o,5 g/kgBB/hari (15-20 tpm) ATAU
• Bromokriptin / flumazemil
4. Antibiotik: modifikasi flora normal dan menurunkan pH feses  ekskresi
ammonia meningkat
• Metronidazol 4x200 mg/hari ATAU 3x500 mg/hari tab P.O
• Vankomisin IV 2gram/hari dibagi dalam 4 dosis
MASALAH GASTER
1. Dispepsia fungsional
2. GERD WORSEN

3. Gastritis kronik eksaserbasi akut


4. Ulkus peptikum/doudenum

ALARM SIGN  wajib endoskopi


• Usia tua > 50 tahun
• Riwayat keganasan
• BB turun
• Riwayat perdarahan atau anemia (def. Fe)
• Disfagia, odinofagia
• Muntah persisten
Dispepsia Fungsional
• Hanya sensasi tidak nyaman di Terapi:
epigastrium, tidak pernah menjalar • Penurun asam lambung:
• Nyeri sampai rasa terbakar • Antasida 3x1 tab a.c. ATAU
• Perasaan begah, full of gas, bloated, • Ranitidin 2x1 cap a.c. ATAU
mual • Omeprazol 1x1 cap a.c.
• Sangat jarang sampai muntah • Prokinetik:
• Domperidon 3x10 mg tab p.c. ATAU
• Disertai gangguan feeding, dalam • Metoklopramid 3x10 mg tab p.c.
bentuk 2 macam: • Antidepresan (bila perlu)
• Setelah makan terasa begah ATAU • Amitriptilin 25 mg tab single dose malam
• Saat makan perut lebih cepat • Edukasi:
kenyang/begah • Hindari konsumsi pencetus naiknya asam
• Onset sudah berlangsung selama 3 lambung: jeruk/tomat, alcohol, coklat
• Hindari konsumi pencetus naiknya gas
bulan dalam 6 bulan terakhir dalam pencernaan: produk susu, apel/pir,
soft drink, sayuran/bawang, kopi
• Hindari rokok
GERD
• Heartburn, sensari terbakar dari Terapi:
lambung sampai retrosternal. Bisa • PPI
sampai ke leher “reflux chest pain • Omeprazol 20 mg 2x1 cap a.c. ATAU
syndrome” • Lansoprazol 30 mg 2x1 cap a.c.
• Regurgitasi setelah makan “reflux • Prokinetik
syndrome” • Domperidon 10 mg 3x1 tab p.c. ATAU
• Gejala lain: • Metoklopramid 10 mg 3x1 tab p.c.
• Hiccup • Edukasi
• Batuk  wheezing • Sama sepertinya dispepsia
• Disfagia (makanan padat)  ALARM • Tidur miring ke arah kiri (asam
• Suara parau  ALARM lambung lebih rendah dari sfingter
• Kompilkasi: esofagus)
• Stenosis peptikum, Barret esophagus,
AdenoCa

Anda mungkin juga menyukai