Anda di halaman 1dari 18

1

APLIKASI TURUNAN
DALAM BIDANG
EKONOMI
Kelompok 11 IE’18
PRODUSEN
DAN 1
menunjukkan konsep perilaku konsumen dengan
menggunakan konsep turunan pertama
KONSUMEN menunjukkan konsep perilaku produsen dengan
2
menggunakan konsep turunan pertama

menghitung elastisitas permintaan dengan


3 menggunakan konsep turunan pertama

menghitung biaya produksi dengan menggunakan


4 konsep turunan pertama

menghitung penerimaan produsen dengan


5
menggunakan konsep turunan pertama
Perilaku konsumen di dalam memutuskan berapa jumlah
barang yang akan dibeli biasanya mengikuti hukum Perilaku Konsumen
permintaan yang mengatakan bahwa bila harga sesuatu dan Perilaku
barang naik, maka ceteris paribus (faktor- faktor lain
Produsen
dianggap tetap) jumlah barang yang diminta konsumen turun.
Demikian pula sebaliknya bila harga turun maka ceteris
paribus jumlah barang yang diminta akan naik. Salah satu 𝑑𝑇𝑈
pendekatan yang menjelaskan mengapa konsumen MU=
berperilaku seperti itu adalah pendekatan kepuasan marjinal
𝑑𝑄
(marjinal utility). Kepuasan marjinal adalah tambahan
kepuasan yang diperoleh konsumen karena ada tambahan
konsumsi satu unit barang. Jadi kepuasan marjinal tidak lain Jika P menunjukkan harga barang, maka
adalah turunan pertama dari kepuasan total. konsumen akan memperoleh kepuasan total
yang maksimum apabila dipenuhi syarat:
P = MU
1. Seorang konsumen membeli sejenis barang sebanyak 20 unit
dan ia telah memperoleh kepuasan total yang maksimum.
EXAMPLE Berapakah harga pembelian barang tersebut per unitnya jika
fungsi kepuasan total konsumen ditunjukkan oleh fungsi:

TU = 15 Q - 0,25 Q2

2. Berapakah kepuasan total yang diperoleh konsumen


apabila ia membeli barang tertentu dengan harga Rp4,00
per unit dan fungsi kepuasan total konsumen adalah:

TU = 10Q – 0,2 Q2
PERILAKU PRODUSEN 5

1 2 3

menentukan berapa fungsi produksi produksi marjinal


output yang harus
diproduksi
Selain konsep produksi marjinal, dalam membicarakan
perilaku konsumen ini dipakai pula konsep produksi 6
rata-rata (Average Product) yang kemudian kita beri
simbol AP. Produksi rata-rata adalah output rata-rata
Bila Q menunjukkan tingkat output yang dihasilkan per unit dan dirumuskan:
dan x menunjukkan tingkat penggunaan input,
maka produksi marjinal dapat dirumuskan: 𝑄
AP=
𝑋

𝑑𝑄 Syarat yang
MP = harus dipenuhi oleh produsen agar memperoleh
𝑑𝑋 keuntungan yang maksimum adalah:

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡(𝑃𝑥)
MP =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡(𝑃𝑞)

Di samping itu, tingkat penggunaan input harus pada


daerah di mana produksi marjinal menurun.
EXAMPLE 7

1. Fungsi produksi suatu perusahaan yang menggunakan suatu bahan baku variabel adalah :

1 3
Q=- 𝑥 +10𝑥 2 − 35x. Jika harga input x sama dengan harga outputnya, berapa jumlah output yang harus
3
diproduksi agar keuntungan produsen maksimum?

2. Jika fungsi produksi rata-rata suatu perusahaan ditunjukkan oleh persamaan: AP = 16x - 𝑥 2 - 2 ,

berapakah produksi marjinalnya pada tingkat penggunaan input x = 5?


Elastisitas 8

Elastisitas merupakan ukuran kepekaan jumlah permintaan terhadap


perubahan faktor yang mempengaruhinya (dalam hal ini faktor yang
mempengaruhinya adalah harga). Elastisitas harga dapat
didefinisikan sebagai persentase perubahan jumlah yang diminta
karena adanya perubahan harga barang tersebut sebanyak satu
persen, atau
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
ℇℎ =
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡
9
Seandainya perubahan harga P1 - Demikian pula untuk jumlah yang diminta, perubahan
jumlah yang diminta, yakni Q1 - Q0 disebut dengan FQ,
P0 ini disebut dengan FP, maka FP
maka FQ = Q1 - Q0 dan persentase perubahan jumlah
= P1 - P0 dan persentase
barang yang diminta adalah :
perubahan harga adalah :
𝑄1−𝑄0 ∆𝑄
𝑃1−𝑃0 ∆𝑃 . 100% atau . 100%
. 100% atau . 100% 𝑄0 𝑄0
𝑃0 𝑃0
Dengan memasukkan nilai tersebut di atas, maka elastisitas
permintaannya menjadi:

∆𝑄 𝑃0
𝜀𝑝 = 𝜀ℎ = .
∆𝑃 𝑄0
Elastisitas tersebut di atas bertitik tolak dari titik A yang Bila hasilnya dimasukkan ke dalam perhitungan
10
menganggap bahwa harga dan jumlah mula- mula adalah elastisitas di atas, maka:
P0 dan Q0. Kalau dianggap harga dan jumlah mula-mula
𝑑𝑄 𝑃
adalah P1 dan Q1 tentu nilai elastisitasnya akan berbeda.
𝜀𝑝 =
Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka sekarang kita 𝑑𝑃 𝑄
ambil titik B yang lebih dekat dengan titik A. Sehingga
FP mendekati limitnya. Bila

∆𝑄 Hasil perhitungan ini merupakan elastisitas di suatu titik,


demikian, maka kita bisa mengambil limit dari
∆𝑃 yaitu titik A pada tingkat harga P0 dan jumlah yang
untuk FP yang mendekati nol atau: diminta Q0.

∆𝑄 𝑑𝑄
lim =
∆𝑃→0 ∆𝑃 𝑑𝑃
11

1. Bila fungsi permintaan seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan P = 50 - 2Q, berapakah elastisitas
permintaannya pada harga (P) = 20 ?

2. Seorang konsumen dalam menentukan jumlah barang yang dibeli pada berbagai tingkat harga ditunjukkan

oleh fungsi permintaannya:

Q = 150 – 3P

Berapakah elastisitas permintaannya berturut-turut pada tingkat harga Rp40,00 ; Rp25,00 dan Rp10,00.
Nilai elastisitas yang terkecil adalah nol dan yang terbesar adalah ¢.
Semakin tinggi harga maka elastisitasnya semakin besar. Elastisitas yang 12

besarnya lebih dari satu, permintaannya disebut elastis, sedangkan


elastisitas yang besarnya kurang dari satu, permintaannya disebut
inelastis, dan bila elastisitasnya sama dengan satu, elastisitasnya disebut
elastisitas tunggal (unitary elastis). Atau:

𝜀ℎ > 1 › dikatakan bahwa permintaan elastis


𝜀ℎ = 1 › unitary elastis
=elastisitas tunggal
𝜀ℎ < 1 › dikatakan bahwa permintaan inelastis.
Biaya Produksi dan Penerimaan 13

A. BIAYA PRODUKSI

1) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) disingkat TFC atau FC yaitu jumlah
biaya-biaya yang besarnya tetap, berapapun tingkat output yang
dihasilkan.

2) Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost) disingkat TVC atau VC adalah
biaya yang besarnya tergantung dari jumlah output yang dihasilkan.

3) Biaya Total (Total Cost) disingkat TC adalah jumlah dari biaya tetap dan
biaya variabel, atau TC = FC + VC
Di samping konsep biaya total tersebut di atas, dipakai 14

juga beberapa konsep biaya persatuan, yaitu:

1. Biaya Tetap Rata-rata (Average 2. Biaya Variabel Rata-rata 3. Biaya Total Rata-rata (Average
Fixed Cost) disingkat AFC (Average Variabel Cost) Total Cost) disingkat ATC adalah
adalah ongkos tetap yang disingkat AVC adalah semua biaya total yang dibebankan pada
dibebankan pada setiap unit biaya-biaya lain, selain AFC setiap unit output yang diproduksi
output, atau yang dibebankan pada setiap atau
unit output, atau
𝑇𝐹𝐶 𝑇𝐶
AFC = AC =
𝑄 𝑇𝑉𝐶 𝑄
AVC =
𝑄
15
Biaya Marjinal (Marginal Cost) disingkat MC adalah tambahan biaya total karena ada tambahan produksi 1 unit output dan
dirumuskan

𝑑𝑇𝐶
MC =
𝑑𝑄

LATIHAN !
1. Bila fungsi biaya rata-rata ditunjukkan oleh persamaan AC = 25 - 8Q + Q2 tentukan biaya marjinalnya
(MC)!
PENERIMAAN 16

a. Penerimaan Total (Total Revenue) b. Penerimaan Rata-rata c. Penerimaan Marjinal (Marginal


Revenue) disingkat MR yaitu
disingkat TR adalah penerimaan total (Average Revenue) disingkat
tambahan penerimaan karena
produsen dari hasil penjualan AR adalah penerimaan adanya tambahan penjualan satu
outputnya. Penerimaan total produsen per unit outputnya unit output, atau

merupakan hasil perkalian output yang dijual, atau 𝑑𝑇𝑅


MR =
dengan harga jual outputnya, atau 𝑑𝑄
𝑇𝑅 𝑄.𝑃𝑞
TR = P.Q AR= = =P
𝑄 𝑄
LATIHAN 17

1. Bila harga suatu barang Rp 10,00 per unit dan jumlah yang dijual 50
unit, maka penerimaan?

2. TR = Rp500,00 dan Q = 50, maka AR Adalah?

3. Bila fungsi permintaan ditunjukkan oleh persamaan P = 20 – 0,4Q.


Berapakah penerimaan maksimum yang dapat diperoleh produsen?

4. Pada fungsi permintaan 2P + 3Q = 120, berapakah tambahan/penurunan


penerimaan total bila harga berubah dari Rp42,00 menjadi Rp45,00 per
unit. Berapa elastisitas permintaannya pada tingkat harga Rp42,00/unit.
TERIMA KASIH 18

Anda mungkin juga menyukai