Anda di halaman 1dari 22

PUASA

NAMA : Muhammad Najib


NIM : 17.71.018032
KELAS : FARMASI B
(Semester IV)
TUGAS AGAMA ISLAM
DEFINISI

Puasa adalah terjemahan dari ash


shiyam. Menurut istilah bahasa berarti
menahan diri dari sesuatu dalam pengertian
tidak terbatas . “saumu” (puasa), menurut
bahasa arab adalah menahan dari segala
sesuatu. Seperti makan, minum, nafsu,
menahan berbicara yang tidak bermanfaat
dan sebagainya.
DEFINISI

Puasa adalah menahan makan dan minum serta


segala yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai
terbenam matahari. Ibadah puasa hukumnya adalah
wajib dan ada pula yang sunah. Adapun puasa wajib
adalah puasa selama sebulan penuh pada bulan
Ramadhan dan puasa nadzar.
RUKUN PUASA

Umumnya ulama fiqh berpendapat bahwa rukun


puasa itu hanya satu yaitu menahan diri dari hal-hal
yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari.
SYARAT PUASA
Adapun syarat puasa ulama figh biasa membaginya menjadi dua,
yaitu syarat wajib dan syarat sah puasa.
1. Syarat wajib puasa :
a. Beragama islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Mumayyiz
e. Berupaya untuk mengerjakannya
f. Sehat
g. Tidak musafir
SYARAT PUASA
2. Syarat Sah Puasa :
a. Beragama islam
b. Berakal
c. Tidak dalam haid, nifas dan wiladah (melahirkan
anak) bagi kaum wanita
d. Hari yang sah berpuasa
ADAB BERPUASA

- Niat karena Allah SWT semata.

- Makan sahur

- Berbuka dengan makanan dan minuman yang


manis-manis dan jangan berlebihan.

- Memberi makan bagi orang yang berpuasa


MACAM-MACAM PUASA

- Puasa wajib

Puasa ramadhan yaitu puasa selama satu bulan


penuh di bulan ramadhan. Kewajiban puasa
rramadhan didasarkan pada firman Allah SWT dalam
QS. Al-Baqarah [2]:182.
MACAM-MACAM PUASA
- Puasa sunat
a. Puasa 6 hari bulan syawal
b. Puasa senin dan kamis
c. Puasa arafah
d. Puasa asyura
MACAM-MACAM PUASA
- Puasa makruh
a. Puasa sepanjang masa/ seumur hidup
b. Puasa wishal yaitu puasa terus-menerus
c. Puasa pada hari jum’at atau sabtu saja.
d. Puasa sehari menjelang ramadhan
MACAM-MACAM PUASA
- Puasa haram
a. Puasa pada 2 hari raya
b. Puasa pada hari tasyrik:11, 12, dan 13 dzul-hijjah
c. Puasa sunat bagi wanita yang tidak diizinkan
suaminya
d. Puasa yang dapat membinasakan jiwa.
HALANGAN PUASA

- Bagi orang yang sakit (termasuk haid) atau sedang


bepergian jauh (musafir), jika dia tidak kuat
berpuasa maka disunnahkan untuk membatalkan
puasanya dan harus mengganti puasanya
HALANGAN PUASA

Bagi orang yang berat berpuasa, misal : lanjut usia,


sakit yang mustahil sembuh, wanita hamil/menyusui
anaknya, maka boleh tidak puasa dengan syarat wajib
membayar fidyah yaitu memberi makan kepada
seorang miskin sebanyak 1 mud (0,544 kg, biasa
dibulatkan 0,6 kg atay ¾ liter) per hari sesuai berapa
hari puasa yang ia tinggalkan.
HAL YANG MEMBATALKAN
PUASA
1. Membatalkan niat untu berpuasa.

2. Makan dan minum dengan sengaja.

3. Sengaja memasukan sesuatu benda kedalam rongga terbuka,


meskipun benda itu sekecil apapun.

4. Keluar sesuatu dari perut, seperti muntah walaupun dengan cara


disengaja.

5. Bercampur.

6. Keluar mani, apabila ada unsur kesengajaan.


HAL YANG MENGURANGI
PAHALA PUASA
1. Marah, diwajibkan bagi setiap muslim yang
erpuasa untuk menahan diri dari marah dan emosi.
2. Tidur sepanjang hari.
3. Puasa tanpa mengerjakan shalat.
4. Berbicara kotor.
Meng-Qadha Puasa Ramadhan

Bagi yang mempuanyai kewajiban meng-qadha’


puasa disunnahkan untuk segera Meng-Qadha’
puasanya. Disunnahkan jufga agar dilakukan secara
berturut-turut dalam melakukannya.
HIKMAH PUASA

Puasa memiliki hikmah yang sangat besar terhadap


manusia, baik terhadap individu sosial, terhadap
ruhani maupun jasmani
HIKMAH PUASA

- Terhadap Rohani

Puasa berfungsi mendidik dan maltih manusia


agar terbiasa mengendalikan hawa nafsu yang ada
dalam diri setia Individu.
HIKMAH PUASA

- Terhadap Jasmani

puasa mampu mempertinggi kekuatan dan


ketahanan jasmani kita.
TUJUAN PUASA

Tujuan puasa adalah mencapai derajat taqwa,


yaitu keadaaan ketika seorang muslim tunduk dan
patuh kepada perintah Allah SWT dan menjauhi
larangan-Nya.
KESIMPULAN

Menurut istilah agama islam yaitu “menahan


diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari
lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari dengan niat dan beberapa syarat.
REFERENSI

1. Buku Kuliah Fiqih Ibadah (Syakir Jamaluddin,


MA)
2. Penjelasan Kitab 3, Landasan Utama (Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin)
3. Buku fiqih madrasah aliyah kelas I (Departemen
Agama RI direktorat jendral kelembagaan agama
islam jakarta 2002)

Anda mungkin juga menyukai