Anda di halaman 1dari 26

JOURNAL READING

Pembimbing:
dr. Astuti Tamher, Sp.Rad

Dibacakan oleh:
Achmad Nur Affendick, S.Ked
Margareth Thresia Raya, S.Ked
Marscha Maryuana, S.Ked

SMF RADIOLOGI
RUMAH SAKIT DAERAH ABEPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
OBJEKTIF
Artikel ini bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai
karakteristik pencitraan dari fraktur
insufisiensi femur proksimal pada
pasien yang mendapatkan terapi
bifosfonat jangka panjang
BIFOSFONAT

SUBTROCHAN
FEMUR
TER
KATA
KUNCI

INSUFISIENSI FRAKTUR
PENDAHULUAN
• Fraktur insufisiensi terjadi pada tulang yang
abnormal sebagai akibat dari aktivitas yang
normal, seperti berjalan kaki
• Terdapat beberapa laporan yang
mengidentifikasi hubungan yang kuat
antara pemberian terapi bifosfonat dalam
jangka waktu yang cukup panjang dan
fraktur insufisiensi pada femur proksimal di
antara wanita pascamenopause
PENDAHULUAN

• Ketika fraktur diafisis femur proksimal


diidentifikasi pada demografi yang sesuai
setelah kejadian trauma energi rendah,
orang harus mempertimbangkan
kemungkinan terapi bifosfonat jangka
panjang sebagai penyebab dari kondisi
tersebut
PENDAHULUAN

• Hal ini menggambarkan suatu paradoks


bahwa fraktur akan dikaitkan dengan
terapi bifosfonat karena bifosfonat
diresepkan untuk osteoporosis
generalisata dengan tujuan untuk
meningkatkan kepadatan mineral tulang
dan mengurangi kemungkinan fraktur
BAHAN DAN METODE

KASUS GAMBARAN CATATAN MEDIS


• Januari – Oktober 2009 RADIOLOGIS • Ditinjau secara retrospektif :
• Fraktur transversal yang • 3 ahli radiologi → ditinjau • Demografi pasien
melibatkan femur proksimal dan diklasifikasikan • Riwayat terapi bifosfonat
• Pada wanita • Dokumentasi spesifik : oral
pascamenopause • Kepadatan mineral tulang
• Jarak antara lokasi fraktur
• Dengan karakteristik terhadap shaft femur yang terbaru
radiografi yang telah • Presentasi cedera (bila
• Adanya penebalan kortikal
dilaporkan sebelumnya yang tersedia)
lateral terlokalisir
menunjukkan cedera
insufisiensi terkait dengan • Gambaran lusen fraktur
terapi bifosfonat jangka (melintang (transversal),
panjang oblique, atau kominutif))
HASIL
• Terdapat empat orang pasien dengan
hasil pencitraan yang menunjukkan
adanya fraktur insufisiensi yang berkaitan
dengan terapi bifosfonat jangka panjang
• Keempat pasien wanita pascamenopause
• Berusia antara 57 sampai 77 tahun pada
saat terjadinya cedera, dengan usia rata-
rata 66,5 tahun
• Setiap pasien menerima bifosfonat oral
pada saat kejadian fraktur
• Skor T mineral tulang belakang lumbalis
pasien 1 adalah -2, diperoleh lebih dari1
tahun sebelum fraktur
• Pasien 2, 3, dan 4 osteoporosis
• Keempat pasien melaporkan kejadian
dari aktivitas yang melibatkan energi
rendah sebagai penyebab dari cedera
yang mereka alami
Pada Pasien 2:
• Nyeri pada paha kiri yang tidak
berkurang, yang semakin nyeri pada
saat berjalan atau bergerak selama 1
bulan
• Memeriksakan diri ke (UGD) dengan
fraktur inkomplit, sebelum terjadinya
pergeseran, dengan temuan yang
kurang jelas terlihat pada femur
kontralateral
Fraktur inkomplit:
• Terdapat temuan radiografi yang terlalu
halus
• Fraktur insufisiensi terletak pada korteks
lateral femur proksimal
• Fraktur ini muncul sebagai garis fraktur
transversal melalui daerah penebalan
yang melibatkan aspek lateral dari korteks
• Gambaran fraktur tersebut menyerupai
"striasi tibialis" atau fraktur stres yang
terlihat di korteks anterior dari tibia
DISKUSI
– Nyeri prodromal non-spesifik pada paha atau daerah
pangkal paha
– Karakterisktik fraktur insufisiensi terkait bifosfonat ini
memiliki gambaran yang unik dan mudah dikenali oleh
dokter yang terlatih
– Berdasarkan penelitian Schilcher dan Aspenberg,
insidensi total dari fraktur insufisiensi pada shaft femur
pada pasien yang menerima terapi bifosfonat secara
kontinu adalah 1 per 1.000 setiap tahun.
– Kemudian Schilcher dan Aspenberg menghitung resiko
relatif dan menemukan 46 kali peningkatan resiko fraktur
pada terapi bisfosfonat.
• Kondisi-kondisi yang menyerupai fraktur pada diafisis
femur proksimal dengan trauma energi rendah, seperti
fraktur stress, pseudofraktur akibat osteomalacia dan
fraktur patologis
• Fraktur stress sering pada anggota militer muda dan
para atlet melibatkan korteks medial pada femur
proksimal
• Sebaliknya fraktur insufisiensi terjadi pada lansia dan
melibatkan korteks lateral
• Pseudofraktur atau zona Looser menunjukkan
gambaran lusen tranversal pada korteks femur, namun
melibatkan korteks medial dan seringkali banyak
jumlahnya serta tidak disertai dengan penebalan kortikal
terkait
• Fraktur patologis pada diafisis femur proksimal
hampir selalu tranversal dan biasanya
disebabkan oleh penyakit metastasis, penyakit
Paget atau fraktur melalui zona Looser yang
sudah ada sebelumnya
• Data sebelumnya menunjukkan bahwa
persentase signifikan dari pasien-pasien
dengan bukti adanya stres pada kortikal di
daerah ini atau fraktur insufisiensi memiliki
temuan yang serupa pada femur kontralateral,
seperti yang terlihat pada pasien 2
• Ketika para ahli radiologi menemukan fraktur
yang melibatkan femur proksimal dengan latar
belakang aktivitas energi rendah, maka
informasi demografis dan riwayat harus segera
dicari, agar dapat mengarahkan kepada
penegakan diagnosis yang tepat
• Fraktur transversal femur proksimal dengan
penebalan korteks lateral terlokalisir pada
wanita pascamenopause yang menerima
terapi bifosfonat jangka panjang harus
dianggap sebagai karakteristik diagnostik
untuk fraktur insufisiensi terkait bifosfonat
KESIMPULAN

Hasil pencitraan dari fraktur insufisiensi


femur yang berhubungan dengan
bifosfonat memungkinkan untuk
menegakkan diagnosis secara spesifik, di
mana hasil pencitraan meliputi area
diafisis proksimal yang khas dan gambaran
radiolusen yang melintang (transversal)
melalui penebalan korteks lateral yang
terlokalisir

Anda mungkin juga menyukai