Dalam pemasaran komoditi lada membutuhkan adanya lembaga pemasaran. Salah satu daerah sentra produksi tanaman Lada
di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Way Kanan, khusunya di kecamatan Gunung Labuhan. Pada sistem pemasaran harga
di tingkat petani ditentukan dengan cara tawar-menawar antara petani dengan pedagang pengumpul. Jumlah petani lada yang
ada lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pedagang pengumpul, sehingga posisi petani adalah sebagai penerima harga.
PEMASARAN
PEMASARAN SALURAN PEMASARAN
• Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat-syarat lainnya sehingga transfer
02 •
kepemilikan dapat dilakukan
Memperoleh dana untuk membiayai persediaan pada berbagai level saluran pemasaran
Pedagang Pedagang
Grosir Grosir
Pedagang
Tengkulak Pengencer
Besar
Pengecer Pengecer Pengecer
Fungsi
Pemasaran hasil
yang lain
Fungsi Periklanan
Fungsi Grading
Fungsi Standarisasi untuk menginformasikan,
Grading adalah tindakan mengenalkan, dan
mengklasifikasi hasil Standardisasi merupakan mempromosikan kepada
pertanian menurut ukuran atau penentuan konsumen atas suatu produk.
standardisasi yang mutu barang dengan Promosi dapat dilakukan melalui
diinginkan atau berbagai cara, antara lain;
menggunakan berbagai
penyortiran produk- melalui promosi penjualan,
ukuran. publisitas umum, penjualan
produk ke dalam satuan
pribadi, dan media periklanan.
atau unit tertentu.
MARGIN PEMASARAN
Marjin Pemasaran merupakan perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam
sistem pemasaran, atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dengan
jumlah yang diterima produsen atas suatu produk pertanian yang
diperjualbelikan pada waktu, volume, dan kualitas yang sama.
Rumus :
M = Pr - Pp
M total = Σ Mi (1)
Keterangan :
M = M total = Margin pemasaran per satuan barang
Pr= Harga Produk di tingkat Pengecer per satuan barang
Pp =Harga produk di tingkat petani produsen per satuan barang
I= Tingkatan lembaga tata niaga
F a r m e r ’s S h a re
Farmer’s Share adalah persentase perbandingan antara bagian harga yang
diterima oleh petani dengan bagian harga di konsumen akhir
Fs = Pf /Ps x 100 %
Keterangan :
FS = Bagian Harga yang diterima Petani ( Farmer’s share )
Pf = Harga ditingkat Petani
Ps = Harga ditingkat Pengecer
Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran merupakan perbandingan antara output pemasaran
dengan input pemasaran baik berupa fisik maupu finansial. Output bisa
berupa kepuasan konsumen, sedangkan input merupakan masukan yang
digunakan dalam proses pemasaran.
E = A/B x 100%
dimana :
A = biaya pemasaran
B = Total nilai produk yang dipasarkan
E = Efisiensi pemasaran
Usahatani lada
BIAYA Tahun Investasi Operasional Total Biaya
1 4.703.560 0 4.703.560
2 4.579.201 0 4.579.201
3 4.703.401 0 4.703.401
4 0 6.985.731 6.985.731
5 0 6.746.298 6.746.298
6 0 6.619.231 6.619.231
7 0 6.611.415 6.611.415
8 0 6.870.265 6.870.265
9 0 6.323.874 6.323.874
10 0 6.543.731 6.543.731
Jumlah 13.968.162 46.700.544 60.686.706
Usahatani lada
penerimaan
Tahun Produksi (kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp/kg)
1 0 53.500 0
2 0 53.500 0
3 0 53.500 0
4 261 53.500 13.841.628
5 407 53.500 21.588.202
6 386 53.500 20.433.156
7 473 53.500 25.069.679
8 316 53.500 16.758.095
9 432 53.500 22.872.813
10 320 53.500 17.132.771
Jumlah 2.594 137.696.345
Kelayakan usaha
analisis
Kriteria Investasi Nilai Hasil
PP 4,48 Layak
Petani (1)
11.847 kg
100%
Pedagang pengepul
besar (2)
11.847 kg
100%
Pedagang Pedagang
pengecer di pengecer di Keterangan :
Eksportir (6)
Way Kanan Bandar a) Saluran I = 1→ 2 → 3 → 4
(4) Lampung (5) b) Saluran II = 1→ 2 → 3 → 5
c) Saluran III = 1→ 2 → 3 → 6
1.000 kg 1.500 kg 9.347 kg
8% 13% 79%
Analisis Marjin Pemasaran • Petani - pedagang pengumpul desa
Lada Pada Saluran 1 •
(Rp53.000,00/kg)
RPM pedagang pengumpul desa sebesar Rp3,25,
artinya setiap biaya Rp1,00 yang dikeluarkan maka
akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp3,25.