Anda di halaman 1dari 18

“Analisis Kelayakan Finansial dan

Efisiensi Pemasaran Lada


di Kecamatan Gunung Labuhan
Kabupaten Way Kanan”

Dosen Pengampu 3: Fadeli Muhammad Habibie, S. TP.,


MP., M.Sc

Disusun Oleh : Kelompok 3


Anggun Novandrie W
(11170920000009)
Dananda Azizah
(11170920000048)
Widi Septia Wijaya
(11170920000049)
Dwi Nuryani
(11170920000050)
Eko Saputro
(11170920000100)
Lada merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam kegiatan ekspor dan impor
Indonesia. Lada menyumbang devisa Negara terbesar keempat untuk komoditas perkebunan setelah minyak
sawit, karet, dan kopi. Indonesia merupakan pemasok utama lada hitam ke pasar Amerika Serikat dengan tingkat
pengiriman 20.423 metrik ton (47%) menurut BAPPEBTI 2014.

Dalam pemasaran komoditi lada membutuhkan adanya lembaga pemasaran. Salah satu daerah sentra produksi tanaman Lada
di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Way Kanan, khusunya di kecamatan Gunung Labuhan. Pada sistem pemasaran harga
di tingkat petani ditentukan dengan cara tawar-menawar antara petani dengan pedagang pengumpul. Jumlah petani lada yang
ada lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pedagang pengumpul, sehingga posisi petani adalah sebagai penerima harga.
PEMASARAN
PEMASARAN SALURAN PEMASARAN

William J. Stanton Saluran pemasaran secara


Pemasaran merupakan suatu
umum adalah kumpulan
sistem dari kegiatan bisnis yang organisasi atau lembaga
dirancang untuk yang bergerak di bidang
merencanakan,menentukan penyaluran barang atau
harga,mempromosikan dan jasayang di hasilkan oleh
mendistribusikan barang- produsen agar dapat sampai
barang yang dapat memuaskan kepada tangan konsumen
keinginan dan jasa baik kepada akhir
para konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
FUNGSI UTAMA SALURAN PEMASARAN
• Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing, pelaku, dan kekuatan lain dalam
01 •
lingkungan pemasaran
Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif untuk merangsang pembelian

• Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat-syarat lainnya sehingga transfer
02 •
kepemilikan dapat dilakukan
Memperoleh dana untuk membiayai persediaan pada berbagai level saluran pemasaran

• Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran


03 • Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah
sampai ke pelanggan akhir.

• Mengatur pelunasan tagihan pembeli melalui bank dan institusi


04 keuangan lainnya

• Mengawasi transfer kepemilikan aktual dari suatu organisasi atau


05 orang kepada organisasi atau orang yang lain.
Saluran Pemasaran
terbagi menjadi Empat :
Lembaga lembaga
Dalam Saluran Pemasaran Produsen Produsen Produsen Produsen

Pedagang Pedagang
Grosir Grosir
Pedagang
Tengkulak Pengencer
Besar
Pengecer Pengecer Pengecer

Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4


Fungsi pemasaran hasil
pertanian

Fungsi pemasaran merupakan serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh


lembaga-lembaga pemasaran, baik aktivitas proses fisik maupun aktivitas jasa, yang
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen

Fungsi Penyimpanan Fungsi Transportasi

Fungsi Penyimpanan Fungsi transportasi berperan Fungsi pengangkutan dalam


diperlukan untuk menyimpan dalam memperlancar kegiatan perencanan meliputi:
barang sebelum dikonsumsi perpindahan produk dari lokasi a) jenis barang yang diangkut
atau menunggu untuk diolah produksi sampai ke lokasi b) volume yang akan diangkut
terlebih dahulu. Yang dimaksud konsumen akhir sesuai dengan c) waktu pengangkutan
dengan penyimpanan adalah kebutuhan konsumen baik d) jenis alat angkutan yang
perlakuan terhadap produk menurut waktu, jumlah dan digunakan
pertanian agar waktu simpan kualitas.
menjadi lebih tahan lama.
Lanjutan..

Fungsi
Pemasaran hasil
yang lain

Fungsi Periklanan
Fungsi Grading
Fungsi Standarisasi untuk menginformasikan,
Grading adalah tindakan mengenalkan, dan
mengklasifikasi hasil Standardisasi merupakan mempromosikan kepada
pertanian menurut ukuran atau penentuan konsumen atas suatu produk.
standardisasi yang mutu barang dengan Promosi dapat dilakukan melalui
diinginkan atau berbagai cara, antara lain;
menggunakan berbagai
penyortiran produk- melalui promosi penjualan,
ukuran. publisitas umum, penjualan
produk ke dalam satuan
pribadi, dan media periklanan.
atau unit tertentu.
MARGIN PEMASARAN
Marjin Pemasaran merupakan perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam
sistem pemasaran, atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dengan
jumlah yang diterima produsen atas suatu produk pertanian yang
diperjualbelikan pada waktu, volume, dan kualitas yang sama.

Rumus :
M = Pr - Pp
M total = Σ Mi (1)

Keterangan :
M = M total = Margin pemasaran per satuan barang
Pr= Harga Produk di tingkat Pengecer per satuan barang
Pp =Harga produk di tingkat petani produsen per satuan barang
I= Tingkatan lembaga tata niaga
F a r m e r ’s S h a re
Farmer’s Share adalah persentase perbandingan antara bagian harga yang
diterima oleh petani dengan bagian harga di konsumen akhir

Fs = Pf /Ps x 100 %

Keterangan :
FS = Bagian Harga yang diterima Petani ( Farmer’s share )
Pf = Harga ditingkat Petani
Ps = Harga ditingkat Pengecer
Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran merupakan perbandingan antara output pemasaran
dengan input pemasaran baik berupa fisik maupu finansial. Output bisa
berupa kepuasan konsumen, sedangkan input merupakan masukan yang
digunakan dalam proses pemasaran.

E = A/B x 100%

dimana :
A = biaya pemasaran
B = Total nilai produk yang dipasarkan
E = Efisiensi pemasaran
Usahatani lada
BIAYA Tahun Investasi Operasional Total Biaya

1 4.703.560 0 4.703.560
2 4.579.201 0 4.579.201
3 4.703.401 0 4.703.401
4 0 6.985.731 6.985.731
5 0 6.746.298 6.746.298
6 0 6.619.231 6.619.231
7 0 6.611.415 6.611.415
8 0 6.870.265 6.870.265
9 0 6.323.874 6.323.874
10 0 6.543.731 6.543.731
Jumlah 13.968.162 46.700.544 60.686.706
Usahatani lada
penerimaan
Tahun Produksi (kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp/kg)

1 0 53.500 0
2 0 53.500 0
3 0 53.500 0
4 261 53.500 13.841.628
5 407 53.500 21.588.202
6 386 53.500 20.433.156
7 473 53.500 25.069.679
8 316 53.500 16.758.095
9 432 53.500 22.872.813
10 320 53.500 17.132.771
Jumlah 2.594 137.696.345
Kelayakan usaha
analisis
Kriteria Investasi Nilai Hasil

gross B/C Ratio 1,92 Layak

Net B/C Ratio 3,71 Layak

NPV Rp30.299.611 Layak

PP 4,48 Layak

IRR 50,20% Layak


Analisis Pemasaran

Petani (1)
11.847 kg
100%
Pedagang pengepul
besar (2)
11.847 kg
100%

Pedagang besar (3)

Pedagang Pedagang
pengecer di pengecer di Keterangan :
Eksportir (6)
Way Kanan Bandar a) Saluran I = 1→ 2 → 3 → 4
(4) Lampung (5) b) Saluran II = 1→ 2 → 3 → 5
c) Saluran III = 1→ 2 → 3 → 6
1.000 kg 1.500 kg 9.347 kg
8% 13% 79%
Analisis Marjin Pemasaran • Petani - pedagang pengumpul desa
Lada Pada Saluran 1 •
(Rp53.000,00/kg)
RPM pedagang pengumpul desa sebesar Rp3,25,
artinya setiap biaya Rp1,00 yang dikeluarkan maka
akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp3,25.

• Pedagang pengumpul desa - pedagang besar


(Rp55.500,00/kg)
• artinya setiap Rp1,00 yang dikeluarkan pedagang
besar maka akan mendapatkan keuntungan sebesar
Rp8,89.

• Pedagang besar -pedagang pengecer Kabupaten Way


Kanan (Rp60.000,00/kg)
• RPM yang diperoleh pedagang pengecer sebesar Rp
52,17, artinya setiap Rp1,00 yang dikeluarkan oleh
pedagang pengecer maka akan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp52,17.
Analisis Marjin Pemasaran
Lada Pada Saluran 2

Marjin pemasaran yang diperoleh pedagang


pengecer di Kota Bandar Lampung sebesar
Rp10.000,00/kg dengan nilai RPM yang
diperoleh sebesar Rp5,00.

Hal ini berarti bahwa setiap biaya Rp1,00 yang


dikeluarkan oleh pedagang pengecer
mendapatkan keuntungan sebesar Rp5,00
Analisis Marjin Pemasaran
Lada Pada Saluran 3

marjin pemasaran dan RPM yang diperoleh


pedagang pengumpul desa dan pedagang besar
pada saluran III sama dengan yang diperoleh
pada saluran I. Harga jual lada di tingkat
eksportir sebesar Rp68.000,00/kg.
Tujuan pemasaran saluran III adalah konsumen
di luar negeri seperti negaranegara di Eropa
dan Amerika melalui pedagang ekportir.
KESIMPULAN
• Biaya total usahatani lada selama sepuluh tahun adalah sebesar Rp60.868.706,00.
• penerimaan yang diperoleh petani selama 10 tahun adalah sebesar Rp137.696.345,00 dengan
produksi sebesar 2.594 kg harga jual Rp53.000,000/kg
• Usahatani tersebut layak untuk dijalankan
• Pada analisis pemasaran terdapat tiga saluran pemasaran:
• petani menjual hasil produksinya ke pedagang pengumpul desa 11.847 kg (100%). Pedagang
pengumpul desa menjual lada ke pedagang besar di tingkat kecamatan 11.847 kg (100%).
Pedagang besar menjualnya kembali kepada tiga lembaga perantara selanjutnya yaitu
pedagang pengecer di Kabupaten Way Kanan dengan volume jual 1.000 kg (8%), pedagang
pengecer di Kota Bandar Lampung dengan volume jual 1.500 kg (13%) dan eksportir dengan
volume jual 9.347 kg (79%).
5. Hasil analisis marjin pemasaran dari ketiga saluran, saluran II merupakan saluran yang paling
efisien karena memiliki nilai marjin pemasaran dan nilai rasio profit marjin yang hampir merata
pada tiap lembaga perantara.

Anda mungkin juga menyukai