Anda di halaman 1dari 7

Kelas B EKSTENSI

PENUNDAAN PENJEPITAN
TALI PUSAT
Oleh :

HERLIANA
1801032381

DOSEN :
SRI RINTANI SIKUMBANG,
PENGER
TIAN

adalah praktek penundaan pengekleman dan


pemotongan tali pusat dimana tali pusat tidak
dijepit atau dipootong sampai setelah
denyutan berhenti, atau sampai setelah
plasenta lahir seluruhnya.
TUJU
Perkembangan

AN
Saraf
Para ahli menemukan beberapa menit
penundaan pemotongan tali pusar saat lahir,
dapat mempengaruhi perkembangan saraf
beberapa tahun kemudian.
memiliki keterampilan sosial dan motorik sedikit
lebih tinggi,
Menurunkan
Risiko Anemia
Zat besi yang tersimpan di bagian  tubuh
lainnya sangat penting untuk perkembangan
otak yang sehat.

Meningkatnya
Volume Darah
 Jika volume darah meningkat, trombosit juga
meningkat.
 Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah secara

Meningkatkan
alami
Stem Cell/ Sel
Punca
 Sel punca berperan penting dalam pengembangan
sistem saraf, pernafasan, kardiovaskular, dan saraf
pusat.
 Konsentrasi sel punca pada darah janin lebih banyak.
 Sel punca juga dapat membantu memperbaiki
kerusakan otak yang mungkin dialami bayi selama
kelahiran yang sulit.
PROSEDUR
PELAKSANAAN
1. Pastikan Anda menyiapkan alat medis yang tepat. Pemotongan tali pusat adalah prosedur sederhana
yang memerlukan:
Cairan antibakteri.
Sarung tangan operasi steril, jika ada.
Kapas bersih atau (lebih baik) kasa steril.
Klem atau pita kain khusus untuk menjepit tali pusat.
Pisau atau gunting tajam steril.

2. Lepaskan tali pusat yang melilit leher bayi dengan menyelipkan jari Anda. Kemudian, tarik dengan
lembut melalui kepala bayi. Hati-hati agar tali pusat tidak menegang.
3. Gunakan klem plastik steril atau pita katun khusus steril untuk mengikat tali pusat.
4. Jepitkan klem atau ikatkan pita yang pertama sekitar 5 sampai 7 cm dari bayi.
5. Gunakan pisau tajam steril seperti pisau bedah atau gunting.
6. Pegang tali pusat dengan kasa.
7. Potong dengan rapi di antara dua ikatan atau jepitan.
8. Setelah selesai pemotongan lakukan perawatan tali pusat dengan baik serta menjaga agar tali pusat tidak
infeksi.
A K
W
TU HAL YANG PERLU DI
PERHATIKAN
1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun,
waktu yang optimal untuk
menjepit tali pusar untuk semua 2. Menjaga agar daerah sekitar tali pusat tetap kering serta tali
bayi tanpa memandang usia pusat tidak lembab, dan
kehamilan atau berat badan
3. Tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat.
janin adalah ketika sirkulasi atau
Karena bila hal-hal tersebut tidak diperhatikan dapat
denyutan di tali pusar telah
berhenti, dan tali pusar ini datar mengakibatkan infeksi, dan bila telah terjadi infeksi masalahnya

dan pulseless (sekitar 3 menit menjadi tidak sederhana lagi.

atau lebih setelah lahir)


BAHAYA PENJEPITAN
TALI PUSAT
BAYI yang tali pusatnya dipotong terlalu cepat setelah lahir dikatakan dapat menderita
komplikasi, seperti kekurangan zat besi, anemia, pendarahan otak, infeksi usus, dan
kekebalan yang rendah.

Untuk beberapa dekade, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa penjepitan


talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir akan mengganggu fisiologi normal,
anatomi dan proses kelahiran.

Sedangkan untuk risiko dengan klem tertunda, Mercer menemukan bahwa untuk bayi
prematur tidak ada resiko. Kekhawatiran adanya polycythemia atau hiperbilirubinemia
tidak ditemukan. Saat ini disarankan bahwa penundaan pengekleman tali pusar tidak
aman untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV. penjepitan dan “memerah” darah dari
bayi merupakan praktek standar dalam upaya untuk meminimalkan risiko penularan –
namun Van Rheenen menyatakan tidak ada bukti biologis yang membuktikan bahwa
penjepitan tali pusar yang tertunda dapat meningkatkan risiko partikel HIV ditransfer ke
bayi.

Hindarilah melakukan Penjepitan tali pusar segera setelah lahir karena akan mengganggu
proses kelahiran normal. Karena tali pusar tersebut masih berdenyut dan masih
memasok oksigen, nutrisi ke bayi serta mendukung masa transisi bayi ke kehidupan di
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai