EISIF
EA
RA
SPN
AO
DN
M
B
A
R
LLIH
A SM
AL
A
BI
Kelompok 4 :
Ai Ratmini
Anisa Nurmuslimah
Dewi Kurnia
Fitri Riyani
Novalia Salsabila
Susi Susanti
Widia Nengsih
Nur Vina
Ayu Anggriani
PENGERTIAN
Imbal hasil (return) merupakan keuntungan yang diperoleh dari
investasi. Imbal hasil ini merupakan salah satu faktor yang
memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas
investasi yang telah dilakukan. Semakin besar imbal hasil yang
dihasilkan atau diperoleh oleh suatu investasi, akan semakin
besar pula daya tarik investasi tersebut bagi investor, walaupun
tetap memperhitungkan faktor risiko yang melekat pada
investasi tersebut.
PERHITUNGAN
Perhitungan imbal hasil abnormal dapat dilakukan dengan
mengurangi imbal hasil aktual/sesungguhnya dengan imbal hasil
yang diharapkan dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan simbol:
ARTNi,t = Imbal hasil abnormal sekuritas I pada waktu ke t
A(Ri,t) = Imbal hasil aktual sekuritas i pada waktu ke t
E(Ri,t) = Imbal hasil yang diharapkan sekuritas i pada waktu ke t
PERHITUNGAN
•
Imbal hasil aktual merupakan imbal hasil yang terjadi pada waktu ke-t,
dihitung dengan rumus: A(Ri,t) = Close Price i,t – Close Price i,t – 1/Close
Price i,t -1. Sementara itu, imbal hasil yang diharapkan merupakan
imbal hasil yang harus diestimasi dengan menggunakan model rata-rata
yang disesuaikan. Model ini beranggapan bahwa imbal hasil yang
diharapkan bernilai tetap, sama dengan rata-rata imbal hasil aktual
sebelumnya selama periode estimasi, dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan simbol:
E(Ri,t) = Imbal hasil yang diharapkan sekuritas I pada waktu ke t
A(Ri,t) = Imbal hasil aktual sekuritas i pada waktu ke t
T = Lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 s/d t2
PERHITUNGAN
Periode estimasi merupakan periode sebelum periode terjadinya
suatu peristiwa. Periode peristiwa (event period) atau jendela
peristiwa (event window). Lebih jelasnya diuraikan pada Gambar
11.1.
t1 t2 t3 t0
t4 Terjadinya Peristiwa
PERHITUNGAN
Pada Gambar 11.1 menunjukkan hal – hal sebagai berikut.
• Variable t1 sampai dengan t2 merupakan periode estimasi.
Lama periode estimasi yang umum digunakan adalah setahun
untuk hari – hari perdagangan dikurangi dengan lamanya
periode peristiwa. Misalnya, jumlah hari dalam periode
peristiwa adalah 7 hari, maka jumlah hari dalam periode
estimasi adalah = 254 hari – 7 hari = 247 hari.
• Variable t3 sampai dengan t4 merupakan periode peristiwa.
Lama periode peristiwa yang umum digunakan adalah berkisar
3 hari sampai dengan 121 hari untuk data harian, dan 3 bulan
sampai dengan 121 bulan untuk data bulanan.
PERHITUNGAN
• Gambar 11.2 Contoh penentuan periode estimasi dan periode peristiwa
-251 -4 -3 0
+3 Terjadinya Peristiwa
Pada Gambar 11.2 tampak bahwa periode estimasi selama 247
hari. Sementara itu, hari ke - 0 merupakan tanggal terjadinya
peristiwa. Periode peristiwa selama 7 hari, yaitu : 1 hari saat
terjadinya peristiwa, 3 hari sebelum terjadinya peristiwa, dan 3
hari setelah terjadinya peristiwa.
PERHITUNGAN
Periode peristiwa sebagai periode pengamatan merupakan periode yang
akan dihitung nilai imbal hasil abnormalnya. Dalam contoh tersebut, imbal
hasil abnormal akan dihitung pada hari -3, -2, dan -1 (untuk mengetahui ada
tidaknya kebocoran informasi), hari 0 ( reaksi pasar pada tanggal terjadinya
peristiwa), dan hari +1, +2, dan +3 (untuk mengetahui kecepatan reaksi
pasar).
Lamanya periode peristiwa bergantung dari jenis peristiwanya sebagai
berikut.
• Jika peristiwannya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat
ditentukan oleh investor (misalnya, pengumuman laba dan pengumuman
dividen), periode peristiwanya pendek, yaitu 7 hari untuk pengumaman
laba dan 21 hari untuk pengumuman dividen karena investor dapat
bereaksi dengan cepat.
• Jika peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit ditentukan oleh investor
(misalnya, merger dan akuisi),periode peristiwanya lama, yaitu 71 hari
karena investor membutuhkan waktu relative lama untuk bereaksi.
PERHITUNGAN
•• Jika digunakan pendekatan model mean – adjusted, imbal hasil ekspektasi
untuk sekuritas ke – i selama periode peristiwa ke – t berdasarkan pada
lama periode estimasi 247 hari dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut.