Anda di halaman 1dari 21

Ani P. Witjaksono DCN, M.

Kes
Gagal Jantung
Keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompa darah dari jantung ke jaringan untuk
Memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Gagal jantung yang sering ditemui:
1. Gagal Jantung Curah Rendah
2. Gagal Jantung Curah Tinggi
3. Gagal Jantung Kiri
4. Gagal Jantung Kanan
Gagal jantung - bukan merupakan suatu penyakit melainkan
sindroma yang timbul oleh berbagai sebab
proses- proses Patofisiologi.
PENDAHULUAN

• Gagal jantung -- Survey 4,7 % Wanita & 5,1 % Pria


Peningkatan per tahun 2.3 – 3.7
%/1000
• Penyebab kematian utama
- Sebagian besar akibat Dekompensasi gagal jantung kronik
- Penyebab Gagal Jantung Akut pada
a. Usia Tua PJK pada 60 – 70 %
b. Usia Muda PJB, Kardiomiopati dilatasi, dan Aritmia
Dampak pada CHF

• Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit -Odema,


gangguan pernafasan, pembesaran jantung
• Cardiac Cahechexia -- Malnutrisi sebagai akibat CHF
yang berat.
• Komplikasi Malnutrisi :
a. Anoreksia akibat asites
b. Meningkatnya kebutuhan BMR akibat peningkatan
kerja jantung & paru-paru.
c. Tidak cukupnya perfusi dan cenderung hipoxia 
Gangguan proses pencernaan & absorbsi zat gizi.
d. Diuretik - kehilangan zat gizi seperti Ze,Mg,K,
Patofisiologi
Gagal Jantung
Disfungsi Sistolik Peninggian beban
Peninggian tekanan
dan/atau akhir (afterload)
pengisian (preload)
Diastolik Peninggian Impedans

Penurunan relatif
Curah Jantung Peninggian tahanan
pembuluh sistemik

Mekanisme Kompensasi

Aktifitas dari :
•Sistem Simpatis , Renin Angiotensin, Sistem Adrenal
•Norepinefrin, Aldosteron, Kortikosteroid
•Hormon Antidiuretik, Intensifikasi oleh ginjal
•Resorpsi air dan natrium diproksimal

•Penurunan regulasi reseptor-reseptor


•Beta adrenalin di miokard
CHF --- TERMINOLOGI

• Penyempitan pembuluh darah arteri


• Terjadinya miokard infark
• Tekanan darah tinggi
• Penyakit Jantung Katup
• Cardiomyophaty
• Jantung Bawaan
GEJALA-GEJALA PADA CHF
 Terjadinya penumpukan cairan pada lapisan
dinding jantung
 Adanya oedema pada tungkai & mata kaki
 Sesak terutama setelah aktifitas
 Naiknya berat badan akibat terjadinya penimbunan
cairan / oedema
 Manifestasi yang sering terjadi pada CHF akibat
supply darah tidak adekuat - anoreksia, nausea,
rasa kenyang, konstipasi, malabsorbsi,
pembesaran hati, organ hati teraba lunak
Manifestasi Klinis

 Dispnoe. Sesak nafas merupakan gejala awal dan


umum terjadi pada gagal jantung. Sesak timbul sebagai
akibat dari terjadinya bendungan di jaringan vena-vena
di paru yang menurunkan elastisitas dan ruang-ruang
udara paru-paru.Gejala sesak ini akan semakin hebat
apabila terdapat perkembangan edema paru.
 Orthopnoe. Sesak napas yang timbul pada saat
berbaring dan akan berkurang bila duduk. Posisi duduk
dapat mengurangi sesak karena terjadi pengurangan
kemampuan paru dan meningkatkan kapasitas
ventilasi paru.
Manifestasi Klinis
 Paroxysmal Nocturnal Dispnoe ( PND ). Sesak
yang timbul tiba – tiba pada malam hari saat
penderita tertidur disertai dengan batuk,respiratori
distress dan rasa cemas yang hebat. Episode
timbulnya PND ini menggambarkan adanya
dekompensasi ventrikel kiri sebagai akibat dari
timbulnya kongesti paru yang akut.
Klasifikasi Gagal Jantung.

Gagal Jantung menurut New York Heart Association terbagi atas


empat kelas, yaitu :

 Fungsional Kelas I : Timbul gejala sesak pada


aktivitas fisik berat
 Fungsional Kelas II : Timbul gejala sesak pada
aktivitas sedang
 Fungsional Kelas III : Timbul gejala sesak pada
aktivitas ringan
 Fungsional Kelas IV : Timbul gejala sesak pada
aktivitas sangat ringan atau istirahat.
PENATALAKSANAAN
PADA PENYAKIT CHF
 Meminimalkan faktor penyebab CHF
 Meminimalkan aktifitas kerja jantung
 Memaksimalkan pengobatan yang
adekuat ( Diuretika, digitalis,dan nitrat )
 Mememberikan diet yang adekuat
TUJUAN :
 Menurunkan berat badan, bila kegemukan
sehingga tidak meningkatkan beban pada
otot jantung
 Mengurangi beban kerja jantung

 Menurunkan total air dan natrium tubuh


untuk mencegah edema
• Pembatasan Natrium tergantung pada kondisi pasien.
Pembatasan Na 500 mg/hr (RG I) diberikan dalam waktu pendek
• Suplemen Kalium diperlukan pada pasien yang diberi obat diuretik
• Cairan dibatasi diperlukan 1.5 – 2 l/hr, sedangkan pada pasien akut
atau dg gangguan yang berat pembatasan cairan 1 l/hr.
• Pemberian makanan lewat oral perlu dirangsang. Namun bila tidak
memungkinkan pemberian dapat dilakukan melalui makanan lewat pipa
(enteral / pareteral).
Pemberian dilakukan sedini mungkin ketika diketahui asupan tidak adekuat.
• Hindarkan makanan yang menimbulkan gas, serat tinggi, yang
merangsang, yang sulit cerna, dan kandungan lemak tinggi
• Hindarkan minuman yang mengandung alkohol, soda , kopi kental
(turunkan resiko meningkatnya denyut jantung).
BEE x aktivitas x faktor stress
 Aktivitas = 1.2 bedrest ; 1.3 pasien ambolatory
 Faktor stress = 0.1 – 0.2 ( CHF stabil )

0.8 – 1 gr / kg BB/hr

25 – 30 % dari total energi sehari


10 % Lemak Jenuh, 10 -15 % Lemak Tidak Jenuh

Jumlah KH memperhatikan kemungkinan adanya


hiperglikemik
Lanjutan,
• Cairan = 0.5 ml/kkal atau IWL (500 ml) + urine
• Natrium = 1.5 – 2 gr/hr untuk menurunkan volume
total plasma
• Kalium ditingkatkan karena terapi diuretik : 2 – 6 gr/hr,
kecuali ada gangguan ginjal
• Mg biasanya rendah dg terapi diuretik
( kebutuhan 300 – 350 mg )
 Asupan gizi tidak adekuat
( hilangnya nafsu makanan akibat sesak dan rasa
kenyang/penuh dibagian perut -- > Anoreksia )
 Asupan yang tidak adekuat - gizi buruk dan
Hipoalbuminemia
 Pada kondisi yang lebih lanjut dimana fubgsi keseimbangan
cairan dan elektrolit terganggu - Gagal Ginjal kronik
 Odema pada selaput jantung atau paru akan berakibat 
Respiratory Failure
 Penatalaksanan CHF yang tidak maksimal akan berakibat 
Decompensation Cordis
REFERENCE
1. Buku Ajar Kardiologi
Balai Penerbit FKUI 1996
2. Food, Nutrition, & Diet Therapy,
Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Escoot
Stump, edisi ke 11, Sauders, 2000
3. Penuntun Diet edisi baru, Dr. Sunita
Almatsier, Instalasi Gizi RSCM & ASDI,
Gramedia, 2006
4. Buku Ajar Kardiologi Dasar, Bidang
Keperawatan RS. Jantung & Pembuluh Darah
Harapan Kita.
KASUS
 Pasien ibu K, umur 57 thn, punya anak 3 masuk emergency
dengan keluhan sesal dan dada terasa berat. Seminggu terakhir
keluhan ini sangat sering terjadi, terakhir sesak nafas, keringat
dingn dan bedebar-debar, dan tidak nafsu makan. Sebelumnya
dia ke puskesmas dan disarankan berobat ke RS karena ada
pembengkakan di jantungnya. Pasien punya riwayat penyakit
asma, dan keluarga penyakit jantung. Hasil pengukuran
antropometri didapatkan TB : 155 cm, dan BB:47 kg.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya oedema ringan dikaki.
Pemeriksaan foto thorak dijumpai oedema jantung.
Pemeriksaan laboratorium Hb : 9,9 g/dl, HT: 32 %, leukosit
7.600 ml, GDS : 111 mg/dl, Na, 124 mmol/l, albumin : 2,4 g/dl,
Ureum 20 mg/dl, Creatinine : 0,7 mg/dl. TD: 106/68 mmHg.
Asupan makannya kurang dari 50%.
Pertanyaan:
 Pasien menderita penyakit apa ?
 Apa yang mendasari ditentukan diagnosa diatas ?
 Bagaimana status gizi pada pasien ini ?
 Apa yang perlu direncanakan dalam usaha menyembuhkan
penyakit ini ?
PILIHAN GANDA
1. Ketidak mampuan jantung untuk mempompa darah dari jantung ke jaringan tubuh disebut
A. Gagal Jantung kanan
B. Gagal Jantung Curah Rendah
C. Gagal Jantung Kongestif
D. Gagal Jantung Kiri

2. Kebutuhan protein pada pada pasien CHF adalah :


A. Cukup diberikan 2 gr/kg BB setiap harinya
B. Disesuaikan dengan kemampuan jantung yaitu 0,8 – 1 gr/kg BB
C. Tergantung kemapuan ginjal dan kondisi albuminnya
D. Semua Jawaban benar

3. Manifestasi Klinis dari Congestive Heart Failure adalah :


A. Dispnoe, Orthopnoe , Sulit bernafas
B. Dispnoe
C. Orthopnoe, PND
D. Dispnoe, Orthopnoe, PND

ESSAY

1. Mengapa gagal ginjal dapat terjadi pada penderita CHF kronik ?


2. Mengapa dalam penatalaksanaan diet pada pasien CHF perlu memperhatikan asupan
kalium ?

Anda mungkin juga menyukai