Anda di halaman 1dari 11

N

E
TANDA-TANDA BAHAYA DINI
KOMPLIKASI IBU DAN JANIN
KEHAMILAN LANJUT
1. Julia Widya Pangestu
2. Marwah Azizah
3. Mega Putri Agustina
4. Non Nimonika
Kehamilan adalah pembuahan ovum oleh
spermatozoa yang kemudian mengalami nidasi
pada uterus dan berkembang sampai janin
lahir. Lamanya hamil normal 37-42 minggu
dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Wiknjosastro, 1999).
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu
adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul
melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu
hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi
salah satu penentu perawatan kehamilan untuk
mencegah komplikasi.
Pengertian Tanda Bahaya
Kehamilan
• Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang
memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar
dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun
sesudah persalianan (Trian, 2007).
• Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi
selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila
tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
• Menurut Kusmiyati dkk, (2008), kehamilan
merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu
asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang
mungkin terjadi selama hamil.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Dalam
Mengenali Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
1. Umur 3. Pekerjaan
2. Pengalaman
Semakin cukup umur tingkat Pekerjaan adalah sesuatu
kematangan dan kekuatan Ibu yang hamil lebih dari satu yang dikerjakan untuk
seseorang akan lebih matang kali (multigravida) memiliki mendapatkan nafkah atau
dalam berfikir dan bekerja pengalaman yang lebih dalam pencaharian. Masyarakat
dari segi kepercayaan deteksi dini tanda bahaya
yang sibuk dengan kegiatan
kehamilan dibandingkan
masyarakat yang lebih dengan ibu yang baru atau pekerjaan sehari-hari
dewasa akan lebih percaya pertama kali hamil akan memiliki waktu yang
dari pada orang belum cukup (primigravida) , dengan hal lebih sedikit untuk
tinggi kedewasaannya. Hal ini graviditas merupakan memperoleh informasi
salah satu factor yang
ini sebagai akibat dari mempengaruhi (Depkes RI, 2006)
pengalaman jiwa. pengetahuan ibu dalam
(Nursalam, 2003). deteksi dini tanda bahaya
kehamilan (Nursalam dan
• Pariani, 2001).
LANJUTAN…

4. Pendidikan 6. Frekuensi Informasi


• Tingkat pendidikan berarti 5. Sumber Informasi Frekuensi informasi adalah
bimbingan yang diberikan oleh
seseorang terhadap seberapa sering ibu
perkembangan orang lain Menurut Bambang, dkk
(2001), sumber informasi memperoleh informasi
menuju kearah suatu cita-cita
tertentu (Sarwono, 1992, dapat mempengaruhi mengenai tanda bahaya
yang dikutip Nursalam, tingkat pengetahuan kehamilan selama kehamilan
2003). seseorang, dengan sekarang. Dengan makin
• Pendidikan adalah salah satu kemajuan teknologi yang meningkatnya sarana
usahan untuk mengembangkan cukup pesat, semua
kepribadian dan kemampuan informasi dan seringnya
didalam dan diluar sekolah dan informasi dapat diakses seseorang terpajang oleh
berlangsung seumur hidup dengan mudah dan cepat , informasi maka diperkirakan
(Notoatmodjo, 1993). sehinggat dapat
pengetahuan akan
Pendidikan mempengaruhi proses mempengaruhi tingkat
belajar, semakin tinggi pendidikan pengetahuan seseorang. bertambah yang nantinya
seseorang semakin mudah orang diharapkan membawa
tersebut menerima informasi. kepada perubahan setiap
• tindakan kearah yang benar
(Mahardani, 2011).
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 - 28
Minggu)
Demam tinggi, Selaput kelopak mata pucat, Nyeri perut yang hebat
1. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu


tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI
tahun 2007 penyebab kematian ibu
karena infeksi (11%). Pada infeksi berat
dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi
selama kehamilan, persalinan dan masa
nifas (Pusdiknakes, 2003).
2. Selaput Kelopak
Mata Pucat
Merupakan salah satu tanda
anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan
hemoglobin dibawah <10,5
gr% pada trimester II.
Anemia pada trimester II
disebabkan oleh hemodilusi
atau pengenceran darah.
Anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh defisiensi
besi (Saifuddin, 2002).
3. Nyeri Perut
Hebat
Nyeri perut ini terjadi pada kehamilan 22 minggu.
Banyak hal yang mempengaruhi jika terjadi nyeri
perut yang hebat pada ibu hamil trimester ke II,
sebagai berikut :
1. Kehamilan ektopik : adalah suatu
kehamilan yang pertumbuhan sel telur telah
dibuahi tidak menempel pada dinding
endometrium kavum uteri. Lebih dari 95%
kehamilan ektopik berada disaluran telur
(tuba Fallopii).
2. Peregangan ligamentum: dan juga otot
yang menahan rahim semakin membesar
sehingga ibu hamil mengalami nyeri bagian
perut yang tidak menetap.
3. Abortus: adalah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan. Sebagai batasan ialah
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram (Hadijanto,
2008).
Faktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak
awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah
gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu
maupun bayi yang dikandungnya. Namun, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhinya, sebagai berikut :
1. Sosial Budaya
2. Akses layanan kesehatan atau Fasilitas Kesehatan
3. Status ekonomi

Anda mungkin juga menyukai