Anda di halaman 1dari 8

ANTIHISYAMIN

NAMA KELOMPOK
Mila Villyani Br Sembiring (17030012)
Natasya Agustine Maharani (17030013)
Naura Nisrina (17030014)
Antihistamin
Merupakan suatu antagonis histamin, digunakan untuk
mengatasi dampak patofisiologi akibat pelepasan histamin .
- Mekanisme Kerja :
→ antagonis terhadap reseptor histamin
- Dampak yang timbul :
- Batuk
- Bersin
- Urtikal (gatal, merah, bentol)
- Reaksi alergi lain yang umum
Penggolongan antihistamin
• H₁ -blockers ( antihistamin klasik)
- mekanisme :
zat ini menakan reseptor H₁ di otot licin dingin pembuluh darah,
bronkhi, saluran cerna, kandung kemih, dan rahim juga melawan efek
histamin di kapiler dan juga ujung saraf (gatal) dengan efek simptomatis.
- Antihistamin banyak digunakan secara sistemik anatar lain :
- asma yang bersifat alergi ( misal serbuk bunga )
- sengatan serangga ( lebah )
- uritikaria
- kurang nafsu makan
-parkinson dan sebagai sedatif hipnotika
- syik anafilaksis
• H₂ -blockers ( penghambat asam lambung)
- Mekanisme :
menghambat secara selektif sekresi asam lambung yang
meningkat akibat histamin juga mengurangi vosodialitasi dan tekanan
darah menurun. Senyawa ini digunakan pada terapi tukak lambung usus.

- Penghambat asam (H₂ blockers)


- Simetidin
- Ranitidin
- femotidin
- nizatidin
- nokzatidin
• H₃ -blockers
terhadap sisitem syaraf .
- mekanisme :
mengatur produksi dan pelepasan histamin pada susunan syaraf
pusat. Tidak seperti antagonis H₁ yang menimbulkan efek sedatif ,
antagonis H₃ menyebabkan efek stimulan dan nootropik .

• H4 –blockers
Dijumpai pada sel-sel inflamatory (eusionofil, neutrofil,
mononukleosit).
Penggunaan Antihistamin

AntI alergi CTM , Loratodin

Batuk alergi Difenhidramin

Penekan gejala CTM , prometazin


influenza

Anti mual Dimenhidrinat

Anti tukak lambung Simetidin , ranitidin


Efek samping

Mulut kering
Mengantuk
Gangguan gastroinstestinal
Secara lokak kadang iritasi

Anda mungkin juga menyukai