Proses Pengadaan Konsultan Dan Kontraktor

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

PROSES PENGADAAN

KONSULTAN DAN KONTRAKTOR


Secara umum metode pemilihan penyedia barang/jasa
pemborongan/ jasa sebagai berikut :
1. Pelelangan umum
2. Pelelangan terbatas
3. Pemilihan langsung
4. Penunjukan langsung
5. Swakelola
1. Pelelangan Umum / terbuka
Metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka
dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi oleh pihak pemilik proyek di instansinya sehingga dapat
diikuti peserta secara luas namun mempunyai kualifikasi lingkup bidanG
penyedia barang / jasa dengan kemampuan yang sesui dipersyaratkan.
2. Pelelangan terbatas
Metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbatas, yang
hanya diikuti oleh rekanan yang terdaftar sebagai daftar rekanan mampu pada
instansi pemilik proyek. Rekanan yang diundang mempunyai reputasi dan
kapabilitas yang baik selama mengerjakan proyek-proyek sebelumnya.
3. Pemilihan Langsung
Pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan
sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari
penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi
baik teknis maupun dalam pelaksanaan implementasi proyek dengan melakukan
negosisasi harga serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman
resmi untuk penerangan umum bila kemungkinan melalui internet.
4. Penunjukan Langsung
Pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan
langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jas dengan cara melakukan
negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
5. Swakelola
Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan,
dan diawasi sendiri. Swakelola dapat dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa,
instansi pemerintah lain, dan kelompok masyarakat/lembaga swadaya
masyarakat penerima hibah. Prosedur swakelola meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan di lapangan dan pelaporan.
LPSE
Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik; Pada proses pengadaan LPSE hanya sebagai fasilitator yang tidak ikut
dalam proses pengadaan. Pelaksanaan proses pengadaan sepenuhnya dilakukan oleh panitia pengadaan

Aplikasi SPSE
Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di server LPSE
yang dapat diakses melalui website LPSE.
SPSE dikembangkan oleh LKPP yaitu Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dibentuk
berdasarkan Perpres No 106 tahun 2007.
LKPP merupakan lembaga pemerintah satu-satunya yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan
perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah, dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya LKPP
dikoordinasikan oleh Menteri Pembangunan Nasional.
FUNGSI LPSE LPSE mempunyai fungsi sebagai berikut :
Mengelola sistem e-Procurement.
Menyediakan pelatihan kepada PPK atau Panitia dan Penyedia barang/jasa.
Menyediakan sarana akses internet bagi PPK atau Panitia dan Penyedia barang/jasa.
Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPK atau Panitia dan Penyedia barang atau jasa.
Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPK atau Panitia dan Penyedia barang atau jasa
MEKANISME PERUSAHAAN AGAR TERDAFTAR DI LPSE
Dibawah ini beberapa syarat dan ketentuan bergabung dengan LPSE:
1. Registrasi
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), mengajukan permintaan sebagai pengguna SPSE kepada
pengelola LPSE bagi PPK/Panitia/Pokja ULP Pengadaan suatu paket pekerjaan tertentu.
Penyedia barang/jasa melakukan pendaftaran secara online pada website LPSE dan selanjutnya
mengikuti proses verifikasi dokumen pendukung yang di persyaratkan oleh LPSE.
Dengan membuat dan/atau mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan dalam SPSE,
maka PPK atau Panitia atau Pokja ULP Pengadaan dan penyedia barang/jasa telah memberikan
persetujuannya pada Pakta Integritas.
2. Penyedia barang/jasa:
KTP Direktur/Pemilik perusahaan/Pejabat yang berwenang di perusahaan.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (SIUJK)/ijin usaha sesuai bidang masing-masing.
Akta pendirian perusahaan beserta akta perubahannya (jika ada perubahan).
3. Penyedia barang/jasa wajib menandatangani dan menyerahkan formulir keikutsertaan dan
formulir pendaftaran yang telah tersedia pada website LPSE.
4. Penyedia barang/jasa dapat melakukan registrasi sebagai Pengguna SPSE paling lambat 2 hari
kerja sebelum batas akhir pemasukkan penawaran suatu paket pekerjaan yang akan diikuti.
Tahapan-TahaPan Pelaksanaan Pelelangan
Tahapp pelaksanaan pelelangan dilakukan agar kegiatan pelelangan dilakukan dengan urutan yang
sistematis dan tertib. Tahap ini terdiri atas:
1. Pengumuman akan dilangsungkannya pelelangan melalui media
massa serta papan pengumuman di instansi bersangkutan.
2. Pendaftaran peserta lelang.
3. Pengambilan dokumen penawaran dari panitia lelang.
4. Penjelasan (aanwijsing), berupa penjelasan administratif dokumen
penawaran, tinjauan ke lokasi proyek dengan membuat berita
acaranya.
5. Pemasukan dokumen penawaran dari peserta lelang.
6. Pembukaan dokumen penawaran.
7 Penilaian penawaran dan kulifikasi oleh panitia yang menguasai secara profesional.
8. Usulan calon pemenang penawaran lelang,dengan membuat rangking
penilaian.
9. Penetapan pemenang, dilanjutkan pengumuman pemenang lelang,
setelah harga penawaran terendah dengan kualifikasi persyaratan.
10. Sanggahan oleh peserta lelang boleh dilakukan bila keputusan pemenang lelang tidak sesuai
dengan syarat-syarat yang telah disepakati.
11. Keputusan pemenang lelang oleh pemilik proyek dilakukan bila
semua permasalahan selama pelelangan telah diselesaikan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai