Anda di halaman 1dari 13

CAUDECTOMY

Anjing merupakan hewan peliharaan yang dapat dengan


mudah beradaptasi dengan manusia, sehingga anjing banyak
dijadikan sebagai teman kesayangan.
Luka atau vulnus adalah hilang atau
rusaknya sebagian komponen
jaringan tubuh.

Nekrosis merupakan
salah satu pola dasar
kematian sel
Terjadi akibat hilangnya secara mendadak
Nekrosis koagulatif fungsi sel yang disebabkan oleh hambatan
kerja sebagian besar enzim.

Nekrosis likuefaktif
Perlunakan jaringan nekrotik disertai pencairan.

Bentuk campuran dari nekrosis koagulatif dan


Nekrosis kaseosa likuefaktif, yang makroskopik teraba lunak
kenyal seperti keju, maka dari itu disebut
nekrosis perkejuan.
a. Nekrosis lemak traumatik Terjadi akibat
Nekrosis lemak trauma hebat pada daerah atau jaringan
yang banyak mengandung lemak.
b. Nekrosis lemak enzimatik Merupakan
komplikasi dari pankreatitis akut hemorhagika,
yang mengenai sel lemak di sekitar pankreas,
omentum, sekitar dinding rongga abdomen.

Nekosis fibrinoid Nekrosis ini terbatas pada pembuluh darah


yang kecil, arteriol, dan glomeruli akibat
penyakit autoimun atau hipertensi maligna.
Tail docking atau caudectomy adalah amputasi atau
pemotongan sebagian dari ekor hewan.

Terapi caudectomy diindikasikan untuk lesi traumatis, infeksi, neoplasia, dan


mungkin fistula perianal.

Tail docking pada


anak anjing
Tail docking pada anjing dewasa

Caudectomy parsial
Caudectomy lengkap
Pra Operasi
1. Persiapan ruang operasi
Ruang operasi dibersihkan dari kotoran dan meja operasi
disterilisasi dengan alkohol 70%.
2. Persiapan alat
Sterilisasi pada alat-alat bedah bertujuan untuk menghilangkan
seluruh mikroba yang terdapat pada alat-alat bedah, agar
jaringan dan pembuluh darah tidak terkontaminasi.
3. Persiapan pasien
Persiapan pasien (hewan) dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik
secara lengkap meliputi pencatatan signalemen, status present,
serta fungsi sistem tubuh dari pasien. Pasien yang
akan dioperasi harus dipuasakan selama 12 jam.
Daerah yang akan dioperasi dibersihkan terlebih
dahulu dengan mencukur rambut sekitar daerah
operasi agar tidak mengganggu proses operasi.
4. Persiapan perlengkapan operator dan asisten.
Teknik operasi pada kasus vulnus laceratum adalah sebagai berikut :
1. Anjing direstrain, dibersihkan dan diberikan antiseptik pada
daerah yang akan dioperasi. Kemudian dianastesi umum dan kulit
pada ekor didorong ke depan menuju pangkal ekor.
2. Pemasangan torniquet (karet gelang untuk membendung aliran
darah) pada pangkal ekor untuk mengurangi pendarahan
3. Kulit ekor yang ditarik ke arah tubuh dibuat irisan setengah lingkaran
pada bagian dorsal dan ventral dari ekor. Arteri caudalis lateralis kiri dan
kanan dan arteri caudalis mediana diikat.
4. Ekor dipotong di belakang ikatan pembuluh darah dengan menyisakan
3 ruas os coccygeal. Kulit dijahit dengan benang non absorable secara
simple interupted.
5. Setelah selesai dijahit kemudian luka kemudian diberi iodine dan
ditaburi enbatic powder untuk selanjutnya ditutup dengan menggunakan
kasa steril untuk mengupayakan terjadinya kondisi ideal luka supaya proses
penyembuhan luka tidak mengalami gangguan.
6. Anjing dipasangkan Elizabeth collar untuk mencegah anjing menggigit
jahitan operasi.
Pasca Operasi
Setelah dilakukan pembedahan diberikan antibiotik untuk mencegah
terjadinya infeksi dengan memberikan antibiotik Betamox LA secara
intramuscular, salep betametason 1% secara topikal untuk anti radang,
enbatic powder dan iodine pada jahitan.

Anda mungkin juga menyukai