Pembimbing:
Kapten CKM dr. Mulya Imansyah, Sp. OT
PENDAHULUAN
■ Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit
terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon
tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan
dinamis menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut
dengan penyembuhan luka.
■ Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika tenaga
kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang sesuai dengan
perkembangan, akan memberikan dasar pemahaman yang lebih besar terhadap
pentingnya perawatan luka. Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat
luka stabil dengan perkembangan granulasi jaringan yang baik dan suplai darah
yang adekuat, hanya cara tersebut yang membuat penyembuhan luka bisa
sempurna.
ANATOMI KULIT
■ Struktur kulit
Epidermis : Terdapat empat jenis sel epidermis, yaitu: keratinosit, melanosit, sel
Langerhans, dan sel Merkel.
■ Stratum basal
■ Stratum spinosum
■ Stratum granulosum
■ Stratum lusidum
■ Stratum korneum
Dermis
Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-sel dermis merupakan sel-sel
jaringan ikat seperti fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag dan sel mast.
■ Stratum papilaris
■ Stratum retikularis
Hipodermis
Sebuah lapisan subkutan
di bawah retikularis dermis
DEFINISI
-luka lecet (vulnus excoriatum), -luka sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus ictum)
b. Luka tumpul
Sifat tepi luka tidak rata banyak jembatan jaringan dan diantaranya terdapat jaringan
yang mati (nekrosis), contohnya :
Luka robek (vulnus laceratum) Luka tembak (vulnus sclopectorum) Luka gigitan (vulnus morsum)
KLASIFIKASI LUKA
■ Luka dibagi atas 4 kategori berdasarkan atas penilaian klinik terhadap kontaminasi
bakteri dan resiko terjadinya infeksi :
■ Clean Wounds (Luka bersih)
■ Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)
■ Contamined Wounds (Luka terkontaminasi)
■ Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi)
PERBAIKAN LUKA