Anda di halaman 1dari 16

KEPANITERAAN KLINIK

SMF ILMU KESEHATAN MATA


RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

REFERAT
ABLASIO RETINA

Pembimbing
dr.Yudika Iwan Kaharap, Sp. M
Disusun oleh :
AULIA DEWI RATIH, S.Ked
FAB 118 016

1
LATAR BELAKANG
ABLASIO RETINA

INSIDENSI
• 1 dalam 15.000
ABLASIO populasi dengan
prevalensi 0,3%.
•Regmatogenosa • per tahun kira-kira 1
Menandakan •Traksi diantara 10.000
orang
pemisahan •Eksudatif
fotoreseptor retina
dari epitel pigmen
retina.

Basic and Clinical Science Course


TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI RETINA

Anonim. Anatomi mata dan retina.


ABLASIO RETINA

• Terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel pigmen retina.
• Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membrane
Definisi Bruch.

• Robekan retina
• Tarikan dari jaringan di badan kaca
Etiologi • Desakan tumor, cairan, nanah ataupun darah.

• Terjadi pada usia 40-70


• 1 dalam 15.000 populasi dengan prevalensi 0,3%.
Epidemiologi
• Ablasio retina ditemukan adanya Miopia sebesar 55%, trauma 10-20 % dan
Afakia/pseudofakia 30 – 40 %.

Vaughan DG, Asbury T, Eva PR, Oftalmologi Umum, Edisi 14, Widya Medika, Jakarta, 2000
Patofisiologi

Anatara neuroretina dan epitel pigmen terdapat ruang


potensial diamana kedua jaringan ini melekat longgar
pada mata yang matur dan dapat terpisah .

Robekan pada retina Retina tertarik Akumulasi cairan


Manifestasi Klinis

• Penurunan visus
• Rasa nyeri • Hiperemis
• Defek lapangan
Subjektif pandang.
Objektif • Fotopsia
• Riwayat trauma • Floaters
• Lakrimasi

Ilyas S, dkk. Ablasio Retina. Dalam: Sari Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ke-4. FKUI.2012.
KLASIFIKASI
Ablasio Retina Regmatogenosa

1. Ablasi terjadi akibat adanya


robekan di retina
2. Karakteristik :
- pemutusan total di retina sensorik
- traksi korpus vitreum
- mengalirnya korpus vitreum
3. Gejala khas :
- gangguan penglihatan terlihat sebagai Pemeriksaan funduskopi :
Retina yang terangkat berwarna pucat,
tabir yang menutup. pembuluh darah di atas, dan terlihat adanya
- fotopsia robekan retina berwarna merah.

Basic and Clinical Science Cource 2003-2004 on CD-ROM


Ablasio Retina Traksi
1. Tarikan oleh jaringan Fibrosis di
badan kaca
2. Jaringan fibrosis:retinopati diabetic
proliferatif
3. Karakteristik :
- memiliki permukaan lebih konkaf
- cenderung lebih lokal
Pasien dengan diabetes retinopati
4. Gejala khas :
proliferatif disertai ablasio retina traksional
- TIO normal dibagian supratemporal
- penglihatan turun tanpa rasa sakit

Basic and Clinical Science Cource 2003-2004 on CD-ROM


Ablasio Retina Eksudatif
1. Tertimbunnya eksudat di bawah retina dan
mengangkat retina.
2. Eksudat : skleritis, radang uvea
3. Karakteristik :
- Penimbunan cairan dibawah retina sensorik
4. Gejala khas :
- penglihatan dapat berkurang dari ringan
sampai berat.
- Ablasio ini dapat hilang atau menetap Eksudat di makula
bertahun-tahun setelah penyebabnya
berkurang atau hilang.

Lihteh Wu. Retinal Detachment, Exudative. [online]. 2010 feb 23 : available from: URL: http://emedicine.medscape.com/article/1224509-
overview
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
Oftalmologi Penunjang
1. Floater
2. Fotopsia 1. Pemeriksaan visus 1. Laboratorium
3. Penurunan tajam 2. Pemeriksaan lapangan 2. Pencitraan
penglihatan. pandang seperti ;
4. Penglihatan seperti 3. Pemeriksaan slit lamp foto orbita, CT
tertutup tirai. 4. Pemeriksaan scan, atau MRI
5. Ditanyakan adanya funduskopi
riwayat trauma, 5. Pemeriksaan tekanan
pembedahan , penyakit bola mata
mata , penyakit sistemik
Diagnosis Banding

Temuan klinik Ablasio Retina Retinoschisis


Bergelombang/berkerut
Permukaan Kubah dan halus
(tidak rata)
Perdarahan/pigmen + -
Skotoma relatif absolut
Reaksi fotokoagulasi - Biasanya ada
Cairan yang
bervariasi -
berpindah
Tatalaksana
Scleral Buckling
1. Ablasio retina tipe
regmatogenosa
2. Dengan cryoprobe dan
gesper sclera (scleral buckle).

Langston D, Manual of Ocular Diagnosis and Therapy, Edition 4


Vitrectomy

1. Ablasio retina tipe traksi


2. Membuat insisi kecil pada dinding
bola mata untuk memasukkan alat
yang disebut vitrector

Langston D, Manual of Ocular Diagnosis and Therapy, Edition 4


Komplikasi Prognosis
1. Perubahan fibrotik pada 1. Tergantung luasnya robekan retina,
vitreous (vitreoretinopati 2. Jarak waktu terjadinya ablasio,
3. Diagnosisdan tindakan bedah yang
proliferatif/ PVR),
dilakukan.
2. PVR dapat menyebabkan 4. Terapi yang cepat memberikan
traksi pada retina dan 5. Prognosis lebih buruk bila mengenai
ablasi retina lebih lanjut. makula
Kesimpulan
Ablasio retina (retinal detachment) adalah suatu keadaan
terpisahnya sel kerucut dan sel batang retina dari sel
epitel pigmen retina. Banyak terjadi pada usia 40-70
tahun.

Gejala dari ablasio retina adalah adanya floater,


fotopsia, dan penurunan tajam penglihatan. Dapat
dilakukan pemeriksaan funduskopi.

Prinsip penatalaksanaan pada ablasio retina adalah untuk


melekatkan kembali lapisan neurosensorik ke lapisan epitel
pigmen retina, yaitu dengan pembedahan. Prognosis
tergantung seberapa cepat penanganan.

Anda mungkin juga menyukai