Anda di halaman 1dari 24

EFFLORESENSI

dr. Wiwiek Dewiyanti, Sp.KK, M.Kes


Efloresensi atau ruam :

gambaran ; kelainan kulit dan

selaput lendir yang dapat dilihat

secara obyektif
Efloresensi terdiri atas :
• E. primer : kelainan kulit yang pertama timbul yang
disebabkan oleh penyakit kulit tersebut, contoh :
makula, urtika, vesikel, pustula, papula, bulla,
nodulus, nodus.

• E. sekunder : kelainan kulit yang terjadi setelah


perubahan perkembangan e. primer, contoh :kista,
abses, sikatriks, erosi, ekskoriasi, ulkus, skuama,
krusta.

• E. primer dan sekunder : pustula, kista.


Defenisi beberapa efloresensi

• Makula : kelainan kulit berbatas tegas berupa


kelainan warna
• Papula : merupakan lesi superficial, menonjol,
padat. Umumnya diameter <0.5 cm.
• Plak: peninggian Kulit yang luas di atas permukaan
kulit
• Nodule/Nodulus: lesi dapat diraba, padat, bentuk
bulat/ elips dan lebih besar dari papul. Melibatkan
epidermis, dermis, dan juga jaringan subkutan
• Wheal/ Urtika : papul merah pucat dengan
permukaan datar dan berbentuk bulat, dan hilang
dalam 24-48jam yang disebabkan oleh edema
setempat
• Vesikel : gelembung berisi cairan berbatas tegas,
menonjol, berukuran < 0,5cm.
• Bulla : vesikel yang berukuran lebih besar >0,5cm
• Pustula : gelembung yang berisi nanah, yang dapat
berwarna putih, kuning, kehijauan atau merah
• Krusta : terbentuk ketika serum, darah atau
eksudat mongering pada permukaan Kulit.
Berwarna kuning bila terbentuk dari serum yang
mongering, hijau, bila terbentuk dari eksudat yang
purulent, coklat, atau hitam bila terbentuk dari
darah
• Skuama : serpihan lapisan stratum korneum yang
terlepas dari Kulit, dapat besar, kecil, tipis,
menempel atau terpisah
• Erosi : Kehilangan jaringan kulit terbatas pada
epidermis, dan tidak sampai dermis
• Ulkus: kerusakan Kulit yang sampai pada dermis
bahkan sampai ke subkutis dan selalu terjadi pada
perubahan jaringan yang patologis, sehingga selalu
merupakan fenomena sekunder
•Sikatriks : penggantian jaringan yang rusak
dengan jaringan fibrous. Dapat hipertophy
dan keras atau atrofi dan lembut dengan
penipisan atau kehilangan kompartemen
jaringan dari kulit
• Kista : ruangan yang berdinding dan berisi cairan,
atau material yang padat dan bias terdapat di
superfisial maupun dalam.

 Abses : kumpulan nanah dalam


jaringan
•Likenifikasi : penebalan kulit disertai relief
kulit yang makin jelas
Efloresensi
• Purpura : Ekstravasasi darah merah dari pembuluh
kutaneous ke dalam kulit atau membran mukus
menghasilkan lesi-lesi ungu kemerah-merahan yang
disebut sebagai purpura.
Efloresensi
• Telangiektasis : kapiler-kapilr kecil yang
persisten dalam dermis superfisial yang
terlibat sebagai garis-garis merah atau pola-
pola mirip jaringan pada kulit.
Kelainan atau Bentuk

Liniar : menyerupai garis lurus

Sirsinar/anular : Annular : Ring-


shaped; tepi lesi berbeda dengan
tengah lesi  dapat meninggi,
berskuama, atau berbeda warna
 contoh : tinea korporis).
Kelainan atau Bentuk

Arsinar : berbentuk bulan


sabit

Polisiklik : terbentuk dari


lingkaran, rings, yang
menyatu  contoh : urtikaria,
Penyebaran Dan Lokalisasi
Acral : terjadi pada lokasi distal (tangan,kaki,lengan dan engkel)

Truncal : terjadi pada trunkus dan badan pusat

Generalisata : hampir seluruh tubuh

Regional : mengenai satu regio

Universalis : Melibatkan seluruh permukaan kutaneous


(eritroderma)

Ekstensor : terjadi pada dorsal ekstremitas,lutut atau siku


Penyebaran Dan Lokalisasi
Intertriginous : terjadi dalam lipatan-lipatan kulit,dimana dua
permukaan kulit bersentuhan,yakni axilla,lipatan inguinal.

Fleksor : mendasari otot fleksor dari ekstremitas,lantekubital,dan


popliteal fossae (atopic dermatitis)

Terlokalisasi : terbatas pada satu lokasi tubuh (selulitis)

Simetris Bilateral : terjadi dengan struktur simetris pada kedua sisi


tubuh (vitiligo,psoriasi tipe plak

Unilateral : Mengenai sebelah badan


•TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai