pH sediaan sedikit asam mendekati netral. Larutan Isotonis atau Larutan
sedikit hipertonis.
• pH Larutan dan Zat Pendapar
• pH sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 - 6,5 dan pH
sekresi anak-anak antara 5,0 - 6,7. Jadi dibuat pH larutan
OTH antara pH 5 sampai 6,7
• Disarankan menggunakan dapar fostat pH 6.5 atau dapar
lain yang cocok pH 6.5 dan dibuat isotonis dengan NaCI.
• Pensuspensi (FI III) Dapat digunakan sorbitan (span), polisorbat (tween)
atau surfaktan lain yang cocok, kadar tidak boleh melebihi dari 0,01 %b/v.
• Pengental Untuk menghasilkan viskositas larutan yang seimbang
dengan viskositas mucus hidung (agar aksi cillia tidak terganggu). Sering
digunakan : - Metil selulosa (Tylosa) = o,1 -0.5 % ; - CMC-Na = 0.5-2 %
Larutan yang sangat encer/sangat kental menyebabkan iritasi mukosa hidung.
Pengawet Umumnya digunakan : - Benzolkonium Klorida = O.01 – 0,1 %b/v -
Klorbutanol = 0.5-0.7 % b/v Pengawet antimikroba digunakan sama dengan
yang digunakan dalam pengawetan larutan obat mata.
Tonisitas Kalau dapat larutan dibuat isotonis (0.9 % NaCI) atau sedikit
hipertonis dengan memakai NaCl atau dekstrosa
Sterilitas : Sediaan hidung steril disiapkan menggunakan metoda dan material
yang dirancang untuk memastikan sterilitas dan untuk menghindari paparan
dari kontaminan dan pertumbuhan dari jasad renik, rekomendasi pada aspek
ini disiapkan dalam bentuk teks pada metoda produksi sediaan yang steril
(BP 2001).
• Sediaan tetes hidung harus steril Cara sterilisasi :
1. Filtrasi dengan menggunakan filter membran dengan
ukuran pori 0,45µm atau 0,2 µm.
2. Panas kering
3. Autoclaving
4. Sterilisasi gas dengan etilen oksida
EVALUASI
• Sterilisasi
• Kejernihan
• pH
• Volume/berat sediaan
OBAT TETES MATA
DEFF. UMUM
HARUS ISOTONIS.
PENGATURAN PH
• 1. Kelarutan
Kebanyakan senyawa obat larut dalam cairan pembawa yang umum digunakan
pada sediaan tetes telinga, jika senyawa obat tidak larut dalam cairan
pembawa maka bisa dibuat sediaan suspensi. Karena kebanyakan zat
pembawa merupakan zat yang kental, maka pada pembuatan sediaan
suspensi untuk tetes telingan tidak perlu ditambahkan zat pensuspensi.
2.Viskositas
Viskositas sediaan tetes telinga penting untuk diperhatikan karena
dapat menjamin sediaan bisa lama berada di dalam saluran
telinga.
3. Sifat surfaktan
Dengan adanya surfaktan akan membantu proses penyebaran
sediaan dan melepaskan kotoran pada telinga.
4. Pengawet
Pada sediaan tetes telingan yang menggunakan gliserin, propilen
glikol sebagai pembawa tidak perlu ditambahkan zat pengawet.
5. Sterilisasi
Sediaan tetes telingan tidak perlu dibuat secara steril, yang
penting bersih.
6. pH
Rivanol
Masukkan Ke dalam
Erlenmeyer
Masukkan dalam
botol kocok ad larut
Solutio
Rivanol
JENIS LARUTAN
POLARITAS
PEMBENTUKAN
CO-SOLVENCY
KOMPLEKS
KELARUTAN
SALTING IN KELARUTAN
• Pengadukan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BENTUK SEDIAAN SOLUTIO
SIRUP
GUTTAE POTIONES
LAR.ORAL
POTIO
ELIXIR
EFFERVESCENT
SATURATIO NETRALISASI
CONTOH SEDIAAN
• Sirup LARUTAN ORAL
> sanmol sebagai analgetik dan antipiretik
> Ryvel sebagai anti histamin
• Elixir
> Bisolvon Kids sebagai obat batuk (ekspektoansia)
> Curcuma Plus sebagai penambah nafsu makan
• Netralisasi
> solutio citratis magnesii sebagai obat cuci perut
• Guttae
> Imunisasi BCG sebagai imunisasi anti TBC
CONTOH SEDIAAN
• Saturasi
LARUTAN ORAL
> Potio Riveri digunakan sebagai antasida
• Potio
> potio alba digunakan sebagai ekspektoran
> potio nigra digunakan sebagai ekspektoran
• Potio Effervescen
> Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh digunakan sebagai
antasida
GARGARISMA
LAR.
TOPIKAL
GUTTAE
COLLYRIUM
NASALES
EPITHEMA
INHALATIONES
OBAT KOMPRES
CONTOH SEDIAAN
LARUTAN TOPIKAL
• Gargarisma
> Betadin gargle obat kumur
• Litus Oris
> larutan 10 % Borax dalam gliserin sebagai pencegah bibir kering
atau pecah - pecah
• Guttae Nasales
> Otrivin Adult Colds untuk meringankan hidung tersumbat
• Inhalationes
> salbutamol aerosol sebagai obat asma
CONTOH SEDIAAN
LARUTAN TOPIKAL
• Epithema
> sol. Rivanol untuk membersihkan luka
• Collyrium
> Y-rins untuk membersihkan mata
• Guttae Opthalmicae
> Rohto untuk iritasi mata ringan
> Visine untuk iritasi mata ringan
CONTOH SEDIAAN- SEDIAAN LARUTAN YANG
TERDAPAT DI PASARAN
SUSPENSI
DEFINISI SUSPENSI
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV
Th. 1995, hal 17
Suspensi adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
KEUNTUNGAN
• Baik digunakan untuk pasien yang
sukar menerima tablet / kapsul,
terutama anak-anak.
• Homogenitas tinggi
• Dapat menutupi rasa tidak enak /
pahit obat
KEKURANGAN :
• Sediaan suspensi harus dikocok terlebih
dahulu
• Jika membentuk “cacking” akan sulit
terdispersi kembali sehingga
homogenitasnya turun
• Alirannya menyebabkan sukar dituang
• Kestabilan rendah
JENIS - JENIS SUSPENSI
• Suspensi Oral
• Suspensi Topikal
• Suspensi Optalmik
• Suspensi tetes telinga
SYARAT
Menurut FI IV 1995 SUSPENSI
supensi harus :
• digunakan secara tertentu misal untuk
mata, harus menggunakan pengawet
• harus dikocok sebelum digunakan
• harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat
•Karakteristik
KARAIRI-CIRI SEDIAAN
SUSPENSI
• Terbentuk dua fase yang heterogen
• Akan memisah jikaKAdidiamkan
• Mempunyai diameter partikel > 100 nm
• Dapat disaring dengan kertas saring
biasa
• Berwarna keruh
TERIMA KASIH…..