Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


RSUD CENGKARENG

Anggiya Ary Winarni (2018000012)


Clara Erlin Zuliarty (2018000024)
Dyah Sekar Ayu Ardyanti (2018000045)
Vidya Anandhita Putri (2018000111)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS PANCASILA
2019
PROFIL

RSUD Cengkareng
merupakan rumah
sakit kelas B non VISI MISI
pendidikan yang
terakreditasi paripurna
bintang 5

Memberikan pelayanan
Menjadi Rumah Sakit di
prima dan mengembangkan
Indonesia dan terdepan di
manajemen rumah sakit
Asia Tenggara tahun 2020
yang profesional
STRUKTUR ORGANISASI RSUD CENGKARENG

DIREKTUR
PerPres No 77 th 2015 ttg
SATUAN KOMITE-KOMITE
Pedoman Organisasi
PEMERIKSAAN
INTERNAL WAKIL DIREKTUR
KEUANGAN DAN
WAKIL DIREKTUR Rumah Sakit
PELAYANAN
UMUM

BAGIAN
BIDANG
Organisasi Rumah Sakit
BAGIAN UMUM DAN BAGIAN SUMBER KEUANGAN DAN BIDANG BIDANG PELAYANAN
PEMASARAN DAYA MANUSIA PERENCANAAN PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS
PELAYANAN
KEPERAWATAN
paling sedikit terdiri dari:
1. Kepala RS / Direktur
Satuan Pelaksana
Kesekretariatan &
Satuan Pelaksana
Administrasi
Satuan Pelaksana
Perbendaharaan dan Instalasi Rawat Jalan Instalasi Farmasi
Satuan Pelayanan RS
Rawat Jalan
Legal Kepegawaian Verifikasi
2. Unsur pelayanan medis
Satuan Pelaksana
Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Satuan Pelayanan
3. Unsur keperawatan
Pemasaran & Instalasi Rawat Inap Instalasi Laboratorium
Informasi
Pemberdayaan SDM Mobilisasi Dana Rawat Inap
4. Unsur penunjang medis
Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana
5. Unsur administrasi
Satuan Pelaksana Instalasi Gawat Satuan Pelayanan
Rumah Tangga &
Perlengkapan
Pendidikan dan
Pelatihan
Akuntansi Darurat
Instalasi Radiologi
Rawat Khusus umum dan keuangan
6. Komite medis
Satuan Pelaksana
Satuan Pelaksana
Pemeliharaan RS
Perencanaan dan
Anggaran
Instalasi Bedah
Sentral
Instalasi Penunjang
Khusus
7. Satuan pemeriksaan
internal
Satuan Pelaksana SIM Instalasi Rawat
Khusus Instalasi Rekam Medis
RS

STAF PROFESIONAL
MEDIS
Instalasi Farmasi Rumah Sakit

STANDAR AKREDITASI
TUGAS
Waktu tunggu pelayanan
1. Menyelenggarakan, mengatur, mengawasi, dan
 Obat jadi: ≤ 30 menit
mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pelayanan  Racikan: ≥ 60 menit
Kefarmasian yang optimal dan profesional
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
2. Melaksanakan pengelolaan dan pengkajian
 100 %
sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP

3. Melaksanakan KIE
Kepuasaan pelanggan
FUNGSI 4. Berperan aktif dalam TFT  ≥ 80%
 Pengelolaan 5. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta
sediaan farmasi, pengembangan pelayanan kefarmasiaan
Penulisan resep sesuai formularium
alkes, dan BMHP  100%
 Pelayanan Farmasi
Klinis
4
Struktur Organisasi IFRS
RSUD Cengkareng

o Kepala Instalasi Farmasi: 1


o Apoteker rawat jalan: 4
o Apoteker rawat inap: 4
o Apoteker koordinator
penerimaan dan distribusi: 1
o TTK: 44 orang
o Pramu farmasi: 18 orang

The Power of PowerPoint | 5


PEMILIHAN

01 Mengutamakan penggunaan obat generik

Kegiatan untuk menetapkan Rasio manfaat-risiko dan manfaat-biaya yang


jenis Sediaan Farmasi, Alat 02
menguntungkan
Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai sesuai dengan 03 Mutu terjamin
kebutuhan. Pemilihan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
04
Bahan Medis Habis Pakai serta penggunaan dan penyerahan

05 Terbukti efektif dan harga terjangkau


PEMILIHAN

Obat Sisipan Formularium Nasional


Untuk Obat yang dianggap penting dan KepMenKes No. 659 tahun 2017
belum masuk kedalam FRS dapat
diajukan dengan menggunakan form
pengajuan obat sisipan

Formularium Rumah Sakit Tim Farmasi dan Terapi


No. 442 tahun 2017 1. Ketua

• 75% FRS sesuai dengan ForNas 2. Sekretaris


Penunjang bagian:
• 25% FRS Non-ForNas
1. Keuangan
2. Stakeholder
3. keperawatan
Alur Penyusunan
Formularium
Rumah Sakit

The Power of PowerPoint | 8


PERENCANAAN

Data pemakaian periode


KONSUMSI sebelumnya dan di analisis
dengan analisis pareto

Konsumsi dan
KOMBINASI
Epidemiologi Pola penyakit dan jumlah
E P I D E M I O L O G I k u n j u n g a n p a s i en k e r u ma h
sakit

METODE
PERENCANAAN

JANGKA PANJANG 01 JANGKA MENENGAH 02 JANGKA PENDEK 03


o Rencana Kebutuhan Obat o Defekta o Amprahan
(RKO) Dibuat setiap bulan Dilakukan harian dari
o Rencana Bisnis Anggaran maksimal 2 hari setelah permintaan depo dan
(RBA) melakukan stok opname apotek
Rencana Kebutuhan Obat (RKO)

Menghitung kebutuhan Obat


1
di tahun Mendatang

Memasukkan data penjualan 12 bulan


2 dan buffer 6 bulan

RKO dikirimkan ke DinKes


3
Provinsi DKI Jakarta

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


4 Dikirimkan ke Kemenkes

Didisposisikan ke Lembaga Kebijakan


Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
(LKPP) 5

E-Katalogue

12
Contoh RKO

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Rencana Bisnis Anggaran

Digunakan untuk merencanakan 1 2 Menggunakan buffer 2


kebutuhan tahun selanjutnya bulan

Menggambarkan Jumlah
Meliputi 12 kode anggaran
farmasi 3 4 biaya yang dibutuhkan untuk
perencanaan tahun depan

12 kode anggaran:
01: obat apotek 04: Alkes habis pakai rutin 07: Laboratorium 10: CSSD
02: Obat Farmasi 05: Alat kedokteran/inventaris medis 08: Radiologi 11: Sewa
03: Alkes apotek 06: PMI (labu darah) 09: gas medis 12: KSO
Apotek dan Depo
Menggunakan data :
Penjualan obat 1 bulan sebelumnya – sisa stok

DEFEKTA Gudang
o (Total penjualan 1 bulan untuk GPA atau
Data distribusi untuk GPF - Sisa stok
o Buffer stok ± 20%
o Lead time ± 14 hari

15
Contoh Defekta

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


Contoh Amprahan

17
PENGADAAN

Konsinyasi Pembelian
Pelayanan orthopedi, optik seperti lenda
mata, pelayanan bedah jantung terpadu
1 2 • PBF / distributor
• E-purchasing
• Apotek rekanan

Sumbangan / hibah Produksi


• Obat TBC
• Obat ARV
3 4 • Sediaan non steril: Repacking
• Sediaan steril: Rekonstitusi
• Obat Hepatitis C
• Obat Malaria
• Vaksin

18
Proses penerimaan perbekalan farmasi dari distributor Pada saat penerimaan dari gudang ke unit dilakukan
dilakukan dengan memperhatikan: pemeriksaan antara barang yang diterima dengan daftar
o Kondisi fisik barang dan jumlah barang yang barang yang tertera dalam form incoming. Setelah seluruh
diterima dengan surat pesanan atau faktur maupun
barang telah sesuai, maka form incoming akan
surat jalan.
ditandatangani oleh petugas penerima barang dan petugas
o Jumlah pesanan dengan jumlah obat dan fisik obat
gudang
yang dikirim.
o Waktu kadaluarsa
Supplier >>> Gudang Gudang >>> Unit

PENERIMAAN

19
Tanda Terima Barang
Form Kedatangan Obat
The Power of PowerPoint | thepopp.com 20
PENYIMPANAN

Stabilitas dan Sifat Bahan


o Suhu dingin
o Suhu ruang terkendali
Penyimpanan Khusus
o Obat High Alert
o Obat LASA
Bentuk Sediaan o Obat Sitostatik
o Elektrolit pekat
Diurutkan secara alfabetis
o Obat Golongan Narkotik dan
dengan prinsip FEFO FIFO
Psikotropik
o Obat bahan berbahaya dan mudah
terbakar
21
o Gas medis
Gas Medis

22
o RSUD Cengkareng menerapkan
pelayanan distribusi obat secara
sentralisasi

DISTRIBUSI o Pendistribusian sediaan farmasi dan


alat kesehatan habis pakai RSUD
Cengkareng dibagi menjadi 2,
yaitu:
a. Internal (Depo, Apotek 1, dan Apotek 2)
b. Eksternal (pasien) dengan menggunakan
sistem distribusi kombinasi
GUDANG

Gudang Pusat Apotek (GPA) Gudang Pusat Farmasi (GPF)

o Depo Distribusi ke semua unit dan disimpan


o Apotek 1 dalam lemari farmasi di semua poli dan
o Apotek 2 ruang IGD
o IGD
o OK
Disimpan dalam Lemari Emergensi, trolly
emergensi, dan bag emergensi 24
DEPO
1

1 2 3
Individual Floor Stock Unit Dose Daily
Prescribing
o R u a n g a n R a m b(IP)
utan, Ruang Perawatan Inap (belimbing, manggis,
Lemari Emergensi dan Troli
a n g g u r, m e l o n pepaya, mangga, sirsak, dan apel)
Emergensi yang terdapat di
semua ruang perawatan o Etiket merah: 08.00
o VK, ICU, IMC, o Etiket Hijau: 16.00
CVCU, PERINA
o Etiket Kuning: 24.00

o Etiket putih: pemberian pada jam lain


The Power of PowerPoint | 26
APOTEK 1 APOTEK 2

oPendistribusian kepada pasien oPendistribusian khusus untuk pasien


rawat jalan yang berasal dari rawat jalan dan melayani resep obat
poliklinik dan IGD, menerapkan program seperti ARV, malaria, dan
2 sistem pendistribusian yaitu: hepatitis.
1. Floor Stock oApotek 2 merupakan tempat
• Lemari emergensi verifikasi untuk resep BPJS dan
• Troli emergensi resep kemoterapi
2. Individual Prescribing

DISTRIBUSI
Pemusnahan dan Penarikan

PT
5 Tahun 1 Tahun Harian
WASTEK

Dokumen Narkotik dan

Pemusnahan
Farmasi administrasi Obat Psikotropik

Keuangan Obat racik


Resep
Bagian umum Sampah
Faktur medis
K3
SPI

Panitia
Pemusnahan
PENGENDALIAN

Pengendalian Mutu Pengendalian Stok Pengendalian Biaya


1. Mutu Area Klinis: 1. Pemantauan Stok
• Depo Farmasi
• Kartu Stok
2. Mutu area unit Persentase obat-obat yang masuk
• Depo Farmasi dan Apotek fornas dan obat-obat non-fornas,
2. Stok Opname
Rawat jalan: 60 menit obat-obat mahal yang dapat
• Bulanan
Racikan 30 menit dibayar dan tidak dapat dibayar,
3. Mutu area manajerial • Tahunan
dan restriksi BPJS terhadap obat-
• Gudang
obatan tertentu
Ketersediaan Vibrion yang
berjumlah minimal 4 buah
ADMINISTRASI
Pemilihan Formularium Rumah Sakit, Form Pengajuan Obat Baru

Perencanaan Defekta, Pelaporan Obat Program, Form Amprahan (Distribusi GPA dan GPF)

Pengadaan Surat Pesanan

Penerimaan Faktur, Surat Jalan, Form Penerimaan Distribusi Obat, Berita Acara Serah Terima

Penyimpanan Kartu Stok, Form Pemantauan Suhu, Form Serah Terima Kunci Narkotika-Psikotropika

Pendistribusian Resep, Daftar Obat, Form Pemakaian Obat dan Alat Kesehatan, Form Retur

Pemusnahan Form Pemusnahan, Surat Edaran, Berita Acara Pemusnahan

Laporan Waktu Tunggu, Form Pemantauan Stok, Form Stock Opname, Pelaporan
Pengendalian
Narkotika dan Psikotropika
The Power of PowerPoint | thepopp.com 30
FARMASI KLINIS
Pengkajian dan Pelayanan
Resep
Kegiatan untuk menganalisa
adanya masalah terkait obat
FORM Telaah
Form Pengkajian Resep
Obat
Proses untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh
obat/sediaan farmasi lain yang pernah dan sedang
digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh dari
wawancara atau data rekam medik/pencatatan penggunaan
obat pasien.
PMK No.72 Tahun 2016
Pasien membawa resep dari poli dengan lembar SEP (BPJS)

Resep di verifikasi oleh verifikator BPJS

Resep BPJS diterima oleh kasir apotek untuk menentukan jumlah obat yang diperoleh pasien dan diberi struk harga

Resep diserahkan ke ruangan dispensing

Petugas PK akan menyiapkan obat sesuai resep

Obat diserahkan ke TTK yang bertugas


Obat jadi  untuk dikemas dan diberi etiket
Racik  untuk diracik dan dikemas serta diberi etiket

Petugas TTK memberi etiket dan mengemas bersamaan melakukan double checking

Resep obat non racik diserahkan ke bagian penyerahan obat untuk di periksa dan diserahkan obat bersamaan PIO

Obat racik dari pengemasan diserahkan kebagian petugas racik (PK) kemudian ke bagian penyerahan obat
Membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat
pasien

Memastikan obat – obat yang didapat pasien

Mencegah medication error


Pengumpulan data

Komparasi

Konfirmasi dokter jika ada


yang tidak sesuai

Komunikasi dengan
pasien/keluarga
pasien/perawat
PIO secara aktif dilakukan dengan memberikan
informasi melalui penerbitan leaflet ataupun brosur
seputar obat dan kesehatan serta penyuluhan/promosi
kesehatan

PIO secara pasif yaitu saat keluarga pasien ataupun


tenaga kesehatan lainnya yang lebih aktif dalam
bertanya.
PIO di RSUD Cengkareng memiliki sasaran yang merujuk pada pasien, keluarga
pasien, serta pada tenaga kesehatan lainnya

peningkatan efektivitas dari penggunaan terapi obat, dikarenakan dengan adanya


informasi dari penggunaan obat akan memudahkan pasien untuk lebih paham
mengenai terapi yang dijalankan sehingga mampu meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap obat
CONTOH KEGIATAN PIO AKTIF

PENYULUHAN
CONTOH KEGIATAN PIO AKTIF

PENYULUHAN
CONTOH KEGIATAN PIO AKTIF

PENYULUHAN
CONTOH KEGIATAN PIO PASIF

Penyerahan Di Rawat Jalan


Formulir PIO
suatu aktivitas dalam memberikan nasihat atau
KONSELING
saran terkait terapi obat pasien dari Apoteker
(konselor) kepada pasien/keluarga pasien dengan
tujuan mencapai terapi yang optimal, peningkatan
kepatuhan pasien, dan meminimalkan terjadinya
ROTD.
Konseling

Kriteria Pasien Sarana Penunjang

Ruang atau tempat konseling

Alat bantu Konseling


Kriteria Pasien Konseling
PMK No.72 Tahun 2016 Konseling Pasien Rajal
Pasien kondisi khusus Pasien baru kemoterapi
Pasien dengan terapi jangka panjang/ penyakit kronis Pasien baru penggunaan obat khusus

Pasien yang menggunakan obat-obat dengan instruksi Pasien baru dengan penyakit seperti
khusus HIV, Kemoterapi, dan Hepatitis C.

Pasien yang menggunakan indeks terapi sempit -

Pasien polifarmasi -
Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah HIV, Kemoterapi, dan Hep C
Pedoman Konseling Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Dirjen Konseling Ranap
Binfar.
Pasien pulang Pasien pulang
Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah -
Pasien dengan perubahan regimen terapi, maupun rute pemberian regimen -
FORM KONSELING RAWAT JALAN
Pedoman Konseling Direktorat Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik Dirjen Binfar

KRITERIA RUANGAN RAWAT JALAN

Tertutup dan tidak banyak orang


Sesuai
keluar masuk

Tersedia meja dan kursi yang cukup


Sesuai
untuk konselor maupun klien

Mempunyai penerangan yang


bagus dan sirkulasi udara yang Sesuai
bagus

Letak ruang konseling tidak terlalu


Sesuai
jauh dari apotek
Pedoman Konseling Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik Dirjen Binfar

ALAT BANTU KONSELING RSUD CENGKARENG

Alat peraga (audiovisual, gambar, poster


tersedia
maupun sediaan yang berisi plasebo)

Brosur tentang obat-obatan tertentu Tersedia

Kartu pasien berisi identitas pasien dan catatan


tersedia
kunjungan pasien
Informasi yang diberikatan melalui konseling

Nama obat

Tujuan pemakaian obat

Dosis dan frekuensi pemakaian

Cara pemakaian

Resiko bila aturan pemakaian obat tidak dipatuhi


visite

Visite di RSUD Cengkareng dilakukan oleh Apoteker penanggung jawab


ruang rawat yang dilakukan secara mandiri tidak bersama dengan tim
kesehatan.

Memastikan bahwa pengobatan rasional


Mengidentifikasi, menyelesaikan
Menjamin khasiat, keamanan
dan mencegah masalah terkait
dan mutu
pengunaan obat
Kriteria visite pasien

1. Pasien baru (dalam 24 jam pertama)


2. Dalam perawatan intensif
3. Hasil pemeriksaan laboratoriumnya mencapai nilai kritis
4. Dirawat di rumah sakit jangka lama
5. Polifarmasi
6. Pengobatan obat indeks terapi sempit dan berpotensi menimbulkan ROKTD
7. pasien lansia
Alur visite
Apoteker penanggung jawab ruangan : memperkenalkan diri dan menerangkan
tujuan visite

Menanyakan riwayat penggunaan pasien

Menanyakan kondisi kesehatan pasien selama dirawat

Memberikan informasi terkait obat yang digunakan pasien

Mengisi formulir catatan perkembangan pasien

Meminta tanda tangan pasien di form visite


PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Kegiatan untuk memastikan terapi obat yang
aman, efektif, dan rasional bagi pasien
Alur Pemantauan Terapi Obat
•Rekam medik Pengumpulan data pasien
•Profil pengobatan pasien
•Pencatatan
•Penggunaan obat Identifikasi masalah terkait obat
•Wawancara pasien, keluarga

Evaluasi dan penilaian terkait kondisi pasien dan pengobatannya

Rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat


1. Indikasi tidak terobati
2. Obat tanpa indikasi
3. Obat tidak tepat Pemantauan

4. Dosis terlalu tinggi dan rendah


5. Reaksi obat yang tidak diinginkan
Tindak lanjut
6. Interaksi obat
7. Pasien tidak menggunakan obat karena
suatu sebab
Form PTO
Visitor Nama Pasien Ruang Rawat Diagnosa
Tn. S Manggis Pneumonia
Anggiya Ary Winarni Tn.J Manggis B1, Pneumonia
Ny. S Manggis Pneumonia

Tn. M Manggis Unstable angina pectoris


Clara Erlin Zuliarty Tn. S Mangga N-STEMI
Ny. C Mangga N-STEMI

Ny. S Manggis Asma bronkial,


Pneumonia DD/TB,
Dyah Sekar Ayu Ardyanti Hipoksia
Ny. SA Manggis Asma Bronkial

Nn. S Rajal Hepatitis B


Vidya Anandhita Putri Tn. W Rajal Hepatitis B
Nn. R Rajal Hepatitis B
Kegiatan pemantauan setiap respon terhadap
Monitoring Efek Samping Obat
obat yang tidak dikehendaki, yang terjadi
pada dosis lazim yang digunakan pada manusia
untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan
terapi.
Alur MESO

Dokter, perawat maupun apoteker yang Jika kejadian tidak berakibat fatal cukup
menemukan kejadian reaksi efek samping ditindaklanjut pihak terkait MESO BPOM
obat diruang perawatan segera lapor Jika fatal laporkan ke instansi terkait

Mengisi form monitoring Efek Samping Direktur akan mempertimbangkan


Obat (MESO) mengenai kejadian MESO

Laporkan ke Sekretaris TFT/ Kepala


Lapor ke direktur
Instalasi Farmasi
FORM MESO FORM Pelaporan ESO
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)

Program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan secara


kualitatif dan kuantitatif

Konseling

Analisa DRP
EPO PTO

MESO
FORM EPO
Dispensing sediaan steril harus dilakukan di
DISPENSING
instalasi SEDIAAN
farmasi dengan STERIL
teknik aseptik untuk
menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
melindungi petugas dari paparan zat berbahaya
serta menghindari terjadinya kesalahan
pemberian obat.
Kemoterapi

Ruang kemoterapi berada di lantai 5


ruang perawatan Sirsak dengan
kapasitas 5 tempat tidur.

Pencampuran obat kemoterapi dilakukan


oleh petugas farmasi yang terlatih dan
mempunyai sertifikat pelatihan.

Pelayanan kemoterapi setiap hari senin,


rabu, dan jumat
Biological Safety Cabinet (BSC)

Troli Obat Kemo Pasien


Alat Pelindung Diri (APD)
Contoh Pemakaian APD
PERSYARATAN RUANG KEMOTERAPI
No Persyartan Produksi Obat Sitotoksika MS / TMS
1 • Total pertukaran udara 20–40 kali per jam dengan tekanan udara negatif.
• Kelas ruangan 10.000
 Aliran udara laminar
 Ruangan tidak bersudut.
 Setiap ruangan disediakan minimal 2 (dua) kotak kontak atau tidak boleh
menggunakan percabangan. Untuk stop kontak khusus BSC disediakan
Ruangan Bersih tersendiri dan harus kompatibel dengan rencana alat yang akan dipakai.
(clean room)  Terdapat alat BSC dengan kelas ruangan 100 dan pertukaran udara minimal TMS
120 kali per jam dan tekanan udara negative.
 Temperatur ruangan dipelihara pada 16-25° C.
 Kelembaban relatif 50-60%.

2  Luas ruangan disesuaikan dengan macam dan volume kegiatan.


 Total pertukaran udara minimal 20 kali per jam dengan tekanan udara negatif
tetapi lebih tinggi dari clean room.
Ruangan Antara  Kelas ruangan 100.000 TMS
 Hindari ruangan bersudut.
LANJUTAN
3  Luas ruangan disesuaikan dengan macam dan volume kegiatan.
 Total pertukaran udara minimal 20 kali per jam dengan tekanan
udara negatif tetapi lebih tinggi dari ruangan antara.
Ruangan  Kelas ruangan 100.000
Penyimpanan Obat  Hindari ruangan bersudut
TMS
Produksi  Temperatur ruangan dipelihara pada suhu 15-25°C

4  Luas ruangan disesuaikan dengan macam dan volume kegiatan


 Total pertukaran udara minimal 12 kali per jam dengan tekanan udara
netral
Ruangan Ganti  Hindari ruangan bersudut
Pakaian TMS

PMK No 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit
Tidak Ada Penandaan Nama Ruangan Sitototoksik

Anda mungkin juga menyukai