Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 4

Anggota :
Doni Sentory
Julius
Ruly Ramadana
Thomas Erik
Yoga Pratama
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN GANGGUAN
PENGLIHATAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK ADALAH SUATU PENGALAMAN BERSAMA
ANTARA PERAWAT DENGAN PASIEN YANG BERTUJUAN UNTUK
MENYELESAIKAN MASALAH PASIEN. KOMUNIKASI INI JUGA TERMASUK
KOMUNIKASI INTERPERSONAL YAITU KOMUNIKASI ANTARA ORANG –
ORANG SECARA TATAP MUKA YANG MEMBUAT SETIAP PESERTA
MENAGKAP REAKSINYA SECARA LANGSUNG BAIK VERBAL MAUPUN
NON VERBAL.
Teknik Komunikasi Terapeutik
 Tiap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan teknik berkomunikasi yang berbeda
pula. Teknik ini ada banyak cara dengan :
 1) Mendengar Aktif
 Konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua
indera. Contoh : pesan penting & orang penting.
 2) Mendengar Pasif
 Kegiatan mendengar dengan diikuti kegiatan Non verbal kontak mata, menganggukan
kepala, tambahan verbal. Contoh : uh huuh, mmhumm, yeah.
 3) Penerimaan
 Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukan
ketertarikan dan tidak menilai.
 4) Fokusing
 Memberi area diskusi, lebih spesifik dan dimengerti.
 5) Observasi
 Kegiatan mengamati klien/ orang lain apabila terdapat konflik antara verbal dan non
verbal.
 6) Menawarkan Informasi
 Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih
lanjut. Tujuannya memfasilitasi komunikasi/ klien untuk mengambil keputusan.
 7) Diam
 Untuk mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukan perawat bersedia
menunggu respon.
 8) Asertive
 Kemampuan dengan cara menyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan
perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain (klien).
 9) Memberi Pengakuan/ Penghargaan
 Memberi salam pada klien dengan menyebut namanya. Contoh : Saya melihat anda
sudah bisa menyisir rambut sendiri.
 10) Klarifikasi
 Menanyakatan klien apa yang tidak mengerti perawat terhadap situasi yang ada.
Pancaindera Mata dan Penglihatan
 Pada dasarnya gangguan sensoris bisa dibagi menjadi :
 Gangguan pada Pusat Nervous yang terkait dengan fungsi sensoris dalam komunikasi :
Brocca/ Brodmann’s area : Pusat pendengaran.
Girus Angularis : Memproses kata – kata diyubah dalam bentuk audisi.
Area Werniecke : Pengolah secara komprehensip audio visual.
 Gangguan pada Nervous cranial yang terkait dengan fungsi komunikasi sensoris.
 Gangguan sensori persepsi : Misalnya pada klien dengan hullusinasi/ illusi.
 Klien dengan penurunan kesadaran.
 Klien Autis, Klien Mental retardate.
Gangguan Indera Penglihatan Sebagai Penerima Pesan

Kemampuan individu untuk melihat dimungkinkan oleh sistem organ yang


disebut mata. Sistem ini terdiri atas organ – organ yang menerima dan
memfokuskan cahaya yang masuk kedalam mata, sel – sel reseptor
penglihatan. Gangguan penlihatan dapat terjadi baik karena kerusakan
organ,misal:kornea,lensa mata,kekeruhan humor viterus,maupum kerusakan
kornea,serta kerusakan saraf penghantar impuls menuju otak.
Teknik – Teknik Berkomunikasi Terapeutik Pada
Pasien Gangguan Penglihatan
Berikut adalah teknik-teknik yang perlu diperhatikan selama berkomunikasi dengan klien yang
mengalami gangguan penglihatan :
 Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan persial atau
sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran perawat ketika anda berada didekatnya.
 Indentifikasi diri anda dengan menyebut nama(dan peran)anda.
 Berbicara menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkan
menerima pesan verbal secara visual.Nada suara anda memagang peranan besar dan bermakna
bagi klien.
 Terangkan alasan anda menyentuh atau mengucaokan kata-kata sebelum melakukan sentuhan
pada klien.
 Informasikamn kepada klien ketika anda akan menggilakannya / memutus komunikasi
 Orientasikan klien dengan suara-suara yang terdengar disekitarnya.
 Orientasikan klien pada lingkungan bila klien dipindah kelingkungan/ruangan yang baru.
Agar komunikasi dengan orang dengan gangguan sensori penglihatan
dapat berjalan lancar dan mencapai sasarannya , maka perlu juga
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Dalam berkomunikasi pertimbangan isi dan mata nada suara


 Periksa lingkungan fisik
 Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi
 Berkomunikasikan pesan secara singkat
 Komunikasikan hal-hal yang berharga saja
 Dalam merencanakan komunikasi,berkonsultasilah dengan pihak lain agar
memperoleh dukungan.
Thanks :v

Anda mungkin juga menyukai