Anda di halaman 1dari 20

PENYELESAIAN PELANGGARAN

ADMINISTRATIF ACARA CEPAT

DISUSUN OLEH:

DIVISI PENINDAKAN PELANGGARAN


DASAR HUKUM YANG BERKAITAN

UU NOMOR 7 TAHUN 2017


TENTANG PEMILIHAN UMUM

PERBAWASLU 7 / 2018 PERBAWASLU 8 / 2018


TENTANG PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN
PELANGGARAN PEMILU ADMINISTRATIF PEMILU
OBYEK PELANGGARAN ADMINITRATIF ACARA CEPAT

Pelanggaran terhadap ketentuan pelaksanaan


Kampanye Pemilu mengakibatkan terganggunya
Kampanye Pemilu yang sedang berlangsung
dan/atau adanya dugaan pelanggaran,
penyimpangan, dan/atau kesalahan proses
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
OBYEK PELANGGARAN Peserta Pemilu
ADMINISTRATIF ACARA
CEPAT

Pelanggaran administrasi Pemilu yang


membutuhkan perbaikan administrasi dengan
segera, memiliki dampak yang luas,
perbuatannya telah selesai dilaksanakan dalam
hari yang sama
• BAWASLU
PUTUSAN
• BAWASLU PROVINSI
• BAWASLU
KABUPATEN/KOTA

• PANWASLU KECAMATAN
REKOMENDASI • PANWASLU KELURAHAN/DESA
• PENGAWAS TPS
a. Calon anggota DPR;
b. Calon anggota DPD;
TERLAPOR c. Calon anggota DPRD provinsi;
PELANGGARAN ADMIN d. Calon anggota DPRD kabupaten/kota;
PEMILU e. Pasangan calon;
f. Tim kampanye; dan/atau
g. Penyelengara pemilu.
PELAPOR

1. Warga Negara Indonesia


Yang Mempunyai Hak Pilih;
2. Peserta Pemilu;
3. Pemantau Pemilu. a. Calon anggota DPR;
b. Calon anggota DPD;
TERLAPOR c. Calon anggota DPRD provinsi;
PELANGGARAN ADMIN
PEMILU TSM
d. Calon anggota DPRD kabupaten/kota;
dan/atau
e. Pasangan calon;
• HASIL PENGAWASAN YANG TERDAPAT DUGAAN
PELANGGARAN DAN DI PLENOKAN OLEH PENGAWAS
PEMILU PALING LAMA 7 HARI KERJA SEJAK DITEMUKAN
• DITUANGKAN DALAM FORM ADM-1 YANG MEMUAT PALING
SEDIKIT:
TEMUAN A. PENEMU
B. TERLAPOR
C. WAKTU DAN TEMPAT PERISTIWA
D. BUKTI DAN SAKSI
E. URAIAN PERISTIWA
F. HAL YANG DIMINTA UNTUK DIPUTUSKAN

SUMBER DUGAAN
PELANGGARAN • DISAMPAIKAN OLEH WNI YANG PUNYA HAK PILIH, PESERTA
PEMILU PEMILU DAN PEMANTAU PEMILU KEPADA PENGAWAS PALING
LAMA 7 HARI KERJA SEJAK DIKETAHUI PERISTIWA
• MELAMPIRKAN FC KTP-E/IDENTITAS LAIN
• DITUANGKAN DALAM FORM ADM-2
• SYARAT FORMIL:
A. IDENTITAS PELAPOR
B. IDENTITAS TERLAPOR
LAPORAN • SYARAT MATERIL:
A. OBYEK YANG DILAPORKAN
• WAKTU
• TEMPAT
• SAKSI
• BUKTI
• URAIAN PERISTIWA
B. HAL YANG DIMINTA UNTUK DIPUTUSKAN
• LAPORAN DIBUAT DALAM 7 (TUJUH) RANGKAP
PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU
MELALUI PEMERIKSAAN DENGAN ACARA CEPAT

TERJADI PERISTIWA YANG


DIDUGA PELANGGARAN

PENGAWAS PEMILU DAPAT


MEREKOMENDASIKAN KPU PENGAWAS PEMILU
SESUAI TINGKATAN UNTUK PENGAWAS PEMILU MENCARI TEMPAT DAN MENGUMPULKAN MENDENGARKAN
MENGHENTIKAN KEGIATAN PELAPOR DAN TERLAPOR DALAM SATU TEMPAT UNTUK KETERANGAN PELAPOR DAN
DENGAN MEMINTA BANTUAN DILAKUKAN PENYELESAIAN SECARA TERBUKA TERLAPOR, SERTA SAKSI-
KEAMANAN SAKSI

KETERANGAN:
• DILAKUKAN PALING LAMA 2 HARI SEJAK LAPORAN DITERIMA
PUTUSAN
MENGGUNAKAN FORMULIR
• DISELESAIKAN DITEMPAT KEJADIAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
ADM-22
KELAYAKAN DAN KEAMANAN
SANKSI PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU

PERBAIKAN ADMINISTRASI TERHADAP TATA CARA, PROSEDUR, ATAU MEKANISME SESUAI


DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;

TEGURAN TERTULIS
SANKSI

TIDAK DIIKUTKAN PADA TAHAPAN TERTENTU DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU;

SANKSI ADMINISTRATIF LAINNYA SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM UNDANG-UNDANG


MENGENAI PEMILU.
PEMBENTUKAN MAJELIS PEMERIKSA

• MINIMAL 1 ORANG
BAWASLU, SURAT
PELANGGARAN BAWASLU KEPUTUSAN
ADMINISTRATIF PROV, PLENO KETUA BAWASLU, PEMERIKSA
BAWASLU PROVINSI
ACARA CEPAT BAWASLU ATAU BAWASLU
KAB/KOTA KAB/KOTA

SEKRETARIS PEMERIKSA
Proses penyelesaian Adm Acara Cepat
• Laporan dugaan Pelanggaran Administrastif melalui acara cepat dapat
disampaikan secara lisan dan dicatat oleh petugas penerima laporan disertai
dengan bukti-bukti pendukung
• Bukti-bukti para pihak tidak wajib di leges
• Jawaban terlapor Pelangggaran Administrastif melalui acara cepat dapat
disampaikan secara lisan
• Pengawas pemilu memeriksa laporan serta jawaban terlapor dan bukti-bukti
pada hari yang sama
• Temuan pelanggaran administratif diselesaikan oleh pengawas pemilu
setempat
• Pengawas pemilu menyampaikan temuan dan bukti-bukti kemudian
mempersilahkan terlapor menyampaikan jawaban dan bukti-bukti pada hari
yang sama
Proses penyelesaian Adm Acara Cepat
• Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, atau
Panwaslu LN dibacakan secara terbuka dan dapat dihadiri oleh para
pihak.
• Salinan putusan disampaikan kepada para pihak pada hari yang sama
setelah putusan dibacakan.
• Rekomendasi Panwaslu Kecamatan disampaikan secara langsung
kepada para pihak.
POTENSI ADM ACARA CEPAT DI UU 7/2017

Catatan:
• Melalui mekanisme pengawasan, dilakukan saran perbaikan oleh Pengawas Pemilu
• Apabila saran perbaikan tidak diindahkan/diikuti maka dilakukan proses penyelesaian
pelanggaran administratif acara cepat
PENGHITUNGAN SUARA ULANG DI TPS
Pasal 374 Ayat (2) Penghitungan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi hal sebagai berikut:
• kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
• penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;
• penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• saksi Peserta Pemilu, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara
secara jelas;
• penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau
• ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah dengan jumlah
pemilih yang menggunakan hak pilih.

Pasal 375 ayat (1) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 374 ayat (2), saksi Peserta Pemilu
atau Pengawas TPS dapat mengusulkan penghitungan ulang surat suara di TPS yang bersangkutan.
Ayat (2) Penghitungan ulang surat suara di TPS harus dilaksanakan dan selesai pada hari yang sama dengan hari
pemungutan suara.
REKAPITULASI ULANG
Pasal 376, Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi dapat
diulang apabila terjadi keadaan sebagai berikut:
• kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
• rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau kurang mendapatkan
penerangan cahaya;
• rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• saksi Peserta Pemilu, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan pemantau Pemilu tidak dapat menyaksikan proses
rekapitulasi hasil penghitungan suara secara jelas; dan/atau
• rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan.
Pasal 377 ayat (1) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, saksi Peserta Pemilu atau
Bawaslu Kabupaten /Kota, dan Bawaslu Provinsi dapat mengusulkan untuk dilaksanakan rekapitulasi hasil
penghitungan suara ulang di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi yang bersangkutan.
Ayat (2) Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi harus
dilaksanakan dan selesai pada hari/tanggal pelaksanaan rekapitulasi.
PERHITUNGAN SUARA ULANG DI PPK
Pasal 378 Ayat (1) Dalam hal terdapat perbedaan jumlah suara pada sertifikat hasil
penghitungan suara dari TPS dengan sertifikat hasil penghitungan suara yang
diterima PPK dari TPS, saksi Peserta Pemilu tingkat kecamatan, saksi Peserta Pemilu
di TPS, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, atau Pengawas TPS, maka
PPK melakukan penghitungan suara ulang untuk TPS yang bersangkutan.
Ayat (2) Penghitungan suara ulang di TPS dan rekapitulasi hasil penghitungan suara
ulang di PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 375 ayat (2) dan Pasal 376
dilaksanakan paling lama 5 (lima) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara
berdasarkan keputusan PPK.

Pasal 379, Penghitungan suara ulang untuk TPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal
378 dilakukan dengan cara membuka kotak suara hanya dilakukan di PPK.
LAPORAN REKAPITULASI DI PPK
Pasal 394
• Panwaslu Kecamatan wajib menyampaikan laporan atas dugaan
adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam
pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Peserta
Pemilu kepada PPK.
• Saksi dapat menyampaikan laporan dugaan adanya pelanggaran,
penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu kepada PPK.
• PPK wajib langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) pada hari pelaksanaan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu.
LAPORAN REKAPITULASI DI KABUPATEN
Pasal 399
• Bawaslu Kabupaten/Kota wajib menerima, memeriksa, dan memutuskan
adanya dugaan pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam
proses pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 398 ayat (2).
• Saksi dapat melaporkan dugaan adanya pelanggaran; penyimpangan
dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan: rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Peserta Pemilu kepada KPU Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 398 ayat (2).
• KPU Kabupaten/Kota wajib langsung menindaklanjuti dugaan pelanggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pada hari pelaksanaan
rekapitulasi penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu.
LAPORAN REKAPITULASI DI PROVINSI
Pasal 403
• Bawaslu Provinsi wajib menerima, memeriksa, dan memutus adanya
dugaan pelanggaran, penyimpangan, dan/atau. kesalahan dalam
pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Peserta
Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 402 ayat (2).
• Saksi dapat melaporkan dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan
dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Peserta Pemilu kepada KPU Provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 402 ayat (2).
• KPU Provinsi wajib langsung menindaklanjuti dugaan pelanggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pada hari pelaksanaan
rekapitulasi penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu.
LAPORAN REKAPITULASI NASIONAL
Pasal 407
• Bawaslu wajib menerima, memeriksa, dan memutus adanya dugaan
pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan: dalam pelaksanaan
rekapitulasi hasil penghitungan, perolehan suara Peserta Pemilu.
• Saksi dapat melaporkan dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan,
dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan:. rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara kepada KPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 405 ayat
(2).
• KPU wajib langsung menindaklanjuti dugaan pelanggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pada hari pelaksanaan rekapitulasi
penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu.
“BERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU
BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN KEADILAN PEMILU”

Anda mungkin juga menyukai