Anda di halaman 1dari 22

Sistem Reproduksi

Disusun Oleh : Alfina Nur Hafidiah (07)


Kelas: XI MIPA 1
1.Organ Reproduksi Laki-Laki
a. Organ Reproduksi Bagian Luar
1) Penis
Penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke
saluran kelamin wanita.
Di dalam penis terdapat uretra.Uretra pada penis
dikelilingi oleh pembuluh darah dan ujung ujung
saraf perasa.

2) Skrotum (kantong pelir)

Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi dalam yang
disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan
dan kiri. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
a) Otot dartos
Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur.
b) Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini berfungsi untuk mengatur
suhu lingkungan testis agar stabil.
b. Organ Alat Reproduksi Bagian Dalam
1) Testis(gonad jantan)
Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin jantan.
Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut tubulus seminiferus,
yang berukuran hampir sama dengan serabut benang sutera yang paling
halus.
Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis.

2)Saluran Kelamin

Saluran Kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar


tubuh melalui penis.Saluran kelamin pada organ reproduksi pria
yaitu epididimis,vas deferens,saluran ejakulasi,dan uretra.

a.Epididimis
Di dalam epididimis ini, sperma yang dihasilkan di dalam testis
akan ditampung untuk beberapa saat, kurang lebih selama 2
minggu dan mengalami proses pematangan hingga sperma
menjadi dewasa.
b.Vas deferens
Setelah sperma dewasa, dari saluran epididimis sperma disalurkan ke
dalam vas deferens. Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar, antara
lain:
• Kelenjar prostat, kelenjar yang menghasilkan semen sebagai sumber makanan
sperma
• Kelenjar Cowper, merupakan kelenjar yang mensekresi cairan ledir bening dan
menetralkan urine yang bersifat asam pada uretra
• Vesikula seminalis, kelenjar yang menghasilkan cairan berwarna kuning sebagai
sumber energi sperma

3)Saluran ejakulasi
Setelah dari vas deferens, mani yang terbentuk akan dialirkan ke bagian
saluran pemancaran yang disebut duktus ejakulatoris. Dari bagian ini, sperma
disemprotkan lewat saluran di dalam penis yaitu uretra.

4)Uretra
Uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air
mani.
2.Organ Reproduksi Wanita
a. Organ Reproduksi Bagian Luar

1) Vulva
Vulva merupakan celah paling
luar dari alat kelamin
wanita.Pada bagian dalam
vulva terdapat saluran urine
dan saluran reproduksi.Pada
daerah dekat ujung saluran
kelamin terdapat himen(selaput
dara).Himen mengandung
banyak pembuluh darah.

2) Labium
Labium merupakan bagian yng membatasi vulva. Ada dua macam labium,
yaitu labium mayora(diluar) dan labium minora(didalam).Antara labium
mayora dan lanium minora terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris.
b.Organ Reproduksi Bagian Dalam
1) Vagina
Vagina merupakan saluran akhir organ reproduksi manusia. Organ ini merupakan suatu saluran
tempat berlangsungnya proses kopulasi, yaitu pertemuan antara dua alat kelamin. Vagina
mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar Bartholin. Lendir ini berguna pada saat koitus
dan mempermudah kelahiran bayi.
2)Uterus(Rahim)
Uterus adalah rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan dan kiri.Bagian
terbawah uterus menyempit disebut serviks(leher rahim).Uterus berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan dan perkembagan embrio hingga siap lahir.
3)Oviduk
Oviduk atau tuba fallopii merupakan sepasang saluran yang ujungnya berbentuk corong
disebut infundibulum.Pada infudibulum terdapat fimbrae(rumbai-rumbai) untuk menangkap
ovum.Oviduk berguna sebagai tempat terjadinya fertilisasi.

4)Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang yang terdapat di rongga perut, yaitu tepatnya di sebelah kiri dan
kanan daerah pinggang. Fungsi ovarium untuk menghasilkan sel telur atau ovum dan hormon-
hormon kelamin wanita, seperti progesteron.
Pembentukan Sel Kelamin
1.Gametogenesis

Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet atau sel kelamin.


a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa yang terjadi pada organ kelamin
jantan yaitu testis atau tepatnya di Tubulus seminiferus. spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel
germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensi sel. Pematangan sel terjadi pada Tubulus
Seminiferus yang kemudian disimpan dalam epidimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel
epitel tubulus seminiferus.
TAHAPAN SPERMATOGENESIS

1. Tahap penggandaan, sel primordial mengalami


pembelahan mitosis berulang-ulang dan membentuk
spermatogonia (tunggal=spermatogonium).
2. Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat diploid.
Spermatogonium tumbuh dan berkembang membentuk
spermatosit primer(diplod).
3. Tahap pematangan, spermatosit primer membelah
secarameiosis membentuk dua spermatosit
sekunder(haploid). Spermatosis sekunder kemudian
membelah secara meiosis membentuk empat buah
spermatid (haploid). Proses pematangan spermatid
menjadi sperma disebut spermiasi. Proses pematangan
sperma dipengaruhi oleh hormon testosteron.
b. Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur (ovum) dalam Ovarium Wanita. Tahap awal
Oogenesis dimulai pada tahap embroi awal dan akan selesai setelah pubertas. Produksi sel telur pada
wanita memiliki pola siklik dan biasanya akan terjadi sekali dalam sebulan.

Hormon – Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis

hipothalamus -hipofisis – ovarium.


Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi
hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan
LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan
progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan meransang
ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron akan memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH
merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel.
Hormon prolaktin merangsang produksi susu. Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis
hipothalamus hipofisis ovarium.
Tahapan oogenesis

1) Tahap penggandaan terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Pada tahap
penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia yang bersifat
diploid.

2) Tahap pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan oogonium mengalami
pembelahan mitosis membentuk oosit primer (diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman
(istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber.

3) Tahap pematangan dimulai pada masa puber. Pada masa puber terjadi perubahan hormonal
dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut mengakibatkan oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan badan polar I (berukuran kecil).
2. OVULASI

Ovulasi terjadi pada saat ditengah siklus


menstruasi. Setelah fase folikel. Fase ini
dipengaruhi oleh hormon luteinizing
hormone (LH) dan follicle-stimulating
hormone (FSH)
Ovulasi merupakan proses yang
terjadi di dalam siklus menstruasi
wanita.Pada tahapan ini lapisan rahim
telah menebal untuk mempersiapkan sel
telur yang telah dibuahi. Jika pembuahan
tidak terjadi, lapisan rahim serta darah
akan diruntuhkan. Ovulasi dimulai pada
masa pubertas dan terus berlangsung
secara bulanan pada tahun-tahun usia
subur. Ovulasi terhenti pada waktu
kehamilan.
B.Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi ,endometrium akan meluruh dari


uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan
yang disebut sebagai menstruasi.
siklus menstruasi wanita bervariasi,tetapi hampir 90%
wanita memiliki siklus 25-35 hari dan 10-15% yang
memiliki panjang siklus 28 hari.
menstruasi terjadi karena adanya penurunan kadar
progesteron di darah,setelah terjadinya ovulasi namun sel
telur itu tidak dibuahi .
siklus menstruasi terbagi menjadi empat tahap,yaitu:
1.Fase Menstruasi(1-5 hari)
Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium mengalami degenerasi yang ditandai dengan
luruhnya sel-sel pada dinding uterus, menyebabkan darah dan sel-sel tersebut keluar melalui vagina.
Menstrusi berlangsung antara 5-7 hari.
2.Fase Folikuler (6-10 hari)
Akibat pecahnya pembuluh darah mengakibatkan terjadinya proses penyembuhan.Dipengaruhi oleh
hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel, merangsang pertumbuhan endometrium yaitu dengan
mempertebal lapisan endometrium dan membentuk pembuluh darah serta kelenjar.

3.Fase Fertil(11-18 hari)


Hormon estrogen yang meningkat memacu dihasilkannya LH sehingga mengakibatkan folikel
memproduksi progesteron. Hormon ini berperan mematangkan folikel dan merangsang terjadinya
ovulasi yaitu lepasnya ovum dari ovarium. Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopi. Pada saat seperti
ini, wanita tersebut dalam masa fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.

4.Fase Luteal(19-28 hari)


Pada saat ovulasi, Folikel Graaf pecah berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus leteum untuk
menghasilkan hormon progesteron. Jika tidak ada kehamilan, korpus leteum berdegenerasi menjadi
korpus albikans sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.
A. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses
meleburnya sel sperma dengan sel
ovum membentuk zigot yang
didahului oleh peristiwa kopulasi
(persetubuhan). Fertilisasi terjadi di
oviduk/tuba fallopi. Dalam perjalanan
menuju uterus, zigot akan mengalami
pembelahan. Pembelahan zigot
menghasilkan 32 sel yang bentuknya
sama dan seperti buah arbei disebut
morula. Pembelahan morula
menghasilan blastosit dan fasenya
disebut blastula. Kurang lebih lima
hari setelah fertilisasi, blastosit
menempel pada endometrium dan
prosesnya dinamakan implantasi.
Implantasi ini dapat menyebabkan
kehamilan.
B. Gestasi atau Kehamilan

Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus setelah terjadinya fertilisasi
(pembuahan). Proses kehamilan pada manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 minggu.

Tahapan Proses Gestasi atau Kehamilan


1. Kantong kuning telur yang berfungsi
menyediakan tempat mula-mula bagi
pembentukan darah.

2. Amnion merupakan kantong berisi cairan tempat


embrio/janin mengapung. Cairan amnion berfungsi
melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi
tubuh embrio.

3. Alantois, membran pembentuk tali pusar. Tali pusar


menghubungkan plasenta dengan embrio. Alantois
berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan
ekskresi.
4. Korion merupakan membran yang terdapat di sebelah
luar amnion. Membran ini tumbuh menjadi plasenta (ari-ari)
yang berhubungan dengan dinding rahim. Pembentukan
plasenta terjadi pada bulan ketiga.
C.Persalinan

Setelah embrio tumbuh dan berkembang menjadi bayi yang sempurna, proses dilanjutkan dengan
persalinan. Persalinan atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan berirama.
Prosesnya terjadi dalam tiga tahap.
1.Dimulai dengan pembukaan dan pemipihan serviks (leher rahim), kemudian dilanjutkan dengan dilatasi
sempurna.
2.Ekspulsi atau pengeluaran bayi. Adanya kontraksi yang kuat dan terus menerus mengakibatkan bayi
mulai turun dari uterus menuju vagina.
3.Keluarnya bayi yang berplasenta.Plasenta bayi ini akan dipotong dan dijepit sehingga menjadi pusar.

Fungsi Plasenta:
1) Mencegah organisme masuk ke tubuh janin.
2) Menghasilkan beberapa hormon untuk memelihara kehamilan.
3) Memungkinkan CO2 dan sisa metabolisme janin berdifusi ke darah ibu.
4) Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin.
5) Menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.
D.Laktasi

Laktasi adalah proses sintesis atau produksi serta pengeluaran ASI


dari payudara.Proses sintesis dan pengeluaran ASI ini melibatkan
2(dua) macam hormon yaitu hormon prolaktindan oksitosin.Hormon
prolaktin membantu menstimuli produksi susu, sedangkan hormon
oksitosin membantu proses pengeluaran susu ke puting.
Kelainan Pada Sistem Reproduksi
1. Kanker Vagina

Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan
kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat dilakukan
dengan kemoterapi dan bedah laser.

2. AIDS

Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah
penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang
penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan
mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah
dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seks bebas.
3. Kanker Serviks

Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim) yang hampir
semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang
baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan
pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.

4. KEPUTIHAN

Penyakit keputihan ditandai dengan keluarnya cairan kental berwana putih dari vagina. Cairan itu biasanya berbau
tidak sedap dan mengakibatkan gatal-gatal didaerah vagina. Keputihan dapat terjadi akibat infeksi oleh jamur
Chlamydia trachomatis dan bakteri Gardnerella

5. GONORHEA

Gonorhea atau kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual yang umum dan disebabkan oleh bakteri
bernama Neisseria gonorrhoeae. Gejala yang dialami penderita gonorhea yaitu nyeri, merah, bengkak, dan bernanah
pada alat kelaminnya.
6. GANGGUAN MENSTRUASI

Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore
sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur
seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi
selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.

7. EPIDIDIMITIS

Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan
oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini ditandai dengan rasa
nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis
SEKIAN
TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai