Anda di halaman 1dari 35

Laporan kasus

Juni 2019

ODS KATARAK SENILIS IMATUR KORTIKAL

Oleh :
Novianti Alfina
Nim. 2018-84-071

Pembimbing:
dr. Carmila Tamtelahitu, Sp.M

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Haulussy
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon
2019
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. SM  Tanggal masuk : 04/04/2019

 Umur : 67 tahun  Tanggal Pemeriksaan : 11/06/2019

 Jenis Kelamin : Perempuan  Tempat Pemeriksaan : Klinik Mata

 Pekerjaan : Ibu rumah tangga  No. RM : 00-26-86

 Alamat : Batu Merah


 Keluhan utama : penglihatan kedua mata kabur

 Anamnesis terpimpin (autoanamnesis):

Keluhan dirasakan ± 1 tahun yang lalu sebelum pasien datang berobat ke klinik mata. Pada
awalnya penglihatan mata pasien mulai menurun secara perlahan-lahan. Pasien mengeluh
melihat seperti ada jaring laba-laba. Pasien merasa penglihatan lebih menurun pada mata kanan.
Pasien juga mengeluh kedua mata kadang terasa perih apabila terkena angin dan silau apabila
terkena paparan sinar matahari. Kotoran mata (-), mata berair (+), mata merah (-), mata berpasir
(+) sakit kepala (+), mual-muntah (+), gatal (+).

ANAMNESIS
 Riwayat Penyakit Terdahulu:
Hipertensi (+) sejak 3 tahun yang lalu
 Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada
 Riwayat Pengobatan:
Pasien sama sekali belum diobati
 Riwayat Pemakaian Kacamata:
Ada
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Status Oftalmologi


O Kesadaran : Compos O Visus
mentis
O VOD : 1/60
O Tekanan darah : 180/100 O VOS : 6/45
mmhg
O Nadi : 82 x/menit
O Pernpasan : 21 x/mnt
O Suhu : 370 C
 Segmen Anterior ODS dengan menggunakan pen light

Segmen Anterior
OD OS
Bola Mata

Edema (-), eritema (-), ektropion (-), Edema (-), eritema (-), ektropion (-),
entropion (-), sekret (-), hematom (-), Palpebra entropion (-), sekret (-), hematom (-)
laserasi (-) laserasi (-)

Kemosis(-), hiperemis (-), anemis (-), Kemosis(-), hiperemis (-), anemis (-),
perdarahan subkonjungtiva (-), injeksi Konjungtiva perdarahan subkonjungtiva (-), injeksi
konjungtiva (-) konjungtiva (-)

Bercak putih pada epitel kornea (-), Bercak putih pada epitel kornea (-),
infiltrat (-), arcus senilis (+), edema (-), Kornea Infiltrat (-), arcus sinilis (+), edema (-),
ulkus (-) ulkus (-),

Dalam, hipopion(-), hifema(-) Bilik Mata Depan Dalam, hipopion (-), hifema(-)

Radier, sinekia (-) Iris Radier, sinekia(-)

Bulat, >3 mm Pupil Bulat, >3 mm

Agak keruh ( katarak lensa immature) Agak keruh (katarak lensa


Lensa
Terlihat agak tebal dari okuli sinistra immature)
Gambar skematik

Tekanan intraokuler
OD : 12 mmHg OS : 14 mmHg
O Pergerakan bola mata: bisa ke segala arah
OD
OS

O Funduskopi: Tidak dilakukan pemeriksaan


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan tidak dilakukan saat ini


Foto sebelum di lakukan pengobatan pada pasien:
RESUME
Pasien perempuan 67 tahun, datang dengan keluhan penglihatan
kabur di kedua mata. Keluhan ini dirasakan perlahan-lahan kurang
lebih sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasa lebih sulit melihat
objek yang terletak jauh dibandingkan sebelumnya. Pasien
mengeluh melihat seperti ada jaring laba-laba. Pasien merasa
penglihatan lebih menurun pada mata kanan. Pasien juga mengeluh
kedua mata kadang terasa perih apabila terkena angin dan silau
apabila terkena paparan sinar matahari. Kotoran mata (-), mata
berair (+), mata merah (-), mata berpasir (+) sakit kepala (+), mual-
muntah (+), gatal (+). Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 3
tahun yang lalu. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal
serupa.
DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING
ODS Katarak senilis imatur kortikal • Kekeruhan badan kaca
• Katarak senilis matur
• Retinopati
• Glaukoma
PERENCANAAN

Diagnosa Terapi
O - O Catarlent mini dose 3 dd gtt 1
ODS
O C-lyteers mini dose 4 dd gtt 1
ODS
Namun jika mengganggu
aktivitas dapat dilakukan ODS
Ekstrasi Lensa
Monitoring Edukasi
O Menjelaskan bahwa mata kanan dan kiri
O Keluhan pasien penglihatan kabur disebabkan karena
kekeruhan lensa mata yang disebut dengan
katarak.
O Status oftalmologi (visus, O Komplikasi yang mungkin terjadi
O Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
segmen anterior mata, TIO) pasien bahwa terapi katarak adalah
mengambil atau mengganti lensa mata
O Gula darah dan tekanan dengan cara operasi.
O Penggunaan obat dan perawatan mata yang
teratur post operasi
darah pre-operasi O Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya
bahwa adanya kemungkinan untuk dilakukan
perbaikan tajam penglihatan dengan
menggunakan kacamata setelah operasi.
O Prognosis dan kontrol dokter mata
PROGNOSIS
O Quo ad vitam : ad bonam
O Quo ad visam : dubia ad bonam
O Que ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan pustaka
Berdasarkan usia Berdasarkan morfologis
1) Katarak kapsular: meliputi kapsul
1) Katarak kongenital
a.Katarak kaspular anterior
2) Katarak juvenil b.Katarak kapsular posterior
2) Katarak subkapsular: mengenai
3) Katarak senilis bagian superfisial dari korteks
(dibawah kapsul)
a.Katarak subkapsular anterior
b.Katarak subkapsular posterior

KLASIFIKASI KATARAK
3) Katarak kortikal: meliputi sebagian besar dari korteks
4) Katarak supranuklear: meliputi bagian dalam korteks (diluar nukelus)
5) Katarak nuklear: meliputi nukleus dari lensa
6) Katarak polaris: meliputi kapsul dan bagian superfisial dari korteks pada
daerah polar
a. Katarak polaris anterior
b. Katarak polaris posterior
Grade II  Nukleus dengan
Grade I  Nukleus lunak kekerasan ringan
• Biasa terjadi pada usia < 50 tahun. • Nukleus mulai sedikit berwarna
Visus biasa masih lebih baik dari kekuningan. Visus biasa antara
6/12, nukleus tampak sudut keruh 6/12 atau 6/30, refleks fundus
dengan warna agak keputihan, dan masih mudah diperoleh, dan sering
refleks fundus masih mudah memberikan gambaran katarak
diperoleh. sub-kapsulasris posterior.

KLASIFIKASI BURRATO
3) Grade III  Nukleus dengan kekerasan medium
• Biasa semakin tua pasien nukleus semakin keras. Nukleus berwarna kuning disertai
kekeruhan korteks yang berwarna keabu-abuan. Visus antara 3/60 sampai 6/30.
4) Grade IV  Nukleus keras
• Usia pasien lebih dari 65 tahun dengan visus antara 3/60 sampai 1/60. Nukleus
tampak berwarna kuning kecoklatan dan refleks fundus maupun keadaan fundus
sudah sulit dinilai.
5) Grade V  Nukleus sangat keras
• Usia pasien lebih dari 65 tahun dengan visus antara 1/60 atau lebih jelek. Nukleus
tampak berwarna kecoklatan bahkan ada yang kehitaman dan disebut juga
brumescent cataract atau black cataract.
KATARAK SENILIS MATUR
Definisi
• Secara umum Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
lensa, denaturasi protein lensa, ataupun keduanya.,

• Katarak Senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu
usia di atas 50 tahun.

• Katarak senilis menjadi salah satu penyebab kebutaan di dunia saat ini.
STADIUM KATARAK SENILIS
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Bertambah Berkurang (air+masa lensa


Cairan Lensa Normal Normal
(air masuk) keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopos

Penyulit - Glaukoma - Uveitis + glaukoma


KATARAK INSIPIEN Katarak imatur
Katarak matur Katarak hipermatur
TANDA DAN GEJALA
O Pandangan kabur O Distorsi

O Penglihatan silau O Halo

O Sensitifitas terhadap O Diplopia monokuler


kontras
O Perubahan persepsi warna
O Miopisasi
O Bintik hitam
O Variasi diurnal penglihatan
PENGLIHATAN PADA KATARAK
MANAJEMEN KATARAK
Indikasi Operasi:

Indikasi optik Indikasi medis


 Merupakan indikasi terbanyak dari  Katarak hipermatur
pembedahan katarak.  Glaukoma sekunder
 Jika penurunan tajam penglihatan  Uveitis sekunder
pasien telah menurun hingga  Dislokasi/Subluksasio lensa
mengganggu kegiatan sehari-hari,  Benda asing intra-lentikuler
maka operasi katarak bisa dilakukan.  Retinopati diabetika
 Ablasio retina
Teknik Pembedahan Katarak:

intracapsular cataract extracapsular cataract


excision (icce) excision (ecce)
Extracapsular Cataract Excision
(ECCE):
SMALL INCISION CATARACT
phacoemulsifikasi SURGERY (SICS)
Fakolitik Fakotopik
• Dengan keluarnya substansi lensa maka • Berdasarkan posisi lensa

pada kamera okuli anterior akan • Oleh karena proses intumesensi, iris,
bertumpuk pula serbukan fagosit atau terdorong ke depan sudut kamera okuli
anterior menjadi sempit sehingga aliran humor
makrofag yang berfungsi merabsorbsi
aqueaous tidak lancar sedangkan produksi
substansi lensa tersebut.
berjalan terus, akibatnya tekanan intraokuler
• Tumpukan akan menutup sudut kamera akan meningkat dan timbul glaukoma
okuli anterior sehingga timbul glaukoma.

KOMPLIKASI KATARAK
Fakotoksik
• Substansi lensa di kamera okuli
anterior merupakan zat toksik bagi
mata sendiri (auto toksik)

• Terjadi reaksi antigen-antibodi


sehingga timbul uveitis, yang kemudian
akan menjadi glaukoma.
DISKUSI

Pemeriksaan
Anamnesis Oftalmologi Diagnosis
Pasien berusia mengeluh Pada hasil pemeriksaan oftamologi, Dari hasil anamnesa dan
penglihatan Kedua mata kabur visus mata pasien didapatkan VOD pemeriksaan fisik, didapatkan
secara perlahan-lahan sejak ± 1 1/60 dan VOS 6/45. Hasil diagnose yang sesuai adalah
tahun yang lalu sebelum pasien pemeriksaan segmen anterior bola katarak senilis imatur.
datang berobat ke klinik mata. mata, didapatkan adanya kekeruhan Berdasarkan pembagian secara
Pasien juga mengeluh melihat seperti yang menutupi sebagian lensa. morfologi termasuk Katarak senilis
melihat sarang laba-laba kortikal
Manajemen Prognosis
Penatalaksanaan pada katarak senilis Prognosis ad vitam pada pasien katarak
imatur adalah penggunaan kacamata
umumnya ad bonam karena tidak
sehingga pasien mampu beraktivitas
mengancam kehidupan. Namun prognosis ad
dengan baik. Namun jika hal ini masih
dirasa mengganggu oleh pasien, dapat visam sangat tergantung pada tindakan
dilakukan ekstraksi lensa. Ekstraksi lensa operasi, fungsi saraf mata pasien, dan juga
dapat dilakukan dengan metode SICS + IOL perawatan pasca operasi sehingga prognosis
atau fakoelmusifikasi + IOL.
pada pasien ini dubia ad bonam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai