Tautan (Linkage) adalah peristiwa dua gen atau lebih yang
terletak pada kromosom yang sama dan tidak dapat memisah secara bebas pada waktu pembelahan meisosis. Tautan lebih sering terjadi antara gen-gen yang berbeda, tetapi letaknya berdekatan. Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh maupun kromosom seks. Tautan yang terjadi pada kromosom tubuh disebut tautan autosomal, sedangkan yang terjadi pada kromosom seks disebut tautan seks Tautan Autosomal #pemisahan sesuai hukum mendel Misal : B (abu-abu), b (hitam), V(normal) v (vestigial) Tautan autosomal adalah gen gen yang terletak pada kromosom tubuh yang P: BBVV >< bbvv sama dan tidak dapat memisah secara (abu-abu normal) (hitam vestigial) bebas pada waktu pembelahan meiosis. G: BV bv Peristiwa tautan pertama kali ditemukan F1 : BbVv (abu-abu normal) pada tahun 1910 oleh Thomas Hunt testcross Morgan P: BbVv >< bbvv Jika terjadi tautan gen BV dan bv, diagram persilangan nya adalah : G : BV, Bv, bV, bv bv P : BbVv >< bbvv F2 : BV Bv bV bv G : BV, bv bv bv BbVv Bbvv bbVv bbvv F : BV Bv Gamet yang terbentuk ada 4 jenis, yaitu BbVv, Bbvv, bv BbVv Bbvv bbVv, bbvv Tautan Seks Tautan seks adalah gen-gen yang P1 : ♀𝑋 𝑀 𝑋 𝑀 >< ♂ 𝑋𝑚Y terletak pada kromosom seks yang (mata merah) (mata putih) sama dan tidak dapat memisah secara G1 : 𝑋𝑀 𝑋𝑚, Y bebas pada waktu pembelahan meiosis. F1 : 𝑋 𝑀 𝑋 𝑚 (♀ mata merah) 100% Morgan menemukan lalat buah jantan 𝑋 𝑀 Y (♂ mata merah) mata merah bermata putih kemudian mengawinkannya dengan lalat bermata P2 : ♀𝑋 𝑀 𝑋 𝑚 >< ♂𝑋 𝑀 Y merah G2 : 𝑋𝑀, 𝑋𝑚 𝑋 𝑀 ,Y Misal : M = mata merah F2 : 𝑋𝑀 𝑋𝑚 m = mata putih 𝑋𝑀 ♀𝑋 𝑀 𝑋 𝑀 ♀𝑋 𝑀 𝑋 𝑚 mata merah mata merah Y ♂𝑋 𝑀 Y ♂𝑋 𝑚 Y mata merah mata putih Pindah Silang Pindah silang ada bertukarnya gen gen yang Contoh soal: terdapat dalam suatu kromosom dengan Lalat buah jantan tubuh abu-abu sayap gen gen yang terletak pada kromosom panjang(BbVv) disilangkan dengan betina lainnya yang sehomolog maupun yang tubuh hitam sayap pendek (bbvv). Dari bukan sehomolog. Pindah silang terjadi persilangan tersebut diperoleh keturunan : pada saat profase pembelahan meiosis. abu-abu sayap panjang = 450 ekor Rumus nilai pindah silang: abu-abu sayap pendek = 224 ekor hitam sayap panjang = 275 ekor hitam sayap pendek = 550 ekor Gagal Berpisah (Nondisjunction) Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih untuk berpisah ke arah kutub yang berlawanan pada saat anaphase meiosis I maupun meiosis II. Gagal berpisah dapat disebabkan oleh mutagen (zat penyebab mutasi). Dalam peristiwa ini, kromosom tersebut tetap berpasangan dan bergerak ke arah salah satu kutub yang sama. Akibatnya, kutub yang satu mendapatkan kelebihan kromosom, sedangkan kutub yang lainnya kekurangan kromosom. Peristiwa gagal berpisah pertama kali ditemukan oleh Calvin Blackman Bridges Gagal berpisah dapat terjadi pada autosom maupun gonosom sehingga menghasilkan individu-individu yang mempunyai autosom atau gonosom lebih atau kurang dari normalnya. Contoh Gagal Berpisah Contoh diagram perkawinan individu gagal berpisah pada manusia: P1: XX >< XY nondisjunction normal G1: X, XX, O X,Y F1: X XX O
X XX wanita normal XXX wanita super XO wanita sindrom
turner Y XY laki-laki normal XXY laki laki sindrom Y laki-laki sindrom Y klinefelter (letal) Determinasi Seks (Penentuan Jenis Kelamin)
Detreminasi Seks merupakan proses penentuan jenis kelamin
pada mahkluk hidup berdasarkan kromosom kelamin (gonosom) yang diwariskan secara bebas oleh gamet parental kepada keturunannya melalui proses meiosis. Dalam penentuan jenis kelamin sangat dipengaruhi oleh adanya kromosom seks. Penurunan jenis kelamin pada manusia dari orangtua kepada anaknya ditentukan oleh kromosom ayahnya. Berdasarkan susunan kromosom kelaminnya, tipe penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup dibedakan menjadi empat tipe. Keempat tipe tersebut yaitu tipe XY, XO, ZW, dan haplo- diploid Tipe XY Tipe XY memiliki 2 macam Tipe XY juga terdapat pada Drosphila gonosom yaitu kromosom X, dan melanogaster (lalat buah). Pada inti kromosom Y. Kromosom X sel lalat buah hanya terdapat 8 berukuran lebih besar kromosom (4pasang) yang terdiri dari dibandingkan dengan kromosom Y. atas 6 buah (3pasang) kromosom dan Pada individu betina memiliki dua 2 buah (1pasang) kromosom kromosom X dan tidak memilik gonosom. Kariotipe pada tubuh lalat kromosom Y. Oleh karena itu, buah betina adalah individu betina hanya memiliki 3AA + XX atau 6A + XX. Sementara satu macam ovum. Sementara itu, itu, pada sel tubuh lalat buah jantan pada individu jantan memiliki satu adalah 3AA + XY atau 6A + XY. kromosom X dan satu kromosom Y. Oleh karena itu, individu jantan memiliki dua macam sperma. Tipe XO dan Tipe ZW Tipe XO Tipe ZW Tipe XO terdapat pada berbagai Tipe ZW terdapat pada ungags, jenis serangga, misalnya belalang burung, ngengat, kupu-kupu, dan dan kutu daun. Pada tipe ini, beberapa jenis ikan. Individu betina kromosom seks hanya satu yaitu adalah heterogametik (kariotipenya kromosom X, sedangkan O bukanlah ZW), sedangkan individu jantan simbol kromosom seks. Dalam sel adalah homogametic (kariotipenya somatisnya, serangga betina ZZ). Ayam yang memiliki jumlah memiliki dua kromosom X (XX), kromosom 78 berarti memiliki sedangkan serangga jantan hanya autosom 78-2 = 76 (38pasang) memiliki satu kromosom X (XO). sehingga pada individu betina ditulis Oleh karena itu, jumah kromosom 38a + Z dan 38a + W, sedangkan pada sel somatis individu betina lebih individu jantan ditulis 38a + Z. banyak daripada jumlah kromosom pada individu jantan. Tipe Haplo-Diploid Tipe haplo-diploid terdapat pada beberapa serangga yang dapat melakukan partenogenesis. Partenogenesis yaitu terbentuknya individu baru dari sel telur tanpa didahului pembuahan oleh spermatozoa. Serangga yang mengalami partenogenesis, misalnya lebah madu dari ordo Hymenoptera. Peristiwa partenogenesis aterjadi pada pembentukan lebah madu jantan sehingga bersifat haploid (n) yang memiliki 16 buah kromosom. Sementara itu, pada lebah madu betina terbentuk dari hasil perkawinan sehingga bersifat diploid (2n) yang memiliki 32 buah kromosom. Oleh karena itu, penentuan jenis kelamin pada tipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin seperti pada makhluk hidup lainnya, melainkan tergantung dari sifat ploidi makhluknya.