Anda di halaman 1dari 28

OSTEOARTHRITIS

Renanda Adha Anugrah


G1A217020
Osteoartritis penyakit sendi degeneratif berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi.

Prevalensinya bertambahnya usia.

Predileksi: Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki


DEFINISI Osteoarthritis merupakan gangguan pada
sendi yang ditandai dengan perubahan
patologis pada struktur sendi tersebut yaitu
berupa degenerasi tulang rawan/kartilago
hialin.
Hal tersebut disertai dengan peningkatan
ketebalan dan sklerosis dari subchondral
yang bisa disebabkan oleh pertumbuhan
osteofit pada tepian sendi, peregangan
kapsul artikular, synovitis ringan pada
persendian, dan lemahnya otot-otot yang
menghubungkan persendian
KLASIFIKASI

OA PRIMER
Kausa tidak diketahui tidak berhubungan dengan penyakit sistemik
maupun proses perubahan lokal pada sendi.

OA SEKUNDER
1. Endokrin 5. Herediter
2. Inflamasi 6. Trauma
3. Metabolik 7. Anatomi
4. Pertumbuhan 8. Imobilisasi yang terlalu lama
EPIDEMIOLOGI

Progresifitas perlahan-lahan OA lutut >>wanita Afrika dan


terjadi tahun/ dekade Amerika dibandingan ras
lainnya.

Prevalensi pria = wanita (usia Setelah usia 55 tahun >>


45-55 tahun). wanita
PATOFISIOLOGI

Osteoartritis terjadi sebagai hasil kombinasi antara degradasi rawan sendi, remodelling
tulang dan inflamasi cairan sendi

Rawan sendi proses fibrinogenik, fibrinolitik penumpukan trombus dan


komplek lipid pembuluh darah subkondral iskemia dan nekrosis jaringan subkondral
dilepaskannya mediator kimiawi (prostaglandin, interleukin) bone angina
subkondral
Pelepasan mediator kimiawi seperti kinin dan prostaglandin
yang menyebabkan radang sendi, peregangan tendon atau
Nyeri OA ligamentum serta spasmus otot-otot ekstraartikuler akibat kerja
yang berlebihan

osteofit yang menekan periosteum dan radiks saraf

kenaikan tekanan vena intrameduler akibat stasis vena


intrameduler karena proses remodelling pada trabekula dan
subkondral
6
PATOFISIOLOGI
• Makrofag cairan sendi (jejas mekanis) akan
memproduksi sitokin aktivator (Katabolin)
mendegradasi rawan sendi dan menghambat
proses sintesis dan perbaikan normal
khondrosit.

• Faktor pertumbuhan dan sitokin mempunyai


pengaruh yang berlawanan dengan
perkembangan OA. Sitokin mendegradasi
komponen matriks rawan sendi, sebaliknya
faktor pertumbuhan merangsang sintesis.
KLASIFIKASI
Sistem Kellgren -
Lawrence Klasifikasi
Berdasarkan ciri khas dari osteoarthritis, Outerbridge
yaitu; Joint space narrowing bone, Mengacu pada kondisi yang terlihat
osteofit, sklerosis melalui athroskopi daripada dari rontgen
FAKTOR RISIKO

HENIS
UMUR SUKU BANGSA GENETIK
KELAMIN

KEGEMUKAN DAN CEDERA KELAINAN FAKTOR LAIN


PENYAKIT SENDI PERTUMBUHAN
METABOLIK (TRAUMA)
PREDILEKSI
SERING:
• Carpometacarpal I,
• Metatasophalangeal I,
• Sendi apofiseal tulang belakang
• Lutut, dan paha
JARANG:
• Siku
• Pergelangan tangan
• Genohumeral
MANIFESTASI KLINIS
Nosciseptive pain
Rangsang nyeri berasal dari luar
Berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh
1. Hambatan gerakan sendi Inflamatory pain
Disebabkan oleh kerusakan jaringan
2. Nyeri Sendi
Muncul dari sebuah stimulus yang berada di luar system saraf
3. Krepitasi Sensasi nyeri yang muncul secara spontan dan sesitif terhadap rangsang berbahaya

4. Pembesaran sendi
Tidak memiliki fungsi pelindung
5. Kaku Sendi Neuropathic pain

6. Pembengkakan Sendi Disebabkan olleh lesi primer pada system saraf


Tidak didapatkan lesi nosiseptis
7. Perubahan Gaya Jalan Merupakan tanda terjadi kerusakan saraf
Functional pain
Reaksi berlebihan terhadap rangsang nyeri
Tidak diapatkan tanda atau riwayat dari kerusakan saraf dan stimulasi nyeri
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Nyeri sendi dan 3 dari Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari


kriteria di bawah ini: kriteria di bawah ini:
• umur > 50 tahun Nyeri sendi dan paling  usia > 50 tahun
sedikit 1 dari 3 kriteria  kaku sendi <30 menit
• kaku sendi < 30 menit
di bawah ini:  Krepitus
• krepitus
 umur > 50 tahun  nyeri tekan tepi tulang
• nyeri tekan tepi tulang  pembesaran tulang
 kaku sendi <30 menit
• pembesaran tulang sendi  tidak teraba hangat pada sendi
 krepitus disertai
• tidak teraba hangat pada terkena
osteofit
sendi  LED<40 mm/jam
Catatan: Sensitivitas  RF <1:40
Catatan: Sensitivitas 95% 91% dan spesifisitas  analisis cairan sinovium sesuai
dan spesifisitas 69%. 86%. osteoarthritis
Catatan: Sensitivitas 92% dan
spesifisitas 75%.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium akan membantu dalam mengidentifikasi penyebab pokok pada OA
sekunder
• Darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas normal
• Pemeriksaan imunologi (ANA, faktor rhematoid dan komplemen) juga normal.
• Pada OA yang disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan viskositas, pleositosis
ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel peradangan (<8000/m) dan peningkatan
protein.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologis
• Penyempitan celah sendi yang seringkali
asimetris (lebih berat pada daerah yang
menanggung beban)
• Peningkatan densitas (sclerosis) tulang
subkondral
• Kista tulang
• Osteofit pada pinggir sendi
• Perubahan struktur anatomi sendi.
DIAGNOSIS BANDING
Reumatoid arthritis

Gout Arthritis

Arthritis Psoriatik

Arthritis septic

Spondilitis Ankylosa
DIAGNOSIS BANDING
REUMATHOID ARTHRITIS

• Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit autoimun yang merusak sinovium (bagian dari
sendi) yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pelumas sendi supaya sendi mudah
bergerak.
• Umumnya menyerang sendi-sendi kecil, jari-jari tangan, kaki pada kedua sisi dan simetris
• Gejala klinis biasanya ditandai dengan bengkak pada jari-jari tangan, pergelangan tangan,
kedua siku, bahu, lutut, pergelangan kaki. Selain bengkak juga nyeri terutama pagi hari.
Biasanya juga disertai demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun dan gejala
anemia
• Pada rheumatoid arthritis akibat inflamasi yang berkepanjangan menimbulkan kerusakan
cartilage dan tulang daerah sekitarnya
DIAGNOSIS BANDING
GOUT ARTHRITIS

• Gout adalah jenis radang sendi/arthritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat
pada sendi
• Penumpukan asam urat dan kristalisasi dari senyawa ini dalam sendi dapat menyebabkan
serangan radang sendi yang menyakitkan
• Daerah yang sering terkena biasanya pada persendian jari-jari kaki terutama ibu jari. Sendi
lain yang dapat terkena meliputi pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari, dan siku
• Serangan gout akut ditandai dengan onset yang cepat/tiba-tiba nyeri pada sendi yang terkena
diikuti oleh rasa hangat pada perabaan sendi, pembengkakan, warna kemerahan, dan nyeri
• Gout lebih sering pria > wanita. Ini terutama menyerang laki-laki setelah pubertas, dengan
usia puncak umur 75 tahun. Pada wanita serangan gout biasanya terjadi setelah menopause
DIAGNOSIS BANDING
ARTHRITIS SEPTIC

• Artritis Septik (AS) merupakan salah satu penyakit yang merupakan kegawatdaruratan di bidang
rematologi
• Kuman yang sering ditemukan adalah; Staphylococcus aureus dan Streptococci
• Kuman penyebab arthritis septik masuk secara intraartikuler yang berasal dari luka di sekitar sendi atau
infeksi di organ lain
• Lokasi paling sering terkena : sendi lutut
• Klinis : nyeri sendi hebat, bengkak sendi, kaku dan gangguan fungsi, penurunan Range of Motion(ROM ),
terdapat gejala sistemik yang lain seperti demam dan kelemahan umum.
• Pemeriksaan darah rutin : peningkatan leukosit dan laju endap darah. Diagnosis pasti dengan aspirasi
pada sendi yang terkena sebagai langkah diagnostik dan juga untuk mengetahui bakteri penyebab
• Tatalaksana: dengan pemberian AB selama 2-4 minggu, drainase cairan sendi untuk menurunkan
tekanan intraartikuler, mengurangi jumlah sel-sel inflamasi yang memproduksi sitokin dan enzim
proteolitik
• Terapi pembedahan dianjurkan khususnya pada infeksi sendi yang cairan sinoviumnya sangat purulen
DIAGNOSIS BANDING
ARTHRITIS PSORIATIK

• PA: Radang sendi yang terjadi pada orang-orang dengan psoriasis


• Artritis psoriatik terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel dan jaringan tubuh
yang sehat. Respon kekebalan tubuh yang abnormal menyebabkan peradangan pada sendi,
demikian juga pembentukan sel-sel kulit yang berlebihan.
• Artritis psoriatik bisa mengenai persendian pada satu sisi atau kedua sisi tubuh
• Diagnosis didasarkan dari adanya peradangan sendi yang khas pada orang-orang yang
mengalami artritis dan psoriasis
• Pengobatan bertujuan untuk mengendalikan peradangan pada sendi-sendi yang terkena
dan ruam kulit yang terjadi.
DIAGNOSIS BANDING
SPONDILITIS ANKYLOSA

• Spondilitis Ankilosis (Ankylosing Spondylitis) merupakan penyakit kronis dan biasanya


progresif yang paling sering menyerang sendi sakroiliak, apofiseal, dan kostovertebral.
• Etiologi: faktor keturunan, antigen histokompatibilitas HLA-B27 (positif di lebih dari 90%
penderita penyakit ini).
• Umumnya penyakit ini berawal disendi sakroiliak dan perlahan-lahan berkembang ke wilayah
lumbar, toraks dan servikal
• Klinis: Nyeri intermitten di punggung yang biasanya paling terasa di pagi hari atau setelah
periode tidak ada aktivitas , Pergerakan yang kaku dan terbatas pada tulang belakang
lumbar. Nyeri dan ekspansi dada yang terbatas akibat sendi kostovertebral diserang
TATALAKSANA
NON FARMAKOLOGIS

• Modifikasi pola hidup


• Edukasi
• Istirahat teratur yang bertujuan mengurangi penggunaan beban pada
sendi
• Modifikasi aktivitas
• Menurunkan berat badan
• Rehabilitasi medik/ fisioterapi
–Latihan statis dan memperkuat otot-otot
–Fisioterapi, yang berguna untuk mengurangi nyeri, menguatkan
otot, dan menambah luas pergerakan sendi
• Penggunaan alat bantu
TATALAKSANA
FARMAKOLOGIS (SISTEMIK)

1. Analgetik 3. DMOADs (disease modifying OA drugs)


- Non narkotik: parasetamol - Berfungsi memperbaiki metabolisme
- Opioid (kodein, tramadol) kartilago sendi apabila dipergunakan dalam
jangka panjang ( 2-3 tahun). Disamping itu
2. Antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) beberapa penelitian juga membuktikan
- Oral : Ibuprofen ( 400-800 mg 3-4x sehari, bahwa obat ini bersifat anti inflamasi ringan
max dose 3,2 gr / hari) dengan memperbaiki konstituen cairan
Na Diclofenac ( 75-150 mg/ hari ) sinovial.
Celecoxib ( 200 mg/ hari dibagi dalam - Glucosamine sulfate dan Chondroitine
1-2 dosis) sulfate.
Etoricoxib ( 30 mg/ hari)
- injeksi
-suppositoria
TATALAKSANA
FARMAKOLOGIS (TOPIKAL)

1. Krim rubefacients dan capsaicin.


Beberapa sediaan telah tersedia di Indonesia dengan cara kerja pada umumnya
bersifat counter irritant.

2. Krim NSAIDs
Selain zat berkhasiat yang terkandung didalamnya, perlu diperhatikan campuran yang
dipergunakan untuk penetrasi kulit. Salah satu yang dapat digunakan adalah gel
piroxicam, dan sodium diclofenac.
TATALAKSANA
INJEKSI INTRAATRICULAR (INTRA-LESI)

• Bukan merupakan pilihan utama dalam penanganan osteoartritis.


• Indikasi: penanganan simtomatik dengan steroid, dan viskosuplementasi dengan hyaluronan untuk modifikasi
perjalanan penyakit

• Steroid: ( triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisolone )


• Hanya diberikan jika ada satu atau dua sendi yang mengalami nyeri dan inflamasi yang kurang responsif
terhadap pemberian NSAIDs
• Tak dapat mentolerir NSAIDs
• Ada komorbiditas yang merupakan kontra indikasi terhadap pemberian NSAIDs.
• sekali dalam kurun 3 bulan atau setahun 3 kali terutama untuk sendi besar penyangga tubuh
• Dosis untuk sendi besar seperti lutut 40-50 mg/injeksi, sendi-sendi kecil biasanya digunakan dosis 10 mg

• Hyaluronan: high molecular weight dan low molecular weight


• biasanya untuk sendi lutut (paling sering), sendi bahu dan koksa
• Diberikan berturut-turut 5 sampai 6 kali dengan interval satu minggu masing-masing 2 sampai 2,5 ml
Hyaluronan
• Sediaan (Hyalgan, dan Osflex)
TATALAKSANA
PEMBEDAHAN

Pertimbangan dilakukan tindakan operatif bila :


1. Deformitas menimbulkan gangguan mobilisasi
2. Nyeri yang tidak dapat teratasi dengan penganan medikamentosa dan rehabilitatif

• Realignment Osteotomi
Permukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan merubah sudut dari
weightbearing. Tujuan : Membuat karilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh.
Dapat pula dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair.

• Arthroplasty
Permukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi yang baru ditanam. Permukaan
penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high-density polyethylene.
TATALAKSANA
PEMBEDAHAN

Macam-macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis :


a) Partial replacement/unicompartemental
b) High tibial osteotmy : orang muda
c) Patella &condyle resurfacing
d) Minimally constrained total replacement : stabilitas sendi dilakukan sebagian oleh ligament asli
dan sebagian oleh sendi buatan.
e) Cinstrained joint : fixed hinges : dipakai bila ada tulang hilang&severe instability

• Indikasi dilakukan total knee replacement apabila didapatkan nyeri, deformitas, instability akibat
dari Rheumatoid atau osteoarthritis.
• Kontraindikasi meliputi non fungsi otot ektensor, adanya neuromuscular dysfunction, Infeksi,
Neuropathic Joint, Prior Surgical fusion.
KESIMPULAN
• Osteoartritis adalah sekelompok penyakit dengan etiologi yang berbeda-beda, Proses
penyakitnya tidak hanya mengenai rawan sendi namun juga mengenai seluruh sendi,
termasuk tulang subkondral, ligamentum, kapsul dan jaringan synovial serta jaringan ikat
particular

• Berdasarkan patogenesisnya osteoartritis dibedakan menjadi dua bagian:


– Osteoartritis primer.
– Osteoartritis sekunder

• Tujuan penatalaksanaan pasien dengan osteoarthritis adalah mengoptimalkan fungsi sendi,


mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup dan
menghambat progresivitas penyakit

Anda mungkin juga menyukai