03.dakwah Nabi Aqidah
03.dakwah Nabi Aqidah
Menyebarkan Aqidah
(Periode Makkah)
1
Jahiliyyah
4
Perjuangan Dakwah
• Diawali dengan turunnya wahyu kedua,
- Q.S. Al Mudatstsir: 1-5
- Secara rahasia
- Assabiqunal awwalun (Khadijah, Abu Bakar,
Ali, Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman)
والرجز فاهجر يا أيها المدثر
وال تمنن تستكثر قم فأنذر
ولربك فاصبر وربك فكبر
وثيابك فطهر
5
• Dakwah secara terang-terangan
فاصدع بما تؤمر وأعرض عن المشركين
وأنذر عشيرتك األقربين
- Berlandaskan turunnya Q.S. Al Hijr: 94; dan Q.S. Asy-
Syuara: 214)
- Mengundang keluarga besar, makan bersama, dan
didakwahi
- Berdakwah di Masjidil Haram, terutama pada musim
Haji
- Berdakwah pada pasar musiman (mendapat pengikut
orang Madinah)
- Mulai mendapatkan penentangan dari kaum Quraisy
(percampuran masalah adat, agama, dan politik)
6
Beberapa Peristiwa Penting dalam
Menyebarluaskan Aqidah
• Tahun kelima kenabian, hijrah ke Habsyi
• Tahun keenam, Umar bin Khatab masuk
Islam (sangat monumental, selalu
dikenang)
• Dukungan Orang Yatsrib
- Baiah Aqabah I (12 orang Yastrib)
- Baiah Aqabah II (72 orang Yastrib)
7
Prinsip Dakwah Nabi dalam
Menyebarkan Aqidah
• Tegas (Q.S. Fusshilat: 6)
قل إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلي أنما إلهكم إله واحد فاستقيموا إليه
واستغفروه وويل للمشركين
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia
seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan
kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah
pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan
mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang
besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan
(Nya)
• Tidak toleransi dalam soal aqidah (Q.S. Al.
Kafirun: 1-6)
8
• Tidak ada paksaan (Q.S. Al-Baqarah: 256)
ال إكراه في الدين قد تبين الرشد من الغي فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن
باهلل فقد استمسك بالعروة الوثقى ال انفصام لها وهللا سميع عليم
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
• Tidak menghina Tuhan agama lain (Q.S. Al
An’am: 108)
وال تسبوا الذين يدعون من دون هللا فيسبوا هللا عدوا بغير علم كذلك
زينا لكل أمة عملهم ثم إلى ربهم مرجعهم فينبئهم بما كانوا يعملون
9
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah
dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami
jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian
kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan
kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
12