Anda di halaman 1dari 20

04

DAKWAH NABI MUHAMMAD


DALAM MENGAJARKAN
SYARIAT ISLAM
(terutama) Periode Madinah

1
Pengertian Syariat
• Syara’ah : jalan raya
• Jalan, hukum dan perundang-undangan yang harus
ditaati setiap orang Islam
• ‫ثم جعلناك على شريعة من األمر فاتبعها وال تتبع أهواء الذين ال يعلمون‬
• Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu
syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah
syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui (Al-Jatsiyah: 18)
• Meliputi
– Ibadah
- Mahdzah
- Ghairu Mahdzah
– Muamalah
- Individu
- Sosial
2
Syariat dan Fiqih
• Syariat adalah kumpulan aturan yang diturunkan
Allah swt melalui wahyu kepada NabiNya untuk
kehidupan manusia.
• Fiqh adalah pendapat ahli hukum (legal opinion)
tentang persoalan-perosalan syariat tadi.
• Antara syari'at dengan Fiqh dapat dibedakan
tapi tak dapat dipisahkan. Obyek kajian syariat
dan fiqh adalah sama, yaitu membahas
perbuatan mukallaf.
• Syariat dan Fiqh merupakan bentuk formal dari
agama

3
Situasi masyarakat Madinah
• Geografis
- Lahan subur, cocok untuk pertanian
- Juga menjadi tempat perdagangan
• Banyak kelompok
- Kelas rendahan: Aus dan Khazraj (tradisonal)
- Kaum Yahudi: Majikan, Pedagang,
- Kaum Nasrani

4
Personalitas Nabi sebagai dai
• Sudah semakin bertambah banyak
• Mulai banyak permasalahan perlu ijtihad
• Ajaran semakin banyak turun
• Islam bukan aqidah semata, tetapi juga
meliputi ibadah dan muamalah

5
Periode Makkah
• Periode makkah adalah periode penanaman
tauhid
• Beberapa hukum syariat turun dalam rangka
menguatkan pesan akidah tersebut (akhlak
mulia)
– keadilan,
– tidak zina
– tidak membunuh
– tidak menipu
– Perintah zakat sebagai infaq sabilillah belaka (Al
Mu’min: 4)
– Pembebasan budak dan memaafkan musuh di jaman
Rasul efektif untuk mengajak kaum non Islam masuk
6
Islam.
– Larangan makan bangkai (Al-An’am: 136, 145)
- Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari
tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka
berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini untuk Allah
dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang
diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai
kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah,
maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka.
Amat buruklah ketetapan mereka itu. (Q.S. Al-An’am: 136)
- Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena
sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam
keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Q.S. Al-An’am:
145)
7
Periode Madinah
• Bidang Ibadah
– Wajib shalat ketika Isra Mi’raj
– Adzan tahun 1 H
– Puasa, shalat id, kurban, zakat, tahun 2 H
• Periode Madinah turun semua hukum syariat
dalam berbagai bidang kehidupan
manusia.(ibadah dan muamalah)
– Kewajiban zakat dengan kadar dan nisab tertentu
disyariatkan antara tahun ke-2 – 5 Hijrah
– Hukum waris tahun 3 H
– Pengharaman Khamr 6 H
8
Kisah2 Penting terkait Syariat
• Isra’-Mi’raj dan perintah shalat
• Pembangunan fasilitas ibadah, Masjid Quba’ dan Masjid
Nabawi
• Model praktis pernikahan Islam
- Pernikahan Fatimah binti Muhammad dengan Ali pada 2 H
- Pernikahan Ummi Kulsum binti Muhammad dengan Utsman
pada 3 H
• Perintah Puasa dan Shalat Id, pada tahun 2 H.
• Praktik Poligami Nabi
- Dengan Juwairiyah (tawanan perang)
- Dengan Zainab (janda), pada 5 H
• Memaafkan orang kencing di Masjid demi kesehatan
• Memngijinkan tayamum sebagai ganti mandi junub

9
Syariat sebagai Materi Dakwah
• Sifat Materi yang disampaikan
- Ada Syariat yang didakwahkan secara global (Shalat).
- Para shahabat yang banyak menerjemahkan sendiri.
- Ada syariat yang didakwahkan secara terperinci (zakat)
- Nabi sering tidak menerangkan hukum perbuatannya sebagai
wajib atau sunnah.

• Latar Belakang Materi Dakwah


- Ada yang merupakan tanggapan terhadap sebuah peristiwa
- Ada yang semata-mata langsung dari kehendak Nabi atas
petunjuk Allah
- Ada yang didahului oleh pertanyaan sahabat
- Bolehkan menggauli istri sedang haid
• Bolehkan berperang di bulan haji

10
Metode Mandakwahkan
Syariat Islam
• Penjelasan konsep2 syariat
• Perintah menjalankan Syariat
• Pentunjuk cara menjalankan
- Memberi Contoh
- Secara bersama (dalam ibadah: jamaah)
- Penerapan Hukuman secara syar’i
• Dialog tentang kebenaran syariat
• Membangun sarana-prasarana
11
Ruang Lingkup
• Hukum tentang sesuatu perilaku
- Perilaku ibadah
- Perilaku muamalah
• Tata cara mengamalkan ajaran syariat
secara benar
- Mengajarkan yang benar
- Membenarkan yang salah
• Ajakan untuk menyebarluaskan syariat
kepada orang lain
12
Sumber syariat
• Al Qur’an
• Hadits
– Memperkuat pesan qur’an
– Menjelaskan yang telah ada
– Menetapkan yang belum ada
• Ijtihad bersama shahabat
– Tentang strategi perang Perang Badar (dengan Hubbab bin
Mundzir)
– Tentang tawanan perang Badar (setuju dengan abu bakar untuk
diambil fidyah, tetapi Allah menegur agar setuju dengan Umar
untuk dibunuh – Al-Anfal 67-68)
– Perang tabuk, nabi mengijinkan sebagian yang tidak ikut karena
beberapa alasan (ditegur Allah sebagai orang munafik (At-
Taubah: 43))

13
Prinsip
• Pemahaman da’i terhadap syariat
• Prinsip evolutif, berangsur-angsur
- Adanya budaya yang telah melekat dalam
masyarakat
- Pemahaman yang sudah beredar di tengah
masyarakat
- Adanya berbagai kepentingan hidup dalam
masyarakat

14
Prinsip Dakwah Syari’ah
• Tidak memberatkan
– Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah:
286)
– Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan. (Al-Hajj: 78)

15
• Sedikit mengeluarkan kewajiban (perintah
dan larangan)
– ‫يا أيها الذين آمنوا ال تسألوا عن أشياء إن تبد لكم تسؤكم وإن‬
‫تسألوا عنها حين ينزل القرآن تبد لكم عفا هللا عنها وهللا غفور حليم‬
– Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal
yang jika diterangkan kepadamu, niscaya
menyusahkan kamu dan jika kamu
menanyakan di waktu Al Qur'an itu sedang
diturunkan, niscaya akan diterangkan
kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang
hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyantun. (Al-Maidah: 101)
16
• Bertahap
– Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang
memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang memikirkan.(An-Nahl: 67)
– Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya". … (Al-Baqarah: 219)
– Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang
kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu
dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga
kamu mandi. … (An-Nisaa: 4)
– Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. (Al-Maidah: 90)
17
• Mendahulukan amar ma’ruf daripada hani
munkar
• ‫ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف‬
‫وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون‬
– Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung. (Ali-Imran: 104)

18
Fiqih

• Fiqih adalah pemahaman manusia tentang


Syariat
• Pemahaman terkait dengan Peran Akal
• Kontekstual, pengaruh lingkungan
• Kaidah Logika Fiqih (Ushul Fiqh)
• Kebenaran Relatif

19
Fiqih masa Nabi
• Syariat yang diturunkan kepada Nabi menjadi
perbendaharaan ilmu Nabi
• Nabi melibatkan akal di dalam memahami syariat, (nabi
berijtihad)
• Contoh: perlakuan tentang Tawanan Perang Badar yang
dibebaskan (tidak dibunuh)
• Pemahaman nabi tentang syariat terdokumentasi di
dalam hadits
• Fiqih (pemahaman) Nabi tentang Syariat sama, karena
selalu dalam bimbingan Allah
• Jaminan Allah akan hasil pemikiran Nabi (Q.S. An-Najm:
3-4)
• Setelah Nabi wafat, Al-Qur’an dan Hadits menjadi
sumber utama Syariat Islam.
20

Anda mungkin juga menyukai