Ilmu Usahatani Pertemuan 910
Ilmu Usahatani Pertemuan 910
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS/EKONOMI
PERTANIAN
UNIVERSITAS DARWAN ALI
2012
Perencanaan merupakan’’suatu proses pengambilan
keputusan tentang segala sesuatu yang akan
dilakukan’’pengambilan keputusan tersebut diambil
sebelum segala sesuatunya dilakukan.
Perencanaan usahatani meliputi tiga langkah pokok:
1. Menyusun rencana terperinci mengenai cabang-cabang
usaha dan metode produksi yang digunakan.
2. Menguji rencana yang telah diperinci itu dalam
kaitannya dengan sumberdaya yang diminta dan apakah
konsinten dengan kendala-kendala perencanaan yang
dipakai yang bersifat institusional, sosial dan
kebudayaan
3. Mengevaluasi rencana dan menyusun urutan-urutan
rencana alternatif berdasarkan patokan yang sesuai
dengan tujuan memilih rencana yang baik.
Beberapa manfaat dengan adanya perencanaan;
1. Sudah mempunyai petunjuk tentang apa yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang.
2. Memberi jaminan yang lebih besar bahwa yang akan
dilakukan itu terlah dipikirkan dengan masak-masak
dan dengan demikian mendekati kesempurnaan
3. Dapat mengadakan evaluasi.
4. Perencanaan dapat menjamin kontinuitas pekerjaan
1. Pre determine plan
Yaitu rencana yang disusun oleh pemerintah, tanpa setahu atau
tanpa mengikut sertakan pelaksana. Pemerintah dapat menyusun
rencana UT dan petani tidak diikut sertakan dalam perencanaan ini.
Misalnya disusun oleh pemerintah tanpa setahu petani.
2. Self determined plan
Yaitu rencana yang disusun sendiri dan ditentukan sendiri berdasar
atas keinginan keinginannya sendiri oleh petani. Pemerintah tidak
ikut serta.
3. Joint Plan
Yaitu rencana yang disusun bersama oleh perencana dan pelaksana.
Misalnya pemerintah dalam hal ini dinas pertanian melalui
penyuluh mengadakan interview/dialog dengan petani, kemudian
disusun perencanaan berdasarkan keinginan pemerintah.
Perencanaan dengan program terhadap usahatani ditujukan untuk memilih
dan mengkombinasikan kegiatan untuk menghasilkan keadaan yang
optimum.
Perilaku petani dalam menghadapi resiko terbagi dalam tiga macam fungsi
utilitas (Lyncolin,1995) yaitu :
1. Fungsi utilitas untuk risk averter atau orang yang enggan terhadap resiko
2. Fungsi utilitas untuk risk neutral atau orang yang netralterhadap resiko
3. Fungsi utilitas untuk risk lover atau orang yang berani menanggung resiko
Untuk menganalisis resiko yang dialami dalam usahatani menurut Ichsa
et al. (1998), dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
1. Pendekatan kualitatif lebih berdasarkan pada penelitian subjektif dari
pengambilan keputusan.
2. Sedangkan pendekatan kuantitatif dapat dihitung dengan menggunakan
nilai hasil yang diharapkan sebagai indikator probabilitas dari investasi dan
ukuran ragam (variance) dan simpangan baku (standart deiviation) sebagai
indikator resikonya.
C2
Tingkat Biaya yang
C0 E0 dapat dicapai
C1 E1
LRAC
Tingkat Biaya yang tidak dapat dicapai
0 q0 q1 qm
Output per periode
Gambar Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang
1. Resiko produksi
2. Resiko harga pasar
suatu resiko yang timbul karena menurunnya
nilai investasi karena pergerakan faktor-faktor pasar.
Faktor standar resiko pasar adalah resiko modal,
resiko suku bunga, resiko mata uang, dan resiko
komoditas
1. Diversifikasi Usaha
Suatu strategi pengelolaan resiko yang sering
digunakan dan melibatkan partisipasi lebih dari saru
aktivitas.
Beberapa kelebihan diversifikasi:
Dapat mengurangi resiko
Efektivitas penggunaan tenaga kerja
Efektivitas penggunaan peralatan
Efektivitas biaya
2. Integrasi vertikal
Adalah suatu strategi dalam payung koordinasi
vertical, dan memiliki control kepemilikan suatu
komoditi pada dua tahab atau lebih ketingkat
berikutnya.
3. Kontrak produksi
4. Kontrak pemasaran
5. Perlindungan nilai (Hedging)
Adalah suatu kegiatan pengambilan posisi dipasar
berjangka yang berlawanan dengan posisinya dipasar
fisik.
Asuransi Pertanian