Anda di halaman 1dari 11

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA

Alat penukar panas (Heat Exchanger) merupakan suatu alat


yang sangat penting dalam proses pertukaran panas. Alat
tersebut berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida
yang berbeda temperatur dan dipisahkan oleh suatu sekat
pemisah.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


1. Once Through System, air pendingin mengalir melalui
unit heat exchanger dan langsung dibuang. Jumlah volume
air yang dibutuhkan sangat besar sehingga kenaikan
temperatur relatif kecil sepanjang pipa unit heat exchanger
dan kandungan mineral dalam air relatif sama. Pada
umumnya air pendingin untuk unit heat exchanger diambil
dari berbagai sumber seperti sungai, danau, laut dan
sumur.

2. Closed Recirculating System, air pendingin secara


kontinyu disirkulasikan melalui unit heat exchanger. Panas
yang diabsorbsi dari unit heat exchanger dimanfaatkan
untuk proses pemanasan lainnya, yang kemudian
didinginkan melalui pendingin sekunder once through atau
open recirculating system. Volume makeup water yang
ditambahkan relatif kecil, karena kehilangan air akibat
evaporasi relatif sedikit.
Pada umumnya, closed recirculating system digunakan
pada sistem pendinginan mesin pembakar.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


3. Open Recirculating System, air pendingin secara
kontinyu disirkulasikan melalui unit heat exchanger dari
menara pendingin. Volume makeup water yang
ditambahkan relatif banyak, untuk menggantikan air yang
hilang akibat evaporasi atau dibuang melalui blowdown
untuk menjaga level mineral dan padatan terlarut yang
memenuhi persyaratan kualitas air pendingin. Konsentrasi
ion agresif dan padatan terlarut dalam air pendingin
meningkat diakibatkan penambahan makeup water secara
kontinyu. Hal ini dapat mempercepat korosi dan
pembentukan kerak pada pipa unit heat exchanger.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


Metode yang di pakai dalam kegiatan penelitian ini yaitu dengan cara melakukan analisa
perencanaan spesifikasi disain dari APK yang akan dirancang, kemudian dilakukan analisa
perencanaan perhitungan terhadap spesifikasi disain tersebut sehingga didapatkan nilai hasil
rancangan dari APK tersebut kemudian dilakukan perencanaan pembuatan APK skala
laboratorium sesuai dengan analisa disain hasil perencanaan perhitungan.

Tabel Spesifikasi disain alat penukar jenis


Sistem alat penukar kalor yang shell and tube
sedang dirancang.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


1.Perhitungan besarnya aliran energi panas yang diterima oleh air pendingin dapat dihitung
dengan persamaan :
QC = mc x Cp.c ( Tco – Tci )
Sehingga nilai Qc didapatkan nilai sebesar 5100Watt.

2. Perhitungan besarnya aliran energi panas yang dilepas oleh fluida panas dapat dihitung dengan
persamaan berikut : Qh = mh x CP.h ( Th.o – Th.i )
Maka untuk rencana temperatur fluida panas (oli) yang keluar dari sisi shell
adalah sebesar 303,8 K.

3. Sedangkan untuk perencanaan perhitungan beda temperature rata-rata kedua fluida dari APK:

dimana nilai (Thi) = 320 K dan (Tho) = 303,8 K, sedangkan untuk (Tci) = 300 K dan (Tco) = 310 K,
maka beda temperature rata-rata kedua fluida adalah sebesar 6,4 K. Dimana koefesien
perpindahan panas menyeluruh (U) dari alat penukar kalor yang akan menjadi objek studi adalah
sebesar U = 350 - 900 W/m² K (water to lubrican oil), sehingga dalam perencanaan ini dipilih nilai
harga maksimal yaitu sebesar 900 W/m² K.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


4. Perencanaan perhitungan luas bidang perpindahan panas dari APK :
Jumlah tube pada alat penukar kalor yang akan dirancang dapat
diketahui dengan :

5. Maka untuk perencanaan diameter shell dari alat penukar kalor yang akan dirancang adalah
sebagai berikut:

maka diameter shell didapatkan nilai sebesar 0,112 m

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


6. Tahap selanjutnya perencanaan perhitungan nilai efektifitas dari APK yang akan dirancang
adalah sebagai berikut:

Dimana : ΔTmax = Thi – Tci


= 320 K – 300 K
= 20 K
Sedangkan untuk heat capacity adalah sebesar:
CC = mc x Cpc = 0,3 x 4179 = 503,8 J/s K
Ch = mh x Cp.h = 0,075 x 4180 = 313,5 J/s K
Sedangkan nilai C* dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Sehingga untuk nilai Qmax :


Q max = Cmin ΔTm = 313,5 . 20 = 6270 Watt

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


7. Maka nilai perpindahan panas yang diterima oleh fluida pendingin adalah sebagai berikut :
Qc.max = Qmax = Cc . ( Tco.max – Tci )
6270 = 313,5 x ( TCO.max - 300 )
Tco.max = 312,4 K

Sedangkan untuk nilai NTU adalah sebagai berikut:

8. Maka untuk nilai efektifitas dari alat penukar kalor


yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

Sehingga efektifitas dari alat penukar kalor hasil rancangan adalah sebesar 61 %.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


Bahwa dalam kegiatan penelitian pembuatan alat penukar kalor dengan
kapasitas sebesar 5100 Watt didapatkan jumlah tube sebanyak 37 buah
dengan nilai efektifitas APK hasil rancangan yaitu sebesar 61 %.

Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA


Teknik Mesin Angkatan 26 ISTA

Anda mungkin juga menyukai