Anda di halaman 1dari 9

SINDROMA NEFROTIK

FARMAKOLOGI GIZI

Fadhila Nur Ramadhanty (201601008)


Mamluatur Rohmah Agustina (201601011)
Norma Vebrian Safitri (201601014)
Patofisiologi Sindroma Nefrotik
Glomerulus

Permiabilitas
Glomerulus ↑

Proteinuria masif

Hipoproteinemia
Hipovolemia
Hipoalbumin
Sintesa protein
hepar ↑
Aliran darah Sekresi Tekanan Onkotik
ke ginjal ↓ ADH ↑ Plasma ↓
Hiperlipidemia
reabsorbsi air Volume Plasma ↑

dan natrium
Retensi natrium
renal ↑

Edema
Faktor Resiko Sindroma Nefrotik

 GN lesi minimal (GNLM)


 Glomerulosklerosis fokal
 GN membranosa
 Dan GN membranoproliferatif
Farmakologi Obat Sindroma Nefrotik
 Kortikosteroid
 Kortikosteroid adalah salah satu dari steroid karbon -
21 yang dikelaurkan oleh kelenjar adrenal sebagai
tanggapan atas hormon ACTH yang dilepaskan oleh
kelenjar hipofisis atau angiotensin II
 Mekanisme kortikosteroid
 Kortikosteroid dapat mempengaruhi metabolisme
selulear dengan mengubah aktivitas enzim-enzim
sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap
penyediaan kebutuhan energi seperti sintesis protein,
transport ion, dan mekanisme perubahan oleh
antioksidan sedangkan bentuk fosfat kompleks lainnya
seperti glukosa meningkat
 Efek kortikosteroid
 Efek samping dari pemberian glukokortikoid yaitu:
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit: edema, hipokalemia,
alkalosis, hipertensi, dan hiperglikemia
 Dapat mengaktifasi infeksi laten
 Dapat terjadi ulkus pepticum
 Terjadinya myopati yaitu kelemahan otot pada bagian proksimal
tangan dan kaki
 Perubahan tingkah laku. Gejala yang timbul biasanya: nerveous,
insomnia, euphoria, psychosis
 Terjadinya katarak dan glaukoma pada mata
 Osteoporosis
Interaksi dengan Makanan
Kortikosteroid dapat dikonsumsi dengan makanan atau susu (FDA).
 Diuretik
 Diuretik Osmotik adalah suatu zat yang tidak
termasuk elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi
oleh ginjal. Adapun syarat untuk menjadi zat diuretik
osmotik yaitu difiltrasi secara bebas oleh glumerolus,
tidak atau hanya sedikit yang diabsorbsi oleh sel tubuh
ginjal,termasuk zat inert, dan resisten terhadap
perubahan- perubahan metabolik.
 Diuretika Penghambat Mekanisme Transport
Elektrolit di dalam tubuli ginjal
 Diuretik Kuat atau Diuretik Loop (Inhibitor symport
Na+-K+-2Cl-)
 Benzotiadiazida atau Tiazid
 Diuretik Hemat Kalium (Antagonis Aldosteron)
 Terusno dil
Hubungan Aspek Gizi dengan Perkembangan
Penyakit
 Protein
 Pemberian diet yang tinggi protein tidak diperlukan bahkan
sekarang dianggap kontraindikasi karena akan menambah
beban glomerulus untuk mengeluarkan sisa metabolisme
protein dan menyebabkan terjadinya sklerosis glomerulus
 Lemak
 Tinginya kadar LDL pada Sindroma nefrotik disebabkan
peningkatan sintesis hati tanpa gangguan katabolisme.
Peningkatan sintesis hati dan gangguan konversi VLDL dan
IDL menjadi LDL menyebabkan kadar VLDL tinggi pada
Sindroma nefrotik. Menurunnya ektivitas enzim LPL
(lipoprotein lipase) diduga merupakan penyebab berkurangnya
katabolisme VLDL pada Sindroma nefrotik
Hubungan Aspek Gizi dengan Perkembangan
Penyakit
 Vitamin D yang terikat protein akan diekskresikan melalui urin sehingga
menyebabkan penurunan kadar plasma. Kadar 25(OH)D dan 1,25(OH)2D
plasma juga ikut menurun sedangkan kadar vitamin D bebas tidak
mengalami gangguan. Karena fungsi ginjal pada Sindroma nefrotik,
umumnya normal maka osteomalasi atau hiperparatiroidisme yang tidak
terkontrol jarang dijumpai. Pada Sindroma nefrotik, juga terjadi kehilangan
hormone tiroid yang terikat protein melalui urin dan penurunan kadar
tiroksin plasma.
 Kalsium Pada Sindroma nefrotik, hipokalsemia dapat terjadi selain karena
gangguan regulasi kalsium yang tidak baik oleh ginjal. Kalsium sebagian
besar akan berikatan dengan protein, sehingga kadar kalsium total serum
sangat dipengaruhi oleh kadar protein, terutama albumin. Penurunan
kalsium total serum pada SN terjadi akibat bertambah jumlah protein-
binding, yang ikut terbuang melalui urin. Disamping itu juga karena
penggunaan steroid jangka panjang yang menimbulkan osteoporosis dan
osteopenia, serta kebocoran metabolit vitamin D.

Anda mungkin juga menyukai