Anda di halaman 1dari 25

Pancasila dalam Kajian Sejarah

Bangsa Indonesia

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Rentang Historis Pancasila

Pancasila Masa Reformasi

Mistifikasi dan Ideologisasi Pancasila di Era Soeharto

Ortodoksi Ideologi ala Soekarno

Percobaan Demokrasi (1949-1959)

“Lahirnya” Dasar Negara Pancasila

Masa Kerajaan Nusantara

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Masa Kerajaan Nusantara

Nilai-nilai Pancasila

ZAMAN KUTAI | ZAMAN SRIWIJAYA | ZAMAN


KERAJAAN SEBELUM MAJAPAHIT | KERAJAAN
MAJAPAHIT

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Proses Perumusan
Sidang BPUPKI pertama
(29 Mei-1 Juni 1945)

Sidang BPUPKI kedua


(10-17 Juli 1945)

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Mr. Muhammad Yamin
(29 Mei 1945)
Rancangan sementara rumusan UUD RI
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan
Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang
adil dan beradab
Pendapat yang disampaikan
langsung 4. Kerakyatan yang dipimpin
1. Peri Kebangsaan, oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan
2. Peri Kemanusiaan,
perwakilan
3. Peri Ketuhanan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh
4. Peri Kerakyatan,
rakyat Indonesia
5. Kesejahteraan Rakyat

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Mr. Soepomo (31 Mei 1945)

1. Persatuan,
2. Kekeluargaan,
3. Keseimbangan lahir batin,
4. Musyawarah,
5. Keadilan rakyat

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Pancasila
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan,
3. Mufakat atau Demokrasi,
4. Kesejahteraan sosial,
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Tri Sila (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi,


Ketuhanan Yang Maha Esa)
Eka Sila (gotong-royong)

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Piagam Jakarta, 22 Juni 1945
“…. Ke-Tuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
menurut dasar Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
Piagam Jakarta, 22 Juni 1945
Sidang PPKI
18 Agustus 1945

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Sidang PPKI, 18 Agustus 1945

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Masa Perumusan
1. Pancasila sebuah kontrak sosial/kompromi
politik #kalangan nasionalis#
2. Pancasila lebih dari sekedar kontrak sosial,
Tapi sebagai filsafat sosial, weltanschaung
(word view) suatu masyarakat yang
terbentuk dari pengalaman bersama dalam
batas dan kondisi lingkungan tertentu yang
menghasilkan sistem sosiokultural,
khususnya nilai-nilai yang bersifat spesifik #Ir.
Soekarno#
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Masa Percobaan Demokrasi 1949-1959

Perubahan bentuk Negara Kesatuan menjadi Negara


Republik Indonesia Serikat, sesuai kesepakatan Konferensi
Meja Bundar, di Den Haag Belanda
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Konstitusi RIS
“Maka dengan ini kami menyusun
kemerdekaan kami itu dalam suatu
Piagam negara yang berbentuk republik-
federasi, berdasarkan pengakuan ke-
Tuhanan Yang Maha Esa, peri
kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan
dan keadilan sosial untuk mewujudkan
kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian
dan kemerdekaan dalam masyarakat
negara-hukum Indonesia merdeka yang
berdaulat sempurna”
Alinea 3 Pembukaan Konstitusi RIS

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
UUDS 1950
“Maka demi ini kami menyusun
kemerdekaan kami itu dalam suatu
piagam negara yang berbentuk
republik-kesatuan, berdasarkan
pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha
Esa, Peri Kemanusiaan,
Kebangsaan, Kerakyatan dan
keadilan sosial untuk mewujudkan
kebahagiaan, kesejahteraan,
perdamaian dan kemerdekaan
dalam masyarakat negara-hukum
Indonesia merdeka yang berdaulat
sempurna”
Alinea 4 Mukadimah UUDS 1950

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Masa Percobaan Demokrasi 1949-1959

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
DEKRIT PRESIDEN
5 Juli 1959

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
• 17 Agustus 1959,
Presiden
mengeluarkan
Manifesto Politik
• “Demi revolusi yang
berkesinambungan
dikobarkan kembali
semangat revolusi,
keadilan sosial serta
melengkapi kembali
lembaga dan
organisasi negara”
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Awal 1960, Manifesto politik digandengkan dengan USDEK (UUD
1945, sosialisme ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia)
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Demokrasi Terpimpin
• Pancasila dan Konstitusi hasil orisinil bangsa
Indonesia (Soekarno)
• Mempersepsikan pemerintahan sosial sebagai
demokrasi terpimpin
• Pancasila dijadikan sebagai satu-satunya alat
pemersatu dan jawaban terhadap persoalan
bangsa # ideologi negara #
• Pancasila ditafsirkan dalam Manipol-USDEK
• Ekspansi PKI yang begitu besar (atheis) diimbangi
oleh tokoh anti PKI (ajaran Pancasila yang murni)
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Mistifikasi dan Ideologisasi Pancasila di Era Soeharto

 Masa awal berkuasa (1966-an),


Pancasila adalah sebagai dasar
negara dalam satu rangkaian
integratif dengan UUD 1945
 Doktrin melaksanakan
Pancasila secara murni dan
konsekuen
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Tahun 1980-an,
Pancasila ditekankan
kembali sebagai dasar
negara, juga mendapat
penekanan ideologis,
Pancasila sebagai
ideologi negara –
Pancasila bersifat kaku
dan mutlak
pemaknaannya – .

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Beberapa Penyimpangan Pancasila masa Orde Baru

• Mistifikasi Pancasila, ia dijadikan instrumen


politik untuk menjaga status quo. Pancasila
menjadi nilai-nilai yang diurai secara positivistik
• Pancasila secara sistemik dimakna secara tunggal
dengan didirikannya badan yang dikenal sebagai
BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan
Pedoman Penghayatatan Pengamalan Pancasila)
lengkap dengan program penataran P4 yang
diorganisirnya
• Menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal dalam
kehidupan berpolitik (termasuk partai politik)

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Orde Reformasi
Dalam peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2006 di
UI
1. Pancasila sebagai kontrak sosial
2. Pancasila sebagai ideologi kebangsaan – ciri
identitas kultural bangsa, nilai-nilainya jadi
perekat sosial
3. Pancasila sebagai visi bangsa dan negara – cita-
cita/harapan yang diraih, bukan kondisi faktual
sekarang
4. Pancasila sebagai konsepsi politik/ideologi
negara yang berlaku di ruang publik/domain
publik
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Kesepakatan Pancasila dalam era reformasi

1. Tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar


kehidupan kenegaraan dan kebangsaan
2. Tidak menjadikan Pancasila sebagai doktrin
komprehensif yang mengatasi atau menolak
ideologi lain
3. Tidak menjadikan Pancasila sebagai
kebenaran tunggal, mono interpretasi, dan
justifikasi otoritarianisme negara

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan
Tidak mungkin dihindari
1. Meletakan Pancasila sebagai dasar negara
2. Memahami Pancasila sebagai pandangan
dunia (wordview) atau visi masa depan
masyarakat Indonesia. – nilai yang
dikandung Pancasila memang hidup dalam
masyarakat Indonesia –
3. Meletakan Pancasila sebagai visi bangsa,
sebagai konsekuensi Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup masyarakat
Indonesia. Keduanya mengadung visi tetang
masa depan yang dicita-citakan
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan

Anda mungkin juga menyukai