17330735 Hirim Hotma Uli A. 18330501 Khulfah Lativatus 18330501 Florida Abuk Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah arteri (BP) yang terus meningkat. Laporan ketujuh dari Komite Nasional Bersama tentang Pencegahan, Deteksi, Evaluasi, dan Perawatan Tekanan Darah Tinggi (JNC7) mengklasifikasikan BP dewasa.
Hipertensi sistolik terisolasi adalah nilai tekanan
darah diastolik (DBP) kurang dari 90 mm Hg dan nilai tekanan darah sistolik (SBP) 140 mm Hg atau lebih. PENYEBAB HIPERTENSI Lebih dari 90% adalah hipertensi primer/esensial Kurang dari 10 % adalah hipertensi sekunder dikarenakan : - faktor penyakit (ex: disfungsi renal, penyakit tiroid, Cushing’s syndrome), - kehamilan, - obat-obatan (ex: AINS, estrogen, kortikosteroid), ataupun makanan yang mengandung tiramin jika menggunakan MAOI Pasien dengan hipertensi primer tanpa komplikasi biasanya tidak menunjukkan gejala pada awalnya.
Pasien dengan hipertensi sekunder mungkin
memiliki gejala gangguan yang mendasarinya Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan gejala penyakit oleh karena itu hipertensi sering disebut dengan penyakit pembunuh diam-diam. Hipertensi terkadang menimbulkan gejala sakit kepala, nafas pendek, nyeri dada, jantung berdebar, mimisan, mual/muntah, pandangan mata kabur, dan sensitif atau sering marah. Gejala-gejala tersebut berbahaya jika diabaikan, tetapi bukan merupakan tolak ukur keparahan dari penyakit hipertensi (WHO,2013). Peningkatan TD mungkin merupakan satu-satunya tanda hipertensi primer pada pemeriksaan fisik. Diagnosis harus didasarkan pada rata-rata dua atau lebih bacaan yang diambil pada masing-masing dari dua atau lebih pertemuan klinis. Tanda kerusakan organ akhir terjadi terutama di mata, otak, jantung, ginjal, dan pembuluh darah perifer. Menurunkan tekanan darah sampai tidak mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung maupun kualitas hidup serta mencegah mortalitas dan morbiditas
Targettekanan darah pada pengobatan hipertensi
< 140/90 mmHg atau <130/80 pada px diabetes atau CKD NON FARMAKOLOGI