PADA AKREDITASI
FASILITAS LAYANAN KESEHATAN
RS & PKM
ABOUT ME
Ketua Komite K3
Ka Pokja MFK ( Wali 3 )
Ka Green Hospital
Sekjen PAKKI
(Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia)
D3 – Radiologi
S1 – K3 FKMUI
S2 – K3 FKMUI
UMUM
MENGETAHUI STANDAR AKREDITASI RS
dan PKM dalam IMPLEMENTASI K3
KHUSUS
MENJELASKAN IMPLEMENTASI STANDAR
AKREDITASI RS TERKAIT K3
MENJELASKAN IMPLEMENTASI STANDAR
AKREDITASI PKM TERKAIT K3
POKOK BAHASAN
Akreditasi PKM :
9 BAB
42 STANDAR
776 EP
TUJUAN AKREDITASI
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan RS Dan Melindungi
RS Keselamatan Pasien RS;
b. Meningkatkan Perlindungan Bagi Masyarakat, Sumber
Daya Manusia Di RS Dan RS Sebagai Institusi;
c. Mendukung Program Pemerintah Di Bidang Kesehatan;
d. Meningkatkan Profesionalisme RS Indonesia Di Mata
Internasional.
6 PERALATAN MEDIS
PROGRAM PEMERIKSAAN, UJI COBA DAN
PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS (INVENTARIS
ALAT, INSPEKSI RUTIN, UJI COBA, STAF KOMPETEN)
MONITORING PROGRAM MANAJEMEN PERALATAN
MEDIS
SISTEM PENARIKAN KEMBALI PRODUK/PERALATAN
7 SISTEM UTILITAS
AIR DAN LISTRIK TERSEDIA 24 JAM
PROSES EMERGENSI KEGAGALAN SISTEM
PENGADAAN AIR MINUM DAN LISTRIK
UJI COBA SISTEM EMERGENSI SECARA RUTIN
PEMELIHARAAN SISTEM LISTRIK, LIMBAH,
VENTILASI, GAS MEDIS DAN SISTEM LAIN
MONITOR MUTU AIR SECARA TERATUR
• Regulasi sistem pelaporan data insiden/kejadian
8 /kecelakaan.
• Laporan data insiden/kejadian/kecelakaan,
sudah dianalisis. (D,W)
• Hasil analisis sudah ditindaklanjuti
• Seorang atau lebih individu yang ditunjuk
mengawasi
9 PENDIDIKAN STAF
Diklat Fasilitas Pelayanan Yang Aman & Efektif
Pelatihan Ttg Peran Staf Dalam Program K3
Staf Terlatih Untuk Pemeliharaan Alkes & Utilitas
Tes Pengetahuan Staf (Simulasi)
SASARAN KESELAMATAN
PASIEN (SKP)
RS MENGURANGI RISIKO
INFEKSI TERKAIT LAYANAN
KESEHATAN
RS MENGADOPSI PEDOMAN
HAND HYGIENE (CUCI
TANGAN) TERBARU WHO
PENGURANGAN RISIKO
PASIEN JATUH
RS MENGURANGI RISIKO PASIEN DARI
CEDERA KARENA JATUH
RS MENERAPKAN
ASESMEN AWAL RISIKO PASIEN JATUH
SEDIAKAN KURSI RODA
PASANG BESIDE REL
MONITOR PASIEN PUNYA RISIKO JATUH
KOMPETENSI DAN
KEWENANGAN STAF
(KKS)
DATA K3
LAPORAN KECELAKAAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN STAF SECARA RUTIN
PROGRAM PENCEGAHAN (IMUNISASI)
Standar KKS 8.2
RS menyelenggarakan pelayanan
kesehatan & keselamatan staf.
TKRS 7.1
Direktur RS mencari & menggunakan
data, informasi tentang rantai distribusi
obat, serta perbekalan farmasi Yang
aman untuk melindungi pasien dan staf
dari produk yang berasal dari pasar
gelap, palsu, terkontaminasi / cacat.
APK ARK = Akses Ke RS dan Kontinuitas Pelayanan
Kendaraan transportasi
milik rumah sakit harus
tunduk pada peraturan
perundangan
yang mengatur tentang
kegiatan operasionalnya,
kondisi, dan perawatan
kendaraan.
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)
Sistem ventilasi tekanan posistif, biological safety cabinet, laminary airflow hood,
thermostat dilemari pendingin, pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur.
Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/
ICRA) untuk pembongkaran, konstruksi, serta renovasi gedung di area RS, meliputi :
1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria;
2) identifikasi kelompok risiko pasien;
3) matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan;
4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi;
5) tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat/kelas infeksi;
6) monitoring pelaksanaan.
INSIDEN
KESELAMATAN
PASIEN (IKP)
PKPO = Pelayanan
Kefarmasian dan
Penggunaan Obat
AP 5. PELAYANAN LABORATORIUM
SESUAI STANDAR
• PELAYANAN LABORATORIUM ADEKUAT,
TERATUR DAN NYAMAN
• PELAYANAN LABORATORIUM UNTUK GAWAT
DARURAT
• HUBUNGAN DOKTER YANG MERUJUK DGN
PELAYANAN LABORATORIUM DI LUAR RS
• Daftar inventaris
• Program pemeliharaan dan bukti
pelaksanaan program pemeliharaan.
• Ketersediaan tempat, dan pemenuhan
persyaratan penyimpanan
• Ada program kerja perawatan
kendaraan, baik roda empat maupun
roda dua.
BAB III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
3.1.6. Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara berkesinambungan. Jika hasil
pelayanan atau hasil Upaya/Kegiatan yang tidak mencapai target, maka dilakukan
upaya perbaikan berupa koreksi, tindakan korektif maupun tindakan preventif.
• Ada Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja upaya perbaikan mutu dan kinerja.
• Jika hasil tidak sesuai harus ditindaklanjuti dengan koreksi, dan tindakan korektif.
• Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan yang tidak sesuai di analisis untuk
menentukan akar penyebab masalah, untuk kemudian dilakukan tindakan korektif, agar tidak
terulang kembali
• Preventif dilakukan dengan mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai.
• Puskesmas harus menyusun prosedur tindakan korektif dan tindakan preventif dalam upaya
mencapai hasil yang optimal.
BAB V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
5.1.2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana yang baru ditugaskan di
Puskesmas harus mengikuti kegiatan orientasi pelaksanaan UKM Puskesmas agar
memahami tugas pokok dan tanggung jawab.
Kegiatan orientasi diperlukan bagi Penanggung jawab dan pelaksana yang baru ditugaskan
agar dapat memahami apa yang menjadi tanggung jawab mereka, keterkaitan dengan UKM
Puskesmas yang lain, maupun keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi
Puskesmas.
5.1.5. Penanggung jawab UKM Puskesmas mengupayakan minimalisasi risiko
pelaksanaan kegiatan terhadap lingkungan.
• Risiko terhadap lingkungan perlu diidentifikasi oleh Penanggung jawab dan Pelaksana untuk
mengupayakan langkah-langkah pencegahan dan/atau minimalisasi risiko pelaksanaan kegiatan
terhadap lingkungan.
• Yang termasuk risiko terhadap lingkungan adalah: gangguan terhadap kondisi fi sik, seperti
kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan, cuaca, bahan beracun/berbahaya, limbah medis,
sampah infeksius.
Hasil identifikasi risiko terhadap lingkungan dan masyarakat akibat pelaksanaan kegiatan UKM.
Analisa risiko, Rencana pencegahan dan minimalisasi risiko., Rencana upaya pencegahan risiko
dan minimalisasis risiko dengan bukti pelaksanaan. Hasil evaluasi terhadap upaya pencegahan
dan minimalisasi risiko.
Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan akibat risiko dalam pelaksanaan kegiatan, dilakukan
minimalisasi akibat risiko, dan kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala Puskesmas kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
7.3.2. Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan
kajian awal pasien
• Proses kajian harus dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan untuk
melakukan kajian, menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar Puskesmas,
berfungsi dengan baik, mudah dioperasikan, dan memberikan hasil yang akurat.
• Jaminan kualitas dilakukan dengan pemeliharaan yang teratur, proses sterilisasi yang
benar terhadap alat-alat klinis yang digunakan.
Sakit Celaka
Ruang lingkup sasaran K3 di RS /
Puskesmas meliputi :
1. SDM ( Staf, Pengunjung, pihak ketiga )
2. Proses Kerja/alat kerja di RS / PKM
3. Lingkungan kerja di RS / PKM
Limbah
Kesehatan Anda Adalah
Kesejahteraan Terbaik