Persuasif
Inisiasi Tuton ke-1
SKOM4326 Komunikasi Persuasif
Program Studi Ilmu Komunikasi
Reciprocity
commitment and
6 kegiatan consistency
dasar Mempengaruhi
Social proof
naluri manusia
Linking
Authority
Scarcity
1. Sejarah Persuasi
Berbicara merupakan kodrat manusia, baik secara verbal maupun nonverbal. Antar
manusia berinteraksi berbagi ‘pikiran’. Pikiran-pikiran tersebut dimaknai oleh si
penerima pesan, dan dipahami sesuai dengan persepsinya.
Konsep
Persuasif Persepsi
Pesan
Siapa yang dipengaruhi dan siapa yang memengaruhi merupakan sebuah kondisi
yang akan tergantung pada banyak faktor.
Yunani Retorika Pesan mempertimbangkan
mengarahkan organisasi, gaya, dan cara-
Retorika manusia cara penyampaian pesan.
Socrates Berdasarkan Plato
Filsafat Dasar-dasar para pembicara harus
retorika ilmiah dan memperhatikan “jiwa”
psikologi khalayak. pendengarnya.
RETORIKA merupakan “kemampuan Buku De Arte Rhetorica, berisi Lima Hukum Retorika (The
untuk menentukan, dalam kejadian Five Canons of Rhetoric), yaitu: 1) inventio (penemuan), 2) Aristoteles
ertentu dan situasi tertentu, metode dispositio (penyusunan), 3) elocutio (gaya), 4) memoria
persuasi yang ada” (memori), 5) pronuntiatio (penyampaian).
ruang lingkup dapat dilihat dari konteks persuasi, bidang persuasi, sifat
persuasi persuasi, dan tujuan persuasi.
Komponen
pendekatan pendekatan yang digunakan dalam mengkaji komunikasi persuasif
Komunikasi persuasi adalah pendekatan psikologis, sosiologis, dan antropologis
Persuasif
persuasi merupakan bentuk dari komunikasi, suatu proses,
prinsip-prinsip berkaitan dengan perubahan, terjadi secara sadar ataupun tidak
persuasi sadar, dapat menggunakan pesan verbal dan pesan nonverbal.
sebagai control function (fungsi pengawasan), consumer
Penggunaan Protection Function (fungsi perlindungan konsumen), knowledge
persuasi function (fungsi pengetahuan).
Terima Kasih