Anda di halaman 1dari 61

Bios Teknos Logos

Konvensional Modern

Sejak awal peradaban manusia Baru diperkenalkan pada tahun


1917

Menggunaka peralatan sederhana Menggunakan peralatan yang canggih

Waktu relatif lama Waktu relatif cepat

Tidak mampu membuat sifat Dapat membuat sifat organisme yang


organisme yang baru baru

Contoh: pembuatan tempe, tapai, roti, Contoh: kultur jaringan, hewan hasil
yoghurt, keju kloning, insulin buatan
 Bioteknologi kondisi non-steril:
Proses fermentasi dilakukan pada lingkungan yang
terbuka, sehingga memungkinkan adanya kontaminasi
mikroorganisme lain.

 Bioteknologi kondisi steril:


Proses fermentasi berlangsung tanpa adanya kontaminasi
mikroorganisme lain. Proses ini memerlukan alat-alart yang
modern untu mencegah terkontaminasi oleh
mikroorganisme lain.
Mikroorganisme Penghasil
Makanan dan Minuman
1. Pembuatan Keju
2. Pembuatan Tempe
3. Pembuatan Minuman Beralkohol

 Bahan baku pembuatan minuman beralkohol (bir) : biji


gandum atau barli yang difermentasi oleh ragi dari jamur

 Bahan baku anggur merah: buah anggur yang


difermentasi
4. Pembuatan Yogurt

Yogurt merupakan minuman yang terbuat dari susu


berkadar lemak rendah yang diasamkan.
Protein Sel Tunggal (Single Cell Protein)
merupakan bahan makanan berkadar
protein tinggi yang berasal dari
mikroorganisme, seperti :

Ganggang
Jamur Bakteri
bersel satu
Mikroorganisme Penghasil Zat – Zat
Organik, Enzim dan Vitamin
• Asam glutamat • Dibuat dari bahan • Secara alami
(Corynebacterium baku alkohol terkandung di
glutamicum & dengan cara buah jeruk.
Brevibacterium dioksidasi dengan
flavum) bakteri • Jamur Aspergillus
Gluconobacter sp. niger dengan
• Lisin Dan Acetobacter medium subtrat
aceti. berupa sirup atau
tetes gula.

Asam Pembuatan
Amino Asam Cuka Asam Sitrat
Enzim Vitamin

• Amilase (Aspergillus • B12 (kobalamin)


niger, Aspergillus dihasilkan oleh
oryzae) Pseudomonas
• Selulase (Aspergillus denitrificans.
niger) • B2 (riboflavin) oleh
• Laktase fermentasi jamur
(Saccharomyces Ashbbya gossypii.
fragilis)
• Lipase (Aspergillus
niger)
• Penisilinase (Bacillus
subtilis)
Mikroorganisme Penghasil
Obat
1. Antibiotik

Penisilin Sefalosporin Streptomisin

Tetrasiklin Eritromisin Polimiksin

Basitrasin
Vaksin Interferon

• Berasal dari • Senyawa


substansi toksoid glikoprotein yang
bakteri yang sudah disekresikan oleh
tidak berbahaya sel hewan
bagi tubuh. Vetebrata akibat
rangsangan
• Vaksin Polio, biologis (virus,
Vaksin Campak, bakteri, Protozoa
Vaksin BCG atau senyawa
lainnya)
Mikroorganisme Penghasil
Energi

Bahan
Gas Gas
Bakar
Metana Hidrogen
Alkohol

Diperoleh dari Dihasilkan oleh Mempunyai sifat


hasil fermentasi mikroorganisme mudah terbakar
subtrat gula tebu, dalam medium sehingga dapat
pati, selulosa atau kotoran ternak. digunakan sebagai
jagung. pengganti bahan
bakar
MIKROORGANISME PEMBASMI HAMA
TANAMAN (BIOPESTISIDA)

Cara pemberantasan hama yang aman


terhadap lingkungan, yaitu dengan cara
menggunakan mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit (patogen) bagi hama
tersebut.
Contohnya bakteri Bacillus thuringienis dan
Bacillus popilliae.
Bacillus thuringienis menghasilkan senyawa delta-endotoksin berupa toksin
protein kristal yang dapat membunuh hama.

Beberapa varietas bakteri Bacillus thuringienis komersial, antara lain sebagai


berikut:

 Bacillus thuringienis varietas aizawai

 Bacillus thuringienis varietas tenebrionis

 Bacillus thuringienis varietas kurstaki

 Bacillus thuringiensis varietas israelensis


Bioinsektisida Baculovirus digunakan untuk memberantas hama
tanaman budidaya, seperti serangga penggerek jagung, kumbang
kentang, hama tanaman kapas, kutu dan kumbang daun.

Bakteri hasil rekayasa genetika lainnya yang dimanfaatkan di bidang


pertanian, yaitu bakteri minus es yang berasal dari keturunan
Pseudomonas syringae.
PEMANFAATAN MIKROORGANISME
DALAM BIDANG PETERNAKAN
Pengembangan bioteknologi di bidang peternakan telah
menghasilkan vaksin, antibodi, dan hormon.

 Hormon pertumbuhan BGH (bovine growth hormone)


 Hormon EGF (epidermal growth factor)
MIKROORGANISME PENGOLAH LIMBAH
(BIOREMEDIASI)
Bioremediasi adalah proses pembersihan zat pencemar lingkungan
dengan menggunakan mikroorganisme, misalkan jamur dan bakteri.
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.
Cara ini diharapkan dapat menangani limbah secara aman dan cepat.

1. Pengolahan limbah organik


2. Pengolahan limbah dengan sistem lumpur aktif (activated sludge)
3. Pengolahan limbah dengan Biofilm (saringan tetes)
4. Pengolahan lumpur secara Anaerobik
5. Mikroorganisme pembersih limbah minyak
Bioplastik (Biodegradable Plastic)
Plastik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan saat ini.
Plastik yang terbuat dari bahan kimia seperti polietilena (PE) sulit terurai di
lingkungan. Oleh karena itu, bioteknologi mengembangkan bioplastik yang
secara alamiah dapat dengan mudah terdegradasi, baik oleh mikroorganisme
maupun cuaca.
PEMANFAATAN MIKROORGANISME
DALAM BIDANG PERTAMBANGAN
Pada mulanya, proses mengekstrak tembaga dari bijihnya
dilakukan dengan cara meluluhkan (leaching). Pada tahun
1957, berhasil dikembangkan teknik pemisahan logam dari
bijinya dengan menggunakan bakteri Thiobacillus
ferrooxidans.
KULTUR JARINGAN PADA TUMBUHAN
Kultur jaringan (mikropropagasi) merupakan salah satu cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif berdasarkan sifat Totipotensi.

Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut eksplan.

Eksplan dibiarkan tumbuh menjadi massa sel yang belum


berdiferensiasi, disebut kalus.

Sel-sel kalus kemudian berdiferensiasi menjadi akar, batang, daun, dan


tumbuh menjadi tanaman lengkap berukuran kecil (planlet).
KLONING PADA HEWAN
Kloning pada hewan merupakan usaha perbanyakan
individu secara vegetatif. Kloning pada hewan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kloning embrio dan kloning
transfer inti.
KLONING EMBRIO
Kloning embrio merupakan usaha untuk menghasilkan individu baru dengan
sifat secara genetik sama dengan kedua induknya tanpa melalui perkawinan
secara alamiah.

Tahapan teknik kloning embrio adalah sebagai berikut:


Apakah kloning embrio dapat diterapkan pada manusia? Kloning embrio pada
manusia dikenal dengan istilah bayi tabung.
Kloning Transfer Inti
Domba Dolly Hasil Kloning
Kloning Transfer inti
Memindahkan inti dari sel donor ke sel yang lain agar
diperoleh individu dengan sifat yang sama dengan inti sel
donor
Transplantasi Inti pada Katak
Kloning Transfer Inti Domba
Dolly
Rekayasa Genetika
Merupakan suatu usaha memanipulasi sifat makhluk
hidup dengan sifat baru dengan yang apa diinginkan
Rekomb
Fusi
inasi
Sel DNA
Fusi Sel (Teknologi
Hibridoma)
 Hibridoma :penyatuan (fusi) dua sel yang berasal dari
organisme yang sama atau dari
organisme yang berbeda

Membutuhkan

1. Sel Wadah
2. Sel Sumber
3. Zat Fusi Gen
1. Pemanfaatan Hibridoma dalam
Pembuatan Antibodi Monoklonal
 Antibodi : Merupakan protein yang dihasilkan oleh
Limfosit B

 Antibodi multiklonal : antibodi yang dibentuk oleh


berbagai klon sel limfosit

 Antibodi Monoklonal : antibodi yang hanya mengenali


dan melawan satu jenis antigen tertentu
Produksi Antibodi Monoclonal
Fungsi Antibodi Monoklonal :

 Tes kehamilan
 Mengikat dan menonaktifkan zat racun
 Meningkatkan imunitas tubuh
 Pengobatan kanker, AIDS, hepatitis, flu burung,
malaria, tripanosomiasis, dan leismainiasis
2. Pemanfaatan Hibridoma dalam
Pemetaan Kromosom
 Pemetaan kromosom : usaha untuk mengetahui letak
kromosom yang mengadung gen-gen pembawa sifat-
sifat tertentu pada suatu urutan kromosom dalam sel
organisme
3. Hibridoma Memungkinkan
Terbentuknya Spesies Baru
 Fusi sel memberikan gambaran kemungkinan
diciptakannya spesies baru yang berasal dari
gabungan dua sel dari organisme yang berbeda
Rekombinasi DNA
 Terjadi melalui pindah silang, transduksi, dan
tranformasi.

 Dengan pemotongan dan penyambungan DNA secara


in vitro jika secara buatan
Komponen-Komponen
Rekombinasi DNA
1. Metode untuk memperoleh Gen :

 Metode tembak langsung


 Metode transkripsi balik
 Metode sintesis Gen
2. Enzim Pemotong dan Penyambung:

 Enzim pemotong pada umumnya dikenal sebagai


Enzim Retrikasi Endonuklease yang berfungsi
memotong benang DNA yang panjang menjadi pendek
agar dapat disambungkan kembali.

 Enzim penyambung dikenal sebagai Enzim Ligase


yang berfungsi menyambungkan DNA
3. Sel wadah

 Sel yang menerima DNA rekombinan


 Escherichia coli merupakan bakteri yang sering
digunakan sebagai wadah karena: - tidak mengandung
gen yang berbahaya

- mudah dimasuki plasmid

- mudah diperoleh dan dipelihara

- cepat berkembang biak


4. Vektor Pembawa Gen Sisipan

 Plasmid merupakan rangkaian DNA nonkromosom


yang berbentuk sirkuler.
Teknologi Plasmid dalam
Pembuatan Hormon Insulin
VII. Pemanfaatan
Rekayasa Genetika
A. Terapi Gen
 Adalah usaha perbaikan kelainan genetik
dengan memperbaiki susunan basa
nitrogen pada rantai DNA dalam gen.

 Dapat disisipkan atau dicangkokkan gen


pengganti normal dengan teknik
rekombinasi DNA.
 Kelainan genetik ADD (adenosine deaminase
deficiency), adalah kelainan berupa kehilangan daya
tahan tubuh akibat tidak adanya enzim ADA (adenosin
deaminase) sehingga rentan patogen.

 ADD menyebabkan penyakit SCID (severe combined


immunodeficiency disease)
Jenis Terapi Gen
B. Pembuatan Vaksin Baru

 Vaksin Subunit: Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu


mikroorganisme (biasanya dari protein permukaan
virus) yang imunogenik (mampu menimbulkan respon
imunitas tubuh) secara alamiah.
C. Pembuatan Organisme
Transgenik
 Adalah organisme yang mendapat gen-gen dari
organisme lain.

 Dimanfaatkan dalam pemuliaan tumbuhan atau hewan.

Tanaman Hewan
Transgenik Transgenik
1. Tanaman Transgenik
 Adalah tanaman hasil rekayasa genetika dengan
sistem penggabungan gen pada suatu rangkaian DNA.

 Penggabungan gen secara langsung dengan alat


penembak gen atau elektroporasi (kejutan listrik)

 Penggabungan secara tidak langsung memakai vektor,


misal bakteri Agrobacterium tumefaciens.
1. Tumbuhan tahan lama
2. Tumbuhan memupuk sendiri
3. Tumbuhan yang mengandung gizi tambahan
4. Buah-buahan yang lebih tahan lama untuk disimpan
5. Tumbuhan tahan herbisida
6. Tumbuhan yang tahan terhadap perubahan cuaca
7. Tumbuhan bioluminesensi
2. Hewan Transgenik
 Adalah hewan yang mengandung sisipan gen asing
(umumnya berasal dari organisme beda spesies)
dalam genomnya (keseluruhan informasi genetik suatu
sel organisme).
Metode
a. Pronuclear microinjection
b. Embryonic stem (ES) cell electroporation dan
subsequent blastocyst injection

Adalah insersi transgen ke dalam sel induk


embrionik yang dilanjutkan dengan pemasukan ES
cells dalam blastokista.
 Kemungkinan menciptakan mikroorganisme
patogen baru

 Timbulnya bahan makanan yang mengandung


protein baru bersifat toksik

 Munculnya tanaman supergulma


 Teknik bayi tabung dapat membingungkan status
orangtuanya.
 Risiko tinggi bagi organisme hasil kloning
 Penyebaran bakteri strain secara liar
 Erosi plasma nutfah
 Terganggunya keseimbangan ekosistem
 Penyalahgunaan senjata biologis

Anda mungkin juga menyukai