Anda di halaman 1dari 15

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PUSKESMAS LEMPAKE
PERIODE 1 JANUARI – 15 MARET 2019

PENYUSUN: PEMBIMBING:
ATIKA CAHYANI DR. KRISPINUS, SKM, M.KES
DWIKI FITRANDY DR. MISBAHUDDIN H
ROSDIANA DR. ZULHIJRIAN N

Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Maret, 2019
DATA
PEMANTAUAN
JUMLAH
WILAYAH KERJA
PENDUDUK
PUSKESMAS
LEMPAKE
Jumlah
Jumlah
Kelurahan Total
KK
Laki-laki Perempuan
Lempake
10.973 10.221 21.194 3.833
(2018)

JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK No Kelompok Usia Jumlah
PENDUDUK
1 0 – 15 tahun 7230
2 15 – 65 tahun 7236

65
3 2296
tahun ke atas

Jumlah 16832

Sumber: Data Monografi Kelurahan Lempake tahun 2018


560
456 452

258
206
124 116 112 93
66

Data Peringkat Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Lempake

Periode 1 Januari- 15 Maret 2019


Kejadian Luar Biasa Definisi Operasional
KLB Difteri

• Laporan dari dokter di • Suatu wilayah


Poli Anak Puskesmas dinyatakan KLB Difteri
Lempake yang jika ditemukan
diterima oleh Tim minimal 1 suspek
Surveilans Puskesmas difteri di RS,
Lempake pada puskesmas maupun di
tanggal 16 Maret 2019
masyarakat.
pukul 11.00 wita bahwa
Pernyataan KLB
terdapat pasien
ditetapkan sesuai
dengan Suspek Difteri,
yang selanjutnya dengan Permenkes
dirujuk ke RSUD Abdul 1501 tahun 2010.
Wahab Sjahranie
Samarinda.
MASALAH
NO TEMUAN / KETERANGAN
KESEHATAN
1. Common Cold Jumlah kasus Infeksi Nasofaring Akut (Common
Cold) periode 1 Januari- 15 Maret 2019 menempati
urutan pertama penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Lempake dengan jumlah kasus sebanyak 560 kasus.
2. Hipertensi Jumlah kasus sebanyak 456 kasus.
Esensial
3. Faringitis Akut jumlah kasus sebanyak 452 kasus

4. Dispepsia Jumlah kasus sebanyak 258 kasus

5. Suspek Difteri Jumlah kasus sebanyak 1 kasus

ANALISIS DATA
No Masalah Kesehatan U S G Total
1. Common Cold 4 3 1 8
2. Hipertensi Esensial 2 4 4 10
3. Faringitis Akut 3 1 3 7
4. Dispepsia 1 2 2 5
5. Suspek Difteri 5 5 5 15

ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH


TERAPI MEDIKAMENTOSA LEPTOSPIROSIS
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYA

MANUSIA METODE

• Orangtua menolak • Metode penyuluhan kurang


DANA
pemberian imunisasi pada mencakup seluruh masyarakat
anaknya. • Tidak ada sanksi dari pemerintah
• Rendahnya kesadaran bagi orang tua yang menolak
orangtua membawa pemberian vaksin pada anaknya.
anaknya untuk pemberian • Hasil pemantauan rantai dingin
vaksin. yang tidak memenuhi syarat.
Ditemuka
nnya
suspek
difteri
- Banyak warga sekitar yang
menolak untuk vaksin.

SARANA
LINGKUNGAN
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1 Mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya Y Y Y Y Y
pemberian imunisasi.
2 Memantau dan membina kompetensi petugas Y Y Y - Y
pengelola vaksin maupun koordinator program imunisasi.
3 Advokasi ke Pemerintah setempat Y - - Y Y
4 Menggerakkan tim Penyelidikan Epidemiolgi (PE) untuk Y Y Y Y Y
mencari kontak erat dengan cara mendatangi keluarga
kasus kemudian menggali informasi secara detail orang-
orang yang memenuhi kriteria kontak erat terhadap
pasien dan mencari kasus baru.

KETETAPAN INTERVENSI
KETETAPAN INTERVENSI lanjutan..

5 Memutuskan rantai penyebaran dengan melakukan Y Y Y Y Y


Outbreak Response Immunization (ORI) sesegera mungkin di
lokasi yang terjadi KLB difteri dengan sasaran sesuai dengan
kajian epidemiologi sebanyak tiga putaran dengan interval
waktu 0-1-6 bulan tanpa memandang status imunisasi.
6 Pemberian profilaksis kepada orang-orang sekitar yang Y Y Y Y Y
memiliki riwayat kontak erat terhadap pasien.
7 Menetapkan satu orang pengawas minum obat untuk Y Y Y Y Y
setiap kelompok kontak erat.
8 Melakukan pemantauan setiap hari untuk memantau Y Y Y - Y
apakah kontak selalu minum obat.
9 Melakukan evaluasi mingguan dengan koordinator PMO Y Y Y Y Y
(Petugas Puskesmas) untuk menilai hasil pemantauan harian
dan melakukan tindakan yang diperlukan.
Tujuan Jangka
Pendek
• Terlaksananya
Tujuan Jangka program
Panjang penanganan Kasus
• Tidak ditemukannya KLB difteri di cakupan
Permasalahan kasus baru difteri di wilayah kerja PKM
Kesehatan wilayah kerja PKM Lempake dan
Lempake Memutuskan rantai
• Ditemukannya penyebaran
Suspek Difteri

PLAN OF ACTION
Plan of action
N STRATEGI INTERVENSI SETTING DAN TARGET PENANG SUMBER EVALUASI
O METODE POPULASI GUNG DAYA
JAWAB
1. Mengadakan Setting: Seluruh warga Promosi  Dokter Terlaksananya
penyuluhan mengenai  Posyandu Balita yang memiliki Kesehatan  Dokter penyuluhan
pentingnya pemberian  Puskesmas Lempake kontak erat Muda pada seluruh
imunisasi. dengan  Promosi warga yang
Metode: penderita, Kesehata memiliki kontak
• Ceramah, dan yang n erat dengan
• Tanya jawab, berada di penderita, dan
• Pembagian leaflet lingkungan yang berada di
sekitar lingkungan
sekitar
2. Menggerakkan tim PE Setting: Semua rumah Tim  Dokter Terlaksananya PE
untuk mencari kontak  Rumah penderita dan tempat Survailans  Perawat pada semua
erat dengan cara  Tetangga sekitar yang memiliki  Kesehata rumah dan
mendatangi keluarga penderita kontak erat n tempat yang
kasus kemudian  Rumah teman dengan Lingkung memiliki kontak
menggali informasi bermain pasien an erat dengan
secara detail orang-  Sekolah penderita  Promosi pasien
orang yang memenuhi Kesehata
kriteria kontak erat Metode: n
terhadap pasien dan  Home  Tim
mencari kasus baru. care (kunjungan) survailans
 Leaflet
Lanjutan..
3 Memutuskan rantai Setting: Seluruh warga Juru  Dokter Terlaksanany
penyebaran dengan  Posyandu yang memiliki Imunisasi  Dokter a Outbreak
melakukan Outbreak Balita kontak erat Muda Response
Response Immunization  Puskesmas dengan  Perawat Immunizatio
(ORI) sesegera mungkin Lempake penderita,  Bidan n (ORI)
di lokasi yang terjadi KLB dan yang  Juru sesuai
difteri dengan sasaran Metode: berada di Imunisasi jumlah
sesuai dengan kajian Pemberian lingkungan targer
epidemiologi sebanyak vaksin difteri sekitar populasi
tiga putaran dengan
interval waktu 0-1-6
bulan tanpa
memandang status
imunisasi.
4 Pemberian profilaksis Setting: Seluruh warga Tim  Dokter Tersebarnya
kepada orang-orang  Rumah yang memiliki survailan  Dokter obat
sekitar yang memiliki warga, kontak erat s Muda profilaksis
riwayat kontak erat  Puskesmas dengan  Tim sesuai
terhadap pasien. Lempake penderita, survailans jumlah
 Tim target
Metode: farmasi populasi
Pemberian
obat profilaksis
(eritromisin)
Lanjutan..

5 Menetapkan satu Setting: Salah satu Tim  Tim Terpilihnya


orang pengawas Rumah anggota survailans survailans pengawas
minum obat untuk warga keluarga  PMO minum obat di
setiap kelompok atau kerabat setiap daerah
kontak erat. Metode: dan obat
Menunjuk yang diminum
satu orang sesuai dengan
sebagai yang
PMO dianjurkan
6 Melakukan evaluasi Setting: Semua Tim  PMO Semua pasien
mingguan dengan Puskesmas pasien yang survailans  Tim yang
koordinator PMO Lempake mengkonsum Survailans mengkonsumsi
(Petugas Puskesmas) si profilaksis profilaksis
untuk menilai hasil Metode: meminum
pemantauan harian Pencatatanh obat sesuai
dan melakukan asil evaluasi yang
tindakan yang dianjurkan.
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai