Presentasi Kasus Kecil Internship

dr. Shabrina Sari Medina

DISPEPSIA
LAPORAN KASUS
Identitas

 No RM :003184XX
 Nama : Tn. A
 Umur : 49 tahun
 Alamat : Rumbai
 Pekerjaan : wiraswasta
 Tanggal Masuk RS : 1/5/2019
ANAMNESIS

 KELUHAN UTAMA

Nyeri ulu hati

Riwayat Penyakit Sekarang

Nyeri ulu hati sejak

Pusing ada, pusing
pagi hari, dirasakan Perut dirasa sedikit
dirasakan hilang Demam tidak ada
perih dan seperti kembung
timbul
ditusuk-tusuk

Sesak nafas tidak Mual dan muntah BAB dan BAK tidak Pasien memiliki
ada tidak ada ada keluhan riwayat sakit maag
Riwayat Riwayat Riwayat
penyakit pemakaian penyakit
dahulu : Riwayat
obat : tidak ada keluarga :
kebiasaan :
• Hipertensi, DM Tidak ada
dan Riwayat pasien sering
kelurga yang
Jantung tidak ada
Riwayat alergi : telat makan
mengeluhkan
tidak ada hal yang sama
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : sakit
ringan
BB / TB : 61 kg / 160 cm
Kesadaran :
composmentis IMT 23.8
GCS : E4M6V5

TD 110/80 mmHg RR 18 x/menit

Nadi 84 x/menit T : 36°c
konjungtiva tidak anemis , sklera tidak ikterik, nistagmus tidak
ada, gerak bola mata baik ke segala arah

kelenjar getah bening tidak teraba, kaku kuduk tidak ada

Cor : S1S2 normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada

Pulmo : vesikuler normal, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada

datar, lembut, hepar/lien tidak teraba, bising usus normal, nyeri

tekan epigastrium ada

akral hangat, CRT < 2 detik, oedema tidak ada

DIAGNOSIS

 DAFTAR MASALAH

DISPEPSIA
TATALAKSANA

 Observasi  Rawat jalan

Tatalaksana IGD
Inj Pantoprazol 40 mg IV Obat pulang
Inj ondansetron 8 mg IV  Rebamipid 2 x 100 mg tab po
Inj ketorolac 30 mg IV  Sumagesic 3 x 600 mg tab po
 Pepzol 2x 40 mg tab po
 Merislon 2 x 12 mg tab po
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

 Dispepsia rasa tidak enak atau sakit yang berpusat di

perut bagian atas
 Rasa tidak nyaman tersebut
dapat berupa salah satu atau
'beberapa gejala berikut yaitu:
nyeri epigastrium, rasa terbakar
di epigastrium, rasa penuh
setelah makan, cepat kenyang,
rasa kembung pada saluran
cerna atas, mual, muntah, dan
sendawa
 Untuk dispepsia fungsional,
keluhan tersebut di atas harus
berlangsung setidaknya selama
tiga bulan terakhir dengan
awitan gejala enam bulan
sebelum diagnosis ditegakkan.
KRITERIA ROME III
 15-30% populasi
umum pernah
dispepsia
30% praktek umum
60% pasien
gastroenterologis
Negara barat :
prevalensi7-41%
Indonesia :
Di INDONESIA

 Menurut profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 yang

diterbitkan oleh Depkes RI pada tahun 2012, dispepsia
termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit
tahun 2010, pada urutan ke-5 dengan angka kejadian kasus
sebesar 9.594 kasus pada pria dan 15.122 kasus pada wanita.
Dispepsia Organik Dispepsia Fungsional
 Obat - Obatan
 Intoleransi Makanan
 Kelainan struktural
 Penyakit Metabolik Sistemik
Gangguan motilitas gastroduodenal
Hipersensivitas viseral
Faktor Psikososial
Peranan asam lambung
Infeksi H.Pylori
1. Dispepsia dengan keluahan seperti ulkus (ulcus-like dyspepsia),
dengan gejala:
 Nyeri epigastrium terlokalisasi
 Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
 Nyeri saat lapar
 Nyeri episodik
2. Dispepsia degan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like
dyspepsia), dengan gejala :
 Mudah kenyang
 Perut cepat terasa penuh saat makan
 Mual
 Muntah
 Upper abdominal bloating
 Rasa tidak nyaman bertambah saat makan

3. Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas).

 Nyeri tekan epigastrium (+)
PENATALAKSANAAN

 Diet
 Medikamentosa
- Antasida
- Antagonis reseptor H2
- PPI
- Sitoprotektif
- Gol.Prokinetik
PENCEGAHAN

 Makan dengan porsi kecil, tetapi sering. Makanan harus

dikunyah perlahan sebelum ditelan.
 Hindari pemicu dispepsia, seperti konsumsi makanan pedas
dan berlemak, makanan yang banyak mengandung gas,
minuman bersoda, kafein, alkohol, dan merokok.
 Menjaga berat badan agar tetap ideal.
 Olahraga secara teratur.
 Mengatasi stres dan rasa cemas.
PROGNOSIS

 Dispepsia yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan

penunjang yang akurat, mempunyai prognosis yang baik