Anda di halaman 1dari 18

OM

SWASTYASTU
Syndrome Nefritis
Acute
Definisi Sindrom Nefritik Akut (SNA)

Sindrom Nefritik Akut (SNA) merupakan kumpulan kelainan klinis yang


timbul mendadak berupa oliguria, edema, hipertensi yang disertai adanya
kelainan urinalisis (proteinuria < 2 gram/hari, hematuria serta silinder
eritrosit). Hal ini terjadi karena reaksi peradangan mencederai dinding kapiler
sehingga sel darah merah dapat lolos ke dalam urine, dan menyebabkan
perubahan hemodinamik sehingga terjadi penurunan GFR.
Epidemiologi Sindrom nefritik akut

Sindrom nefritik akut pasca infeksi streptokokus dengan


gejala klinis yang jelas termasuk penyakit dengan insiden yang
tidak terlalu tinggi, sekitar 1 : 10.000. Sindrom nefritik akut
pasca infeksi streptokokus tanpa gejala insidennya mencapai
jumlah 4 - 5 kali lebih banyak. Umumnya menyerang semua
usia, namun terutama laki-laki usia 3 -7 tahun. Glomerulonefritis
Akut Pasca Streptococcus (GNAPS) tercatat sebagai penyebab
penting terjadinya gagal ginjal, yaitu terhitung 10,15% dari
kasus gagal ginjal di Amerika Serikat.
Etiologi Syndrome Nefritis Akut

1) Faktor Infeksi: GNAPS, Nefritis yang berhubungan dengan


infeksi sistemik lain misal endokarditis bakterialis subakut.
2) Penyakit multisistemik antara lain : Lupus eritematosus
sistemik, purpura Henoch Schnolein, vaskulitis
3) Penyakit Ginjal Primer : Nefropati IgA, nefritis herediter
(Sindrom Alport).
Patofisiologi Syndrome Nefritis Akut

Mekanisme dasar terjadinya sindrom nefritik akut pasca


infeksi streptokokus adalah adanya suatu proses imunologis
yang terjadi antara antibodi spesifik dengan antigen
streptokokus. Proses ini terjadi di dinding kapiler glomerulus
dan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen. Selanjutnya
sistem komplemen memproduksi aktivator komplemen 5a (C5a)
dan mediator-mediator infamasi lainnya.
Manifestasi Klinis Syndrome Nefritis Akut

1. Infeksi streptokok

Riwayat klasik didahului faringitis/tonsillitis (10-14 hari) atau impetigo (21 hari).

2. Keluhan saluran kemih

Oliguria dan hematuria tanpa sakit merupakan gejala patognomonik untuk


SNA.

3. Hipertensi

Hipertensi ringan, sedang dan berat dengan komplikasi ensefalopati hipertensif


akut terutama pada pasien anak.

4. Sembab dan bendungan sirkulasi

5. Bradikardia

Brakikardia merupakan salah satu tanda penting untuk diagnosis banding


dengan gagal jantung kongestif.
Pemeriksaan Penunjang Syndrome Nefritis Akut

1. Diagnosis Klinis 3. Diagnosis Etiologi SNA Pasca Infeksi


a) Foto Dada Streptokokus

b) Elektrokardiogram a) Pemeriksaan Serologi untuk mendeteksi

c) Kelainan Urinalisis b) Pemerksaan histopatologi renal

2. Diagnosis perjalanan
penyakit

a) Faal Ginjal GFR (LFG)

b) Serum Elektrolit

c) Serum Protein dan Profil


Lipid

d) Faktor Pembekuan
Penatalaksanaan Sindrom nefritik akut

A. Program pengobatan darurat medis SNA

1. Bendungan sirkulasi dan paru

2. Ensefalopati hipertensif akut

B. Program pengobatan suportif

1. Diet

2. Kebutuhan jumlah cairan


Komplikasi Sindrom nefritik akut

1. Hipertensi

2. Disfungsi renal akut.

3. Gagal jantung

4. Hiperkalemia

5. Hiperfsfatemia
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

1. indentitas klien

2. Keluhan utama

3. Riwayat kesehatan sekarang

4. Riwayat kesehatan dahulu

5. Pengkajian Psikossial kultural

6. Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi cairan pada jaringan tubuh.

2. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal.

3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi otot pernapasan tidak optimal.

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keburuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu
makan.

5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipoksia jaringan.

6. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan distribusi oksigen ke seluruh tubuh.

7. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan edema.

8. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan.

9. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIK

10. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan transport nutrisi ke tubuh menurun.
Intervensi Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
No. Diagnose Tujuan
Intervensi Rasional
1. Kelebihan volume cairan b.d akumulasi Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1. Kaji intake dan output cairan. 1. Perlu untuk menentukan fungsi
cairan pada jaringan tubuh. ….x24 jam, diharapkan gejala akumulasi cairan ginjal, kebutuhan penggantian
tidak terjadi, dengan kriteria hasil : cairan dan penurunan resiko
1. Tidak ada edema. kelebihan cairan.
2. Timbang berat badan setiap hari. 2. Untuk mengkaji adanya retensi.
3. Kaji perubahan edema : 3. Untuk mengkaji adanya asites.
a) Ukur lingkar lingkar abdomen;
b) Monitor edema di sekitar mata dan daerah
edema lainnya;
c) Catat adanya pitting jika ada;
d) Catat warna dan texture dari kulit;
1. Pantau infus intra vena. 1. Untuk mempertahankan masukan
yang diresepkan.
2. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan. 2. Untuk mengurangi ekskresi protein
dalam urine.
3. Kolaborasi pemberian diuretik jika
diinstruksikan.
3. Untuk mengurangi edema.
Implementasi

Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan


yang dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Dengan
rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat,
intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dah hasil yang diinginkan untuk
medukung dan meningkatkan status kesehatan klien.
Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses kontinu yang terjadi saat anda


melakukan kontak dengan klien. Setelah melaksanakan implementasi,
mengumpulkan data subjektif dan objektif dari klien, keluarga, dan anggota
tim kesehatan selain itu, Anda meninjau ulang pengetahuan tentang status
terbaru dari kondisi, terapi, sumber daya pemulihan, dan hasil yang
diharapkan dengan bekal pengalaman sebelumnnya, Anda dapat
mengevaluasi klien secara lebih baik
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan SNA?

2. Sebutkan manifestasi klinis pada SNA!

3. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada SNA?

4. Apa saja masalah keperawatan yang mungkin muncul pada SNA?

5. Apa perbedaan SNA dengan Sindrom Nefrotik?


OM SANTI, SANTI, SANTI OM

Anda mungkin juga menyukai