Anda di halaman 1dari 24

INVAGINASI

Ni Ketut Garnis
14 18 777 14 284

Pembimbing :
dr. Christina Kolondam, Sp. A
PENDAHULUAN

• Invaginasi adalah masuknya usus ke dalam


segmen di bawahnya yang berdekatan.
• Invaginasi adalah penyebab tersering dari
obstruksi usus akut pada anak.
• Bagian usus yang prolap tersebut disebut
intususeptum, sedangkan bagian usus yang
menerima segmen usus yang prolaps tersebut
disebut intususcipien
• Jika aliran darah pada daerah invaginasi terhenti
terjadi iskemik jaringan usus sehingga terjadi
nekrosis jaringan usus akibatnya terjadi gangren
dan pada akhirnya terjadi perforasi dan
peritonitis
DEFINISI

• Invaginasi adalah masuknya usus ke dalam


segmen di bawahnya yang berdekatan.
Biasanya berasal dari ileum terminal atau
katup ileosekal yang berakibat invaginasi
ileokolik. Meskipun jarang (2 : 1000 kelahiran
hidup), invaginasi merupakan penyebab
tersering obstruksi usus pada 2 tahun pertama
kehidupan
EPIDEMIOLOGI
• Insiden invaginasi adalah 1,5-4 kasus per 1000
kelahiran hidup, dengan rasio laki-perempuan
3:2.
• Insiden terbesar dari invaginasi idiopatik
adalah pada bayi berusia 9-24 bulan.
• Sebuah kejadian musiman telah dijelaskan,
dengan puncak pada musim semi, musim
panas, dan tengah musim dingin.
• Periode ini sesuai dengan puncak dalam
terjadinya gastroenteritis musiman dan infeksi
saluran pernapasan atas.
ETIOLOGI
Idiopatik / infantile idiophatic intussusceptions : tidak
ada abnormalitas spesifik dari usus yang diketahui
dapat menyebabkan invaginasi
90-95 % invaginasi pada anak di bawah umur satu
tahun tidak dijumpai penyebab yang spesifik sehingga
digolongkan sebagai “infantile idiophatic
intussusceptions”.

Kausal :
lead point” seperti: inverted Meckel’s diverticulum, polip
usus, leiomioma, leiosarkoma, hemangioma, blue rubber
blep nevi, lymphoma dan duplikasi usus.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIK
• Nyeri. Anak, yang tadinya sepenuhnya normal
tiba – tiba berteriak dan memekik kesakitan,
kakinya dilipat ke arah bagian yang sakit.
• Terdapat tinja yang menyerupai jeli kismis
kemerahan(tinja berupa mukus yang berwarna
kemerahan).
• Konstipasi dapat terjadi karena obstruksi tidak
komplet, atau karena intususepsinya kemudian
berkurang dan terjadi penyembuhan spontan.
• Muntah. Sering terjadi satu atau dua kali, tetapi
tidak terlalu hebat
DIAGNOSTIK
• Anamnesis : Berdasarkan Gejala
• Pemfis :
1. Distensi abdomen
2. Teraba masa berbentuk sosis
3. Dance’s sign

TRIAS INVAGINSI
1. Nyeri perut
2. Muntah
3. Feses bercampur lendir dan darah
• Penunjang :
1. Laboratorium : . abnormalitas
elektrolit yang berhubungan dengan
dehidrasi, anemia dan atau peningkatan
jumlah leukosit (leukositosis >10.000/mm3)

2. Radiologi :
- Gambaran air fluid level dan donat
sign pada USG
A. Kriteria Mayor :

1. Bukti adanya obstruksi saluran cerna


– Riwayat muntah kehijauan
– Distensi abdomen dan tidak adanya bising usus
atau bising usus abnormal
– Foto polos abdomen menunjukkan adanya level
cairan dan dilatasi usus halus
2. Inspeksi
– Massa di abdomen
– Massa di rectal
– Prolapsus intestinal
– Foto polos abdomen, USG, CT menunjukkan
invaginasi atau massa dari jaringan lunak
3. Gangguan vaskuler intestinal dan kongesti
vena
– Keluarnya darah per rectal
– Keluarnya feses yang berwarna red currant jelly
– Adanya darah ketika pemeriksaan rectum
B. Kriteria Minor
• Usia < 1 tahun
• Laki-laki
• Nyeri perut
• Muntah
• Letargi
• Hangat
• Syok hipovolemik
• Foto polos abdomen → pola gas usus yang
abnormal.
KLASIFIKASI
• Invaginasi diklasifikasikan menjadi 4 kategori berdasarkan
lokasi terjadinya:

a.Entero-enterika : usus halus masuk ke dalam usus halus

b.Colo-kolika: kolon masuk ke dalam kolon

c. Ileo-colica: ileum terminal yang masuk ke dalam kolon


asendens

d.Ileosekal: ileum terminal masuk ke dalam sekum di mana


lokus minorisnya adalah katup ileosekal.
DIAGNOSA BANDING
• Gastro – enteritis,

• Divertikulum Meckel

• Disentri amoeba

• Enterokolitis

• Prolapsus recti atau Rectal prolaps


PENATALAKSANAAN
.
Reseksi non peratif : Reduksi
dengan Barium Enema

Reposisi Operasi
PROGNOSIS
• Jika pasien tertangani dalam 24 jam, mortalitas hanya 1-3%
tetapi jika terjadi invaginasi berulang maka mortalitas naik
menjadi 3-11%. Pada umumnya, sebagian besar
intussusceptions pada anak-anak, terutama bayi dan balita, yang
idiopatik dan sulit untuk mencegah. Oleh karena itu,
pencegahan bertujuan untuk mendidik orang tua atau pengasuh
tentang penyakit ini dan potensi bahaya sehingga anak-anak
akan dibawa ke rumah sakit awal.
TERIMA KASIH
Gambar.Invaginasi ileo-ileal
Gambar. Invaginasi ileosekal
Gambar. Invaginasi ileokolika

Anda mungkin juga menyukai