Anda di halaman 1dari 17

ANEMIA DEFISIENSI BESI

PADA ANAK

Windy Christine Sesa


N 111 16 015

Pembimbing
Dr. Suldiah Sp. A
Definisi
Anemia (Yunani : anaimia) → kurang darah :
berkurangnya jumlah total dari hemoglobin atau
berkurangnya jumlah sel darah merah.

ADB adalah anemia yang disebabkan oleh


kurangnya besi yang diperlukan untuk sintesis
hemoglobin.
Etiologi
 Bayi dibawah umur 1 tahun
Persediaan besi yang kurang karena berat badan lahir rendah dan
bayi kembar.
 Anak umur 1-2 tahun
- intake besi yang kurang
-Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang
-Malabsorbsi
- perdarahan karena infeksi parasit dan divertikulum Meckeli
 Anak berumur 2-5 tahun
1. Intake besi berkurang →makanan kurang mengandung Fe heme
2. Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun
3. perdarahan antara lain karena infestasi parasit dan
divertikulum Meckeli
 Usia remaja – dewasa → Pada wanita karena menstruasi berlebihan.
EPIDEMIOLOGI

Prevalens ADB (SKRT, 2007) :


Balita di Indonesia sekitar 40-45%
Bayi 0-6 bulan 61,3%
Bayi 6-12 bulan 64,8%
Balita 48,1 %

Anak kulit hitam > kulit putih


PATOGENESIS

1. Tahap pralaten (iron depletion)


Pada keadaan ini, simpanan besi dalam tubuh
akan digunakan → ↓ serum ferritin
 serum besi, TIBC dan level red cell
protoporphyrin normal.
 peningkatan absorbsi besi non heme
2. Tahap Laten (iron deficient erythropoietin)

suplai besi tidak cukup untuk menunjang


eritropoiesis.
Serum besi (SI) ↓ , saturasi transferin ↓, TIBC ↑ free
erythrocyte porphyrin (FEP) ↑

3. Iron-deficiency anemia.
Anemia defisiensi besi ialah tahap defisiensi besi
yang berat ditandai kadar feritin serum serta
hemoglobin yang turun.
Semua komponen lain juga akan mengalami
perubahan seperti gambaran morfologi sel darah
mikrositik hipokromik, sedangkan RDW dan TIBC
meningkat >410 μg/dl
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis ADB sering terjadi perlahan dan
tidak begitu diperhatikan oleh penderita dan
keluarganya.
 Pucat yang berlangsung lama tanpa manifestasi
perdarahan
 Kelemahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
 Pica → keinginan untuk memakan makanan yang
tidak biasa seperti kertas, tanah atau rambut.
Cheilosis → fissura sudut mulut

Koilonichia (spoon shape)


Ketika hemoglobin berada pada level
<5g/dL, gejala yang timbul :
1. Iritabilitas
2. Anorexia
3. Lethargy
4. Murmur sistolik (anemic murmur)
DIAGNOSIS BANDING
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis menurut WHO:
1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia
2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata<31% (N: 32-35%)
3. Kadar Fe serum <50 ug/dL (N:80-180ug/dL)
4. Saturasi Transferin <15% (N: 20-50%)2

Bila sarana terbatas, diagnosis dapat ditegakkan


berdasarkan:
1. Anemia tanpa perdarahan
2. Tanpa organomegali
3. Gambaran darah tepi: mikrositik, hipokrom, anisositosis, sel
target
4. Respon terhadap pemberian terapi besi4
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
1. Profilaksis: PO; 1-2 mg/kg/hari dari elemental besi
(maksimum 15 mg/hari)
2. Defisiensi: PO;3-6 mg/kg/hari dari elemen besi dalam 3
dosis terbagi

Preparat IM/IV yang sering dipakai adalah dekstran


besi. Larutan ini mengandung 50 mg besi/mL.2

Dosis besi (mg) = BB(kg) x kadar Hb yang diinginkan(g/dL)


x 2.5
PENCEGAHAN

Mempertahankan ASI eksklusif hingga 6 bulan


 Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1
tahun
 Menggunakan makanan tambahan yang
difortifikasi tepat pada waktunya, yaitu sejak usia
6 bulan sampai 1 tahun
vitamin C (jeruk) → ↑ absorbsi besi
KOMPLIKASI
 Jari kuku yang menjadi lebih rapuh dan membentuk
kuku seperti sendok
 atrofi dari papilla lingua dan membentuk tampakan
yang glossy
 Tingkat intelegensia dari anak menjadi berkurang di
sekolah
 Pertumbuhan anak terhambat
PROGNOSIS
Prognosis umumnya baik (dubia et bonam)
asalkan terapi besi dan nutrisi yang kaya zat besi di
konsumsi dengan tepat.
 Pertumbuhan anak akan menjadi lambat dan
penurunan kapabilitas untuk belajar sering
ditemukan.
 Anemia defisiensi yang berat berhubungan dengan
tingkat intelegensia (IQ) yang rendah, berkurangnya
kemampuan untuk belajar hal baru dan
pertumbuhan yang suboptimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Johnson TD, Graham DY. Diagnosis and management of iron deficiency anemia in
the 21st century. Ther Adv Gastroenterol, 2011. 4(3): 177-184
2. Permono HB et al. BUKU AJAR HEMATOLOGI-ONKOLOGI ANAK. Badan
penerbit IDAI; 2012.
3. Kliegman RM, et al. Nelson Textbook of Pediatrics, 19th Edition. Philadelphia:
Elseiver Saunders, 2011
4. Pudjiadi AH, et al. PEDOMAN PELAYANAN MEDIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA.
Badan penerbit IDAI; 2009
5. Dinaz Z, Jinelle AW, Urs G. Iron deficiency Anemia. Can Vet, 2012. 53: 250- 256
6. Mayo Clinic[Internet]. Disease and Conditions Iron deficiency anemia; 2014 [cited
Jan 02, 2014]. Available from: http://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/irondeficiency- anemia/basics/risk-factors/con-20019327 .
7. Harper JL. Medscape[Internet]. Iron Deficiency Anemia; 2015 [Updated on Nov
7,2015]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/202333-
overview#a6.
8. Chattri GL. PEDIATRIC DRUG DOSES Second Edition. India: Jaypee Brothers Medical
Publishers, 2012
9. Nanda R. MedlinePlus [Internet]. Iron Deficiency Anemia; 2015 [updated on Feb 13,
2015]. Available from:
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000584.htm

Anda mungkin juga menyukai