Perikatan Riviu
atas Laporan Keuangan
Kelompok A:
2
• Tujuan Perikatan Reviu
3
• Prinsip Umum Perikatan Reviu
4
• Ruang Lingkup Reviu
5
• Keyakinan Moderat
6
• Syarat-syarat Perikatan
7
• Perencanaan Vivi
Konten SPR 2400
• Pekerjaan yang Dilaksanakan oleh Pihak Lain
8
• Dokumentasi
9
• Lampiran 1, 2, 3 & 4
12
STRUKTUR STANDAR SPAP
SAAT INI
Perikatan
(Engagement)
Perikatan Atestasi
Perikatan Non
Atestasi
Pemeriksaan
Audit atas Laporan (Examination) atas Tipe Perikatan Atestasi
Keuangan Historis Laporan Keuangan Lain
Prospektif
• Standar untuk • Standar Jasa
Pelaporan Akuntansi dan
Pengendalian Intern Review
Standar untuk
Standar Auditing • Perikatan Prosedur • Standar Jasa
Prakiraan dan
yang Disepakati Konsultansi
Proyeksi Keuangan
Bersama
Struktur Baru Kode Etik Profesi Akuntan Publik dan Standar Profesional
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
(Kode Etik)
Nisrina
Syarat-syarat Perikatan Reviu
• Tujuan jasa yang akan dilaksanakan.
• Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan. Ruang lingkup reviu, termasuk
pengacuan ke SPR ini (atau standar dan praktik yang relevan untuk perikatan reviu).
• Akses tidak terbatas ke catatan, dokumentasi, dan informasi lain yang diminta berkaitan
dengan reviu.
• Suatu contoh laporan yang diharapkan akan diserahkan.
• Fakta bahwa perikatan tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan kesalahan, tindakan
melanggar hukum, atau ketidakberesan lain, sebagai contoh, kecurangan atau pemalsuan yang
kemungkinan ada.
• Pernyataan bahwa suatu audit tidak dilaksanakan dan bahwa opini audit tidak akan
dinyatakan. Untuk menekankan butir ini dan untuk menghindari kebingungan, praktisi dapat
juga mempertimbangkan untuk membuat pernyataan bahwa suatu perikaatan reviu tidak akan
memenuhi ketentuan statutori atau pihak ketiga bagi suatu audit.
• Suatu contoh surat perikatan untuk suatu reviu atas laporan keuangan tercantum pada
Lampiran 1 SPR 2400. (Ref: Para. A10).
FOUR MAJOR ELEMENTS OF
REVIEW ENGAGEMENT
FOUR MAJOR ELEMENTS OF
REVIEW ENGAGEMENT
Perencanaan
• Merencanakan pekerjaannya sedemikian rupa
sehingga suatu perikatan yang efektif akan
dilaksanakan.
• Harus memperoleh atau memutakhirkan
pengetahuannya tentang bisnis termasuk
pertimbangan tentang organisasi entitas, sistem
akuntansi, karakteristik operasi dan sifat aset,
liabilitas, pendapatan, dan bebannya.
Pekerjaan yang Dilaksanakan oleh Pihak Lain &
Dokumentasi
Ketika menggunakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh praktisi lain atau pakar,
praktisi harus puas bahwa pekerjaan semacam itu adalah memadai untuk tujuan reviu.
Mb. Rina
PRECONDITIONS FOR ACCEPTING A
REVIEW ENGAGEMENT
THE MAIN ELEMENTS OF
PROFESSIONAL SKEPTICISM
Professional skepticism is an attitude of mind that enhances a practicioner’s ability to
identify and respond to conditions that may indicate possible misstatement.
PROFESIONAL SKEPTICISM
Prosedur Reviu dan Bukti
• menerapkan pertimbangan • Inquiry consists of seeking
profesional dalam menentukan information of knowledgeable
sifat, saat, dan luas spesifik persons inside or outside the
prosedur reviu. entity.
• menerapkan tingkat pertimbangan • Analytical procedures consist
materialitas of the analysis of significant
• meminta keterangan tentang ratios and trends including the
peristiwa setelah tanggal laporan resulting investigation of
keuangan fluctuations and relationships
that are inconsistent with other
• melaksanakan prosedur tambahan relevant information or deviate
atau lebih luas sebagaimana yang from predictable amounts.
diperlukan untuk mampu • Inspection consists of
menyatakan keyakinan bentuk examining records, documents,
negatif atau untuk mengonfirmasi or tangible assets, is carried
bahwa suatu laporan modifikasian out on a limited basis.
diharuskan.
Lanjutan..
Memperoleh suatu pemahaman tentang bisnis entitas dan industri yang di dalamnya entitas beroperasi.
Meminta keterangan tentang prinsip dan praktik akuntansi entitas.
Meminta keterangan tentang prosedur entitas untuk mencatat, menggolongkan, dan meringkas transaksi,
mengumpulkan informasi untuk mengungkapkannya dalam laporan keuangan dan menyusun laporan
keuangan.
Meminta keterangan berkaitan dengan seluruh asersi material dalam laporan keuangan.
Prosedur analitis dirancang untuk mengidentifikasi hubungan dan unsur-unsur individual yang tampak tidak
biasa. Prosedur tersebut mencakup:
Membandingkan laporan keuangan periode kini dengan periode sebelumnya.
Membandingkan laporan keuangan dengan hasil dan posisi keuangan yang diharapkan.
Mempelajari hubungan unsur-unsur laporan keuangan yang akan diharapkan sesuai dengan pola yang
dapat diprediksikan berdasarkan pengalaman entitas atau norma industry
Dalam menerapkan prosedur ini, praktisi akan mempertimbangkan jenis hal-hal yang memerlukan
penyesuaian akuntansi dalam periode yang lalu.
Lanjutan…
Meminta keterangan tentang tindakan yang diambil pada rapat
pemegang saham, dewan komisaris, komite-komite dalam dewan
komisaris, dan rapat lain yang berdampak terhadap laporan
keuangan.
Membaca laporan keuangan untuk mempertimbangkan, berdasarkan
informasi yang menjadi perhatian praktisi, apakah laporan keuangan
tampak sesuai dengan basis akuntansi yang diindikasikan.
Memperoleh laporan dari praktisi lain, jika dan hanya jika
dipertimbangkan perlu, yang telah melakukan audit atau reviu
laporan keuangan komponen entitas.
Doffan
Lanjutan…
Meminta keterangan kepada orang-orang yang mempunyai tanggung jawab
atas keuangan dan akuntansi berkaitan dengan hal-hal, sebagai contoh:
Apakah semua transaksi telah dicatat. o Apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan basis akuntansi yang diindikasikan.
Perubahan dalam aktivitas bisnis entitas dan prinsip serta praktik
akuntansi entitas.
Hal-hal yang telah menimbulkan pertanyaan sepanjang penerapan
prosedurprosedur di atas.
Pemerolehan representasi tertulis dari manajemen bila dipertimbangkan
tepat.
Lihat SPR 2400 lampiran 2: Ilustrasi Prosedur Reviu
PROFFESIONAL JUDGMENT
• Professional judgment involves the application of relevant training,
knowledge, and experience (within the context provided by the assurance,
accounting, and ethical standards) in making informed decisions about the
courses of action that are appropriate in the circumstances.
• Professional judgment requires practitioners to apply their training,
knowledge, and experience to the known facts and circumstances of the
particular engagement. Where necessary, the appropriate consultation with
others will help to ensure that reasonable judgments are made
• The use of professional judgment also needs to be documented.
Documentation shall be sufficient to enable an experienced practitioner
having no previous connection with the engagement to understand the
significant judgments made in reaching those conclusions.
PROFFESIONAL JUDGMENT
FINANCIAL REPORTING FRAMEWORKS
Kesimpulan dan Pelaporan
Berisi Suatu Pernyataan Tertulis Yang Jelas Tentang Keyakinan Bentuk
Negatif. Praktisi Harus Mereviu dan Menilai Kesimpulan yang Ditarik Dari
Bukti yang Diperoleh Sebagai Basis Untuk Menyatakan Keyakinan Bentuk
Negatif.
Menilai Apakah Terdapat Informasi yang Diperoleh Selama Reviu
Mengindikasikan Bahwa Laporan Keuangan Tidak Menyajikan Secara
Wajar, Dalam Semua Hal yang Material, Sesuai Dengan Kerangka
Pelaporan Keuangan yang Berlaku.
Menjelaskan Ruang Lingkup Perikatan Untuk Memungkinkan Pembaca
Memahami Sifat Pekerjaan yang Dilaksanakan Dan Membuat Jelas Bahwa
Suatu Audit Tidak Dilaksanakan Dan, Oleh Karena Itu, Suatu Opini Audit
Tidak Dinyatakan.
Kesimpulan dan Pelaporan
(a) Menyatakan bahwa tidak ada satu pun yang menjadi perhatian praktisi berdasarkan reviu yang
menyebabkan praktisi yakin bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku (keyakinan bentuk
negatif); atau
(b) Jika terdapat hal-hal menjadi perhatian praktisi, jelaskan hal-hal yang merusak penyajian wajar
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku,
termasuk, kecuali jika tidak praktis, suatu kuantifikasi dampak yang mungkin atas laporan
keuangan, atau:
(i) Menyatakan bahwa suatu pengecualian atas keyakinan bentuk negatif diberikan; atau
(ii) Ketika dampak hal tersebut sedemikian material dan pervasif terhadap laporan keuangan
yang menjadikan praktisi menyimpulkan bahwa suatu pengecualian tidak cukup untuk
mengungkapkan sifat menyesatkan atau tidak lengkap, memberi suatu pernyataan bahwa
Arif laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; atau
(c) Jika terdapat suatu pembatasan material terhadap ruang lingkup, jelaskan pembatasan tersebut dan:
Kesimpulan dan Pelaporan
iii. Menyatakan bahwa suatu pengecualian atas
keyakinan bentuk negatif diberikan berkaitan dengan
kemungkinan penyesuaian terhadap laporan
keuangan yang mungkin perlu dilakukan jika
pembatasan tersebut tidak ada; atau
iv. Jika dampak potensial pembatasan tersebut
sedemikian signifikan dan pervasif yang menurut
kesimpulan praktisi menyebabkan tidak ada tingkat
keyakinan yang dapat diberikan, praktisi tidak
memberikan keyakinan apapun.
CONTOH LAPORAN REVIU TANPA PENGECUALIAN
(SPR 2400 LAMPIRAN 3)
LAPORAN REVIU KEPADA….
Kami telah mereviu laporan posisi keuangan Entitas ABC terlampir tanggal 31 Desember 20XX, serta laporan laba-rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
ini adalah tanggung jawab manajemen Entitas. Tanggung jawab kami adalah pada penerbitan suatu laporan tentang laporan
keuangan tersebut berdasarkan reviu kami.
Kami melaksanakan reviu berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2400 (atau sebutkan standar atau praktik lain yang relevan untuk
perikatan reviu). Standar ini mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan reviu untuk memperoleh keyakinan
moderat tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu reviu terutama terbatas pada permintaan
keterangan dari personel entitas dan prosedur analitis yang diterapkan pada data keuangan dan dengan demikian menyediakan
keyakinan yang lebih rendah daripada suatu audit. Kami tidak melaksanakan audit dan, oleh karena itu, kami tidak menyatakan
opini audit.
Berdasarkan reviu kami, tidak ada yang menjadi perhatian kami yang menyebabkan kami yakin bahwa laporan keuangan terlampir
tidak menyajikan secara wajar, (dalam semua hal yang material) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.4
Praktisi
Tanggal
Alamat
CONTOH LAPORAN REVIU SELAIN
TANPA PENGECUALIAN (SPR 2400 LAMP. 4)
LAPORAN REVIU KEPADA….
Kami telah mereviu laporan posisi keuangan Entitas ABC terlampir tanggal 31 Desember 20XX,
serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan ini adalah tanggung jawab manajemen
Entitas. Tanggung jawab kami adalah pada penerbitan suatu laporan tentang laporan keuangan
tersebut berdasarkan reviu kami.
Kami melaksanakan reviu berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2400 (atau sebutkan standar atau
praktik lain yang relevan untuk perikatan reviu). Standar ini mengharuskan kami untuk
merencanakan dan melaksanakan reviu untuk memperoleh keyakinan moderat tentang apakah
laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu reviu terutama terbatas pada
permintaan keterangan dari personel entitas dan prosedur analitis yang diterapkan pada data
keuangan dan dengan demikian menyediakan keyakinan yang lebih rendah daripada suatu audit.
Kami tidak melaksanakan audit dan, oleh karena itu, kami tidak menyatakan opini audit
CONTOH LAPORAN REVIU SELAIN
TANPA PENGECUALIAN (SPR 2400 LAMP. 4)
Manajemen telah menginformasikan kami bahwa persediaan telah dicatat pada harga perolehannya yang
melebihi nilai bersih yang dapat direalisasikan. Perhitungan manajemen, yang telah kami reviu, memperlihatkan
bahwa persediaan, jika diukur pada nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat
direalisasikan sebagaimana yang diharuskan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, akan berkurang
sebesar Rpxx, serta laba bersih dan ekuitas pemegang saham akan berkurang sebesar Rpyy.
Berdasarkan reviu kami, kecuali untuk dampak kesalahan penyajian persediaan yang telah kami jelaskan dalam
paragraf di atas, tidak ada yang menjadi perhatian kami yang menyebabkan kami yakin bahwa laporan keuangan
terlampir tidak menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Praktisi
Tanggal
Alamat