Anda di halaman 1dari 34

TB Paru

 Nama : Nn. Dede Supratul H


 Umur : 17 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Status : Belum menikah
 Alamat : Cimanjeti Langkap Lancar
 Suku : Sunda
 Agama : Islam
 Tanggal masuk : 25 Februari 2018
 No CM : 495929
Keluhan Utama:

Osb datang dengan keluhan BAB


mencret

MASUK IGD RSUD CIAMIS 25 Februari 2018, jam 11.10 wib


Osb datang ke IGD RSUD CIAMIS dengan keluhan BAB
mencret sejak 4 hari yll sebelum masuk rumah sakit. BAB
mencret berlendir disertai demam naik turun, selurul lapangan
perut terasa nyeri,mual (+), muntah(+), kedua kaki os bengkak± 2
minggu yll .Selain itu os juga mengeluh batuk berdahak (+),
dahak berwana putih, sejak 1 bulan terakhir ini. Os merasa
sering berkeringat malam tanpa didahului aktivitas, os tidak
napsu makan sehingga os jarang makan, dan berat badan os turun
5 kg, kedua kaki os bengkak dirasakan ± 2 minggu yll, BAK
normal.
 Riwa yat penyakit dahulu:
-
 Riwayat alergi:
Os tidak memiliki alergi, baik obat-obatan, cuaca
maupun makanan.
 Riwayat habituasi:
Os sering mengkonsumsi gorengan, os jarang
makan daging hewani dan buah-buahan.
Penilaian awal IGD RSUD
Ciamis: Anjuran pemeriksaan :
Tekanan darah: 120/90 mmHg - Hematologi (Hb,Ht, Leukosit,
Tromobosit)
Nadi: 80x/m - kimia darah (GDS)
Respirasi: 20x/m
Suhu: 38,5

Cek Lab

26 Februari 2018, alih ruang perawatan


(Kenanga)
Terapi/tindakan :
Diagnosis kerja : - Ivfd RL 20 gtt
- Inj.Ceftriaxone 2x1 gr
GEA - Ranitidin 2x1 amp
- Ondancentron 2x 1amp
- Ambroxol tab 3x1
- Paracetamol 500mg 3x1 tab

- Saran :
- Check Kimia Darah
- Transfusi PRC jika Hb < 8
FOLLOW UP (Hari ke 1)
Hari/Tanggal 26 Februari 2018

Anamnesis : os mengeluh BAB mencret,nyeri seluruh lapangan perut, mual (+), muntah (+), batuk
S
berdahak (+) dan kepala terasa pusing, kedua kaki masih bengkak

KU : Sakit sedang
Kesadaran : CM,
Tanda Vital : TD : 110/80, N : 80 x/mnt, R: 24 x/mnt, S: 36,2C
Pemeriksaan fisik :
Mata : Cp (+) Sk (-)
THT : PCH –
Thorax : BG Simetris
Cor : BJ I = II reguler
Pulmo : VBS +/+ rh +/+ wh -/-
Abdomen : BU (+), NT (+) seluruh lapangan perut
Ekstremitas : oedem kedua tungkai (+)
O
BB : 45 kg
TB : 160 cm

Pemeriksaan penunjang :
Feses Rutin
Rontgen Thorax
DR
widal
LED
Kimia Darah
Albumin

A GEA+ Susp.Tb Paru


-Terapi : Ivfd rl 20 gtt -ceftriaxone 2x1gr
-Ranitidin 2x1 amp
-Ondansetron 2x1 amp -Paracetamol 500mg 3x1 tab
-Ambroxol tab 3x1
P
- Sucralfat syr 4x 1 C
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hematologi
hemoglobin 8,5 g/dl p: 12 – 16
hematokrit 25,5 % p: 35 – 45
Leukosit 7,5 10^3/ul Dws: 5,0 – 10,0
trombosit 201 10^3/ul 150 – 350
LED 1 & 2jam 36/52 Mm/jam p: < 20
Kimia darah
GDS 60 mg/dl 70 – 200
ureum 12 mg/dl 10-50
kreatinin 0,31 mg/dl 0,5-0,9
SGOT(ASAT) 19 u/L 10-31
SGPT(ALAT) 20 u/L 9-36
Albumin 1,14 g/dl 3.5-5.5
FOLLOW UP (Hari ke 2)

Hari/Tanggal 27 Februari 2018

Anamnesis : os mengeluh BAB mencret, berlendir,perut terasa nyeri, badan lemas, mual (+), muntah (-), batuk
S
berdahak (+)

KU : Sakit sedang
Kesadaran : CM,
Tanda Vital : TD : 120/70, HR : 82 x/mnt, RR: 24 x/mnt, T: 36,2C
Pemeriksaan fisik :
Mata : Cp (+) Sk (-)
THT : PCH –
Thorax : BG Simetris
O
Cor : BJ I = II reguler
Pulmo : VBS+ +/+ rh +/+ wh -/-
Abdomen : BU (+), NT (+) seluruh lapangan perut
Ekstremitas : oedem (+)

Pemeriksaan penunjang :
-

GEA
A
TB paru aktif

-Terapi : Ivfd rl 20 gtt -Metronidazole inf 3x1


-Ranitidin 2x1 amp -Paracetamol 500mg 3x1 tab
-Ceftriaxone 2x1 gr
-Pro TB 4 : 3-0-0
P -Ambroxol tab 3x1
- Sucralfat syr 4x 1 C
FOLLOW UP (Hari ke 3)

Hari/Tanggal 28 Februari 2018

Anamnesis : os mengeluh BAB mencrett, perut terasa mulas, mual (+), muntah (-), batuk berdahak (+), kedua
S
tungkai masih bengkak

KU : Sakit sedang
Kesadaran : CM,
Tanda Vital : TD : 120/70, HR : 82 x/mnt, RR: 24 x/mnt, T: 36,2C
Pemeriksaan fisik :
Mata : Cp (+) ,SI (-)
THT : PCH –
Thorax : BG Simetris
O
Cor : BJ I = II reguler
Pulmo : VBS +/+ rh +/+ wh -/-
Abdomen : BU (+), NT (+) sell lapangan perut
Ekstremitas : oedem(+)

Pemeriksaan penunjang :
-

BEA
A
TB paru Aktif

-Terapi : Ivfd rl 20 gtt -Metronidazole inf 3x1


-Ranitidin 2x1 amp -Paracetamol 500mg 3x1 tab
-Ceftriaxone 2x1 gr
-Pro TB 4 : 3-0-0
P -Ambroxol tab 3x1
- Sucralfat syr 4x 1 C
FOLLOW UP (Hari ke 4)

Hari/Tanggal 1 maret 2018

S Anamnesis : BAB mencret, perut mulas, mual (-), muntah (-),batuk berdahak (+), kedua kaki masih bengkak

KU : Sakit sedang
Kesadaran : CM,
Vital sign : TD : 120/80, HR : 80 x/mnt, RR: 24 x/mnt, T: 36,2C
Pemeriksaan fisik :
Mata : Cp (+), Si (-)
THT : PCH –
Thorax : BG Simetris
O
Cor : BJ I = II reguler
Pulmo : VBS +/+ rh +/+ wh -/-
Abdomen : BU (+), NT (+) sell lap perut
Ekstremitas : oedem (+)

Pemeriksaan penunjang :
-

GEA
A
TB paru aktif

-Terapi : Ivfd rl 20 gtt -Metronidazole inf 3x1


-Ranitidin 2x1 amp -Paracetamol 500mg 3x1 tab
-Ceftriaxone 2x1 gr
-Pro TB 4 : 3-0-0
P -Ambroxol tab 3x1
- Sucralfat syr 4x 1 C
-SF 2x1
-vif Albumin 3x1
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
(PDPI), tuberkulosis atau TB adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh infeksi kompleks
Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru


(disebut sebagai TB Paru), walaupun pada
sepertiga kasus, organ-organ lain ikut terlibat.
 Kuman berbentuk
batang
 Sifat : tahan terhadap
asam pd pewarnaan
 Sehingga disebut :
BTA
 Mati oleh sinar
matahari langsung
 Dpt bertahan hidup
ditempat lembab
 Dlm tubuh : dpt
dormant (bbrp th).
 Sumber penularan : penderita TB BTA positif
 Saat batuk atau bersin menyebarkan kuman ke
udara ( droplet)
 Dapat terinfeksi bila kuman terhirup dalam
saluran pernafasan.
PATOFISIOLOGI TB PARU
Pasien TB

Droplet nuclei

Dihancurkan oleh alveoli Tidak dapat hancur


Mekanisme nonspesifik
Fagositosis oleh makrofag alveoli
Sebagian besar
hancur
Hidup dalam makrofag

Berkembang biak

Rilis makrofag

Membuar lesi di daerah tersebut


Fokus primer (Ghon)
1. Gejala respiratorik
• batuk ≥ 3 minggu
• batuk darah
• sesak napas
• nyeri dada
2.Gejala sistemik
• Demam
• gejala sistemik lain: malaise,
keringat malam, anoreksia, berat
badan menurun
A.TUBERKULOSIS PARU B.TUBERKULOSIS EXTRA PARU

Tuberkulosis yang menyerang Batasan : Tuberkulosis yang


jaringan paru (tidak termasuk menyerang organ tubuh lain selain
pleura) paru, misalnya pleura, selaput
otak, selaput jantung
(pericardium), kelenjar limfe,
tulang, persendian, kulit, usus,
ginjal, saluran kencing, alat
kelamin. Diagnosis sebaiknya
didasarkan atas kultur spesimen
positif, atau histologi, atau bukti
klinis kuat konsisten dengan TB
ekstraparu aktif, yang selanjutnya
dipertimbangkan oleh klinisi
untuk diberikan obat anti
tuberkulosis siklus penuh. TB
diluar paru dibagi berdasarkan
pada tingkat keparahan penyakit
TUBERKULOSIS PARU BTA
TUBERKULOSIS PARU BTA (-)
(+)
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 • Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
spesimen dahak menunjukkan menunjukkan BTA negatif,
hasil BTA positif gambaran klinik dan kelainan
radiologik menunjukkan
tuberkulosis aktif serta tidak
• Hasil pemeriksaan satu respons dengan pemberian
spesimen dahak menunjukkan antibiotik spektrum luas
BTA positif dan kelainan
radiologik menunjukkan • Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
gambaran tuberkulosis aktif menunjukkan BTA negatif dan
biakan M.tuberculosis positif
• Hasil pemeriksaan satu
spesimen dahak menunjukkan • Jika belum ada hasil
pemeriksaan dahak, tulis BTA
BTA positif dan biakan positif belum diperiksa
 Kasus baru
 kasus kambuh (relaps)
 kasus pindahan (Transfer In)
 kasus lalai berobat
 kasus gagal berobat
 kasus kronik
 kasus bekas TB
PENGOBATAN TUBERKULOSIS

Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu


fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan.
Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat
utama dan tambahan.
Obat yang dipakai:

1.Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:


• Rifampisin
• INH
• Pirazinamid
• Streptomisin
• Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination) Kombinasi dosis tetap ini
terdiri dari :
• Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg,
isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol 275 mg dan
• Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg,
isoniazid 75 mg dan pirazinamid. 400 mg
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)
• Kanamisin
• Kuinolon
• Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid, amoksilin + asam klavulanat
• Derivat rifampisin dan INH
EFEK SAMPING PENYEBAB PENANGANAN
Tidak nafsu makan,mual, sakit perut Rifampisin Obat diminum malam
sebelum tidur
Nyeri sendi pyrazinamid Beri aspirin / allopurinol
Kesemutan s/d rasa terbakar dikaki INH Beri vitamin B6
(piridoksin) 100 mg
perhari
Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Beri penjelasan, tidak
perlu diberi apa-apa
EFEK SAMPING PENYEBAB PENANGANAN
Gatal dan kemerahan pada Beri anti-histamin dan
Semua jenis OAT
kulit evaluasi ketat
Tuli Streptomisin Streptomisin dihentikan
Gangguan keseimbangan Streptomisin Streptomisin dihentikan
Hentikan semua OAT
Ikterik Hampir semua OAT
hingga ikterik hilang
Bingung dan muntah- Hentikan semua OAT dan
Hampir semua OAT
muntah lakukan uji fungsi hati
Gangguan penglihatan Ethambutol Hentikan ethambutol
Purpura dan renjatan rifampisin Hentikan rifampisin

Anda mungkin juga menyukai