Anda di halaman 1dari 18

Bahan Penulisan

DOSEN PENGAMPU: LINDA SARI WULANDARI, M.HUM.


1. Membaca

 Mahasiswa dituntut memiliki kemampuan membaca yang tinggi.


 Mahasiswa dididik untuk mempunyai kemampuan analisis yang
baik. Mahasiswa disebut akademisi (man of analysis).
 Kemampuan analisis tersebut ditunjang oleh kesanggupan
membaca referensi.

TUGAS UTAMA MAHASISWA


MEMBACA
(membaca hal-hal yang bersifat ilmiah, yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir mahasiswa)

 Minat membaca dan kemampuan membaca saling berkaitan!


 Pada tingkat perguruan tinggi kemampuan membaca yang
dibutuhkan adalah membaca pemahaman yang mencangkup:
1. Memahami pengertian sederhana;
2. Memahami signifikasi (kebermaknaan) sederhana;
3. Mengevaluasi bahan bacaan;
4. Kecepatan membaca yang fleksibel yang mudah disesuaikan
dengan keadaan.
Tahapan Membaca Ilmiah

Memaca buku referensi


 Membangun atau mengembangkan pikiran untuk mendapatkan
inspirasi atau hasil pemikiran (ide) yang baru.
 Hasil pemikiran (ide) yang baru itu menjadi salah satu syarat kebenaran
ilmiah, yaitu koherensi.
 Langkah awal membaca, yaitu membaca daftar isi terlebih dahulu
untuk mengetahui apa yang kita butuhkan ada di dalam buku tersebut.
 Langkah berikutnya, selalu catat hal-hal penting yang berkenaan
dengan kebutuhan dari kompetensi/profesi kita.
Membaca Kritis untuk Menulis
 Praktik menulis ilmiah didukung oleh referensi yang memadai.
Akan menghasilkan:
1. Rangkuman bahan yang dibaca;
2. Komentar kritis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep
dalam bacaan yang terkait;
 Membaca kritis untuk menulis merupakan kegiatan membaca
untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan
untuk tulisan yang dikembangkan.
a. Ragam Membaca Kritis
• Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik  membaca keseluruhan
sekilas dari awal hingga akhir.
• Membaca cepat untuk informasi khusus  perhatian tertuju pada
bagian yang diinginkan.
• Membaca teliti untuk informasi rinci  membaca secara rinci informasi
yang diperlukan sampai benar-benar memahaminya.
b. Membaca Kritis Artikel atau Buku Ilmiah
• Mengenali tesis (pernyataan umum)  lebih mudah memahami isi tulisan dan
menilai apakah penulis berhasil atau tidak dalam membahas atau
memecahkan masalah yang diajukkan.
• Meringkas butir-butir penting setiap artikel  untuk mendukung pernyataan
yang kita buat.
• Mencatat konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori)
 mendukung tesis tulisan dan mengembangkan konsep pemikiran kita.
• Menentukan bagian yang akan dikutip  kutipan harus relevan dengan tulisan
kita.
• Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
• Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting.
• Menentukan posisi penulis sebagai pengutip  perlu dijelaskan posisi kita,
apakah netral, mendukung, atau menyanggah pernyataan yang kita kutip.
c. Membaca Kritis Tulisan atau Artikel Populer
 Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas dalam artikel
populer.
 Menentukan signifikasi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan  harus
mampu menghubungkan isu pada artikel populer dengan tulisan yang
sedang dibuat.
 Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku
ilmiah.
Perbedaan isi artikel populer dengan artikel ilmiah dan buku ilmiah
 Artikel populer : masalah yang diminati masyarakat tidak
mementingkan teori dan data.
 Artikel dan buku ilmiah : mementingkan teori dan data, tidak peduli
apakah diminati masyarakat atau tidak.
2. Pencatatan Data

 Melalui pustaka dan sumber lainnya, kita harus mencatat bahan-


bahan yang dianggap penting dan diperlukan untuk menyusun
laporan.
1. Membaca secara intensif.
2. Mencatat hal-hal penting dalam kartu data.
 Setiap kartu harus memuat dua hal, yaitu
1. Sumber yang tepat dari mana catatan diambil, yaitu nama
pengarang, judul buku/judul artikel/nama majalah, halaman
tempat catatan diambil.
2. Data atau pendapat yang diperlukan.
 Bahan penulisan dari sumber membaca referensi ditulis dalam
laporan dalam bentuk:
1. Kutipan langsung (menyalin informasi sesuai aslinya);
2. Parafrase, (mengungkapkan kembali maksud penulis dengan
bahasa sendiri; alurnya asli, tetapi kata-kata dan kalimatnya
berbeda);
3. Rangkuman (ringkasan);
4. Evaluasi atau ulasan (mengemukakan reaksi terhadap gagasan
yang dikemukakan penulis).
Contoh 1Kutipan Langsung

 TOPIK : Kodifikasi

Kridalakasana, Harimurti dan Djoko, ed. 1971. “Seminar Bahasa


Indonesia 1968”. Ende Flores: Nusa Indah: 37.

“... sudah sepantasnya dilakukan penelitian bahasa dan


penginventarisan yang cermat. Hasil penyelidikan itu akan merupakan
bahan yang berharga dalam usaha kodifikasi bahasa yang modern.
Dengan kodifikasi, bahasa diartikan sebagai penyusunan suatu
sistem asas dan kaidah pemakaian bahasa yang berkekuatan sangsi
sosial” (Kridalaksana dan Djoko, 1971:37).
Contoh 2 Catatan Ringkasan

 Topik: Kodifikasi

Kridalaksana, Harimurti dan Djoko, ed. 1971. “Seminar Bahasa


Indonesia 1968”. Ende Flores: Nusa Indah: 37.

Kodifikasi adalah penyusunan sistem asas dan kaidah pemakaian


bahasa, berdasarkan penelitian dan penginventarisan. (Kridalaksana
dan Djoko, 1971).
TUGAS!

1. Tentukan topik penulisan paper atau artikel imiah;


2. Carilah satu jurnal;
3. Tulislah bagian tinjauan pustaka dalam bentuk
a. kutipan langsung;
b. parafrase;
c. ringkasan;
d. Evaluasi.
e. Kutipan dalam kutipan
4. Sertakan jurnal dan tandai bagian yang dikutip dari jurnal yang
dikutip.
KUTIPAN LANGSUNG
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
PARAFRASE
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
RINGKASAN
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
EVALUASI
Fasilitas pejalan kaki di Indonesia saat ini masih begitu minim (Rukmana
2013, dalam Setianto dan Tri, 2018, hlm.10)
Menurut Rukmana (2013, dalam Setianto dan Tri, 2018:78) fasilitas....
Menurut Rukmana (2013)

Anda mungkin juga menyukai