Mahasiswa dituntut memiliki kemampuan membaca yang tinggi.
Mahasiswa dididik untuk mempunyai kemampuan analisis yang baik. Mahasiswa disebut akademisi (man of analysis). Kemampuan analisis tersebut ditunjang oleh kesanggupan membaca referensi.
TUGAS UTAMA MAHASISWA
MEMBACA (membaca hal-hal yang bersifat ilmiah, yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa)
Minat membaca dan kemampuan membaca saling berkaitan!
Pada tingkat perguruan tinggi kemampuan membaca yang dibutuhkan adalah membaca pemahaman yang mencangkup: 1. Memahami pengertian sederhana; 2. Memahami signifikasi (kebermaknaan) sederhana; 3. Mengevaluasi bahan bacaan; 4. Kecepatan membaca yang fleksibel yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Tahapan Membaca Ilmiah
Memaca buku referensi
Membangun atau mengembangkan pikiran untuk mendapatkan inspirasi atau hasil pemikiran (ide) yang baru. Hasil pemikiran (ide) yang baru itu menjadi salah satu syarat kebenaran ilmiah, yaitu koherensi. Langkah awal membaca, yaitu membaca daftar isi terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang kita butuhkan ada di dalam buku tersebut. Langkah berikutnya, selalu catat hal-hal penting yang berkenaan dengan kebutuhan dari kompetensi/profesi kita. Membaca Kritis untuk Menulis Praktik menulis ilmiah didukung oleh referensi yang memadai. Akan menghasilkan: 1. Rangkuman bahan yang dibaca; 2. Komentar kritis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan yang terkait; Membaca kritis untuk menulis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang dikembangkan. a. Ragam Membaca Kritis • Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik membaca keseluruhan sekilas dari awal hingga akhir. • Membaca cepat untuk informasi khusus perhatian tertuju pada bagian yang diinginkan. • Membaca teliti untuk informasi rinci membaca secara rinci informasi yang diperlukan sampai benar-benar memahaminya. b. Membaca Kritis Artikel atau Buku Ilmiah • Mengenali tesis (pernyataan umum) lebih mudah memahami isi tulisan dan menilai apakah penulis berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukkan. • Meringkas butir-butir penting setiap artikel untuk mendukung pernyataan yang kita buat. • Mencatat konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori) mendukung tesis tulisan dan mengembangkan konsep pemikiran kita. • Menentukan bagian yang akan dikutip kutipan harus relevan dengan tulisan kita. • Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip. • Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting. • Menentukan posisi penulis sebagai pengutip perlu dijelaskan posisi kita, apakah netral, mendukung, atau menyanggah pernyataan yang kita kutip. c. Membaca Kritis Tulisan atau Artikel Populer Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas dalam artikel populer. Menentukan signifikasi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan harus mampu menghubungkan isu pada artikel populer dengan tulisan yang sedang dibuat. Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah. Perbedaan isi artikel populer dengan artikel ilmiah dan buku ilmiah Artikel populer : masalah yang diminati masyarakat tidak mementingkan teori dan data. Artikel dan buku ilmiah : mementingkan teori dan data, tidak peduli apakah diminati masyarakat atau tidak. 2. Pencatatan Data
Melalui pustaka dan sumber lainnya, kita harus mencatat bahan-
bahan yang dianggap penting dan diperlukan untuk menyusun laporan. 1. Membaca secara intensif. 2. Mencatat hal-hal penting dalam kartu data. Setiap kartu harus memuat dua hal, yaitu 1. Sumber yang tepat dari mana catatan diambil, yaitu nama pengarang, judul buku/judul artikel/nama majalah, halaman tempat catatan diambil. 2. Data atau pendapat yang diperlukan. Bahan penulisan dari sumber membaca referensi ditulis dalam laporan dalam bentuk: 1. Kutipan langsung (menyalin informasi sesuai aslinya); 2. Parafrase, (mengungkapkan kembali maksud penulis dengan bahasa sendiri; alurnya asli, tetapi kata-kata dan kalimatnya berbeda); 3. Rangkuman (ringkasan); 4. Evaluasi atau ulasan (mengemukakan reaksi terhadap gagasan yang dikemukakan penulis). Contoh 1Kutipan Langsung
TOPIK : Kodifikasi
Kridalakasana, Harimurti dan Djoko, ed. 1971. “Seminar Bahasa
Indonesia 1968”. Ende Flores: Nusa Indah: 37.
“... sudah sepantasnya dilakukan penelitian bahasa dan
penginventarisan yang cermat. Hasil penyelidikan itu akan merupakan bahan yang berharga dalam usaha kodifikasi bahasa yang modern. Dengan kodifikasi, bahasa diartikan sebagai penyusunan suatu sistem asas dan kaidah pemakaian bahasa yang berkekuatan sangsi sosial” (Kridalaksana dan Djoko, 1971:37). Contoh 2 Catatan Ringkasan
Topik: Kodifikasi
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko, ed. 1971. “Seminar Bahasa
Indonesia 1968”. Ende Flores: Nusa Indah: 37.
Kodifikasi adalah penyusunan sistem asas dan kaidah pemakaian
bahasa, berdasarkan penelitian dan penginventarisan. (Kridalaksana dan Djoko, 1971). TUGAS!
1. Tentukan topik penulisan paper atau artikel imiah;
2. Carilah satu jurnal; 3. Tulislah bagian tinjauan pustaka dalam bentuk a. kutipan langsung; b. parafrase; c. ringkasan; d. Evaluasi. e. Kutipan dalam kutipan 4. Sertakan jurnal dan tandai bagian yang dikutip dari jurnal yang dikutip. KUTIPAN LANGSUNG KUTIPAN TIDAK LANGSUNG PARAFRASE KUTIPAN TIDAK LANGSUNG RINGKASAN KUTIPAN TIDAK LANGSUNG EVALUASI Fasilitas pejalan kaki di Indonesia saat ini masih begitu minim (Rukmana 2013, dalam Setianto dan Tri, 2018, hlm.10) Menurut Rukmana (2013, dalam Setianto dan Tri, 2018:78) fasilitas.... Menurut Rukmana (2013)