Anda di halaman 1dari 23

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG

DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR


(Ipomea Batatas Lamk) SEBAGAI PENGHANCUR
OLEH :

JAVANIA RAGA NAMU (174111011)


MARIA YOLANDA F. KEHI (174111019)
NANIRIUS J. K. T. MALAIRULI (174111023)
NONI D. NENOKEBA (174111026)
SANTINA LOPES BORGES (174111029)
VERONIKA LIDIA ATOK (174111031)
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang
mengandung satu unit dosis lazim, dengan
satu macam bahan aktif atau lebih tergantung
tujuan terapi yang dicapai. Tablet berbentuk
bulat datar atau bikonvek yang dibuat dengan
pengompresan zat aktif atau campuran zat
aktif dengan atau tanpa bahan tambahan
(eksipien)

APA ITU TABLET ????


paracetamol
Parasetamol atau asetominofen memiliki
khasiat dari sebagai analgetis dan antipiretis, Bentuk sediaan parasetamol dipasaran
tetapi tidak antiradang.Aksi dari parasetamol berupa tablet, tablet salut selaput, sirup,
yaitu menghambat prostaglandin di SSP suspense dan elixir, tablet memiliki
tetapi tidak memiliki efek anti-inflamasi kelebihan dibandingkan dengan bentuk
diperifer ; mengurangi demam melalui sediaan yang lain. Kelebihan tablet
tindakan langsung pada hipotalamus diantaranya adalah bentuk sediaan yang utuh
pengatur pusat panas. Parasetamol dan menawarkan kemampuan terbaik dari
diindikasikan untuk menghilangkan nyeri semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan
ringan sampai sedang ; pengobatan demam. ukuran serta variabilitas kandungan yang
Parasetamol memiliki sifat kompaktibilitas paling rendah, sehingga banyak orang lebih
dan fluiditas yang kurang baik, sehingga memilih tablet dibandingkan sediaan oral
menimbulkan kesulitan sewaktu lainnya.
pengempaan.
Reaksi hidrolisis paracetamol

Parasetamol dapat
mengalami degradasi yang
penyebab utamanya karena
adanya proses hidrolisis.
Parasetamol dengan adanya
air akan terhidrolisis
menjadi asam asetat dan p-
aminophenol.
Uraian bahan

Bahan yang digunakan adalah paracetamol, avicel PH


102, amilum ubi jalar 5%, talk. Penyiapan formulasi
tablet paracetamol dimodifikasi dari formula standar,
paracetamol sebagai tablet : Acetaminofen 100 mg,
Polivinilpirolidon 5%, Magnesium stearate 1%, Talk
2%. Formula tablet paracetamol secara kempa langsung
dengan menggunakan variasi konsentrasi amilum ubi
jalar sebagai penghancur.
Preformulasi
1. Zat aktif

Zat aktif yang digunakan


 Rumus molekul : C8H9NO2 adalam paracetamol
 Nama lain : Acetaminofen
 Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau,
rasa pahit
 Kelarutan : larut dalam 70 bagian air,dalam 7 bagian etanol
95% P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol
P, dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan
alkali hidroksida.
 Inkompabilitas : inkompabilitas terhadap permukaan nilon
dan rayon.
2. Bahan pengisi

• Rumus molekul : C6H10O5 Bahan pengisi yang digunakan adalah avicel


• Nama lain : microcrystaline selulosa karena avicel memiliki sifat-sifat partikel
yaitu ikatan hidrogen pada gugus hidrogen
• Pemerian : serbuk kristalin dengan partikel berpori, dalam molekul selulosa yang berdekatan
berwarna putih, tidak tinggal, dan tidak berasa. hampir tersendiri dan bertanggung jawab
• Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larutan asam untuk kekuatan dan kekohesifan padatan
dan sebagian besar pelarut organik. (kompak), dari sifat-sifat tersebut avicel pH
• Inkompabilitas : inkompatibel dengan agen 102 dapat menghasilkan tablet paracetamol
yang lebih kompak.
pengoksidasi yang kuat
Bahan pengikat yang digunakan dalam formula
3. Bahan pengikat yaitu PVP (Polivinilpirrolidon), digunakan
pengikat PVP K-25 sebanyak 5%. PVP
merupakan zat yang mudah larut dalam air,
Dalam Farmakope Indonesia Edisi III
 Rumus molekul : (C3H4O2)n dikatakan perbandingan zat yang mudah larut
 Nama lain : Povinil Pirolidon, Povidon dengan pelarutnya adalah 1 : 1-10, dan
 Pemerian : serbuk sangat halus, berwarna putih aquadest yang ditambahkan pada pembuatan
sampai krem, tidak atau hampir tidak berbauh, larutan pengikat ini sebanyak 3 kalinya 26,25
higroskopik ml . Larutan pengikat yang dihasilkan
 Kelarutan : larut dalam asam, kloroform, etanol, berwarna jernih dan transparan.
keton, metanol, dan air. Praktis tidak larut dalam
eter, hidrokarbon, dan minyak.
 Inkompabilitas : ditambahkan thimerosol akan
membentuk senyawa kompleks. Kompatibel
terhadap gerak organik alami, resin sintetik dan
senyawa lainnya. Akan terbentuk senyawa
sulfathiazole, sodium salisilat, asam salisilat, fenol
barbital dan komponen lainya.
Bahan penghancur yang digunakan adalah amilum ubi
4. Bahan peghancur jalar karena amilum ubi jalar mengandung
amilosa17,41% dan amilopektin 82,13%. Pada
konsentrasi 5 %, 10 % dan 15 % amilum ubi jalar
menghasilkan daya hancur tablet yang cukup baik,
dimana fungsi bahan penghancur yaitu menarik air
• Rumus molekul : ( C6H10O5
kedalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet
• Nama lain : starch
pecah menjadi bagian-bagian, dan akan sangat
• Pemerian : tidak berbauh dan berasa, serbuk
menentukan kelarutan dari obat tersebut sehingga
berwarna putih berupa granul-granul kecil
tercapainya bioavailabilitas yang diharapkan
berbentuk sterik atau oval dengan ukuran dan
bentuk yang berbeda untuk setiap varian tanaman.
• Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 96%dan
dalam air dingin.pati mengembang seketika dalam
air sekitar 5 – 10 % pada 378C .pati menjadi larut
dalam air panas pada suhu diatas suhu gelatinasi.
• Inkompabilitas : inkompabilitas dengan zat
pengoksidasi kuat. Terbentuk senyawa inklusi
berwarna bila direaksikan dengan iodium.
amilosa amilopektin
Bahan pelicin yang digunakan adalahTalk 2%
5. Glidants sebagai glidants karena Talk dapat
menaikkan/meningkatkan fluiditas massa
yang akan dikempa, sehingga massa tersebut
 Rumus molekul : Mg3Si4O10 (OH)2 dapat mengisi dalam jumlah yang seragam.
 Nama lain : talkum
 Pemerian : berupa serbuk hablur sangat halus, putih
atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada
kulit dan bebas dari butiran debu.
 Kelarutan : praktis tidak larut dalam larutan asam
dan alkalis, pelarut organik dan air
 Inkompabilitas : tidak tercampurkan dengan
campuran ammonium quartener
Bahan pelicin yang digunakan adalah
6. Antiadherenst Magnesium stearate sebagai
antiadherenst karena Magnesium
stearate dapat mencegah melekatnya
(sticking) permukaan tablet pada
 Rumus molekul : Mg ( C18H35O2 )2 punch atas dan punch bawah.
 Nama lain : magnesium octadecanoate
 Pemerian : serbuk halus, putih, licin , dan mudah
melekat pada kulit , bauh lemah khas.
 Kelarutan : praktis tidak larut dalam air , dalam etanol
95% dan dalam eter P
 Inkompabilitas : inkompatibel dengan asam kuat, alkali
dan garam besi.
Formulasi

Nama Bahan Bobot dalam Kegunaan


Satu tablet
Paracetamol 500 mg Zat aktif
Avicel pH 102 ad 250 mg Pengisi
Amilum Ubi Jalar 5% penghancur
Mg Stearat 1% Antiadheren
Talk 2% Glidan
PVP 5% Pengikat
Perhitungan Bahan Kempa
Langsung
Formula tablet paracetamol yang akan dibuat adalah :
Kadar zat aktif = 500 mg
Bobot satu tablet = 700 mg
Jumlah tablet = 200 tablet

R/ Paracetamol = 500 mg
Amilum ubi jalar = 5% x 700 mg = 35 mg
PVP = 5% x 700 mg = 35 mg
Mg stearate = 1% x 700 mg = 7 mg
Talcum = 2 % x 700 mg = 14 mg +
= 591 mg
Avicel pH 102 = 300 mg – 139 mg = 109 mg
Penimbangan Bahan

1. Paracetamol =500 mg x 200 tablet = 100.000 mg


2. Amilum ubi jalar = 35 mg x 200 tablet = 7.000 mg
3. PVP = 35 mg x 200 tablet = 7.000 mg
4. Mg Stearat = 7 mg x 200 tablet = 1.400 mg
5. Talcum = 14 mg x 200 tablet = 2.800 mg
6. Avicel pH 102 = 109 mg x 200 tablet = 118.200 mg
Metode ini di pilih karena KEUNTUNGAN KERUGIAN
metode ini merupakan metode
Perbedaan ukuran partikel dan
yang paling mudah, praktis, dan
Lebih singkat prosesnya. Karena kerapatan bulk antara zat aktif
cepat pengerjaannya, namun proses yang dilakukan lebih dengan pengisi dapat menimbulkan
hanya dapat digunakan pada sedikit, maka waktu yang stratifikasi di antara granul yang
kondisi dimana zat aktif maupun diperlukan untuk menggunakan selanjutnya dapat menyebabkan
untuk eksipiennya memiliki metode ini lebih singkat, tenaga kurang seragamnya kandungan zat
aliran yang bagus, zat aktif yang dan mesin yang dipergunakan aktif di dalam tablet. Zat aktif
kecil dosisnya, serta zat aktif juga lebih sedikit. Dapat dengan dosis yang besar tidak
tersebut tidak tahan terhadap digunakan untuk zat aktif yang mudah untuk dikempa langsung
panas dan lembab. tidak tahan panas dan tidak karena itu biasanya digunakan 30%
tahan lembab Waktu hancur dan dari formula agar memudahkan
disolusinya lebih baik karena proses pengempaan sehingga
tidak melewati proses granul, pengisi yang dibutuhkanpun makin
tetapi langsung menjadi banyak dan mahal. Sulit dalam
partikel. tablet kempa langsung pemilihan eksipien karena eksipien
METODE KEMPA LANGSUNG berisi partikel halus, sehingga yang digunakan harus bersifat;
tidak melalui proses dari granul mudah mengalir; kompresibilitas
METODE PEMBUATAN ke partikel halus terlebih
dahulu.
yang baik; kohesifitas dan
adhesifitas yang baik
CARA KERJA

Penimbangan
bahan PENCAMPURAN KOMPRESI TABLET

Mencampurkan bahan aktif Campuran bahan untuk formula


Menimbang ditabletasi dengan metode cetak
parasetamol 500 mg, paracetamol dengan bahan
langsung menggunakan mesin
avicel pH 102, pengisi avicel pH 102 dan tablet single punch hingga
amilum ubi jalar, talk, PVP hingga homogen, berbentuk hingga terbentuk
dan dengan jumlah selanjutnya menambahkan tablet oral dengan bobot rata-
yang telah talk, amilum ubi jalar,dan rata 700 mg per
diperhitungkan. Mg stearate kemudian tablet.Selanjutnya tablet oral
digerus hingga homogen. tersebut diuji mutu fisiknya.
Evaluasi / pengujian
1. UJI KESERAGAMAN BOBOT
TABLET PARACETAMOL

Tujuan : untuk mengetahui keseragaman bobot


Alat : timbangan digital
dari tablet.
Indikator : Penyimpangan
Cara kerja : Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet Bobot bobot rata-rata (%)
Ambil 20 tablet sebagai rata-rata A B
yang mempunyai penyimpangan 25
sampel, timbang satu per
satu tablet dan catatlah,
lebih besar dari kolom A dan tidak mg/kura
ng 15% 30%
kemudian timbang 20 boleh ada satu tablet pun yang 26 mg-
tablet dan catatlah mempunyai penyimpangan bobot 150 mg 10% 20%
lebih besar dari kolom B. tabel 151 mg-
selanjutnya hitung bobot
300 mg 7,5% 15%
rata-rata tablet. persyaratan penyimpangan bobot
dapat dilihat disamping ini : >300 mg 5% 10%
2. UJI KESERAGAMAN UKURAN
TABLET PARACETAMOL

Tujuan : untuk mengetahui keseragaman


ukuran dari sediaan tablet. Alat : jangka sorong

Cara kerja :
Ambil sampel 10 tablet, ukur
diameter dan tebal masing- Indikator :
masing tablet dengan Tablet yang baik memiliki
menggunakan jangka sorong, diameter tidak lebih dari 3 kali
kemudian catat hasil atau tidak kurang dari 4/3 tebal
pengukuran masing-masing tablet.
tablet.
3. UJI KEKERASAN TABLET
PARACETAMOL

Tujuan : Untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet dalam


menghadapi tekanan yang didapatkan baik ketika proses Alat : Friability Tester
pengemasan, distribusi, ataupun ketika disimpan.

Cara kerja :
Ambil 5 tablet sebagai sampel, uji Indikator :
satu per satu dengan cara  Tablet Oral : 4-8 kg.
menempatkan tablet secara vertikal  Tablet Hisap : minimum 10 kg,
pada ujung alat Hardness Tester maksimum 20 kg.
kemudian putar spiral pada alat,  Tablet Kunyah : ±3 kg.
hingga tablet pecah secara
sempurna.
4. UJI KERAPUHAN TABLET
PARACETAMOL

Tujuannya : Untuk mengetahui ketahanan permukaan


tablet terhadap gesekan yang dialami ketika tablet Alat : Friability Tester
mengalami pengemasan, penyimpanan, dan atau
pengiriman.

Cara kerja :
Ambil sampel tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, bersihkan tiap Indikator :
tablet dan juga wadah yang akan digunakan, kemudian tablet tersebut
Tablet dianggap rusak bila
selanjutnya dimasukkan ke dalam piringan acrilic atau alat friabilitor, dan
diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya kerapuhan >1% dan bila
25 putaran per menit atau selama 5 menit kecepatan putarannya 20 per kerapuhan <0,8% maka
menit, lalu setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu tablet tersebut memuaskan.
dan timbang dengan seksama, selanjutnya hitung presentase kehilangan
bobot sebelum dan sesudah perlakuan.
5. UJI WAKTU HANCUR TABLET
PARACETAMOL

Tujuan :Untuk melihat seberapa lama obat (tablet) bisa


hancur didalam tubuh/saluran cerna yang di tandai Alat : Desintegration Tester
dengan sediaan menjadi larut, terdispersi, atau menjadi
lunak.

Cara Kerja : Indikator :


Masukan 6 tablet kedalam tabung, dimana tiap 1 tabung Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak
diisi dengan 1 tablet. Kemudian naik-turunkan keranjang bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk
secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan tablet salut gula san salut nonenterik kurang
hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas dari 30 menit. sementara untuk tablet salut
kasa, kecuali fragmen berasal dari zat penyalut. Catat enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60
menit dalam medium asam, dan harus segera
waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing tablet untuk
hancur dalam medium basa.
hancur.
6. UJI DISOLUSI TABLET
PARACETAMOL
Tujuannya : untuk mengetahui proses Alat : Disolution
melarutnya zat atau senyawa aktif dalam media Tester
pelarut untuk diabsorbsi.
Jumlah
yang
Cara kerja : Tahap diuji Kriteria Penerimaan
Masukkan sejumlah volume media disolusi
yang tertera pada masing-masing monografi S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5%
Rata-rata dari 12 unit (S1+S2) adalah sama
ke dalam wadah, kemudian pasang alat,
dengan atau lebih besar dari nilai Q dan
biarkan media disolusi hingga suhu 37°C ±
tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari
0,5°C dan angkat thermometer, lalu
S2 6 Q-15%
masukkan satu tablet ke dalam alat, Rata-rata dari 24 unit (S1+S2+S3) adalah
selanjutnya hilangkan gelembung udara dari sama dengan atau lebih besar dari nilai Q,
permukaan sediaan yang diuji dan segera tidak lebih dari dua unit sediaan yang lebih
jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang kecil dari Q-15% dan tidak satu unit pun
tertera dalam monografi. S 12 yang lebih kecil dari Q-25%

Anda mungkin juga menyukai