Anda di halaman 1dari 53

Oleh :

ENERGI
1. Timotius Candra Kusuma
(02211540000034)
FOSIL 2. Firdia Maulita
(02211540000023)
3. Anisa Rachmadani
(02211540000006)

Teknologi Energi 4. Syafrizal Syafrul

2018/2019 (02211540000059)
5. Bunga Citra D
(02211746000021)
Energi fosil adalah sumber daya alam yang
mengandung hidrokarbon seperti batu bara,
minyak bumi, dan gas alam yang berasal dari
makhluk hidup yang terkubur jutaan tahun di
dalam bumi
Minyak
Sumber
Energi Fosil
Energi
Gas Bumi
Minyak Bumi

– Campuran kompleks yang terdiri dari senyawa


hidrokarbon
– Selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi
terdiri dari senyawa non hidrokarbon yang
berupa senyawa pengotor (impurities).
Senyawa Hidrokarbon
Tinjauan Parafinic Oleofinic Naphtanic Aromatic
tidak jenuh
dengan rantai
atom C terbuka
yang dalam Jenuh, jenuh
Hidrokarbon
struktur yang
Jenis Jenuh, rantai jenuh dengan
molekulnya membentuk
Hidrokarbon lurus (alkana) satu inti
terdapat ikatan struktur cincin
benzene/ lebih.
rangkap dua (tertutup)
diantara dua
atom C yang
berdekatan.
Rumus
CnH2n+2 CnH2n CnH2n CnH2n-6
molekul
Parafinic Oleofinic

Naphtanic

Aromatic
Senyawa Non Hidrokarbon

– Senyawa Belerang
– Senyawa Oksigen
– Senyawa Nitrogen
– Senyawa Logam
Teori Pembentukan Minyak
Bumi
• Dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad
Teori renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Organik

• Dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi


berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat
dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
Teori menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Anorganik • CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Gas Alam

– Gas alam merupakan bahan bakar fosil


berbentuk gas.
– Komponen utama pada gas alam
adalah methana. Gas alam juga
mengandung ethana, propana,
butana , isobutana dan pentana
Teori Pembentukan Gas Alam

Gas alam terbentuk sebagai hasil proses kimiawi


alam (pemanasan, tekanan, dan waktu yang lama)
dari organik-organik sisa kehidupan yang berupa
algae/ganggang yang semua hidup di kedalaman laut
selanjutnya terendapkan dalam lapisan kulit bumi
berupa batuan yang berukuran halus.
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi

Primary Processing
01 • unit-unit yang hanya melibatkan peristiwa fisis, yaitu distilasi
• Crude Distillation Unit/CDU dan Vacuum Distillation Unit/VDU

Secondary Processing
02 • unit-unit yang melibatkan reaksi kimia
• Hydrotreating process, Catalytic Reforming/Platforming process,
Hydrocracking process, Fluid Catalytic Cracking/Residual Catalytic
Cracking/Residual Fluid Catalytic Cracking/High Olefine Fluid Catalytic
Cracking, Hydrogen Production Unit/HPU, Delayed Coking Unit/DCU, dan
Visbraking.

Recovery Processing
03 • unit-unit yang bertujuan untuk memperoleh kembali minyak yang
diproduksi atau chemical yang digunakan di unit-unit primary dan
secondary processing atau untuk mengolah limbah cair atau gas sebelum
dibuang ke laut atau udara luar/lingkungan sekitar
• Amine unit, Sour Water Stripping Unit, dan Sulphur Recovery Unit.
Blok Diagram Konfigurasi Kilang Minyak Bumi
LogoType
Keterangan Gambar Blok Diagram Konfigurasi Kilang Minyak Bumi
LogoType
Pretreatment of Crude Oil
• Minyak mentah berasal dari tanah, yang berisi berbagai macam
zat seperti gas, air, kotoran (mineral), dll. Pengolahan awal
minyak mentah sangat penting apabila minyak mentah akan
dikirim dengan efektif dan prosesnya tidak akan menyebabkan
fouling dan korosi di proses selanjutnya yaitu distilasi, catalytic
reforming dan secondary conversion process.
• Pengolahan awal terdiri dari 2 tahap berikut yaitu :
• Field separation  dalam tahap ini, mula2 minyak bumi
dipisahkan dari gas, air, dan kotoran yang terikut di minyak
bumi yang berasal dari tanah, pemisahan ini terletak dekat
dengan sumur minyak bumi
• Crude desalting  dalam tahap ini terdiri dari tiga tahap
yaitu :
• Memurnikan proses
• Menghilangkan kandungan garam, partikel anorganik
dan sisa air yang masih ada
• Mengurangi korosi dan fouling
Pretreatment of Crude Oil
Ada 2 macam desalting : single dan multistage desalting. Minyak
mentah biasanya mempunyai kadar garam sebesar 10 – 200 ppb. Yang
akan dikurangi menjadi 1-2 ppb (dalam hal ini tidak akan mungkin jika
hanya single stage desalting)

Crude oil Desalting


Crude Distillation Unit (CDU)

• Crude Distillation Unit (CDU) beroperasi


dengan prinsip dasar pemisahan berdasarkan
titik didih komponen penyusunnya.

• Feed = Sour Crude/ Sweet Crude

• Produk
- Overhead : Straight Run Naphtha , Fuel Gas
- Side : Kerosene, LGO,HGO
- bottom : Athmospheric Residue
Crude Distillation Unit (CDU)

Various steps in atmospheric crude


oil distillation are :
• Preheating of Desalted crude
• Preflash
• Distillation
• Stabilization of Naphtha

OPERATING PRESSURE OF
VACUUM COLUMN:
• About 90-95 mm Hg at the top
and
• About 135-140 mm Hg at the
bottom
Hydrotreating Process
HYDROTREATING PROCESS : REAKSI YANG TERJADI

Desulfurisasi (Hydrodesulfurization HDS) Deoksigenasi (Penghilangan Oksigen)

01 C-C-C-C-C-C-SH2 + H2 C-C-C-C-C-C + H2S


03 OH

(Mercaptant) C C
C C C C
H2 H 2O
C C C C
C C

Denitrifikasi (Hydrodenitrification/HDN) Penjenuhan Olefin

02 04 H H H H
C C C H2 H C C H
C C
+ 5H2 C-C-C-C-C + NH3 H H H H
C C
N Penghilangan Senyawa Halida
(Pyridine)
05 C-C-C-C-Cl + H2  HCl + C-C-C-C-C-C
Catalytic Reforming Process

Tahapan yang terjadi dalam proses reforming katalitik


adalah sebagai berikut:
• Feed preparation: naphtha hydrotreatment
• Preheating: Pengaturan suhu
• Catalytic reforming dan catalyst circulation dan
regenerasi apabila terjadi continuous reforming process
• Pemisahan produk: menghilangkan gas dan reformat
dengan cara fractional distillation
• Pemisahan aromatik apabila terbentuk senyawa
aromatik.
Catalytic Reforming Process

Catalytic Reforming Process


Catalytic Reforming Process
Favorable Conditions for Different Reforming Reactions
Hydrocracking Process

• Hydrocracking merupakan proses mengubah umpan berupa minyak berat


menjadi produk-produk minyak yang lebih ringan dengan kehadiran
hydrogen dengan bantuan katalis dan menggunakan tekanan tinggi (hingga
100 s/d 200 kg/cm2; umumnya 175 kg/cm2) dan temperatur medium (290
s/d 454 oC).
• Reaksi yang terjadi pada proses hydrocracking adalah
• Reaksi utama :
• Hydrogenasi PNA (Poly Nucleic Aromatic)
• Ring opening dan pemisahan rantai samping
• Reaksi cracking paraffine
• Reaksi lain :
• Isomerisasi (Senyawa cincin, rantai samping, paraffine)
• Penjenuhan olefin
• Penghilangan sulfur, nitrogen, oksigen
• Konversi polynaphthene dan PNA
• Akumulasi parafin di unconverted oil/UCO
Hydrocracking Process
Jenis Proses Hydrocracking

One stage Two Stage


Hydrocracking Process

Resid hydrocracker reactor


Hydrocracking Process
Bentuk katalis hydrocracking bermacam-macam seperti dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Hydrocracking Process

Dalam aplikasinya, umpan dan produk hydrocracking adalah


sebagai berikut :
Kata – kata yang sering
dipakai dalam industri
perminyakan
Fluid Catalytic Cracking (FCC)

• FCC bertujuan untuk mengubah fraksi minyak bumi yang memiliki


boiling point tinggi menjadi gasoline dengan oktan tinggi.

• Perbedaan dengan RCC (Residual Catalytic Cracking) terutama


hanya pada jenis feed yang diolah. Biasanya RCC mengolah
atmospheric residue yang berasal dari Crude Distillation Unit / CDU
(setelah sebelumnya dihilangkan kandungan metal-nya di unit
Atmospheric Residue Hydrodemetalization unit), sedangkan FCC
mengolah gasoil yang berasal dari Vacuum Distillation Unit/VDU.
Hydrogen Production Unit (HPU)

“ Hydrogen production unit di kilang minyak


bumi biasanya diperlukan oleh unit
Hydrocracker untuk menyediakan kebutuhan

hydrogen yang digunakan untuk proses
treating-cracking di unit Hydrocracker.
Selain di kilang minyak bumi, HPU juga ada di
pabrik ammonia dan methanol dengan
tujuan yang sama, yaitu hydrotreating dan
hydrocracking.
Delayed Coking Unit (DCU)

“ Proses perengkahan panas (thermal cracking


process) adalah suatu proses pemecahan
rantai hydrocarbon dari senyawa rantai

panjang menjadi hydrocarbon dengan rantai
yang lebih pendek dengan bantuan panas.
Proses perengkahan panas bertujuan untuk
mendapatkan fraksi minyak bumi dengan
boiling range yang lebih rendah dari feed
(umpannya). Dalam proses ini dihasilkan gas,
LPG, gasoline (cracked naphtha), gas oil
(cracked diesel), residue atau coke.
Visbreaking Process

“ Visbreaking Unit biasanya didisain untuk


mengolah Vacuum Distillation Unit residue
(atau dapat juga untuk mengolah gas oil).

Proses perengkahan residue ini
dimungkinkan dengan pemanasan umpan
menggunakan visbreaking unit fired heater
dan rapid quenching fluida keluar fired
heater, yang memudahkan terjadinya
perengkahan panas dan perubahan viscosity
untuk proses lebih lanjut. Produk visbreaking
unit adalah overhead tail gas, naphtha, dan
bottom
Amine Recovery Unit

“ Senyawa amine biasanya digunakan untuk


menghilangkan senyawa sulfur (terutama H2S) yang
terkandung dalam recycle gas, light end, atau LPG

streams di Vacuum Gas Oil Hydrotreating unit (VGO
HDT), Fluid Catalytic Cracking Unit Unsaturated Gas
Plant (FCC USGP), dan di Sour Water Stripping unit
(SWS).
Tujuan dari ARU adalah untuk meregenerasi amine yang
digunakan di unit-unit tersebut. Produk regenerated
amine hasil dari ARU kemudian dikembalikan lagi ke
unit-unit tersebut untuk kembali digunakan sebagai
absorbent penyerap sulfur.
Larutan amine di unit-unit tersebut digunakan untuk
menyerap senyawa sulfur (terutama H2S).
Pemanfaatan Minyak dan Gas
Bumi
– Pembangkit Tenaga Listrik
– Cadangan gas alam di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data
tahun 1988 terdapat cadangan sebesar 68,87 trilyun kaki kubik yang
terdiri atas cadangan non-associated gas sebesar 60 trilyun kaki kubik
dan cadangan associated gas sebesar 8,87 trilyun kaki kubik.
– Penggunaan gas alam sebagai pembangkit tenaga listrik sudah
dikembangkan
Kebutuhan Tenaga Listrik
Produk Minyak Bumi
LPG (Liquified Petroleum Gas)

– LPG adalah hasil dari penyulingan


minyak bumi yang berupa gas cair.

– Unsur : propana (C3H8),butana


(C4H10), etana ( C2H6 ) dan
pentana ( C5H11 )
– LPG ini sudah diberi zat pembau
tambahan yaitu senyawa
merkaptan (ethyl mercaptan)
Aviator Turbine (Avtur)

– Avtur merupakan bahan bakar untuk


pesawat terbang yang menggunakan
mesin turbin.
– Avtur (Jet-A1) terbuat dari bahan
kerosin, karena terbuat dari kerosin
maka karakteristik avtur ini mirip
dengan kerosin dimana salah satunya
adalah sama-sama memiliki rantai
karbon dan senyawa hidrokarbon
(parafinik dan naftenik) yang sama.
Aviation Gasoline (Avgas)

Avgas ini hampir sama dengan avtur,


bedanya avgas ini merupakan bahan bakar
minyak yang dibuat secara khusus untuk
pesawat terbang dengan mesin yang
memiliki ruang pembakaran internal dan
mesinnya berupa piston (piston engine).
Avgas ini juga digunakan untuk bahan bakar
mobil balap ataupun pesawat tempur. Avgas
merupakan hasil dari pengembangan bensin
(gasoline)
Kerosin

Kerosin atau minyak tanah merupakan


cairan yang mudah terbakar
destilasi : 150-275 C
Rantai :C12-C15
Untuk mengurangi kadar pengkaratan
dan kadar belerang pada kerosin ini
maka kerosin ini perlu diolah lebih lanjut
pada unit Merox atau Hydrotreater dan
juga kualitasnya sebagai bahan bakar
akan ditingkatkan di unit Hydrocracking.
Bensin

Bensin atau gasoline adalah salah satu


hasil olahan minyak bumi yang
terkenal di masyarakat sekitar.
Komponen : oktana dan n-heptana
Aditif :TEL (Tetra Ethyl Lead) dan
MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether)
Solar

Solar atau diesel pada umumnya digunakan


sebagai bahan bakar dalam pembakaran
mesin diesel, baik itu mesin kendaraan
ataupun mesin industri.
Distilasi : 200-300 C
Solar ini tidak mudah menguap seperti LPG
pada suhu yang normal, akan tetapi solar
memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi
dibandingankan dengan bensin atau
kerosin.
Aspal

Aspal merupakan senyawa


hidrokarbon yang memiliki sifat yang
kental dan melekat, umumnya
berwarna coklat kehitaman dan
tahan terhadap air serta mengandung
sulfur, oksigen dan klor yang tinggi.
Aspal merupakan hasil dari fraksi
minyak bumi yang diolah menjadi 2
jenis, yaitu aspal cair dan aspal padat.
Parafin

Parafin (hidrokarbon alkan)


Parafin ini sering digunakan diberbagai
industri sebagai bahan utama seperti
dalam furnitur yang menggunakan palpis
berbahan dasar parafin sebagai cat dan
tinta.
Produk Gas Alam
CNG (compressed natural gas)

CNG (compressed natural gas) merupakan gas bumi


yang telah dipampatkan di tekanan yang tinggi agar
volumenya menjadi lebih rendah dari keadaan
standarnya.
Tujuan : supaya menghasilkan lebih banyak gas yang
nantinya dapat ditransportasikan tiap satuan
volume vesselny
LNG ( liquefied natural gas)

Metana komposisi 90% dicairkan pada suhu -163


derajat celcius serta pada 1 atm
Sebelum dicairkan, gas tersebut harus terlebih dahulu
melalui proses pemurnian dengan tujuan untuk
menghilangkan unsur kimia yang tidak begitu penting
seperti CO2, H2O, H2S dan Hg.
Metana

 Sifat : mudah terbakar


 Proses pemurnian metana dapat
ditemukan dalam sumur gas, sumur
minyak dan sumur kondensat. Setelah
melalui proses pemurnian, maka
metana siap digunakan sebagai
penghasil listrik dengan turbin uap.
 Kegunaan : kegiatan rumah tangga
untuk memasak, sebagai pemanas
ruangan dan lain sebagainya
Etena

 Etana adalah gas hidrokarbon


yang diperolah dari proses
penyulingan minyak bumi yang
memiliki kalor lebih tinggi
dibandingkan dengan metana.
Pemanfaatan etana antara lain
adalah untuk digunakan dalam
produksi etilen, produk
polyethylene, kemasan, kawat
dan lain sebagainya.
Daftar Pertanyaan

– Caesar (02211540000072) – Hidrokarbon di oil, mereka semua mempunyai pengaruh apa sih
di tiap presentasenya?
 Komposisi dari hidrokarbon berpengaruh terhadap titik didih dan heating valuenya.
– Faisal (02211540000062) – Destilasi kan pemisahan berdasarkan titik didih, lalu kenapa ada
proses pemisahan selanjutnya?
 Untuk mencegah terjadinya pseudoboiling point. Misal ada zat A dan B yang mempunyai titik didih
yang sama. Contohnya seperti catalytic reforming process, hydrocracking, hydrotreating.
– Caesar (02211540000072) – Kegunaan desalinasi tadi apa?
 Memurnikan proses
 Menghilangkan kandungan garam, partikel anorganik dan sisa air yang masih ada
 Mengurangi korosi dan fouling

Anda mungkin juga menyukai