EEKTROKIMIA
KELOMPOK 5:
MUHAMMAD IQBAL
NURUL MILAH
ROSI CINDITYA T.P
VIVIN S.Y. SARJANI
• Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang palin
g banyak dibutuhkan, baik untuk sekarang maupun masa ya
ng akan datang, listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidup
an kita. Bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekno
logi saat ini tidak dapat lepas dari peranan listrik itu sendiri
walaupun berbagai usaha dilakukan untuk mencari pengga
nti energi listrik itu, misal energi tenaga surya, dan lain seba
gainya.
• Salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari dan menelit
i tentang penggunaan pengubahan energi kimia menjadi en
ergi listrik atau sebaliknya, energi listrik digunakan untuk me
njalankan reaksi kimia adalah elektrokimia, yang salah satu
nya mempelajari tentang sel elektrokimia.
SEL ELEKTROKIMIA
MEMPELAJARI :
• HUBUNGAN ANTARA ENERGI KIMIA
• SEL VOLTA adalah sel elektrokimia yang menghasilkan listrik dari reaksi redoks.
Karena pada reaksi redoks terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator,dan berlangsung secara
spontan.
• SEMUA REAKSI REDOKS dapat menghasilkan energi listrik
Zn(s) + CuSO4 (aq) ZnSO4 (aq)+
Cu(s)
• ELEKTRODE (KATODE DAN ANODE)
Logam Zn disebut sebagai ANODE.
Karena Zn mengalami oksidasi.
Logam Cu disebut sebagai KATODE.
Karena Cu mengalami reduksi.
• ALIRAN ELEKTRON
ANODE : Zn Zn2+ + 2e
elektron yang dihasilkan dari proses oksidasi di anode
akan mengalir melalui kawat penghantar ke
katode,sehingga ion Cu2+ dalam katode mengalami
reaksi KATODE : Cu2+ + 2e Cu
Berdasarkan proses tersebut,jumlah ion Zn2+ di
anode lebih banyak daripada ion SO42-
,sedangkan jumlah ion Cu2+ lebih sedikit daripada
ion SO42- di katode.
Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan jumlah ion
dalam setiap larutan elektrolit.
Maka diperlukan JEMBATAN GARAM.
JEMBATAN GARAM
• Dibuat dengan melarutkan garam-garam yang
sangat mudah larut dalam air pada larutan agar-
agar misalnya,KNO3 , NaNO3
• Berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah kelebihan
muatan ion negatif ( SO42- )di katode dengan
reaksi : K+(aq)+ SO42-(aq) K2SO4 (aq) dan
menyeimbangkan jumlah kelebihan muatan ion
positif di anode dengan reaksi:
Zn2+ (aq) + 2NO32- (aq) Zn(NO3 )2 (aq)
PENULISAN SEL VOLTA
• ANODE | lar. eleketrolit || lar.elektrolit | KAT
(-) pada anode pada katode ( +)
Aturan penulisan sel volta:
1. Anode adalah elektrode (-) dan katode (+)
2. Anode ditulis di sebelah kiri dan katode di sebelah
kanan
3. Garis tunggal menyatakan batas zat yang mengalami
oksidasi dan reduksi.
4. Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam.
Contoh:
Zn (s) + Cu2+ (aq) Zn2+ (aq) + Cu(s)
Maka ditulis :
Zn(s) | Zn2+ (aq) || Cu2+ (aq)|Cu (s)
POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR ( E0 )
1 Anode adalah kutub positif (+) Anode adalah kutub positif (+)
Katode adalah kutub negatif(-) Katode adalah kutub negatif (-)
Produksi zat
pembuatan Na,O2, Cl2
Pemurnian logam
Penyepuhan logam (elektroplating)
penyepuhan besi dengan seng
penyepuhan tembaga dengan perak
penyepuhan besi dengan tembaga
• (Glasstone.”Fundamental of Physical Chemistry”.p885-886)
• Aplikasi Dalam Industri
• Terdapat beberapa proses elektrokimia yang penting artinya bagi ilmu pengetahuan dan ind
ustri. Penggunaan energi listrik pada produksi komersial dari hidrogen, oksigen, ozon, hidrog
en peroksida, sodium hidrksida, senyawa oksigen dan halogen. Aplikasi lainnya dari elektroki
mia termasuk produksi dari bahan kimia lainnya, seperti elektrorefining dari metal, elektropla
ting dari metal dan campuran metal, serta prduksi peralatan dari metal dengan elektrodepos
isi.
• Elektrolisis banyak diaplikasikan pada berbagai produksi, antara lain :
• 1. ekstraksi berbagai logam dari senyawanya seperti alumunium, natrium, kalium, magnesium,
seng dan kalsium.
• 2. Pemurnian tembaga.
• 3. Produksi natrium hidroksida dan klor dari larutan natrium klorida.
• 4. Pelapisan kromium, nekel, timah, seng pada baja.
• 5. Penyepuhan emas dan perak.
• 6. Mengisi ”AKI”.
• 7. Pelapisan alumuniun oksida pada permukaan alumunium (anodasi).
KOROSI
PROSES TERJADINYA KOROSI(perkaratan)
Karat pada besi sebenarnya merupakan reaksi
kimia yang terjadi pada permukaan logam.
Korosi disebabkan oleh oksidasi oksigen di udara
terhadap logam.
Logam yang mengalami korosi adalah logam yang
mempunyai potensial reduksi lebih rendah dari
oksigen
• Besi merupakan logam yang paling mudah
terkorosi oleh oksigen membentuk oksida besi.
Jika alumunium teroksidasi akan terbentuk
alumunium oksida yang membentuk lapisan pada
permukaan alumunium,sehingga menghambat
oksidasi selanjutnya.
• Pemicu korosi adalah tetesan air di permukaan
logam yang mengandung oksigen.
air dengan oksigen cenderung
tereduksi,sedangkan besi cenderung teroksidasi.
Reaksi yang terjadi:
anode : Fe (s) Fe2+ (aq) +2e
Katode : O2 (g) + H2O(l) +2e 4 OH-
------------------------------------------------------------
Fe(s) +O2(g)+2H2O(l)+2eFe2+(aq) + 4OH- (aq)
Ion Fe2+ yang terbentuk pada anode juga akan
bereaksi dengan oksigen dan uap air membentuk
karat ( Fe2O3 x H2O )
Faktor yang mempengaruhi terjadinya
korosi
Tingkat keasaman
Kawasan industri banyak mengandung oksida
asam seperti CO2 , SO2
Kontak dengan elektrolit
Keadaan logam besi itu sendiri
kerapatan,kasar/halusnya permukaan logam
Keaktifan logam
Kontak dengan logam lain
CARA MENCEGAH KOROSI
• Mencegah kontak dengan oksigen dan atau air
dengan memberikanlapisan pada permukaan besi
seperti cat,minyak.
• Penyepuhan
melapisi dengan seng
melapisi dengan timah
penghubung magnesium
• Pencampuran logam ( alloy)
stainless steel
DALAM INDUSTRI
Reaktor elektrokimia disebut sel elektrolisa. Sel ini terdiri atas: (i)
sebuah bejana, badan sel, (ii) dua elektroda, anoda dan katoda,
dimana reaksi elektrokimia berlangsung, dan (iii) elektrolit.
Beberapa sel memiliki diafragma atau membran antara
kompartemen anoda dan katoda untuk memisahkan produk anodik
dan katodik. Produk awal yang menggunakan proses elektrolisa
meliputi: (i) logam aluminium, kalium dan natrium, (ii) bahan kimia
kuat seperti pemutih, khlorin, bromin dan natrium hidroksida. Selama
bertahun-tahun, berbagai macam bahan, terutama logam dan agen
perngoksidasi kuat, telah diproduksi secara elektrolisa. Diantara
produk-produk tersebut yang masih diproduksi sampai sekarang
adalah khlorin, natrium hidroksida, natrium khlorat, hidrogen,
oksigen, alumunium, tembaga, magnesium, seng dan adiponitril,
bahan baku untuk membuat nylon.
• Khlorin dan natrium hidroksida
• Dua bahan kimia yang umumnya dihasilkan dengan elektrolisa larutan garam adalah khlorin (Cl2) dan
natrium hidroksida (NaOH). Pabrik pada awalnya dibangun ditempat dimana daya listrik dari pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) atau uap dan deposit garam padat atau brine tersedia. Selama bertahun-tahun,
dua proses muncul. Pertama adalah sel diafragma dimana lembaran asbes berpori memisahkan
kompartemen anoda dan katoda. Kedua adalah sel merkuri dimana katoda berupa genangan merkuri
cair. Reaksi katoda melibatkan pembentukan natrium amalgam yang dipisahkan dalam sel kedua (sel
pemisah). Sel merkuri menggunakan lebih banyak energi listrik tetapi menghasilkan produk dengan
kemurnian lebih tinggi daripada sel diafragma.
• Instalasi sel produksi khlorin modern menggunakan sel membran pertukaran ion.
• Beberapa faktor, termasuk keprihatinan lingkungan terhadap merkuri dan asbes, kemurnian produk sel
difragma dan ketersediaan elektroda dan bahan baru, mendorong ditemukannya sistem ketiga saat ini,
yakni: sel membran. Membran adalah pemisah semipermeabel yang hanya mengijinkan ion natrium lewat
antara kompartemen anoda dan katoda. Ini mengakibatkan kemurnian produk yang lebih besar daripada
sel diafragma dan konsumsi energi yang lebih rendah daripada sel merkuri. Membran adalah serangkaian
pengembangan paling mutakhir, yang meliputi anoda terlapisi titanium katalitik, katoda tegangan rendah
dan polimer tahan korosi yang digunakan untuk badan sel, yang telah dimasukkan dalam sel khlor-alkali
dalam 30 tahun terakhir. Pengalaman telah menunjukkan bahwa rancangan sel berkembang terus dan
diharapkan bahwa teknologi baru akan dimasukkan kedalam sel membran pada tahun-tahun mendatang.
• Alumunium
• Sebelum pembuatannya dengan elektrolisa, logam aluminium sangat
jarang dan harganya semahal perak. Sekarang aluminium
merupakan bahan yang murah dan mudah didapat yang berharga
karena sifat ketahanannya terhadap korosi. Dalam proses
produksinya, salah satu elektroda dalam sel dibuat dari karbon dan
dikonsumsi dalam proses yang bersuhu tinggi. Beberapa reaksi
samping yang tak diinginkan juga terjadi sehingga efisiensi produksi
yang didasarkan pada konsumsi listrik lebih kecil daripada 100%.
Diantara pertimbangan yang memengaruhi efisiensi sel dan
konsumsi yang lebih rendah adalah suhu, jarak antar elektroda,
bahan elektroda, konsumsi elektrolit, ukuran sel, sumber bahan baku
dan kapasitas produksi. Jelas dibutuhkan ketrampilan teknik untuk
memahami pengaruh ini dan untuk mencapai kondisi produksi yang
optimum.
• Pengambilan dan pemurnian logam
• Banyak logam lain diperoleh dari biji mineralnya atau dimurnikan
dari persediaan yang tidak murni dengan proses elektrokimia.
Diantara contoh yang sangat banyak adalah tembaga, nikel, seng,
magnesium dan titanium. Dalam industri tembaga, misalnya,
elektrorefining dilakukan dengan menempatkan lembaran tembaga
tak murni dalam sel, melarutkannya dengan elektrolisa dalam asam
sulfat, dan elektroplating tembaga murni pada elektroda yang lain.
Dengan pengendalian kondisi sel, pengotor tertinggal, sebagai
padatan tak larut atau sebagai spesies tak larut yang tidak
menempel. Dasar ilmiah yang mendasari elektrorefining tenbaga
meliputi thermodinamika, kinetika, perpindahan massa dan
fenomena distribusi arus dan potensial. Akan tetapi, konsep dasar
harus ditransformasi kedalam perancangan teknik untuk mencapai
operasi yang hemat dan produk berkualitas tinggi.
• Sintesis elektro-organik
• Proses komersial untuk memproduksi bahan kimia organik yang saat
ini dipraktekkan pada skala yang dapat dibandingkan dengan
bahan kimia anorganik dan logam yang diuraikan diatas adalah
elektrohidrodimerisasi acrylonitrile menjadi adiponitrile. Bahan kimia
organik spesialty yang diproduksi secara elektrokimia meliputi
perfluorooctanoic acid [CF3(CF2)6COOH] dan
perfluorooctanesulfonic acid [CF3(CF2)7SO3H]. Beberapa proses
elektro-organik telah dipraktekkan pada skala semikomersial.
Contohnya adalah oksidasi benzena menjadi benzoquinone dan
epoksidasi propylene menjadi propylene oksida. Banyak reaksi
elektro-organik adalah mudah dan murah dan pemahaman ilmiah
terus semakin baik. Alasan untuk keterlambatan proses elektro-
organik skala besar terutama adalah ekonomi. Ketika bahan baku
dan kondisi energi berubah, proses elektro-organik mungkin
mencapai kelayakan ekonomi.
• Masa depan teknologi elektrokimia
• Pengembangan, perancangan dan operasi proses
elektrokimia telah sangat maju dalam beberapa dekade
terakhir. Pengenalan bahan baru dalam sel elektrolisa telah
mengarah kepada evolusi sel dan sistem baru.
Kecenderungan ini, yang telah diikuti dengan pematangan
dan pendalaman prinsip dasar teknik dan sains
elektrokimia, telah menghasilkan banyak sekali pilihan
proses baru dan teknologi. Sebagai contoh, pengenalan
elektroda berpori dengan luas permukaan besar dalam sel
elektrolisa secara signifikan meningkatkan rekoveri logam
dari larutan yang sangat encer seperti terjadi dalam aliran
pembilasan operasi elektroplating. Peluang untuk masa
depan sangat menantang.
WASSAAMU’ALAIKUM
Pertanyaan:
1. Elektrokimia mempelajari tentang apa?
HUBUNGAN ANTARA ENERGI KIMIA
(REAKSI REDOKS ) DENGAN ENERGI
LISTRIK ATAU SEBALIKNYA