Anda di halaman 1dari 9

KONFLIK

ST FARIDA NOOR LAYLA


• konflik sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya

• Konflik adalah suatu pertentanngan yang terjadi


antara dua pihak dan masing-masing berusaha
mempertahankan hidup, eksistensi, dan prisipnya.
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya
antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik
peran (role))
1. Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar
geng).
2. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi
melawan massa).
3. Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
4. Konflik antar atau tidak antar agama
5. Konflik antar politik.
6. konflik individu dengan kelompok
Akibat konflik adalah :
1. meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
(ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2. keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
3. perubahan kepribadian pada individu, misalnya
timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
4. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
5. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.
Konflik dalam masyarakat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori antara lain:
1. Konflik pribadi
2. Konflik rasial /kel ras
3. Konflik politik
4. Konflik antarkelas sosial
Konflik antarkelompok
5. Konflik internasional
6. Konflik berbasis massa
Sebab terjadinya konflik
1. Perbedaan pendirian dan perasaan seseorang makin tajam
sehingga timbul bentrok
2. Perubahan sosial yang terlalu cepat
3. Perbedaan kebudayaan
4. Bentrokan antarkepentingan baik perseorangan maupun
kelompok, Permasalahan bidang ekonomi, seperti kelangkaan BBM
5. Lemahnya kepemimpinan pada berbagai tingkatan
6. Ketidakadilan
7. Rendahnya tingkat penegakan hukum
8. Terorisasi nilai-nilai tradisional
• Konflik kepentingan adalah suatu keadaan
sewaktu seseorang pada posisi yang
memerlukan kepercayaan, seperti pengacara,
politikus, eksekutif atau direktur suatu
perusahaan, memiliki kepentingan profesional
dan pribadi yang bersinggungan.
Agar dapat terjadi solusi negosiasi yang sesuai dan yang
diinginkan, maka:
1. Mendengarkan dan memahami dari masing-masing
kebutuhan
2. Cari pertukaran
3. Fokus pada isu dan kenyataan, serta hindari menilai konflik
sebagai sesuatu yang terlalu pribadi.
Mengatasi konflik
1. Menjaga, mempertahankan komunikasi 2. Jangan menunda
pembicaraan untuk menuntaskan masalah,
3 Menahan diri dari godaan untuk membicarakan orang
dibelakang punggung mereka.
4.Jika melihat gejala atau tanda konflik antar departemen
5 Hindari semua fenomena orientasi “menang-kalah’
6. Hindari pengaturan situasi konflik melalui struktur

Anda mungkin juga menyukai