• konflik sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya
• Konflik adalah suatu pertentanngan yang terjadi
antara dua pihak dan masing-masing berusaha mempertahankan hidup, eksistensi, dan prisipnya. Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam : Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role)) 1. Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar geng). 2. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa). 3. Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara) 4. Konflik antar atau tidak antar agama 5. Konflik antar politik. 6. konflik individu dengan kelompok Akibat konflik adalah : 1. meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. 2. keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. 3. perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll. 4. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. 5. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. Konflik dalam masyarakat dikelompokkan menjadi beberapa kategori antara lain: 1. Konflik pribadi 2. Konflik rasial /kel ras 3. Konflik politik 4. Konflik antarkelas sosial Konflik antarkelompok 5. Konflik internasional 6. Konflik berbasis massa Sebab terjadinya konflik 1. Perbedaan pendirian dan perasaan seseorang makin tajam sehingga timbul bentrok 2. Perubahan sosial yang terlalu cepat 3. Perbedaan kebudayaan 4. Bentrokan antarkepentingan baik perseorangan maupun kelompok, Permasalahan bidang ekonomi, seperti kelangkaan BBM 5. Lemahnya kepemimpinan pada berbagai tingkatan 6. Ketidakadilan 7. Rendahnya tingkat penegakan hukum 8. Terorisasi nilai-nilai tradisional • Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur suatu perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan. Agar dapat terjadi solusi negosiasi yang sesuai dan yang diinginkan, maka: 1. Mendengarkan dan memahami dari masing-masing kebutuhan 2. Cari pertukaran 3. Fokus pada isu dan kenyataan, serta hindari menilai konflik sebagai sesuatu yang terlalu pribadi. Mengatasi konflik 1. Menjaga, mempertahankan komunikasi 2. Jangan menunda pembicaraan untuk menuntaskan masalah, 3 Menahan diri dari godaan untuk membicarakan orang dibelakang punggung mereka. 4.Jika melihat gejala atau tanda konflik antar departemen 5 Hindari semua fenomena orientasi “menang-kalah’ 6. Hindari pengaturan situasi konflik melalui struktur