Lapkas App Infiltrat
Lapkas App Infiltrat
APPENDICITIS INFILTRAT
Anatomi
Organ ini berbentuk tabung dengan lumen yang sempit pada bagian proximal
dan melebar pada bagian distal, kapasitas appendix sendiri kurang lebih 0,1 ml
Variasi Posisi Appendix
Lokasi appendix terbanyak berasal dari bagian posteromedial caecum, di
bawah ileocaecal junction
Vaskularisasi Appendix
Arteri ileocolica
Vena ileocolica
Parasimpatis cabang n. vagus a. mesenterica superior & a. appendicularis
Simpatis n. torakalis X
Fisiologi Appendix
Appendix menghasilkan :
Lendir / mucus (1 – 2 cc) per hari
Immunoglobulin sekretoar GALT (Gut
Associated Lymphoid Tissue) (IgA)
sebagai pertahanan terhadap infeksi
Definisi Appendicitis
Appendicitis akut
Appendicitis kronik
Definisi Appendisitis Infiltrat
Anamnesis :
Appendicitis infiltrat = appendicitis akut + adanya massa periapendikular
Nyeri di daerah umbilikus atau periumbilikus
2-12 jam nyeri beralih ke kuadran kanan, yang akan menetap dan diperberat bila
berjalan atau batuk
Anoreksia
Malaise
Demam yang tidak terlalu tinggi
Konstipasi
Mual & muntah
Pemeriksaan Fisik
Skor
Symptom
Nyeri pindah ke kuadran kanan bawah 1
Mual, muntah 1
Anoreksia 1
Sign
Tenderness 2
Rebound tenderness 1
Demam 1
Pemeriksaan laboratorium
Lekositosis 2
Netrofil bergeser ke kiri 1
Total 10
Keterangan
1-4 : bukan appendicitis
5-6
: kemungkinan appendicitis akut, tapi tidak
memerlukan operasi segera
7-8 : appendicitis akut
>9 : perlu operasi segera
Pemeriksaan Penunjang
Tumor caecum
Karsinoma colon
Kolitis ulseratif
Chron disease
Urinary tract infection (UTI)
Urolithiasis
Komplikasi
Trauma abdomen
Tumor jaringan lunak
Tumor intra abdomen
Peritonitis
Appendicitis
Tumor caecum
Batu saluran kemih
Riwayat Penyakit Sekarang
PBM via Irna B RSUD Kota Dumai dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah
sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, hilang timbul, dan
kadang menyebar ke seluruh lapang perut. Nyeri bertambah dengan perubahan posisi
dan terasa ringan bila dibawa istirahat. Nyeri perut yang dialami pasien disertai
dengan adanya terasa pembengkakan di perut bagian kanan bawahnya yang terasa
sangat nyeri bila ditekan. Pembengkakan yang dirasakan pasien tidak semakin
membesar dan baru disadari ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku
susah BAB, dalam 1 minggu ini, pasien hanya BAB sebanyak 2 kali dengan rentang 3
hari sekali. BAB (+). Mual (+), muntah (-) demam ± 1 hari yang lalu, hilang timbul,
tidak terlalu tinggi dan tidak menggigil. Nyeri kepala (-), Perut kembung (-), BAK (+)
nyeri, merasa tidak puas, berpasir, keluar darah/jernih, dalam batas normal, penurunan
berat badan (-), penurunan selera makan (-). Riwayat sering diare (-), riwayat sering
konstipasi (+), sering merasa letih dan lesu (-), riwayat benturan, dikusuk2, bekas
operasi, nyeri perut hilang timbul menjalar ke pinggang/ke skrotum,
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku 3 bulan yang lalu pernah mengalami gejala
hampir mirip dengan keluhan pasien saat ini berupa nyeri pada
perut kanan bawah dan hilang timbul, namun pasien tidak berobat
karena menurutnya hanya sakit perut biasa
Riwayat trauma abdomen (-)
Riwayat sakit magh (+)
Riwayat perdarahan saluran cerna/BAB berdarah (-)
Riwayat penyakit gula (-)
Riwayat penyakit darah tinggi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan gizi : Baik
Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 kali /menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,7 C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Deviasi septum (-)
Mulut : Bibir kering (-), pucat (-), sianosis (-)
Telinga : Deformitas (-), sekret (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada normal, gerakan dada simetris kanan-kiri, retraksi dinding
dada (-), tidak tampak jejas trauma
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan, tidak teraba krepitasi
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung :
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Benjolan (+) pada kuadran kanan bawah, tanda-tanda peradangan (-), distensi (-),
tidak tampak jejas trauma
Auskultasi : Bising Usus + normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (+) kuadran kanan bawah, Nyeri lepas (-), teraba massa dikanan bawah
berukuran ±6x3 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal, immobile, Defans Muscular (-)
Pemeriksaan Fisik
Mc. Burney Sign (+)
Obturator sign (-)
Psoas sign (-)
Blumberg sign (-)
Rovsing sign (-)
Extremitas superior/inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema
tungkai (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
12.6 GR/DL 14-17
Hemoglobin (Hb)
14.600 MM3 4000-11.000
Jumlah Leukosit
245.000 MM3 150.000-450.000
Jumlah Trombosit
1 % 0-5
Eosinofil
2 % 0-2
Basophil
2 % 2-6
Netrofil batang
54 % 50-70
Netrofil segment
26 % 20-40
Limfosit
7 % 2-8
Monosit
5.030.000 MM3 4.2 JT- 6.1 JT
Jumlah Eritrosit
86 FL 80-100
MCV
29 PG 27-32
MCH
32 % 32-36
MCHC
39 % 36-52
Hematokrit (Ht)
USG TGL 02/10/2018
Kesan :
Tampak masa ukuran 20,0 mm x 17,3 mm x 17,3 mm di abdomen kanan bawah
suspek appendicitis infiltrate
Diagnosis
Appendicitis Infiltrat
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tts/menit
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj Metronidazol 1 flash/8 jam
Inj Ketorolac 30 mg/8jam
Inj Rantidin 1 amp/12 jam
Prognosis
Dubia ad bonam
Tanggal Follow up
Keluhan Pemeriksaan fisik Diagnosis Terapi
02/10/18 Demam (-), nyeri TD: 120/70 Appendisitis Infiltrat Medikamentosa
(07.00 wib) kepala (-), mual (+), HR : 88x/i IVFD RL 20 tts/menit
muntah (-), nyeri ulu RR: 20 x/i Inj Ceftriaxone 1 gr/12
hati (-), nyeri perut T: 36,7 o C jam
kanan bawah (+), BAB Status lokalis: Inj Metronidazol 1 flash/8
(-), BAK (+) N Abdomen supel, jam
NTE (-), nyeri Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
tekan McBurney Inj Ranitidin 1 amp/12
(+) teraba massa jam
(+), nyeri lepas (-
), rovsing sign (-),
psoas sign (-),
obturator sign (-)
03/10/18 nyeri perut kanan TD: 120/70 Appendisitis Infiltrat (2) Medikamentosa
(07.00 wib) bawah (+) berkurang, N : 86 x/ menit IVFD RL 20 tts/menit
Demam (-), nyeri RR : 20 x/ menit Inj Ceftriaxone 1 gr/12
kepala (-), mual (-), T : 36,3o C jam
muntah (-), nyeri ulu Status lokalis: Abdomen Inj Metronidazol 1 flash/8
hati (-),BAB (-), BAK supel, NTE (-), nyeri jam
(+) N tekan McBurney (+) Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
teraba massa (+), nyeri Inj Ranitidin 1 amp/12
lepas (-), rovsing sign (- jam
), psoas sign (-),
obturator sign (-)
Tanggal Follow up
Keluhan Pemeriksaan fisik Diagnosis Terapi
04/10/18 Demam (-), nyeri TD: 120/70 Appendisitis Infiltrat Medikamentosa
(07.00 wib) kepala (-), mual (+), HR : 88x/i IVFD RL 20 tts/menit
muntah (-), nyeri ulu RR: 20 x/i Inj Ceftriaxone 1 gr/12
hati (-), nyeri perut T: 36,7 o C jam
kanan bawah (+), BAB Status lokalis: Inj Metronidazol 1 flash/8
(-), BAK (+) N Abdomen supel, jam
NTE (-), nyeri Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
tekan McBurney Inj Ranitidin 1 amp/12
(+) teraba massa jam
(+), nyeri lepas (-
), rovsing sign (-),
psoas sign (-),
obturator sign (-)
05/10/18 nyeri perut kanan TD: 120/70 Appendisitis Infiltrat (2) Medikamentosa
(07.00 wib) bawah (+) berkurang, N : 86 x/ menit IVFD RL 20 tts/menit
Demam (-), nyeri RR : 20 x/ menit Inj Ceftriaxone 1 gr/12
kepala (-), mual (-), T : 36,3o C jam
muntah (-), nyeri ulu Status lokalis: Abdomen Inj Metronidazol 1 flash/8
hati (-),BAB (-), BAK supel, NTE (-), nyeri jam
(+) N tekan McBurney (+) Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
teraba massa (+), nyeri Inj Ranitidin 1 amp/12
lepas (-), rovsing sign (- jam
), psoas sign (-),
obturator sign (-)
Tanggal Follow up
Keluhan Pemeriksaan fisik Diagnosis Terapi
06/10/18 Demam (-), nyeri TD: 120/70 Appendisitis Infiltrat Medikamentosa
(07.00 wib) kepala (-), mual (+), HR : 88x/i IVFD RL 20 tts/menit
muntah (-), nyeri ulu RR: 20 x/i Inj Ceftriaxone 1 gr/12
hati (-), nyeri perut T: 36,7 o C jam
kanan bawah (+), BAB Status lokalis: Inj Metronidazol 1 flash/8
(-), BAK (+) N Abdomen supel, jam
NTE (-), nyeri Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
tekan McBurney Inj Ranitidin 1 amp/12
(+) teraba massa jam
(+), nyeri lepas (-
), rovsing sign (-),
psoas sign (-),
obturator sign (-)
07/10/18 nyeri perut kanan TD: 120/70 Appendisitis Infiltrat (2) Medikamentosa
(07.00 wib) bawah (+) berkurang, N : 86 x/ menit IVFD RL 20 tts/menit
Demam (-), nyeri RR : 20 x/ menit Inj Ceftriaxone 1 gr/12
kepala (-), mual (-), T : 36,3o C jam
muntah (-), nyeri ulu Status lokalis: Abdomen Inj Metronidazol 1 flash/8
hati (-),BAB (-), BAK supel, NTE (-), nyeri jam
(+) N tekan McBurney (+) Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
teraba massa (+), nyeri Inj Ranitidin 1 amp/12
lepas (-), rovsing sign (- jam
), psoas sign (-),
obturator sign (-)
Bab IV
Pembahasan
TEORI TEMUAN
Tanda dan Gejala Tanda dan gejala pasien
Didahului keluhan apendisitis akut
Diawali nyeri daerah umbilicus atau periumbilikalis Awalnya pasien merasakan nyeri seperti nyeri kembung diseluruh lapang
abdomen 3 hari SMRS
Pada sore hari nyeri dirasakan pasien pada kuadran kanan bawah dengan
Dalam 2-12 jam nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah intensitas nyeri lebih berat daripada sebelumnya
Pasien sedang kerja ketika nyeri dirasakan, kemudian nyeri berkurang
setelah pasien dirumah karena beristirahat
Nyeri diperberat bila beraktivitas atau batuk Nafsu makan pasien berkurang
Keesokan harinya, pukul 04.30 WIB nyeri pasien muncul dengan intensitas
yang tidak tertahankan lagi disertai dengan munculnya pembengkakan
Anoreksia pada perut kanan bawah pasien
Malaise Suhu badan pasien tidak meningkat