Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN PENGENDALIAN

FLU BURUNG
(AVIAN INFLUENZA)

Dr. Rita Kusriastuti, MSc.


Direktur PP.BB.
Ditjen PP & PL, Kemenkes RI Halaman: 1
DEFINISI

Flu Burung(Avian Influenza) adalah suatu


penyakit menular akut yang disebabkan oleh
virus influenza type A yang berasal dari unggas
(penyakit zoonotik).

Halaman: 2
FLU BURUNG/AI
• Merupakan New Emerging Disease
• Menjadi perhatian, karena dikhawatirkan
terjadi pandemi akibat :
- mutasi virus
- pergerakan manusia yg cepat
- transportasi yg mudah

Halaman: 3
Situasi Flu Burung Pada Manusia
Di Dunia
Negara 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Total
K M K M K M K M K M K M K M K M K M
1Azerbaijan 0 0 0 0 0 0 8 5 0 0 0 0 0 0 0 0 8 5
2Kamboja 0 0 0 0 4 4 2 2 1 1 1 0 1 0 0 0 9 7
3China 1 1 0 0 8 5 13 8 5 3 4 4 7 4 0 0 38 25
4Djibouti 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
5Mesir 0 0 0 0 0 0 18 10 25 9 8 4 39 4 19 7 109 34
6Indonesia 0 0 0 0 20 13 55 45 42 37 24 20 21 19 1 1 165 136
7Iraq 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2
8Thailand 0 0 17 12 5 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 25 17
9Turki 0 0 0 0 0 0 12 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12 4
10Vietnam 3 3 29 20 61 19 0 0 8 5 6 5 5 5 0 0 117 59
11Laos 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2
12Nigeria 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
13Myanmar 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
14Pakistan 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 3 1
15Bangladesh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
Total 4 4 46 32 98 43 115 79 88 59 44 33 73 32 20 8 493 292

WHO,9 April 2010 Halaman: 4


KEBIJAKAN
PROGRAM PENGENDALIAN
AVIAN INFLUENZA
Pada tanggal 13 Maret 2006 dibentuk KOMITE NASIONAL
PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN KESIAPSIAGAAN
MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA (Komnas FBPI)
BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN No.7 tahun 2006. Komite
ini bersifat multisektoral dan diketuai oleh Menko Kesra.
Pada 13 Maret 2010 Komnas FBPI telah berakhir

Halaman: 5
PENGEMBANGAN JEJARING
DIAGRAM JEJARING PENANGGULANGAN FB/AI DAN PANDEMI INFLUENZA

MITRA
DPR PEMERINTAH KOMNAS - Perguruan
DPD FBPI Tinggi
DEPKES DEPTAN - TNI
- POLRI
DEPT. - PMI
LAIN - LSM
KOMDA - Lembaga
DPRD
PEM PROV FBPI Agama
Prov.
PROV - ORMAS
- Media
DISTAN/ Masa
DINKES
DISNAK - Asosiasi
PROV
DINAS PROV Pengusaha
LAIN Dagang
KOMDA - UNICEF
DPRD
PEM KAB FBPI - WHO
Kab.
KAB - WB
- ADB
DINKES - dll
DISTAN/
KAB DISNAK
DINAS KAB
LAIN

Halaman: 6
PENGORGANISASIAN DI DEPKES

Menkes membentuk Tim Nasional Penanggulangan Penyakit FB melalui SK


Menkes No. 1634/Menkes/SK/XII/2005, terkenal dg “TIM SEMBILAN :
1. Tim Pengarah
2. Tim Pakar
3. Tim Pengembangan Surveilans Epid dan Monev
4. Tim Verivikasi dan Tatalaksana Kasus
5. Tim Pengemb Laboratorium
6. Tim Pengemb Operasional Penanggulangan
7. Tim Pemantauan dan Pengendalian Faktor Risiko
8. Tim Advokasi dan Sosialisasi Humas
9. Tim Bantuan Hukum
Setiap Tim terdapat 1 orang ketua, 1 sekretaris dan beberapa anggota.
Halaman: 7
TUJUAN (1)
• Umum :
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian
FB
- Memutuskan rantai penularan FB dari
unggas ke manusia
- Mewaspadai kemungkinan terjadinya
penularan antar manusia sedini mungkin

Halaman: 8
TUJUAN (2)
Khusus :
• Pencegahan terjadinya penularan FB pada manusia.
• Terdeteksinya dan penemuan penderita FB sedini mungkin.
• Penatalaksanaan penderita FB pada manusia secara cepat,
tepat dan adekuat untuk menurunkan angka kematian FB.
• Penegakan diagnosis laboratorium FB secara cepat dan tepat.
• Terdeteksinya kemungkinan penularan antar manusia sedini
mungkin.
• Penanggulangan episenter Pandemi Influenza.
• Penanggulangan Pandemi Influenza

Halaman: 9
SASARAN

• Masyarakat umum : mampu melindungi diri


dan menerapkan PHBS
• Kelompok risiko : mampu melindungi diri dan
segera mendapatkan yankes bila tertular FB.
• Kelompok Strategis : dukungan kebijakan,
peraturan perundangan, dana, tenaga, sarana,
dll

Halaman: 10
KEBIJAKAN
1. Desentralisasi dan otonomi daerah
2. Terintegrasi secara nasional, lintas sektor-lintas program,
vertikal maupun horizontal.
3. Mengikutsertakan secara aktif semua pemangku kepentingan
dan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
4. Pembiayaan : pemerintah pusat, pemerintah daerah,
masyarakat serta sumbangan internasional yang tidak
mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
5. Peningkatan kapasitas sumber daya secara terpadu
6. Pengembangan jejaring di setiap tingkatan.

Halaman: 11
10 STRATEGI NASIONAL
1. Pengendalian penyakit pada hewan
2. Penatalaksanaan kasus pada manusia
3. Perlindungan pada kelompok risiko tinggi
4. Surveilans Epidemiologi pada hewan dan manusia
5. Restrukturisasi sistem industri perunggasan
6. Komunikasi resiko, edukasi dan peningkatan kesadaran
masyarakat
7. Penguatan dukungan peraturan
8. Peningkatan kapasitas
9. Penelitian kaji tindak
10. Monitoring dan evaluasi

Halaman: 12
Strategi 2 :
Penatalaksanaan kasus pada manusia (1)
Kegiatan yang sudah dilaksanakan :
1. Memperkuat RSPI SS dan RS Persahabatan
sebagai RS Rujukan Nasional.
2. Distribusi Oseltamivir sampai di Puskesmas.
3. Menyiagakan 100 RS rujukan FB.

Halaman: 13
Strategi 2 :
Penatalaksanaan kasus pada manusia (2)
4. Penyusunan dan distribusi Pedoman Tatalaksana
kasus di RS.
5. Menyiapkan dan melengkapi sarana/prasarana
laboratorium nasional, 8 regional dan 34 sub regional.
6. Fasilitasi pertemuan Tim Pakar dalam Case
Management FB

Halaman: 14
Strategi 3 :Perlindungan
kelompok risiko tinggi
Kegiatan yang sudah dilakukan :
1. Penyediaan Alat Pelindung Perorangan (PPE)
Petugas medis dan paramedis kesehatan di RS,
Lab, dan Petugas Penyelidikan Epidemiologi
Lapangan.
2. Pemberian vaksin Influenza musiman (th 2007 :
9.700, th 2008 : 2.300 vial)

Halaman: 15
Strategi 4 :
Surveilans epidemiologi
Kegiatan yang sudah dilakukan :
1. Posko FB dan analisa data harian FB.
2. Mengembangkan Pedoman Surveilans AI
Integrasi pada manusia dan hewan
3. Melakukan Penyelidikan Epidemiologi KLB AI/FB.
4. Menyiagakan Tim Respon Cepat dan
Penanggulangan FB di Tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota (TGC sdh di semua prop)
5. Pelatihan District Surveilans Officer di
Kabupaten/Kota (di 9 prop, 180 kab/kota)
6. Menyusun Pedoman Surveilans Pandemi
Influenza.
Halaman: 16
Strategi 6:
Komunikasi Risiko, Edukasi dan
Peningkatan Kesadaran Masyarakat (1)
Kegiatan yang sudah dilaksanakan :
1. Advokasi/sosialisasi kepada
pengambil kebijakan pemerintah dan
swasta (industri & LSM)
2. Pres Release, Wawancara dan Talk
Show di media masa.
3. Pendistribusian Bulletin, Leaflet,
Poster, Komik, Stiker dll.

Halaman: 17
Strategi 6 :
Komunikasi Risiko, Edukasi dan
Peningkatan Kesadaran Masyarakat (2)
4. Web site : penyakitmenular.info
5. Melakukan pelatihan kepada pejabat
(Pusat, Prov,Kab/Kota) yang ditunjuk
sebagai juru bicara dan tim humas (Pusat
dan di 13 prop/kab/kota yg ada kasus AI pd
manusia).
6. Kemitraan dengan LSM, organisasi
keagamaan & pemangku kepentingan
7. Orientasi Penanggulangan FB /AI untuk
para wartawan

Halaman: 18
Strategi 7 :
Penguatan dukungan peraturan
Dikeluarkannya peraturan & perundangan yang
mendukung penanggulangan AI :
1. KEPMENKES RI Nomor 1371/MENKES/IX/2005, tentang
Penetapan FB atau AI sebagai Penyakit yg Dapat
MENIMBULKAN WABAH.
2. KEPMENKES RI Nomor 1372/MENKES/IX/2005, tentang
Penetapan Kondisi KLB Flu Burung.
3. KEPMENKES RI Nomor 1643/MENKES/SK/XII/2005, tentang
Tim Nasional Penanggulangan Penyakit Flu Burung.

Halaman: 19
4. KEPMENKES RI Nomor 756/MENKES/SK/IX/2006,
tentang Pembebasan Biaya Pasien Penderita Flu
Burung
5. KEPMENKES RI Nomor 342/MENKES/SK/III/2007,
tentang Pejabat yang berwenang memberikan
informasi kepada pers dan/atau masyarakat.
6. Peraturan Presiden no 7 tahun 2006 tentang Komite
Nasional Pengendalian Flu Burung/AI dan
Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza.
7. Inpres no. 1 tahun 2007 tentang Penanganan dan
Pengendalian virus Flu Burung (Avian Influenza)
Halaman: 20
Strategi 8 :
Peningkatan Kapasitas(1)
1. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
RS Rujukan di dalam dan luar negeri.
2. Mengembangkan pelatihan deteksi dini
kepada dokter Pusk & dokter swasta.
3. Terbangunnya laboratorium BSL 3.
4. Menghadiri berbagai pertemuan
internasional expert FB.

Halaman: 21
Strategi 8 :
Peningkatan Kapasitas(2)
5. Mendatangkan konsultan dalam berbagai
kegiatan. pengendalian FB &
kesiapsiagaan menghadapi pandemi.
6. Menjalin kerjasama dengan LN
(AS,Australia,Jepang dll) dalam
pelaksanaan kegiatan pengendalian FB

Halaman: 22
Strategi 9 :
Penelitian Kaji Tindak
Kegiatan yang sudah dilaksanakan :
• Kerjasama dengan Singapura & AS dalam proyek
percontohan di Kota Tangerang.
• Melakukan penelitian dan pengembangan vaksin
interpandemi.
• Mengembangkan peralatan diagnostik
• Surveilans epidemiologi molekuler pada hewan dan
manusia
• Berbagai survey (KAP, serologi pekerja peternakan dll)
Halaman: 23
Strategi 10 :
Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan yang sudah dilakukan :


1. Monitoring dan evaluasi pengendalian FB
2. Laporan berkala upaya pengendalian FB
3. Koordinasi dan umpan balik

Halaman: 24
TANTANGAN (1)
• Saat ini banyak unggas bersifat “enzootic”
(sehat tapi terinfeksi/terutama unggas air) 
kotoran mengandung virus
• Lingkungan (tanah, air, lumpur,
pupuk/biofertilizer, dsb) sdh tercemar.
• Outbreak (kematian dlm jml besar) pd unggas
sdh jarang, tp ‘sporadis’ (kematian bbrp ekor)
msh sering terjadi  WASPADA !
Halaman: 25
TANTANGAN(2)

• Potensi virus H5N1 terjadi reassortment


menjadi strain virus yang lain.
• Potensi menimbulkan pandemi Influenza.

Halaman: 26
UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN
FLU BURUNG (1)

1. Mewujudkan terbentuknya Tim Koordinasi


Zoonosis.
2. Mengembangkan fungsi “Rabies Center”
menjadi “Zoonosis Center”.
3. Pilot project pengendalian Flu Burung di
Kab.dan Kota Tangerang, Banten.

Halaman: 27
UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN
FLU BURUNG (2)

3. Terus menggalang kerjasama dengan LN (WHO,


ASEAN, CDC,UNIEROPA dll) dalam teknologi dan
operasional pengendalian Flu Burung.
4. Menyiapkan dunia usaha agar melakukan tindakan
antisipasi apabila terjadi pandemi influenza.

Halaman: 28
Halaman: 29

Anda mungkin juga menyukai