Anda di halaman 1dari 36

Dinas Kesehatan Kab.

Muba
STUNTING/STANTING/PENDEK...?
ADALAH ANAK
YANG TINGGI
BADANNYA TIDAK
SESUAI TINGGI
BADAN ANAK
SEUMURNYA/SEU
SIANYA
PENYEBAB
STANTING

Kekurangan gizi & sanitasi dalam


waktu yang lama pada
1000 hari pertama kehidupan.
Apakah 1000 HPK?

Masa selama 270 hari (9 bulan)


dalam kandungan
+
730 hari (2 tahun pertama) pasca
lahir
Jendela
Kritis
Perkem-
bangan
Janin

8 minggu
pertama Perkembang
sejak an penting
sebagian
pembuahan
organ
terjadi berlanjut
pembentuk sampai
an semua Perkembangan kira-kira 2
cikal bakal penting sebagian tahun
organ tubuh organ berlanjut pertama
sampai akhir kehidupan
kehamilan
PERKEMBANGAN
SISTEM SARAF

Tampak perkembangan pesat dan puncak-


puncak pertumbuhan fungsi otak berada
pada 2 tahun pertama setelah kelahiran Pertumbuhan saraf otak anak yang
mempengaruhi perkembangan fungsi
otak, motorik, sensorik dan mental

1tahun  pemberian nutrisi


dan stimulus yang tepat dan
baik membantu perkembangan
motorik dan psikologik anak

2tahun  penyapihan ASI


(kemandirian), perkembangan
fungsi otak dan saraf lanjut.
Otak Setelah Lahir: Masih Mengalami
Perkembangan Fungsi, menurun rata-rata
setelah usia 2-3 tahun
• 0-2 thn: puncak
perkembangan fungsi
melihat, mendengar,
Myelinasi mulai berbahasa, & fungsi
menurun sejak -2 kognitif yg lbh tinggi
bulan sp 5-10 thn

Pembentukan
sistem syaraf
•-3 bln sp 15-18 thn:
sinaptogenesis
•setelah usia >2-3 thn,
fungsi kognitif yg lebih
tinggi ,turun

Thompson, R. A., & Nelson, C. A. (2001). Developmental science and


the media: Early brain development. American Psychologist, 56(1), 5-
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat
Gangguan Gizi Pada Masa Janin dan Usia Dini

+ 20 % IUGR
krn PBBH
rendah
Dampak Dampak
+ 1/4 Jangka Pendek Jangka Panjang
IUGR krn
faktor gizi Perkem- Kemampuan
Ibu
bangan Otak Kognitif &
Pendidikan

BB Ibu
Prahamil
Gangguan Gizi
pada Masa
Pertumbuhan Stunting/
(IUGR)
rendah Janin dan Usia Pendek
Dini
Ibu Pendek
Hipertensi
-Diabetes
Metabolic
-Obesitas
Programing
-PJK
-Stroke

Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Mengapa 1000 HPK?

Dampak yang ditimbulkan JIKA


KURANG GIZI pada periode ini
bersifat permanen dan berjangka
panjang
Cara Mencegah Stanting...???

Dengan Pemberian
Makan Bayi dan Anak
(PMBA) & sanitasi pada
1000 HPK
PMBA.....???
PEMBERIAN
MAKAN IBU, BAYI
DAN ANAK
1. IMD (Inisiasi
Menyusu Dini)
2. ASI Eksklusif
(0-6 Bulan)
3. MP-ASI (Makanan
PMBA Pendamping ASI 6
bulan ke atas)
4. ASI tetap
diteruskan sampai
usia 2 tahaun atau
lebih
Tujuan Adanya KPM (KADER PEMBANGUNAN MANUSIA) ;
• Meningkatkan kapasitas dan kualitas
sumber daya manusia di perdesaan.
• Meningkatkan kepedulian serta
pemahaman masyarakat dan
Pemerintah Desa dalam penanganan
dan pencegahan masalah stunting di
tingkat Desa.
• Mempromosikan pengukuran
panjang/tinggi atau panjang badan
balita sebagai deteksi dini stunting.
• Meningkatkan konvergensi dan
koordinasi lintas sektor dalam
penanganan stunting di tingkat Desa.
• Meningkatkan alokasi APBDes untuk
kegiatan terkait gizi dan penanganan
stunting
TUGAS SEORANG
KPM ;
 Mensosialisasikan kebijakan konvergensi
pencegahan stunting di Desa kepada
masyarakat di Desa, termasuk memperkenalkan
tikar pertumbuhan untuk pengukuran
panjang/tinggi badan baduta sebagai alat
deteksi dini stunting;
 Mendata sasaran rumah tangga 1.000 HPK;
 Memantau layanan pencegahan stunting
terhadap sasaran rumah tangga 1.000 HPK
untuk memastikan setiap sasaran pencegahan
stunting mendapatkan layanan yang berkualitas;
 Memfasilitasi dan mengadvokasi peningkatan
belanja APBDes utamanya yang bersumber dari
Dana Desa, untuk digunakan membiayai
kegiatan pencegahan stunting berupa layanan
intervensi gizi spesifik dan sensitif;
TUGAS SEORANG
KPM ;
 Memfasilitasi suami ibu hamil dan bapak dari
anak usia 0-23 bulan untuk mengikuti kegiatan
konseling gizi serta kesehatan ibu dan anak.
 Memfasilitasi masyarakat Desa untuk
berpartisipasi aktif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan program/kegiatan
pembangunan Desa untuk pemenuhan layanan
gizi spesifik dan sensitif.
 Melaksanakan koordinasi dan/atau kerjasama
dengan para pihak yang berperan serta dalam
pelayanan pencegahan stunting, seperti bidan
Desa, petugas puskesmas (ahli gizi, sanitarian),
guru PAUD dan/atau perangkat Desa.
Peran Kader Posyandu:
 Mengusulkan program terkait penurunan stanting
ke kepala desa pada saat musrenbangdes
 Melakukan pengukuran BB & Tinggi Badan serta
menterjemahkan dg bantuan Buku KIA
 Melakukan konseling terkait PMBA sesuai umur
 Membuat penyediaan MPASI lokal pada saat
posyandu
 Melakukan pencatatan & pelaporan
PROGRAM PENURUNAN STANTING
YG PERLU DILAKUKAN DI DESA:
 PENYEDIAAN ALAT UKUR DI POSYANDU : DACIN DAN
PANJANG BADAN
 PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL & KELAS IBU BALITA
 PELATIHAN PEMBUATAN & PENYEDIAAN MPASI LOKAL DI
POSYANDU
 TRANSPORTASI KUNJUNGAN KONSELING PMBA BAGI
KADER
 PELATIHAN KADER PMBA DI POSYANDU
 PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH REMAJA MELALUI
PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA
 PENYEDIAAN JAMBAN SEHAT DI TINGKAT RUMAH
TANGGA
BERAT BADAN
TIMBANGAN BAYI (BABY SCALE) DACIN 25 KG

Tidak Dianjurkan
Untuk balita
Skala kasar (1 kg),
PER (PEGAS)
menjadi lemah setelah
dipakai beberapa kali
19

TIMBANGAN INJAK)
BB (Berat Badan)
 Pengukuran BB dilakukan dgn Timbangan BB.
Jika anak berumur kurang dari 2 tahun atau
belum bisa berdiri, dapat dilakukan
penimbangan menggunakan baby scale.

Jika anak berumur 2 tahun atau lebih, anak


dapat ditimbang dengan menggunakan detecto.

Gunakan pakaian seminimal mungkin.

Apabila anak menggunakan hiasan rambut yang


akan mengganggu pengukuran
panjang/tinggi badan, lepaskan sebelum
21
ditimbang.
DETECTO

22
23 1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat

2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
4. Sarung atau celana
timbang tempat 5. Bandul geser
anak diletakkan di angka NOL
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir

CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR


24

7. Posisi kedua paku


timbangan harus
lurus
25 MEMASANG DACIN YANG SALAH

Batang dacin tidak


datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang
sudah dipasang
Jika Menggunakan Timbangan Injak
Langkah-langkah :
 Letakkan alat timbangan
injak pada lantai yg datar
 Kaliberasi alat dengan
memutar alat kaliberasi yg
ada pada bagian belakang
alat
 Mintalah ibu naik ke atas
timbangan dg pakaian
seminimal mungkin
Jika Menggunakan
 Pembaca hasil penimbangan
Timbangan Injak
harus berasa tepat sejajar
- Gunakan Timbangan dg jarum petunjuk hasil
Digital yg mempunyai penimbangan
ketelitian 0,1 kg  Catat hasil penimbangan
- Ganti Baterai setiap kali pada kertas/buku KIA
posyandu
a. Bayi hanya menggunakan popok
b. Bayi diletakan ditengah alat pengukur
c. Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang
pertama memegang kepala bayi, posisi
kepala lurus dengan pandangan vertical
keatas dalam Frankfort horizontal plane.
Orang ke-dua meluruskan kedua
tungkainya.
d. Lakukan pembacaan dengan ketelitian
0,1 cm
27
a. Anak/remaja berdiri tegak menempel pd
stadiometer atau microtoise tanpa alas
kaki
b. Hiasan di kepala dilepas
c. Pandangan lurus ke depan
d. Diinstruksikan utk menarik nafas dalam
e. Mata pengukur sejajar dg puncak kepala
f. Geser alat ukur sehingga sedikit
menekan kepala
g. Lakukan pembacaan dg ketelitian 0,1 c,m 28
Pengukuran Panjang/Tinggi
Badan (TB)
PANJANG BADAN
< 2 TAHUN

30
Tinggi Badan > 2 Tahun

Microtoise
Prosedur pengukuran:
 Tinggi badan diukur dalam
posisi tegak,tanpa alas kaki,
kaku dirapatkan, dan
punggung bersandar di
dinding
 Letakkan benda padat dan
lurus di atas kepala secara
horizontal
 Catat angka pada midline
(meteran) yang ditunjukkan
oleh microtoise
Cara Menentukan Stunting...?
Tinggi

Normal

Pendek

Sangat
Pendek
Intepretasi Hasil PB(TB)/U :

 SANGAT PENDEK : < -3 SD


 PENDEK : -3 SD s/d -2 SD
 NORMAL : -2 SD s/d 2 SD (diantara garis
merah)
 TINGGI : > 2 SD
 STUNTING = SANGAT PENDEK + PENDEK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai