Anda di halaman 1dari 15

Journal Reading

risiko yang terkait


dengan kesulitan
manajemen jalan
nafas Journal of Clinical Anesthesia 45 (2018) 63–68

Pembimbing :
FW.DEWI AGUSTINA
dr.Mujahidin,Sp.An

Siaw May Leong a,b, Akhilesh Tiwari a,c, Frances Chung a, David T. Wong a
a Department of Anesthesia, Toronto Western Hospital, University Health Network, University of Toronto, Toronto, Ontario, Canada
b Department of Anaesthesia, National University Hospital, National University Health System, Singapore
c Department of Anaesthesia, The Townsville Hospital and Health Services, James Cook University, Townsville, Queensland, Australia
Pendahuluan
Hubungan antara Obtructive Sleep Apnea
Tujuan (OSA) dan kesulitan jalan nafas telah
Penelitian: dipelajari pada berbagai uji klinis sebelumnya
akan tetapi hubungan antara dua kondisi
tersebut masih belum jelas.

Dalam jurnal ini akan dibahas mengenai apakah


OSA merupakan faktor risiko yang terkait
dengan kesulitan jalan nafas.
2
1.
PENDAHULUAN
Obtructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan
napas saat tidur yang umumnya ditandai dengan
pembukaan berulang dan penutupan saluran napas
bagian atas selama tidur yang mempengaruhi
pertukaran gas di alveolar.
3-17%
Pravalensi OSA
pada orang dewasa
4
intubasi yang
berkaitan dengan
osa
‐ pendesakan orofaringeal
‐ penyempitan saluran napas bagian atas
‐ Macroglossia
‐ Retrognatia

‐ KELAINAN
leher yang tebal
DAN PERUBAHAN ANATOMI
‐ panjang mandibula
Bahan dan metode
Jurnal ini merupakan Kriteria inklusi meliputi:
suatu Narrative Review [1] manajemen jalan nafas
pada pasien dengan OSA
Data pada jurnal ini
[2] perbandingan manajemen
didapatkan dan diolah
jalan nafas antara pasien OSA
melalui OVID Medline, Medline
(vis Pub Med), EMBASE, Cochrane dan non-OSA
Central Register of Trials, Cochrane [3] publikasi atau abstrak jurnal
Database of Systematic, Web of
Science dan SCOPUS dalam bahasa Inggris.
sampai dengan periode
April 2016

Insiden jalan nafas yang sulit
antara pasien OSA dan non-
OSA dibandingkan
menggunakan analis Chi-
square atau uji Fisher

7
HASIL
kejadian Pasien OSA OSA tidak
kesulitan dalam memiliki insiden Belum ada studi
terkait dengan
manajemen yang lebih tinggi penelitian yang
kesulitan dalam
intubasi Airway terhadap membandingkan
Supraglottic
lebih tinggi pada kesulitan dalam kesulitan surgical
Airway (SGA)
pasien OSA penggunaan airway pada pasien
dibandingkan
dibandingkan masker ventilasi OSA dan non-OSA
non OSA
non-OSA

[(14,5%) vs (7,7%); [(2,5%) vs (0,7%); [(1,5%) vs (1,1%);


P = 0,0002] P<0,0001] P = 0,38]

8
n sulit
intuba
si
trakea
dan
9
OSA
R
VENTIL
ASI
dan
OSA
10
Insiden sga dan
OSA
11
DISKUSI
OSA dapat Karena Pedoman sebelumnya
menjadi tingginya pada manajemen
jalan nafas untuk
prediktor prevalensi OSA
menilai kesulitan jalan
independen sulit pada pasien nafas yaitu dengan
intubasi trakea yang sulit untuk menggunakan ASA
pada intubasi, maka berdasarkan
manajemen jalan direkomendasika rekomendasi Kanada
nafas n bahwa pasien Airway Focus Group,
akan tetapi tidak
harus menyebutkan OSA
diskrinning ketika menilai pasien
terlebih dahulu untuk kesulitan nafas.
12
DISKUSI
Pasien harus Skor DES-OSA Skor DES-OSA teridiri
digunakan untuk dari 5 variabel
dianggap morfologi, yaitu :
menentukan
memiliki tingkat deteksi 1. skor Mallampati
OSA sampai OSA tanpa harus 2. jarak antara tiroid dan
terbukti menggunakan dagu
tidak kuesioner 3. indeks massa tubuh
ditemukan 4. lingkar leher
OSA 5. jenis kelamin

13

OSA disimpulkan menjadi faktor
risiko yang terkait dengan kesulitan
dalam intubasi trakea dan kesulitan
penggunaan masker ventilation. Tidak
terdapat hubungan antara OSA dan
kesulitan dalam SGA

14
THANKS!

15

Anda mungkin juga menyukai