dari traktus genetalia setelah melahirkan. (WHO, 2001) 1. HPP Primer (Early Post Partum Hemorrhage) 2. HPP Sekunder (Late Post Partum Hemorrhage) Penyebab perdarahan post partum antara lain antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1. Persalinan yang terlalu cepat (partus precipitatus) 2. Kontrak uterus yang terlalu kuat dan terus menerus selama kala I dan kala II persalinan (kontraksi yang hiperernik) 3. Umur telalu muda atau terlalu tua 4. Perietas sering terjadi atau dijumpai pada grande multipara dan multipara 5. Partus lama 6. Uterus terlalu tegang dan besar misalnya pada (gemeli, hidramnion, atau janin besar) 7. Riwayat perdarahan post partum atau retensio plasenta pada persalinan terdahulu 8. Stimulasi dengan oksitoksin atau protaklandin 9. Perut bekas seksio sesaria, miomektomi atau histerorafia. 10. Anemia. 11. Sisa ketuban dan selaput ketuban 12. Penyakit darah, kelainan pembekuan darah atau hipofibrinogenia Terjadi perdarahan rembes atau mengucur, saat kontraksi uterus keras, darah berwarna merah muda, bila perdarahan hebat timbul syok, pada pemeriksaan inspekulo terdapat ronekan pada vagina, serviks atau varises pecah dan sisa plasenta tertinggal. (Purwadianto, dkk, 2000). Komplikasi perdarahan post partum primer yang paling berat yaitu syok. Bila terjadi syok yang berat dan pasien selamat, dapat terjadi komplikasi lanjutan yaitu anemia dan infeksi dalam masa nifas (Chalik, 2000) 1. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasilokasi laserasi dan sumber perdarahan 2. Lakukan irigasi pada tempat luka dan berikan larutan antiseptik. 3. Jepit dengan klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap 4. Lakukan penjahitan